Satya pun memakan makanan yang sudah ayu belikan untuknya. Ayu melihat Satya makan dengan begitu lahapnya, membuat rasa bersalah dalam hatinya pun menyeruak.
Ayu menatap lekat-lekat wajah itu, seolah Ayu ingin membaca penderitaan Satya selama ini.
"Siap kamu makan, kamu ikut aku” ucap ayu padanya. mendengar ucapan Ayu, Satya pun beralih menatap kearah ayu. Ia seolah bertanya, kamu akan membuangku kemana lagi.? melihat tatapan itu. Ayu pun kembali bersuara.
“aku mengizinkan kamu untuk mengikutiku..” ucapnya sambil mengukir senyum di bibir manis nya itu. Satya pun tersenyum manis pada ayu, mendengar ucapannya. Namun lagi-lagi ia tidak menjawabku.
Satya kembali fokus dengan makanannya. lagi-lagi Ayu kembali bersuara.
“kemarin, aku minta maaf. karna aku sudah mengabaikanmu. Jujur aku juga tidak tega, namun aku tidak bisa apa-apa. Tapi sekarang, aku setuju kalau kamu mau ikut aku, nanti kamu bisa tidur di musholla, kalau kamu mau. Soalnya aku tidak bisa membawamu masuk kedalam kosanku. Mau ..?” tanya ayu. mendengar ucapan Ayu, Ia pun mengangguk senang.
Setelah ia selesai makan, mereka pun langsung pergi dari situ, tanpa menghiraukan teman-temannya lagi.
Karna tidak memungkinkan bagi ayu untuk memesan angkutan untuk mereka, melihat kondisinya yang bau, ayu takut supir gojek nanti akan memarahi mereka. Karna tidak terlalu jauh dari kosannya, akhirnya ayu memutuskan untuk jalan kaki saja.
Mereka pun mulai menapaki jalan setapak demi setapak. Setelah jalan kaki yang memakan waktu 40 menit lebih, akhirnya mereka sampai di kosan ayu.
ayu pun masuk dan mengambil minuman dari dalam, dan memberikannya padanya dan juga untuknya. Satya minum seperti untah sampai satu aqua habis. Namun ayu tidak heran, wajar….
sejenak Ayu mulai berpikir bagaimana nanti caranya, mengurusnya. Kira-kira ia akan ayu beri tidur dimana. Tidak mungkin ia tidur diluarkan. Satya melihat ke arah Ayu, mungkin ia menebak ayu sedang memikirkan sesuatu.
“kamu sedang memikirkan apa..?” Tanya nya dengan suara yang super pelan. Ayu beralih jadi menatapnya. ia tersenyum.
“tidak ada, apa kamu lelah…?” tanya ayu padannya. Satya pun mengangguk kan kepalanya. Ayu pun mulai berpikir, Bagaimana caranya ia tidur dengan nyeyak sementara ia sangat bau. ?
ia berpikir sejenak, alangkah baiknya ia mandi dulu. Tapi, Ayu bingung, ia akan kasih dia baju apa?. Tapi ya sudahlah. Ayu pun langsung berpikir untuk meminta izin kepada bapak kos mereka. Kebetulan beliau ada di kosan hari ini. Ayu pun memberanikan diri untuk meminta izin. Kebetulan bapak itu keluar, sepertinya akan pergi lagi.
“ pak..( panggilku). Maaf pak, ayu mau minta izin. Ada orang yang ayu bantu pak. Dan dia belum mandi, ayu mau minta izin untuk dia mandi disini dulu pak. Soalnya ayu bingung harus mengantarkan ia kemana. Ia sudah mengikuti ayu selama 3 bulan lebih, tapi karna tidak ada tempat, ia hanya tidur diluar dan tidak pernah mandi.” Ucapnya denga ragu, takut bapak kos tidak mengizinkan.
“mana orangnya yu..?” Tanya bapak itu. Ayu pun menunjuk kearah satya yang masih duduk seperti orang kedinginan.
“apa dia tidak punya keluarga yu..?”Tanya pak kos lagi. Pak Kos itu menatap ke arah nisa dengan heran.
“katanya, tidak ada satupun orang yang dikenalnya disini. Dan dia juga bilang dunia ini asing baginya, karna itu ayu mau membantunya pak. Dia sudah hamper 5 bulan luntang lantung tak menentu pak.” jelasnya. Sebelum pak kos menjawab, ia berjalan menemui satya.
Sepertinya dari raut wajahnya, pak kos merasa iba. Ia mendekatinya, sementara satya hanya diam saja, seolah pasrah kalau harus di usir lagi. Pak kos duduk dikursi tempat ayu duduk tadi. Ia menatap iba kearah satya yang sudah kurus dan tidak ter urus itu.
