Raphaela pun berdiri sambil menutup sayapnya dengan ekspresi agak datar.
“Baginda, Anda telah memanggil saya,” ucap Raphaela dengan suara yang menenangkan. “Saya bersumpah dengan jiwa dan raga saya akan melayani anda dengan sepenuh hati.”
“O-oke,” ucap Slatanis. “Oh iya, perkenalkan, ini adalah Lilith,” lanjutnya menunjuk Lilith yang ada di belakangnya.
Raphaela pun menatap Lilith, dan begitu juga sebaliknya. Mereka berdua hanya menatap tanpa mengatakan apa-apa. Lalu beberapa detik kemudian, Lilith dan Raphaela berjalan mendekat.
‘Tu-tunggu, jangan bilang mereka ingin—’
“Perkenalkan, saya adalah Raphaela,” ucap Raphaela dengan wajah datar.
“Aku Lilith,” balas Lilith dengan wajah yang sama datarnya.
Mereka berdua pun bersalaman.
“Mari kita bekerja sama melayani Nyonya kita dengan sepenuh hati,” ucap Lilith.
“Tentu, itulah yang ingin aku bicarakan,” ucap Raphaela menatap Lilith dengan semakin intense.
“Oke, sudah cukup bersalamannya, sekarang mari kita pikirkan untuk kegiatan berikutnya,” ucap Slatanis sambil melerai mereka.
Slatanis pun mulai membicarakan situasinya yang sedang diincar oleh pihak kuil, sehingga ia membutuhkan tempat bersembunyi dan meminta pendapat mereka berdua.
Lilith berpendapat untuk menghabisi para pasukan kuil itu, namun Slatanis langsung menolaknya karena ia tidak mau membuat seluruh dunia menjadi musuhnya. Sedangkan Raphaela menyarankan Slatanis untuk bersembunyi di kerumunan manusia agar mereka semakin sulit mencari keberadaan dirinya.
Dari apa yang disarankan oleh Raphaela sangatlah cocok dengan apa yang sudah ia pikirkan sejak awal melarikan diri. Untuk membuat sesuatu sulit dicari, maka berkerumun lah dan menjadi satu dengan kerumunan itu.
Namun permasalahannya adalah Slatanis memiliki rambut merah dan tanduk yang sudah dikenali. Oleh karena itu, ia akan merasa sulit untuk berkerumun tanpa adanya alat yang bisa menyamarkan rupanya. Kemudian ditengah kebingungan Slatanis, Raphaela pun menyarankan Slatanis untuk menggunakan Skill-nya dari class [Prophetess] miliknya, yakni [create divine accessories].
Raphaela menjelaskan bahwa Slatanis bisa menciptakan sekaligus memberikan enchantment ke item tersebut secara bersamaan. Ia juga menyarankan Slatanis untuk menciptakan item sekelas mythical artifact agar bisa diberi lima enchantment untuk menambah kemungkinan. Karena untuk mendapatkan dua enchantment di luar holy element, hanya bisa dilakukan secara acak dan tidak bisa dipilih.
Tak lupa, Raphaela juga menyarankan Slatanis untuk membuatnya dengan menggunakan bahan terbaik yang ia punya untuk meningkatkan keberhasilan dalam membuat mythical Artifact dan mendapatkan slot lima enchantment tersebut.
‘Paling banyak, player hanya mampu membuat tiga slot enchantment mau seberapa tinggi tingkatan item tersebut, kecuali yang didapatkan dari Raid, event dan quest tertentu. Namun ini, dia bilang bahwa slot lima enchantment bisa dibuat? Yang benar saja,’ pikir Slatanis. ‘Ditambah, membuatnya tanpa perk blacksmith ataupun enchanter? gila, Op sekali class ini.’
“Baiklah kalau begitu,” ucap Slatanis sambil mulai berdiri, kemudian membuka Inventory-nya.
‘Hmmm, aku memiliki 10 batang Celestial adamantite ingot yang aku dapat dari para pria kesepian, lalu 2 White Elk Leather dan 5 gulungan Silk of Asgardian. Bahan-bahan ini punya potensi mythical artifact di atas 80%. Tapi sungguh disayangkan jika digunakan hanya untuk membuat item penyamaran,’ pikir Slatanis sambil merogoh inventory-nya itu.
‘Bagaimana dengan yang potensinya 20%? Aku sih punya 120 batang Fine Mithril ingot, 98 gulung Grand Magic Silk dan 35 Desert Direwolf Leather. Mungkin aku bisa menggunakan ini,’ Pikir Slatanis dan mulai mengeluarkan masing-masing satu dari bahan-bahan tersebut.
