#2 - Putri Menjadi Slatanis

Setelah menyadari bahwa dirinya berada di tempat yang tidak ia kenal, tak berselang lama ia juga mulai menyadari bahwa tubuhnya bukanlah miliknya. Ia sama sekali tidak mengenal tubuhnya saat ini, namun entah bagaimana ia merasa tidak asing dengan tubuh itu. Sampai akhirnya ia pun mengecek ke setiap jengkal tubuhnya, dan menemukan bahwa tidak hanya tubuhnya yang lebih berisi dan montok, namun ia juga memiliki tanduk dan rambut yang berwarna merah padam (crimson).

'Ini aneh, aku bisa merasakan seakan kesadaranku mulai menyatu dengan tubuh ini, sampai-sampai rasa jijik akan bau busuk dan rasa takut akan mayat pun perlahan mulai hilang. Sebenarnya tubuh siapa ini?' pikir Putri sementara kesadarannya seakan mulai mengakui bahwa ini adalah tubuhnya sejak lahir.

Putri pun mulai berjalan ke pinggir altar pengorbanan, dan dari sana ia bisa melihat dengan jelas seberapa banyak mayat yang ada disana. Mayat-mayat ini sangat banyak sampai-sampai menumpuk dan memenuhi gua yang begitu besar ini. Wujud mereka juga sangatlah mengganggu. Selain mereka semua mengenakan jubah hitam bertudung, bentuk tubuh mereka juga terlihat sangat kering seperti mumi.

"Apa yang telah terjadi dengan mereka sebenarnya?” ucap Putri bertanya-tanya. “dunia lain … apakah ini dunia lain? tsk, kenapa aku berpikir sampai kesitu … dan … kenapa suaraku berbeda?!!”

Putri pun menyadari bahwa suaranya sama sekali berbeda tidak seperti sebelumnya yang lembut. Sekarang ia tidak hanya memiliki suara yang lembut dan menenangkan, tapi juga suara yang cukup berat seperti wanita dewasa yang seksi.

“Kenapa suaraku seperti tante-tante penggoda begini?!” ucap Putri sambil memegang lehernya.

Kemudian, Putri pun mencoba memegang rambutnya dan mencoba melihatnya. Terlihat lah rambutnya yang panjang dan berwarna merah padam itu.

"Bertanduk, dada besar, rambut merah, hmmm, sepertinya aku kenal tubuh ini," gumam Putri.

Untuk lebih memastikan, Putri pun mulai turun dari altar lalu mulai berjalan di antara mayat yang bergelimpangan menuju ke luar gua, mencari genangan air untuknya agar bisa bercermin. Perlahan dan sambil menjinjit, ia berjalan dengan penuh hati-hati, akhirnya ia pun sampai di mulut gua.

Di mulut gua, ia masih bisa melihat mayat-mayat yang bergelimpangan. Bahkan diantara mereka terlihat seperti orang yang ingin melarikan diri dengan ekspresi terakhir mereka tergambar akan penuh rasa ketakutan.

"Ini sungguh mengerikan," ucapnya meskipun dengan ekspresi datar. "Hahh~ udara yang sangat segar," lanjutnya menghirup udara segar sesaat mendapati dirinya berada di pedalaman hutan.

Putri pun terus berjalan menjauh dari mulut gua. Kemudian di antara rimbunnya pepohonan di dalam hutan, ia melihat sebuah aliran sungai kecil dengan air yang jernih. Di sana, ia pun berniat untuk memastikan dengan pasti wujud tubuh barunya itu.

Putri pun berjalan menuju aliran sungai kecil itu, lalu sesampainya disana dan mulai bercermin di air yang jernih itu, ia pun berkata. "Yaps, ini adalah tubuh Slatanis. Meskipun aku selalu menyeting game ke grafis rendah, tapi ini bisa aku pastikan bahwa tubuh ini adalah milik karakter ketigaku, Slatanis."

"Huuu, aku tidak pernah berpikir bahwa memiliki tubuh seksi akan semenyenangkan ini," Putri terus berpose sambil terus bercermin di atas air, kemudian ia menoleh ke sekelilingnya.

"Jika saat ini aku berada di tubuh dari game WoC, apakah dunia ini juga berada di WoC?" ucap Putri bertanya-tanya.

"Seingatku, meskipun dunia di WoC memiliki luas setengah dari ukuran bumi dan memiliki banyak NPC dan banyak adegan bercerita di dalamnya, aku masihlah ragu bahwa apakah dunia ini benar-benar berada di dalam game? Sepertinya aku harus memastikannya terlebih dulu."

'Karena jika dunia ini adalah dunia di WoC, maka ini akan sangat bahaya. Apalagi mengingat dunia yang penuh dengan kehancuran, sementara para abomination membuat kekacauan dimana-mana,' pikir Putri.

"Tetapi jika bukan, aku merasa tidak yakin apakah aku bisa menggunakan skill dan spell dari game atau tidak. Karena mau bagaimanapun juga, dunia ini tampaknya sangatlah berbahaya apalagi melihat mayat-mayat itu." Putri kemudian menoleh ke belakang melihat kelompok kecil lain dari mayat-mayat yang bergelimpangan.

"Yaps, sepertinya aku harus pergi dari sini," ucap Putri dan mulai berjalan mengikuti asal aliran sungai kecil tersebut.

*********

Putri terus berjalan mengikuti aliran sungai kecil itu sambil terus memikirkan caranya untuk kembali ke bumi, sampai akhirnya ia pun keluar dari rimbunnya pepohonan dan mendapati dirinya berada di ladang rumput, sementara tepat di depannya terdapat pula danau yang begitu luas dengan pegunungan berada di belakang danau tersebut.

"Wah, indahnya," Putri tertegun dengan keindahan yang tersedia di depannya.

"Dengan Dunia seindah ini, sepertinya aku tidak perlu memikirkan bagaimana caranya untuk kembali ke bumi," gumam Putri dengan mata yang masih terpaku pada pemandangan yang ada di depannya. “Tapi Tunggu, lalu bagaimana dengan uangku yang sebanyak itu? Dan lalu, bagaimana dengan nasib tubuhku? Tsk, baiklah, karena ini adalah tubuh dari game, mungkin saja aku juga bisa menggunakan beberapa fitur dan kemampuan dari game, yang dimana ada kemungkinan juga bahwa aku bisa keluar dari dunia ini dengan menekan tombol logout.”

Lalu ia pun terdiam sambil membayangkan bagaimana caranya.

“Tidak ada keyboard, sementara perspektif pandangan dari orang pertama dan aku saat ini berada di dunia yang sangat nyata, bukan sebuah game. Sial … lantas bagaimana caranya untuk kembali dong?” Gumam Putri sambil memegang dagunya. “Hahh~ apakah aku harus menyerah saja?”

Kemudian ia pun mengingat dengan isi pesan dari Anunnaki_101 di dalam WOC yang memintanya untuk menunggu di dunia lain itu, sementara dia nanti akan datang untuk menemuinya setelah semua urusannya selesai.

“Siapa dia sebenarnya?” Gumam Putri bertanya-tanya.

“Uwaaaaaah! Ini benar-benar membuatku sangat bingung,” keluh Putri sambil memegang kepalanya. “Fuhhh sabar sabar … mari kita ingat-ingat apa yang terjadi.”

Lalu ia pun mulai mencoba merasionalisasikan keadaannya saat ini.

“Pertama, bagaimana bisa dari sebuah link mampu membuatku berada di tempat— atau … ya … dunia berbeda seperti ini, huh? Kedua, bagaimana bisa aku berada di tubuh ini? Oke, katakanlah dia bisa membuatku berpindah dunia, tapi bagaimana caranya aku berada di tubuh karakter fiksi sementara ini adalah dunia yang sangat nyata? Ketiga, kenapa harus aku?! Kamu sudah memberikan 200 bytecoin kepadaku, jadi kenapa harus aku?! Kalau  begitu, percuma saja kamu memberikan aku uang sebanyak itu bodoh!” Putri Mencoba menyimpulkan sambil marah-marah.

“Sepertinya tidak ada cara lain selain menerima situasi ini apa adanya,” ucap Putri. “Tapi … bagaimana dengan kemampuan sosial ku yang kikuk? Apakah aku bisa beradaptasi? Terutama dengan tubuh ini? Well, mari coba saja … dan agar lebih mudah, anggap saja ini sebagai Roleplay.”

Putri kemudian berjalan menuju pinggir danau dan berkaca di sana.

“Oke, mulai sekarang, kamu adalah Slatanis sang succubus. Oleh karena itu, bersikaplah seperti succubus ... setidaknya sedikit bersikap lebih optimis ... atau seperti yang biasa kamu lakukan selama ini di game, oke?” Ucap Putri sambil menunjuk-nunjuk pantulannya.

Dan mulai detik itu pun, ia mulai mensugestikan dirinya sebagai Slatanis sang Succubus dan menjadi sosok wanita yang berbeda dari sebelumnya.