“kamu dari mana nak..?” Tanya pak kos padanya.
“apakah bapak akan percaya jika aku mengatakan bahwa aku tidan berasal dari dunia ini ?” Tanya satya. Pak kos terdiam. Seolah ia mengatakan bahwa ini tidak mungkin. Namun pak kos tetap ingin mendengar maksud dari ucapannya itu, walaupun merasa aneh dengan penuturannya.
“katakanlah nak, barangkali bapak bisa membantummu,,” ucap pak kos. ayu pun ikut bergabung dan hanya mendengar mereka berbicara.
Satya mulai menceritakan siapa dirinya sebenarnya dan dimana ia berasal. Awalnya pak kos tidak mau percaya, namun dari sorot mata satya, akhinya pak kos hanya manggut-manggut saja.
“mm… baiklah… ayu, kamu urus saja dia dulu. Bapak mengijinkannya tinggal di rumah bapak, jangan bawa dia masuk kedalam kamar kamu, takutnya nanti ada yang salah faham.” Ucap pak kos. Kemudian ia membuka pintu rumah lagi yang barusan ia kunci. Bapak itu masuk kedalam, namun tak lama ia keluar lagi dengan beberapa potong pakaian di tanganya.
“ayu.. uruslah dia. Beri dia makan. Kalau soal tidur, ia bisa tidur di ruang tamu bapak. Karpetnya ada didalam dan bantal serta selimut sudah bapak keluarkan.” Ucap pak kos. Kemudian ia mengambil sesuatu dalam sakunya.
“ini, ini ada sedikit uang. Berilah ia makan dengan uang ini, nanti kamu atur saja. Bapak soalnya harus pulang.” Ucap pak kos. Sambil memberikan uang dan baju itu pada ayu.
“terima kasih pak, sudah mau membantu.” Ucap ayu sedikit senang dalam hatinya. setidaknya ada yang mau membantu beban satya.
“iya sama-sama..”balas pak kos itu. kemudian ia memberikan ayu kunci rumahnya, dan setelah itu pak kos pergi. Setelah Pak Kos pergi, Ayu beralih melihat satya, dan mengajaknya masuk ke dalam. sebelum Pak kost benar-benar pergi dari tempat itu, terlebih dahulu Ia menyampaikan hal ini kepada RT setempat, agar tidak menyalahi aturan di tempat itu.
“ayo masuk, kamu harus mandi dulu, baru nanti istirahat.” Ucap ayu sambil memapahnya masuk kedalam rumah pak kos.
ayu langsung membawanya kekamar mandi dan menyuruhnya mandi dan berganti pakaian. Sementara itu, ayu mengemasi tempat tidurnya di ruang tamu. Itu sudah lebih baik dari pada harus tidur diluar.
Tak lama ia keluar dengan wajah yang segar dan bersih. dan nampaklah wajah gantengnya itu, Ayu tersenyum dan terdiam, serta ia melamun sesaat. Walaupun tubuhnya kurus, namun tak dapat dipungkiri kalau wajahnya sangat ganteng. ( ya biasalah namanya juga jomblo, halu dukit ngak papa lah.. hehehe…)
Tanpa menunggu apapun, ia langsung duduk di samping ayu. Ia menatapnya dengan heran.
Ayu masih asik dalam lamunannya, Iya tidak menyadari bahwasanya Satya sudah berada di sampingnya.
“kamu kenapa yu, menatapku seperti itu ? kamu ngak papa kan ?” Tanya nya sambil memperhatikaku. (Hehehe.. adu malunya… aku terciduk sedang mengamati betapa tampan dan manisnya wajahnya. Namun untungnya ia tidak curiga dengan gelagatku.
)
“eh.. tidak apa. Kamu pasti lelah. Istirahatlah, aku akan keluar. Jika kamu butuh sesuatu kamupanggil aku saja.” Ucapnya. Ia pun hanya mengangguk. setelah itu, Ayu pun beranjak akan keluar, namun, tiba tiba, ia mencekal lengan Ayu, yang sukses membuatnya terkejut sesaat.
“ada apa lagi ? kamu butuh sesuatu ?” tanyanya. Ia menarik tangan ayu tanda ia menyuruhku untuk duduk. ayu pun hanya menurut dan kembali duduk seperti semula.
“aku ingin menunjukan sesuatu, tapi jangan terkejut dan jangan katakana pada yang lain. Ini cukup kita bedua saja yang tau .. bisakah aku mempercayaimu ?” Tanya nya padaku.
***bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Lian
/Frown//Frown/
2024-04-20
0