Slatanis pun mulai mengarahkan tangannya ke depan lalu berkata, "[Create Divine Accessories]!” Dan cahaya putih beserta formasi lingkaran sihir pun muncul di bawah kakinya. Kemudian sesaat cahaya itu semakin terang, tiba-tiba ketiga bahan yang sudah disediakan di tanah pun menghilang.
Sesaat bahan-bahan itu menghilang, di dalam pikirannya muncul adegan bahan-bahan tersebut yang secara otomatis ditempa dengan sebuah mesin bergaya steampunk namun tanpa seseorang disana. Setelah itu, muncullah pilihan berupa kalung, cincin, gelang dan anting. Slatanis pun memilih kalung berupa Choke Necklace.
Setelah bentuk aksesoris dipilih, cahaya pun semakin terang dan akhirnya muncullah item tersebut di tangannya.
‘Tingkatnya legendary, dan hanya memiliki satu slot enchantment. Meskipun begitu, seperti biasa, accessories selalu memiliki enchantment bawaan,’ pikir Slatanis sambil melihat benda tersebut yang entah bagaimana informasi spesifikasi kalung tersebut muncul di pikirannya.
“Baiklah, mari kita mulai lagi,” ucap Slatanis.
Duk!
Tiba-tiba sesuatu jatuh ke tanah, dan itu adalah sisa bahan yang tidak digunakan dalam membuat item tersebut.
‘Ini … bukankah ini bahan-bahan yang tadi? Kenapa kembali lagi? Dan kenapa hanya sedikit bagian saja? Hmmm sepertinya sistem dari woc kembali terpelintir lagi di dunia ini,’ pikir Slatanis.
Slatanis pun melanjutkan spell tersebut.
22 pembuatan kemudian, dan hanya menggunakan 4 bahan dari masing-masing jenis bahan.
“Akhirnya, Mythical Artifact dengan lima slot enchantment dan tiga enchantment bawaan berhasil dibuat,” ucap Slatanis merasa puas dengan hasil kerjanya. “Well, meskipun bentuknya sama semua dan semuanya memiliki restriksi (batasan) pengguna yang hanya bisa dipakai oleh Slatanis.”
“Wah, anda berhasil, baginda,” ucap Raphaela sambil tersenyum dan bertepuk tangan.
“Waaaah! Keren!” Teriak Lilith dengan bersemangat sambil melihat kalung yang ada di tangan Slatanis dengan begitu dekat.
‘O-oke, jangan terlalu bersemangat,’ pikir Slatanis.
“Dan sekarang, tinggal anda masukkan saja enchantment nya, baginda,” ucap Raphaela.
Dengan kalung tersebut yang masih di tangan, Slatanis pun secara sadar seakan sedang menggunakan otot motoriknya langsung memunculkan berbagai jenis Enchantment di dalam pikirannya.
“Luar biasa,” ucapnya.
Kemudian Slatanis pun mulai memiliki tiga Enchantment pertama, lalu mulai memilih dua Enchantment terakhir secara acak.
“Sial, aku tidak mendapatkan efek penyamaran … meskipun kelima enchantment dan empat enchantment bawaan terlihat kuat … fuhh, mari buat lagi.”
Dan 5 jam kemudian.
“Akhirnya!” Teriak Slatanis dengan semangat sementara Raphaela dan Lilith sedang mengerjakan hal lain tanpa sepengetahuan dirinya.
Slatanis pun mengenakan kalung tersebut melalui Inventory-nya, dan spontan tanduknya menghilang.
“Fuhh, setidaknya tanduknya tidak ada, karena superman saja dengan hanya menggunakan kacamata tetap bisa menyamar,” ucap Slatanis merasa puas.
Slatanis pun berbaring di rumput untuk bersantai dan meregangkan tubuhnya.
“Fuwaaah! Akhirnya, aku bisa tidur sambil bisa berguling-guling,” ucap Slatanis sambil meregangkan tubuhnya dan berguling-guling di rumput. “Kuhh— dada besar ini tetap masih menghalangi.”
Tiba-tiba Raphaela dan Lilith pun sampai di kemah sambil terbang dan tampak sedang membawa satu pria masing-masing.
“Baginda! Saya membawakan makanan untuk anda,” ucap Raphaela sambil mulai mendarat.
‘Mau malaikat ataupun daemon, mereka sama saja,’ pikir Slatanis menatap datar mereka berdua.
Slatanis pun menghampiri mereka berdua.
“Dengarkan,” ucap Slatanis. “Aku akan ke kota manusia seperti yang disarankan oleh Raphaela sebelumnya. Namun, aku tidak akan mengajak kalian, karena itu akan sangat mencolok. Kamu, Raphaela sangat mencolok karena lingkaran di atas kepalamu, dan kamu Lilith, sangat mencolok karena tandukmu, ditambah ras semi-minotaur itu langka, jadi itu hanya akan menambah kecurigaan.”
Mereka berdua pun terlihat murung. Raphaela menggembungkan pipinya sambil menjatuhkan pria manusia buruannya begitu saja. Sementara Lilith melempar pria buruannya dengan begitu keras ke samping.
Pria yang mereka bawa benar-benar terlihat mati, namun hidup, hanya saja mereka sedang tidak sadarkan diri.
“Oke oke, kemarilah kalian berdua,” Slatanis pun memeluk keduanya. “Aku akan mendatangi kalian setiap tiga hari sekali, jadi jangan khawatir. Oke? Dan aku akan memanggil kalian jika pihak kuil sudah menyerah dalam memburuku.”
Lilith dan Raphaela pun mengangguk di pundak Slatanis.
“Baiklah,” ucap keduanya.
“Kalian harus saling jaga satu sama lain, oke?” Bisik Slatanis sambil terus memeluk mereka berdua.
“Baiklah,” ucap keduanya sambil mengangguk murung.
"Lalu apa yang kita lakukan selagi anda tidak sedang bersama dengan kami?" tanya Raphaela.
"Terserah kalian, asalkan kalian tidak membuat kekacauan. Dan lagi, yang terpenting bagi kalian adalah ... saling jaga, oke? anggap saja ini adalah pelatihan untuk kalian untuk menjadi lebih dekat," jelas Slatanis memberikan alasan.
"Baiklah kalau begitu," ucap Lilith mulai tersenyum.
Setelah itu, Slatanis pun meninggalkan mereka berdua dan berpelukan sekali lagi untuk mengucapkan sampai bertemu lagi. Kemudian, Slatanis pun terbang meninggalkan mereka berdua dan tinggal di Fishsyre sambil menunggu pencarian yang dilakukan oleh pihak kuil berhenti, seraya mereka bertiga saling bertemu setiap tiga hari sekali.
***********
Waktu sekarang ….
Slatanis baru saja terbangun dari tidurnya di dalam kereta kuda Roland. Kemudian setelah terbangun, mereka oun mulai memasuki kompleks istana yang dikelilingi oleh benteng bagaikan sebuah kastil.
Mereka pun berjalan menuju pintu istana dan sampailah mereka tepat di depan sebuah pintu besar.
“Kita sudah sampai,” ucap Roland sementara pintu mulai dibuka oleh pelayan Istana.
“Huwaaaa, tempat ini bagus sekali,” ucap Lilith dari dalam Inventory dengan penuh kekaguman.
“Baginda, Istana ini sungguh indah …. Apakah anda berniat tinggal di sini?” Tanya Raphaela dari tempat yang sama dengan Lilith.
‘Iya, aku akan tinggal disini … sepertinya,’ jawab Slatanis melalui telepati yang ia pelajari selama lima hari perjalanan.
“Selamat datang, tuan muda,” para pelayan yang sudah menunggu Roland pun menunduk dalam barisan yang membelah.
‘Rumah ini bagus sekali …. Hmmmm, sepertinya menjadi istri orang ini tidaklah buruk,’ pikir Slatanis memandang Istana duke Bellwyne yang begitu megah sambil tersenyum miring.
********
Bersambung ….
Divine Necklace yang digunakan Slatanis saat ini memiliki rank Mythical Artifact dan empat enchantment bawaan dan lima slot.
Enchantment bawaan :
+5% HP Regeneration
Medium Tier Mind Control Resistance
High Tier Dark Element Resistance
Medium Tier Blood Sucking Resistance
Slot Enchantment yang diisi :
+2% Holy Element Proficiency
+5% Healing Power Effectivity
+10% Bonus Defense while Activating Divine Halo
Low Tier Identity Concealment
+15% Bonus Physical Defense While Wearing Divine Armor
User Restriction : (Player) Slatanis
Divine Armor yang digunakan oleh Slatanis saat ini dan dibuat saat ia sudah berada di Fishsyre, memiliki rank Legendary Artifact dengan dua slot Enchantment.
Stat dasar : +1254 Armor, +28% HP, +4% MP
Enchantment :
2 times Bonus Armor while activating Divine Wings
+3% Bonus Agility
User Restriction : (Player) Slatanis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
SDull
mantap thor
2022-12-25
0