lelaki itu pun menatap makanan itu sejenak. kemudian ia beralih kepada ku, yang saat ini berada duduk di hadapannya. Ia pun membuka suara berbicara kepada ku lagi.
“apakah nona yakin, tidak ingin makan bersamaku ?”tanyanya. aku menggelengkan kepalaku. jujur saja, aku masih kenyang. apa lagi, satu bungkus ini, tidak cukup untuk kami berdua.
“makanlah. Ini untukmu.” Ucapku. ia pun mulai mengambil makanan itu, dan menyuapkan nya kedalam mulutnya. Saat ia sedang makan, seperti biasa aku akan meninggalkannya. Namun kali ini dia mencegah agar aku tidak pergi dulu.
“nona. Nona ingin kemana..?”tanyanya. aku mulai deg degan, pikiran was-was mulai hadir dalam benakku. Aku menoleh.
“aku ingin pulang..” ucapku dengan ragu-ragu. Ia menarik tanganku.
“jangan pulang dulu, temani aku disini sebentar, nanti aku temani pulang.” Ucapnya. Aku kelabakan. Aku pikir. Ini mungkin alasan dia agar ia tau tempat tinggalku dan dapat menerorku. Namun ketika kuperhatikan tatapan matanya, sepertinya tidak seperti yang aku bayangkan. Aku pun menurut dan duduk kembali. Ia memakan makanannya. Saat sedang makan, ia kembali bersuara.
“maafkan aku nona, jika aku membuat mu takut dan waspada. Aku sebenarnya sudah lebih dari tiga minggu tersesat di dunia antah berantah ini, aku tidak mengenal dunia ini.” Ucapnya. Aku membatin. ( what..!!? dunia antah berantah, apa maksudnya dengan dunia antah –berantah..??🤔🤔).
“maksudnya,,?” Tanya ku tidak mengerti. Ia beralih menatapku dan tersenyum. ( beh… senyummu membuat dedek meleleh bang,,, hadee…😳😳 manis banget seperti gula. Belum lagi tatapan matanya, sangat mematikan membuat jantungku ingin meloncat keluar dari tempatnya.😚😚)
“mungkin nona tidak akan percaya dengan yang aku katakan. Aku bukan berasal dari dunia ini. Aku berasal dari dunia lain.” Ucapnya. Aku melongo aku membatin lagi. ( dunia lain, dunia seperti apa, apakah ia alien yang terdampar, atau ia ketinggalan pesawatnya?. Wah … ini tidak mungkin,!!)
“dunia lain. Dunia seperti apa itu,,?” Tanya ku lagi. aku mulai kepo dengan cerita nya.
Tak terasa, ia sudah menghabiskan makananya. Setelah cuci tangan dan membereskan sampah-sampah itu, ia kembali menatapku.
“di duniaku, tidak ada besi yang bisa berjalan seperti itu,( ucapnya sambil menunjuk mobil dan motor yang sedang berlalu lalang di depan kami ), tidak ada mata hari di malam hari, tidak ada makanan seperti tadi, tidak ada perempuan yang berpakaian seperti kamu ini, dan tidak ada istana yang setinggi itu. “ ucapnya sambil menunjuk gedung-gedung yang tinggi itu. aku pun ternganga heran. Masak iya, aku kembali bertanya.
“lalu, apa yang ada di duniamu ?”tanyaku.
“di duniaku, terdapat kuda yang di gunakan untuk bepergian. Ada juga kereta yang dapat ditompangi lebih dari satu orang, kemudian disana tidak ada peneranga mata hari dimalam hari, adanya obor dan lampu ganepo. Dan ketika aku amati, di dunia ini, tidak saling memperdulikan satu sama lain. Aku meminta tolong kepada orang-orang yang aku temui, namun mereka malah mengabaikan aku, sampai akhirnya aku tiba disini dan dengan putus asa, aku hanya bisa berharap ada yang mau membantuku menunjukan dunia ini. Dan akhirnya, karna sudah lama tidak makan, badan ku lemas dan tak bertenaga. Dan akhirnya nona datang mengulurkan tangan padaku. Waktu kemarin nona pergi, aku selalu memperhatikan nona. Aku berdoa, semoga nona selamat sampai rumah. Karna aku memperhatikan nona berjalan dengan terburu-buru. Aku pun bercerita seperti ini, karna tidak ada tempat untuk mengadu.” Jelasnya panjang lebar.