************

Slatanis pun mulai mencoba banyak hal untuk memastikan apakah ia berada di dunia game atau dunia yang benar-benar berbeda. Ia mencoba berbagai spell dan skill, fitur game dan inventori yang tidak memiliki batas penyimpanan.

Setelah mencoba banyak hal, ia pun berkata. "Hmmm, ternyata tidak semua fitur dari game bisa digunakan walaupun untungnya aku masih bisa menggunakan inventori, dan juga bisa aku ternyata bisa merasakan secara sadar bahwa aku benar-benar bisa menggunakan spell dan skill dengan mudahnya seakan sedang menggunakan anggota tubuhku sendiri. Selain itu, Mana yang aku rasakan di dalam tubuh ini juga adalah perasaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Ini sungguh asing, namun ada di dalam disana."

Selain dari Mana sebagai energi metafisik, maka makhluk dari game juga memiliki energi fisik. Jika manusia memiliki stamina atau kalori, maka untuk succubus, mereka juga memiliki energi fisik yang disebut sebagai Aphrodis.

Ketika di game, Mana ditandai dengan batang berwarna biru, sedangkan untuk energi fisik memiliki warna yang berbeda-beda. Kuning untuk stamina, merah muda untuk Aphrodis, Ungu gelap untuk Miasma dan sebagainya.

Selain daripada itu, setiap Energi fisik juga memiliki karakteristik dan cara pengisian yang berbeda-beda. Untuk stamina, yang diperlukan ketika habis ialah hanya dengan minum dan makan, jika tidak maka hanya perlu istirahat.

Sementara untuk Aphrodis berbeda. Yakni mereka harus menghisap energi fisik dari makhluk humanoid lain yang berjenis kelamin laki-laki dengan menggunakan efek pasif dari ras succubus yang bernama [charm of succubae]. Atau bisa juga dengan menggunakan special spell tingkat 6 bertipe sustain bernama [Sluttony].

"Mengingat dunia ini adalah dunia nyata, aku yakin untuk mengisi aphrodis sungguhlah sangat merepotkan. Bagaimana tidak, sesuai dari deskripsi skill aku harus membuat pria tergoda lalu menghisap energi mereka untuk mengisi kembali aphrodis."

Selain metode pengisiannya yang merepotkan, cara lain juga bisa ditempuh. Antara lain adalah dengan meminum potion, atau dengan menggunakan sihir untuk mengkonversikan Mana menjadi energi fisik.

"Aarghhh sial! kalau aku tahu aku bakalan terlempar ke dunia ini, lebih baik aku mengambil spell tingkat 5 bernama [Mana Conversion] saja tuh," ucapnya frustasi. "Fuhh santai santai, apalagi mengingat masih banyaknya Energy potion di— tunggu, aku baru ingat, aku telah menghabiskan energy potion-ku dua hari yang lalu,” lanjutnya langsung merasa tidak semangat.

Saat ini, di dunia ini, ia tidak dapat melihat jumlah pasti pada setiap statusnya seperti halnya di game, namun ia masih dapat merasakan dengan jelas kapasitasnya dengan detail, meskipun tidak berupa angka-angka.

"Aphrodis ku tampaknya sudah 1% berkurang walaupun baru digunakan untuk berjalan," gumam Slatanis. "Padahal ketika di dalam game, kecuali menggunakan skill, Energi fisik tidak dapat berkurang. Oleh karena itu kebanyakan penyihir tidak ada yang meningkatkan parameter energi fisik mereka secara berlebihan, termasuk diriku."

Dari berbagai percobaan yang ia lakukan, ia pun masih belum bisa menyimpulkan apakah dunia ini adalah dunia lain ataupun dunia di dalam game. Apalagi mengingat ia bisa menggunakan spell dan skillnya, walaupun beberapa fitur dari game tidak bisa digunakan atau sebagian terdistorsi atau berubah.

Seperti halnya Cooldown pada Spell dan Skill yang tidak ada, inventory yang bentuknya hanya berupa lubang hitam dan tampilan antarmuka yang tidak tampak.

***********

Di gua tempat Slatanis terbangun dan sudah sekitar satu jam sejak Slatanis meninggalkan gua itu, terdapat 40 kesatria berzirah lengkap dengan kain putih beraksen emas menutupi zirah mereka. Di kain yang menutupi zirah mereka, memiliki sebuah simbol berupa pedang berdiri di atas tiga tumpukan buku.

Selain dari 40 kesatria, terdapat pula di antara mereka seorang berjubah putih dengan aksen warna dan pola yang sama. Ia tampak muda meskipun memakai pakaian tersebut.

"Saudara Fretlen, apakah anda sudah menghitung sebanyak apa mereka?" tanya salah satu kesatria menghampiri pria berjubah putih.

"900 … terdapat 900 tubuh yang dapat dihitung. Atau mungkin lebih dari itu, apalagi mengingat seberapa luas nya gua ini," jawab Fretlen sambil menutup hidungnya dengan sapu tangan putih.

"Saudara Rodrik ingin mengonfirmasi lebih pasti apa alasan mereka bisa mati masal di tempat seperti ini," ucap kesatria tersebut menyampaikan pesannya.

"Aku akan menyampaikannya sendiri," ucap Fretlen menoleh ke arah sang kesatria.

"Baik, Saudara Fretlen," ucap sang kesatria menunduk dan memukul dadanya sebagai tanda hormat. Fretlen pun membalasnya.

Fretlen pun berjalan menjauh dari gua dan menuju ke barisan kesatria lain. Di sana, terdapat seorang kesatria sebagai satu-satunya yang berkuda, namun karena semuanya mengenakan helm maka ia pun terlihat sama saja dengan yang lain meskipun satu-satunya kesatria yang berkuda.

Fretlen pun menghampiri kesatria itu.

"Salam Tuan Rodrik—" ucap Fretlen tertahan.

"Panggil aku Saudara, karena kita sama-sama berada di Ordo Templar," balas Rodrik dengan dinginnya.

"Baik Saudara Rodrik," ucap Fretlen memberi hormat. "Saya ingin melaporkan hipotesis ku tentang kematian massal para pagan ini."

"Iya, apa itu?" Ucap Rodrik.

"Sepertinya mereka telah mencoba melakukan ritual, namun entah bagaimana mereka justru mati mengenaskan. Terlihat di barisan terdalam Gua, di dekat altar pengorbanan, ekspresi terakhir mereka tampak tenang seakan tidak mengetahui apa yang akan menimpa mereka, namun semakin keluar, ekspresi terakhir mereka tampak ketakutan dan mencoba untuk berlari seakan tahu apa yang telah menimpa kawan-kawan mereka di depan. Bahkan beberapa sudah ada yang berada cukup jauh dari mulut gua. Namun naasnya mereka tetap mati."

"Ya, untuk saat ini mari kita gunakan hipotesis mu itu untuk dilaporkan ke Grand Cleric," ucap Rodrik. "Mari kita kembali ke benteng Houlus," lanjutnya sambil memutar arah kudanya.

"Tunggu saudara Rodrik, ada hal lain yang mesti saya pastikan terlebih dulu," ucap Fretlen berusaha menghalangi laju kuda Rodrik. Kuda Rodrik pun berhenti.

"Ada lagi?" tanya Rodrik merasa tidak yakin.

"Ritual yang mereka lakukan sepertinya adalah ritual pemanggilan," ucap Fretlen penuh percaya diri. "Jadi biarkan saya memeriksa ini."

"Baiklah," ucap Rodrik.

***********

Bersambung ….

Charm of Succubae (n.) efek pasif dari Ras succubus yang berguna untuk selalu menghisap esensi hasil dari libido seorang humanoid laki-laki. Daya hisapnya sangat rendah dan membutuhkan jarak yang dekat. Mekanik cara kerjanya yaitu dengan membuat libido korbannya bangkit, kemudian menghisap seluruh esensi hasil dari libidonya. Selama korbannya berada di dekat succubus, maka esensinya akan terus terhisap sampai jumlah energi fisiknya benar-benar habis. Efek ini bisa disangkal dengan medium tier mental resistance atau immunity. Efek ini hanya akan aktif jika Aphrodis pemilik sudah berkurang setidaknya sebanyak 25%.

Sluttony (n.) special spell tingkat 6 bertipe sustain dari succubus. Selama spell ini aktif, maka dalam radius 10 meter dari pengguna, energi fisik musuh akan terus terhisap sampai habis (kecuali keluar dari Area of Effect). Efek lain dari spell ini adalah membuat seluruh stat musuh turun sebanyak 2,5% dalam kontak pertama selama 4 menit. Kontak berikutnya tidak berefek.

Tipe sustain (n.) selama skill atau spell aktif, maka kapasitas maksimal dari energi fisik atau mana akan berkurang sesuai yang ditentukan.

Episodes
1 #1 - Transmigrasi
2 #2 - Putri Menjadi Slatanis
3 #3 - Keputusan dari Kesatria Ordo Templar
4 #4 - Menuju Kota Dagang Alundris
5 #5 - Balada sang Pemilik Kandang Kuda
6 #6 - Gelap
7 #7 - Rubanah Kuil Agung
8 #8 - Rencana Tiga Grand Cleric
9 #9 - Menjadi 100% Slatanis
10 #10 - Slatanis Menjalin Koneksi
11 #11 - Slatanis dan Lilith
12 #12 - Slatanis dan Raphaela dan Lilith
13 #13 - Pengalaman Pertama Roland Bellwyne
14 #14 - Kesepakatan Baru dengan Bellwyne
15 #15 - Perpustakaan Bellwyne
16 #16 - Perbedaan Kejadian Di Antara Dua Rumah
17 #17 - Semua Orang Memiliki Rencana
18 #18 - Hari Membosankan Yang Berubah Menjadi ....
19 #19 - Interogasi Sang Penyihir Mata-mata
20 #20 - Waktu Senggang
21 #21 - Sebelum Perhelatan
22 #22 - Informasi dari Bawahan
23 #23 - Latihan Dansa dan Menyambut Keluarga Kerajaan
24 #24 - Slatanis dan Rodrik
25 #25 - Roland Blunder
26 #26 - Acara Syukuran I
27 #27 - Acara Syukuran II
28 #28 - Acara Syukuran III
29 #29 - Acara Syukuran IV
30 #30 - Acara Syukuran V
31 #31 - Acara Syukuran VI
32 #32 - It Should've Been His First
33 #33 - Awal dari Sebuah Masalah
34 #34 - Monster di Neverhive
35 #35 - Bertemu dengan Samuel dan Amy
36 #36 - Patroli dan Rasa Lapar
37 #37 - Dicken Dorton
38 #38 - Die A Hero
39 #39 - Pasca Pembersihan Monster
40 #40 - Crying Lady
41 #41 - Ladies Time
42 #42 - Hutan Gloria I
43 #42 - Hutan Gloria II
44 #43 - Dua Mata Koin
45 #44 - Bottleneck Operation : Initiated
46 #45 - Bellwyne vs Waldengrace
47 #46 - Bellwyne vs Waldengrace II
48 Pengumuman cuti sebentar
Episodes

Updated 48 Episodes

1
#1 - Transmigrasi
2
#2 - Putri Menjadi Slatanis
3
#3 - Keputusan dari Kesatria Ordo Templar
4
#4 - Menuju Kota Dagang Alundris
5
#5 - Balada sang Pemilik Kandang Kuda
6
#6 - Gelap
7
#7 - Rubanah Kuil Agung
8
#8 - Rencana Tiga Grand Cleric
9
#9 - Menjadi 100% Slatanis
10
#10 - Slatanis Menjalin Koneksi
11
#11 - Slatanis dan Lilith
12
#12 - Slatanis dan Raphaela dan Lilith
13
#13 - Pengalaman Pertama Roland Bellwyne
14
#14 - Kesepakatan Baru dengan Bellwyne
15
#15 - Perpustakaan Bellwyne
16
#16 - Perbedaan Kejadian Di Antara Dua Rumah
17
#17 - Semua Orang Memiliki Rencana
18
#18 - Hari Membosankan Yang Berubah Menjadi ....
19
#19 - Interogasi Sang Penyihir Mata-mata
20
#20 - Waktu Senggang
21
#21 - Sebelum Perhelatan
22
#22 - Informasi dari Bawahan
23
#23 - Latihan Dansa dan Menyambut Keluarga Kerajaan
24
#24 - Slatanis dan Rodrik
25
#25 - Roland Blunder
26
#26 - Acara Syukuran I
27
#27 - Acara Syukuran II
28
#28 - Acara Syukuran III
29
#29 - Acara Syukuran IV
30
#30 - Acara Syukuran V
31
#31 - Acara Syukuran VI
32
#32 - It Should've Been His First
33
#33 - Awal dari Sebuah Masalah
34
#34 - Monster di Neverhive
35
#35 - Bertemu dengan Samuel dan Amy
36
#36 - Patroli dan Rasa Lapar
37
#37 - Dicken Dorton
38
#38 - Die A Hero
39
#39 - Pasca Pembersihan Monster
40
#40 - Crying Lady
41
#41 - Ladies Time
42
#42 - Hutan Gloria I
43
#42 - Hutan Gloria II
44
#43 - Dua Mata Koin
45
#44 - Bottleneck Operation : Initiated
46
#45 - Bellwyne vs Waldengrace
47
#46 - Bellwyne vs Waldengrace II
48
Pengumuman cuti sebentar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!