10.2

Volca sengaja memarkirkan mobilnya didekat gang masuk area rumah Ebi. Sebenarnya Volca sudah dilarang oleh Ebi untuk datang padanya, Namun Volca yang keras kepala tidak mau mendengarkan Ebi. Ebi sudah pernah berterus terang bahwa dirinya tidak tertarik untuk berpacaran dan menolak Volca, dan bisa diketahui bahwa Volca tidak peduli hal itu dan tetap berkeliaran disekitar Ebi yang membuat Ebi marah.

Volca bertanya pada warga sekitar dimana rumah Ebi, dengan wajahnya yang tampan dan senyum menawan tidak sulit bagi Volca menemukan rumah wanita yang disukainya. Setelah menemukan rumah Ebi, Volca mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor Ebi untuk menghubunginya.

“Halo, Ebi. Aku didepan rumah kamu.” Volca tidak berbasa-basi setelah sambungan terhubung.

“Ngapain kamu ke rumah aku?” tanya Ebi dengan kesal dari seberang telepon. Volca tertawa pelan, gemas dengan nada bicara Ebi yang terdengar kesal (Memang orang bucin kadang tolol).

“Ada hal penting yang pengen aku omongin sama kamu.” Volca berbohong, sebenarnya tidak ada yang penting, Volca hanya kangen Ebi karena beberapa hari Ebi menghindarinya dan cuek saat menerima telepon dari Volca.

“Aku gak merasa ada yang penting.” Ebi dengan jawaban menyakitkan terdengar ditelinga Volca. Jika Volca tidak bucin mungkin itu kata-kata yang menyakitkan.

“Trus gimana, dong? Aku udah jauh-jauh datang, mau balik juga jauh jalan kakinya. Tolong bukain pintu bentar ya? Aku gak bakal lama kok.” Volca mencari alasan.

“Gak mau.” Ebi masih tegas tidak ingin membiarkan Volca masuk kerumahnya.

“Pinjem kamar mandi deh, Bentaaarrr aja,”

“Pinjem tetangga.”

“Aku bawa pecel lele.”

“…” tidak ada jawaban dari Ebi. Tapi tidak lama pintu rumah Ebi terbuka memperlihatkan pemilik rumah yang dengan pakaian kotor penuh tanah keluar dengan wajah cemberut. Sejenak Volca senang karena Ebi mau membukakan pintu rumahnya, disisi lain Volca juga ingin bertanya apa yang telah Ebi lakukan sehingga dirinya terlihat begitu kotor, Tapi Volca tidak ingin bertanya lebih jauh karena takut kesempatan masuk rumah Ebi akan hilang saat ini.

Volca membuka sendiri pagar rumah Ebi yang tidak dikunci, Volca melakukannya seperti sudah beberapa kali datang padahal ini pertama kalinya. Volca dengan tersenyum cerah mengikuti Ebi yang masuk kedalam rumah yang tidak begitu besar, jika dilihat sekilas masih lebih luas apartemennya dari pada rumah Ebi.

Tanpa rasa malu Volca duduk diruang tamu tanpa dipersilahkan pemiliknya. Dengan bangga Volca menaruh bungkusan pecel lele yang dibicarakannya tadi. Ebi menatap bungkusan itu sekilas, bodohnya Ebi yang membukakan pintu hanya karena mendengar nama makanan. Sebenarnya Ebi baru saja melakukan sesuatu dihalaman belakang rumahnya yang membuat dirinya sampai kotor, Ebi tidak menyangga melakukan hal dibelakang rumah menghabiskan waktu lama sampai dia lupa makan, disaat Ebi sangat lelah Volca menelepon yang membuat dirinya Emosi, tapi mendengar nama makanan seketika Ebi mengalah. Hehe,

“Aku mandi dulu.” Ebi pamit pada Volca yang tengah mengelilingi rumah dengan matanya.

“Jam segini? Gak takut masuk angin?” Volca melihat jam tangannya yang sekarang menunjukkan pukul 7 malam.

“Kamu juga ngapain jam segini datang ke rumahku?” Ebi bertanya balik yang membuat Volca meringis. Ebi segera pergi kebelakang untuk membersihkan tubuhnya, tidak butuh waktu lama, segera Ebi segera keluar ke ruang tamu dengan handuk dan rambut agak basah. Ebi duduk dibawah yang segera diikuti Volca.

“Kenapa Cuma sebungkus?” tanya Ebi. Tadi Ebi tidak memperhatikan berapa isi kantong berwarna hitam yang dibawa Volca.

“Kamu makan, Aku tadi udah makan ditongkrongan.” Ucap Volca dengan senyum.

“Kamu datang kesini habis dari tongkrongan? Kamu ninggalin tongkrongan Cuma buat nganterin makan?” tanya Ebi. Volca mengangguk. Ebi menepuk jidatnya, heran kenapa dirinya bisa berada disekitar orang yang agak tolol jika sudah berurusan dengan perasaan.

“Kapan-kapan gak usah bawain apa-apa lagi, malu kalo sampe temen kamu tau kalo kamu pergi dari tongkrongan Cuma buat anterin makan.”

“Berarti kesini lagi gak bawa apa-apa boleh?” Volca menggoda.

“Siapa bilang kamu boleh kesini lagi?” Ebi menjawab dengan kesal. Ebi bangkit dari posisinya dan pergi kebelakang untuk mengambil mangkuk air untuk cuci tangan dan kembali lagi ke ruang tamu, makan pecel lele lebih nikmat dengan tangan.

“Kalo gitu aku gak sungkan mau makan.” Ucap Ebi dan segera membuka bungkus pecel lele. Volca hanya tersenyum memandang wanita yang menurutnya cantik dihadapannya.

Volca terus menatap Ebi yang sedang makan, sesekali Ebi menyisihkan rambutnya yang masih basah dan agak panjang agar tidak mengganggunya makan. Saat itu, entah inisiatif dari mana, Volca bangkit dan pindah duduk dikursi diatas Ebi yang bersila dibawah. Volca meraih handuk yang berada dibahu Ebi dan perlahan mulai menggosok rambut Ebi. Ebi yang tadinya tidak peduli karena fokus makan, saat itu juga Ebi terdiam sejenak. Ebi merasa bahwa tindakan Volca tidak sopan dan Ebi tidak menyukainya, tapi disisi lain pijatan dan gosokan lembut dikepalanya membuat Ebi merasa nyaman (Anjir!!! Aing nulis sambil salting brutal!!,,,, AAAAKKKRRRGGHHH!!!!)

“Kamu ngapain?” Ebi bertanya pelan, dirinya tidak berani bergerak atau menoleh ke belakang.

“Kamu lanjutin makan aja pelan-pelan,” Volca menjawab dengan senyuman yang tidak bisa dilihat oleh Ebi, tapi Ebi bukannya melanjutkan makan, Ebi malah terdiam. Ebi meletakkan telapak tangan kotornya didada yang sedang berdenyut kencang.

“Apa ini?” batin Ebi. Volca yang melihatnya dan mengerutkan kening.

“Kamu butuh minum?” Volca mengira Ebi tersedak. Ebi senurunkan tangannya dan menggeleng.

“Nggak papa.” Ebi tiba-tiba merasa canggung dan segera melanjutkan makan, sedangkan Volca terus mengusap rambut basah Ebi.

..

.

9/11/2022

Thankyou (⁠ب⁠_⁠ب⁠)

See you next chapter (⁠´⁠°̥̥̥̥̥̥̥̥⁠ω⁠°̥̥̥̥̥̥̥̥⁠`⁠)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!