Aneh tapi nyata, aku tersentuh dengan ceritanya. aku terdiam, aku bingung mau bereaksi seperti apa. Namun saat kami berdua terdiam. Ia kembali bersuara.
“ nona, mari saya antar ketempat nona. Aku tau nona takut jalan sendirian kalau sudah malam begini.” Ucapnya sambil berdiri, sontak itu mengejutkanku dari lamunanku. Aku pun ragu-ragu menerima tawaranya, namun akhirnya aku iyakan juga.
Kami berjalan beriringan tanpa suara, aku larut dalam lamunanku, sementara ia juga larut dalam lamunannya. Tak lama, kami pun sampai. Aku pun mengucapkan terima kasih. Sebelum aku masuk, ia kembali memanggilku.
“ nona…”ucapnya, aku berhenti dan langsung mematung. Jantungku mulai berdetak lagi. Aku pun menoleh, saat aku menoleh ia sudah dekat denganku, akupun terkejut, reflex aku mundur satu langkah.
“maaf nona, aku ingin mengembalikan benda ini. Aku tidak tau kegunaanya.” Ucapnya sambil menyerahkan uang 50 k yang kemarin aku berikan padanya.
Aku pun mengambilnya, aku tidak mengatakan apa-apa, karna aku masih syok dengan prasangka ku sendiri. Stelah itu ia pergi. Sebelum ia menjauh dari pandanganku, aku tersadar dan bertanya padanya.
“ siapa nama anda tuan..” tanyaku, sontak embuat dia terhenti. Ia menoleh ke arahku, ia tersenyum lagi, senyum yang dapat membuat mimin kejang-kejang. ( huh.. manis banget, pengen nyicip.. wkwkwk…)
“ satya, namaku Satya Diningrat “ ucapnya. Aku pun melangkah maju selangkah. Aku membungkukkan kepalaku meminta maaf karna sudah berperasangka buruk tentangnya.
“maafkan aku, sudah berperasangka buruk sebelumnya.” Ucapku. Aku kembali menegakkan kepalaku. Aku melihat kearahnya kembali.
“tidak apa nona. Wajar, karna kita baru bertemu. Kalau boleh tau, saya dapat memanggil nona apa ?” tanyanya balik. Aku gelayapan karna ia menanyakan namaku. ( aduh… kenapa, menayakan nama dedek bang.. salting jadinya kan..)
“anda bisa memanggil saya ayu..” ucapku. Ia meluruskan pandangannya.
“ ayu…?? Nama yang cantik, orangnya pun cantik, sesuai dengan arti nama itu..” ucapnya tersenyum sambil berlalu pergi. Ucapannya itu membuat dedek tambah salah tingkah. Hehehe wajar, jomblo… hahaha…
😆😆
Setelah itu, akupun masuk kedalam, dengan bibir yang masih mengukir senyuman indah akibat dari ucapan orang asing. ( heleh… bisa-bisanya aku meleleh hanya karna pujian itu… tapi itu cukup membahagiakan…hihihi…).
Setelah itu, aku pun mandi membersihkan sisa-sisa gombalan abang, heh salah sisa keringat karna mendengar gombalan abang, wkwkw… canda gombal. Setelah membersikan diri, aku pun melempar tubuhku ke atas tempat tidur sederhana itu. tak lama, aku mulai tenggelam kealam mimpi.
Pov satya Diningrat
Aku satya diningrat dari dunia persilatan, entah bagaimana caranya aku tersesat di dunia antah-berantah ini. Padahal saat itu aku sedang memacu kuda, sedang berlatih. Saat aku terdampar disini.
Aku melihat dunia ini jauh berbeda dengan duniaku. Bahkan hampir saja aku tertabrak kereta besi itu, mereka memakiku karna menghalangi jalan mereka.
Setiap bertemu dengan orang yang berjalan kaki, aku akan bertanya ini dimana ? dan bagaimana aku bisa kembali keduania ku ?. namun mereka hanya menganggapku seperti orang gila. Mereka pun tidak memperdulikan aku, tiga minggu aku luntang- lantung di dunia ini, akhirnya aku lelah, karna aku tidak tau harus kemana, dan tak ada satu orang pun yang bersedia untuk membantuku.
Aku duduk disebuah batang pohon yang rindang, aku menatap kedepan dengan putus asa. Aku mulai merasa lapar, walupun aku seorang yang memiliki tenaga dalam atau memiliki kekuatan, tetap saja, aku tetap membutuhkan asupan makanan.
***bersambung***
biarkan otor menghibur kembali dengan cerita absrud ini 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments