“Ebi.” Sapa Volca pada wanita yang kini sudah akrab dikesehariannya.
“Oyi.” Balas Ebi lirih. Volca segera duduk dikursi kosong disebelah Ebi. Volca menatap sekeliling perpustakaan yang agak sepi karena sudah jadwal pulang.
“Kok sendirian?” tanya Volca pada Ebi yang dari tadi berkutat dengan laporan dilaptopnya.
“Yang lain ada yang udah pulang. Si Rita lagi nyari minuman diluar.” Jawab Ebi tanpa memalingkan pandangannya.
Yap. Setelah mereka acara KKN yang diadakan kampus, Ebi dan Volca menjadi semakin dekat. Walaupun Volca masih termasuk baru mengenal Ebi, tapi dirinya senang karena Ebi memperlakukan Volca seperti orang biasa bukan seorang idola kampus. Yah, Volca mendapat julukan itu karena teman-temannya tahu bahwa dirinya kaya, tampan, dan pintar, juga populer dan ramah. Volca juga menyukai sifat Ebi yang cuek.
“Ebi.” Panggil Volca lirih.
“Hm.” Ebi membalasnya dengan berdehem.
“Jalan yuk?” ajak Volca yang membuat Ebi langsung menoleh pada Volca.
“Hehe. Makasih. Tapi aku sibuk.” Jawab Ebi dengan tertawa kecut. Kemudian kembali ke laptopnya. Volca yang kadang sifatnya kekanakan menurut Ebi agak menyusahkan ketika didekatnya.
“Aku yang traktir.” Volca masih mencoba membujuk.
“Kenapa kamu gak ajak orang lain yang lebih nganggur?” tanya Ebi.
“Gak mau. Aku maunya kamu.” Ucap Volca sambil mengedip manja yang membuat Ebi nyengir ingin muntah. Volca senang melihat ekspresi Ebi.
“Kamu emang gak sibuk persiapan ujian?” tanya Ebi pada Volca yang kini bermain dengan ponselnya. Volca menoleh pada Ebi disebelahnya dan tersenyum.
“Emang kamu gak pernah dengar rumor kalau aku pintar?” Volca malah bertanya balik. Ebi mengangkat satu alisnya dengan ekspresi heran.
“Rumor? Aku kira itu Cuma rumor. Mungkin karena ada rumor lain bahwa kamu sangat kaya sehingga bisa membeli nilai.” Ebi menjawab dengan nada mengejek. Volca meletakkan ponselnya dan menatap Ebi yang kini fokus lagi pada laptopnya.
“Mau bertaruh?” Ucap Volca sambil menatap tajam pada wanita dihadapannya. Ebi menyangga dagunya dengan tangan kirinya dan menatap balik pria yang duduk disebelah kanannya.
“Apa kamu ingin membuktikan kapasitas otakmu?” kata Ebi dengan agak mengejek, tapi Volca tahu itu hanya candaan.
“Apa kamu takut kalah?” Balas Volca dengan nada mengejek juga. Mereka berdua saling menatap tajam. Tapi sedetik kemudian tawa keluar dari mulut mereka.
“SSSSTTTTT!!!!” orang-orang memelototi Ebi dan Volca yang berisik diperpustakaan. Mereka berdua menghentikan tawa dan cekikikan lirih.
“Yang kalah harus menuruti kemauan yang menang.” Ucap Volca setelah tawa mereka berhenti. Volca mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Ebi menatap uluran tangan didepannya dan menatap pemiliknya sekilas kemudian menyunggingkan senyum.
“Deal.” Ebi menyambut uluran tangan Volca, menyetujui tantangan yang telah dibuat.
“Aku harap kamu tidak menyesal.”
“Never!”
Mereka berdua tersenyum saling mengejek kemudian sibuk kembali dengan kegiatan masing-masing.
Ebi terdiam sebelum kemudian menatap layar ponselnya yang menyala karena notifikasi pesan dari temannya yang menanyakan minuman apa yang diinginkannya. Ebi tidak membalas pesan tersebut. Sebaliknya, Ebi menghitung didalam pikirannya. Tepat seminggu lagi ulang tahunnya dan abangnya.
“Aku berharap menang dan jadiin kamu pacar aku.” ucap Volca tiba-tiba. Seketika Ebi melotot dan memukul kepala Volca dengan buku.
Plak!
“Aduh!” Volca kesakitan.
Orang-orang didalam perpustakaan menoleh lagi pada mereka.
“Maaf. Maaf.” Ebi meminta maaf atas keributan yang telah dibuatnya. Volca tertawa tanpa suara melihat Ebi yang agak salah tingkah. Ebi memandang Volca dengan tatapan tajam dan marah. Volca tersenyum girang. Ebi segera membereskan pekerjaannya dan pergi dari tempat itu, tidak lupa juga membawa pekerjaan dan tas temannya.
“Awas kamu!” Ebi berkata tanpa suara tapi Volca bisa memahaminya. Ebi mengacungkan jari tengahnya kemudian pergi menghilang dibalik pintu.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
12/08/2022
Thankyou ಥ_ಥ
see you next chapter (☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments