#7 - Rubanah Kuil Agung

Dunia ini bernama Rhea, sebuah dunia yang di dalamnya terdapat berbagai spesies cerdas, dan di antara spesies-spesies itu antara lain adalah Manusia, Elf, Dwarf, Orc, Goblin, Raksasa, Minotaur, Catfolk (Manusia kucing), Fairy, Lizardman (manusia reptil/kadal) dan Daemon, dan di antara mereka adalah para Half yakni ras hasil dari kawin silang antar spesies. Lalu di antara makhluk-makhluk cerdas itu, Manusia lah yang berdiri tinggi di atas mereka dari segi peradaban, sedangkan Goblin dan Daemon berada di paling bawah.

Menurut catatan sejarah yang disimpan di kuil-kuil, Manusia adalah makhluk tertua di Rhea. Yang dimana mereka adalah makhluk yang pertama diciptakan oleh sang Pencipta. Lalu dari manusia itu lah lahir spesies-spesies lain yang menyerupai manusia. Entah lahir secara natural dengan campur tangan sihir seperti para Elf atau berawal dari kecacatan seperti para Dwarf, atau diciptakan melalui ilmu alkimia dan sihir seperti yang lainnya.

Namun itu hanyalah perspektif sejarah dari pihak Manusia atau lebih tepatnya dari pihak agama Elahirim, sedangkan spesies lain dan manusia yang tidak berada di agama yang sama juga memiliki sejarah yang berbeda.

Menurut para Dwarf, merekalah yang pertama dan lahir dari bebatuan gunung. Sedangkan menurut para Elf,  merekalah yang pertama dan lahir dari pepohonan hutan agung. Terlepas dari itu semua, setiap spesies mengklaim superioritas mereka sebagai ciptaan pertama di Rhea.

Berbeda lagi dengan bangsa raksasa. Dengan tubuh setinggi empat meter dan rupa yang kebanyakan bertubuh kekar dan rupawan, mereka mengklaim bahwa mereka adalah dewa yang telah jatuh. Meskipun klaim ini terdengar seperti omong kosong, namun klaim merekalah yang paling kuat. Klaim mereka memiliki bukti berupa mural di gua-gua dan bebatuan prasejarah yang menggambarkan tentang bagaimana manusia dan ras lainnya menyembah para raksasa sebagai dewa.

Terlepas dari itu semua, saat ini bangsa Raksasa hidup terisolasi di utara benua sebagai bangsa yang tertinggal. Mereka semua terjebak dalam masa lalu yang membuat mereka menjadi arogan dan memiliki ego yang tinggi. Jika mereka melihat spesies lain, mereka melihatnya dengan rendah dan menganggap dirinya sebagai makhluk tertinggi.

Kemudian dari semua pergolakan atas klaim superioritas, Lizardman dan catfolk lah yang paling rendah hati. Mereka tidak pernah mengklaim diri mereka sebagai yang tertinggi atau terdahulu, meskipun bangsa Lizardman mengaku bahwa mereka adalah keturunan Naga, namun tetap mereka adalah yang paling sederhana.

Peradaban manusia yang memegang kedigdayaan pun pada akhirnya tetap menjadi yang tertinggi. Bangsa mereka adalah bangsa yang mau belajar dari kesalahan yang disebabkan oleh leluhur mereka. Oleh karena itu, peradaban mereka menjadi peradaban paling maju dan terstruktur di seluruh tiga benua.

Walaupun begitu kemajuan mereka tidak lepas dari campur tangan keilahian. Yang dimana di setiap generasi, seorang Prophet/ess akan diutus di tengah-tengah manusia untuk menjadi pembimbing mereka. Mereka diutus melalui tanda yang terlukis di tengkuk mereka, sebuah simbol kesucian dan keagungan. Simbol ini berbentuk Octagram berwarna emas, dan simbol ini akan bercahaya setiap kali sang Prophet/ess menggunakan mukjizat mereka.

Prophet/ess sebagai pemegang pimpinan tertinggi dalam agama Elahirim juga memiliki bawahan yang disebut sebagai Ordo. Ordo ini dibagi menjadi tiga bagian yakni Cendekiawan, Penyihir dan Kesatria. Di bawah bagian Cendekiawan dan penyihir adalah para pemegang gelar. Dari yang terbawah adalah pelajar, Priest, Arch Priest, Cleric lalu Grand Cleric. Namun meskipun terdapat lima gelar, khusus untuk cendekiawan hanya dipersilahkan sampai gelar Arch priest saja. Berbeda dengan penyihir yang diberikan keutamaan khusus, mereka para penyihir yang berada di bawah kuil bahkan juga digelari sebagai penyihir suci terlepas dari sihir macam apa yang mereka gunakan.

Elahirim adalah sebuah Agama monoteisme yang menyembah entitas bernama El, sang Maha kuasa dan sang Pencipta. Kuilnya telah tersebar ke seluruh tiga benua, dan yang terbesar berada di kota Solem tempat Prophet pertama diutus. Di tempat ini juga adalah tempat tujuan ziarah dari seluruh penganut di dunia, dan yang terbesar kedua berada di sebuah kota dagang terbesar di benua sentral, di Alundris.

Dan di tempat inilah, di kuil agung di kota Alundris, tepatnya di rubanah kuil, Slatanis yang masih belum pulih dari kelumpuhan karena terus diminumkan racun, ditahan.

***********

Dengan suara yang terdengar samar-samar, dengan penglihatan yang terus menjadi gelap setiap kali ia membuka mata, Slatanis berusaha menjaga kesadarannya. Tubuhnya terasa berat dan tidak bisa digerakkan, sementara ia terus mendengar suara samar-samar orang-orang mengobrol. Saat ini dengan setengah kesadarannya, ia pun menyadari bahwa ia sedang berada di dalam sebuah penjara dengan tangan dan kaki yang terbelenggu dan duduk di lantai.

“Pasangkan itu padanya,” suara seorang pria terdengar.

Slatanis pun merasakan di lehernya sebuah kalung besi sedang dipasangkan.

“Sepertinya itu bekerja, itu telah memblokir sihirnya,” suara seorang pria kembali terdengar.

Slatanis pun membuka mata, dan ia melihat dua orang pria dengan menggunakan jubah putih di dalam penjara bersamanya sedang menatapnya, sementara beberapa lagi dengan pakaian yang sama berada di luar penjara sedang memperhatikan dirinya.

“Berikan dia obat penawar,”ucap salah satu dari mereka.

Dengan tubuh yang masih tidak bisa digerakkan, dagu Slatanis pun diangkat oleh salah satu dari mereka, kemudian dikucurkan lah sebotol kecil cairan penawar racun ke dalam mulutnya. Slatanis pun menelannya tanpa bisa menolaknya.

“Hei berbicaralah!”ucap salah satu dari mereka.

“Uhuk uhuk uhuk!” Slatanis Terbatuk-batuk. “Di-dimana ini?” Lanjutnya bertanya dengan suara yang lemah.

“Kau sedang berada di bawah rubanah kuil agung, Alundris,” ucap sang pria dengan nada tenang.

Slatanis pun mencoba bergerak sedikit, namun ia terbelenggu dengan rantai dan dengan tubuh yang masih lemah.

“Hei hei hei! Jangan coba macam-macam, Mana mu sudah diblokir oleh kalung itu!”ucap pria yang lain dengan nada mengancam.

‘Apa yang dia katakan? Mana?’ Pikir Slatanis. ‘Jika hanya Mana yang diblokir, apakah aku tetap bisa menggunakan skill-ku? yang dimana hal tersebut ditenagai oleh energi fisik, yakni Aphrodis-ku.’

“A-apa yang kalian inginkan denganku?”tanya Slatanis sambil menundukkan wajahnya, sambil berusaha fokus.

“Apakah kamu tahu alasan kamu ditangkap?”tanya sang pria.

‘Yaps, pantas saja aku merasa masih lemas meskipun sudah minum penawar, ternyata aphrodis-ku tinggal 50%. Tunggu, berarti dengan begitu [charm of succubae] -ku telah aktif dong?’ Pikir Slatanis sambil tersenyum dan tetap menunduk.

Aphrodis nya tinggal setengah diakibatkan dari efek racun yang melumpuhkannya. Ia lumpuh bukan hanya karena saraf nya yang mati sementara, tapi juga karena energi fisiknya yang ikut terkuras. Tak hanya itu, berkurangnya jumlah energi fisik secara tiba-tiba dan dalam jumlah yang besar, bisa membuatnya menjadi lemas secara fisik.

“Tidak, aku tidak tahu,” jawab Slatanis dengan suara pelan.

‘Apakah aku harus menambahkan kemampuan ERP-ku untuk membuat itu menjadi tambah efektif? Apalagi mengingat ini adalah dunia nyata yang dimana apapun bisa memungkinkan untuk dilakukan. Jadi, mungkin saja jika aku sambil mencoba menggodanya, efeknya akan menjadi tambah besar.’ pikir Slatanis.

“Lalu dari mana asalmu? Apakah kamu … kamu seorang pagan? Ahem,”tanya sang pria sambil tubuhnya tiba-tiba mulai bereaksi seakan sedang kebelet menahan kencing.

‘Hm? Apakah mereka tahu kalau aku bukan dari dunia ini? Dan juga, apa itu pagan?’ Pikir Slatanis sambil terdiam.

“Jawablah,”ucap sang pria kembali dengan dirinya yang mulai terlihat agak tidak nyaman.

“Hahh~ aku,” bisik Slatanis dengan sambil menatap sang pria.

“A-apa? Tidak kedengaran,”tanyanya sekali lagi sambil mulai mendekatkan telinganya ke mulut Slatanis.

“Lebih dekat,” bisik Slatanis dengan nada seksi.

“Hmmfff~ah,” Slatanis mengecup telinganya.

“Ugghh,” tiba-tiba sang penanya tersentak dan memundurkan tubuhnya.

“Hei ada apa?!”tanya rekannya terlihat bingung.

Di saat pria yang lain menanyakan apa yang terjadi padanya, tubuhnya tiba-tiba gemetar seakan kejang-kejang. Lalu dari celananya terlihatlah basahan yang menjiplak bentuk pahanya. Akhirnya ia pun terjatuh dengan kaki yang lemas.

‘Wow, aku tidak mengira itu benar-benar berhasil dan akan memiliki efek yang sebesar itu,’ pikir Slatanis. ‘Dan akhirnya, aphrodis ku sudah kembali penuh!’

“Hei!”ucap Slatanis sementara pria yang lain masih memandang temannya yang pingsan.

“Hei apa yang terjadi padamu?” Teriak pria itu kemudian menoleh ke luar penjara. “Kalian, cepatlah panggil tabib!”

“Baik!”ucap salah satu dari mereka dan langsung buru-buru beranjak.

‘Hmmm, apakah kekuatan fisikku yang setara dengan warrior level 50 mampu merusak besi ini?’ Pikir Slatanis sambil mulai mencoba menarik rantai yang tertanam ke tembok.

Prak!

Kedua rantai yang membelenggu kedua tangannya pun terlepas.

‘Wow? Apakah aku seorang suparmin? Aku tidak pernah membayangkan bahwa suatu saat aku akan bisa menghancurkan rantai besi, hehehe,’ pikir Slatanis dan mulai melepaskan kedua rantai di kakinya.

“Ba-bagaimana—”

Pow!

Slatanis meninju wajah pria tersebut hingga terpelanting ke belakang dan pingsan seketika.

“Ini ... ini sebenarnya aku yang kuat atau manusia di dunia ini saja yang memang lemah?” Gumam Slatanis sambil mulai menatap orang-orang yang ada di balik jeruji.

“Hei cepat laporkan ke para paladin di luar untuk bersiap-siap! Biarkan aku yang menahannya!”ucap seorang pria yang berada di luar penjara ke para kawan-kawannya.

‘Oh ****, paladin!’ Pikir Slatanis sambil mulai menarik kalung besinya.

Plank!

Kalung besi pun terlepas.

‘Lah? Apakah ini benar-benar kalung pemblokir mana? Apakah mereka tidak berpikir atas kemungkinan bahwa adanya penyihir yang memiliki kekuatan fisik yang mampu menghancurkan besi ini? Mereka ceroboh sekali,’ pikir Slatanis.

“Hahhh~ akhirnya aku bisa kembali merasakan Mana-ku,”ucap Slatanis.

“Cepat beritahu mereka untuk mengepung tempat ini!” Teriak pria itu sekali lagi memerintah mereka yang sudah berlari.

“Tsk, berisik sekali! [Aura Blast]!”ucap Slatanis sambil membentak.

Bum!

Gelombang kejut yang berpusat dari tubuhnya keluar dan langsung merusak sel penjara, bersama dengan satu orang yang tetap berada di dekat jeruji juga ikut terpental. Tak hanya itu, dua orang yang tidak sadarkan diri di dekatnya juga ikut terpental dengan beberapa anggota tubuhnya hampir terlepas.

“Wow, sihir tingkat 5 saja sudah buat mereka seperti itu,”ucap Slatanis dan mulai berjalan keluar sambil melihat kedua telapak tangannya.

‘Hah~ perasaan ini, aku sungguh biadab karena tidak merasakan apapun setelah membunuh mereka. Apakah ini pengaruh dari mental tubuh ini?’ pikir Slatanis, kemudian menggelengkan kepalanya. 'Tidak tidak tidak ... semoga saja tidak ... fuhhh, dan yang terpenting untuk sekarang adalah keluar dari tempat ini,' pikirnya kembali sambil menghela nafas.

“Bola … api!” Rintih salah satu pria yang sudah tergeletak sambil mengarahkan telapak tangannya ke arah Slatanis.

Ffusss!

Sihir itu menghilang begitu saja saat menyentuh tubuh Salatanis.

“Hmm, fire nullification juga bekerja di dunia ini, padahal aku sempat khawatir kalau ada beberapa skill atau spell yang tidak bisa digunakan, khususnya skill pertahanan,”ucap Slatanis sambil mengarahkan telapak tangannya ke wajah pria itu. “Biar aku tunjukkan bola api sebenarnya kepadamu, [fireball]!”

Wvoosss!

Bola api itu pun mengenainya dan langsung membakar wajahnya sampai meleleh.

“Kuhh- sejak kapan sihir tingkat 1 jadi sekuat ini? Apakah ini karena kekuatanku yang terlalu kuat atau mereka saja yang terlalu lemah? well, mereka juga sudah terlihat sekarat sih, jadi mungkin karena itu alasannya,” Gumam Slatanis Sambil menatap ke arah mayat dengan kepala meleleh itu.  “Hah! Apapun keadaannya sekarang, entah aku yang terlalu kuat atau dunia ini yang terlalu lemah, tetaplah aku tidak boleh naif. Apalagi tidak menutup kemungkinan bahwa orang-orang seperti rey dan orang-orang yang lebih kuat juga banyak di dunia ini.”

Slatanis pun mulai berjalan ke sepanjang lorong rubanah yang di setiap sisinya adalah penjara-penjara yang kosong.

“Apakah tidak ada tahanan sama sekali disini? Padahal aku ingin menggunakan mereka untuk kabur,” gumam Slatanis seraya berjalan di lorong. “Kalau begini caranya, aku bisa kalah, apalagi aku belum tahu sebanyak dan sekuat apa para paladin itu. Ditambah dengan sihir elemen suci— tunggu, oh iya, aku kan ada … hehehe.”

Slatanis pun merogoh inventory-nya. Lalu mengeluarkan item [prophet heart] dari sana.

“Hmmm, padahal aku sempat berpikir akan menggunakan ini untuk Kerasius, tapi karena aku sudah berada di dunia ini, jadi apa lah boleh buat,”ucap Slatanis sambil memperhatikan item tersebut di tangannya. “Lalu, bagaimana cara menggunakannya?”

Dan ia pun terpaku pada jantung emas tersebut.

“Hmmmmmmmmmmm,” Slatanis berusaha merasakan sesuatu sambil memejamkan mata. “Aku tidak bisa merasakan apapun dari dalam benda ini … eh tunggu tunggu, sepertinya aku merasakan sesuatu— huwaaaaa!”

Tiba-tiba cahaya emas menyilaukan wajahnya, dan beberapa saat kemudian, item tersebut pun menghilang.

“Wow, aku bisa merasakan spell-spell dan skill pertahanan-ku bertambah,”ucap Slatanis. “[Divine wings]!” Dan sepasang sayap emas pun muncul di punggungnya.

Di saat itu juga, Slatanis bisa merasakan dan melihat bahwa di dalam pikiran dan kesadarannya terdapat banyak spell dan skill pasif pertahanan baru yang tertanam ke dalam dirinya. Ia bahkan bisa mengetahui nama-nama dari setiap Spell dan Skill seakan itu semua adalah buku.

*Holywings lol*

‘Hehehe, ini benar-benar bekerja,’ pikir Slatanis. ‘Ini kalau tidak salah adalah merupakan sebuah sihir [fly], namun jauh lebih superior. Aku bahkan bisa merasakan ke-superioritas-annya dengan jumlah maksimal Mana ku yang berkurang lebih dari tiga persen.’

Sihir [fly] adalah sihir sustain tingkat 6 yang berfungsi untuk terbang, dengan batasan pengguna tidak bisa terbang lebih tinggi dari 100 meter dan terbang dengan kecepatan lebih dari 60 km/j. Sementara [divine wings] adalah sihir sustain tingkat 8 dengan fungsi yang sama, hanya saja dengan batasan yang lebih menguntungkan. Yakni pengguna bisa terbang lebih tinggi dari 1 km dengan kecepatan maksimal sampai 120 km/j. Itu semua berlaku ketika masih berada di game.

“Hmmm mengingat ini bukanlah di game, apakah batasan terbang masih berlaku?” Gumam Slatanis. “Hah, pikirkan itu nanti saja, yang terpenting sekarang adalah keluar dari tempat ini.”

Dan Slatanis pun mulai kembali berjalan menuju keluar.

*************

Sesampainya di luar, beberapa meter di depan pintu menuju rubanah yang terhubung ke halaman luar, terlihat kini di halaman luar tersebut sudah terdapat kurang lebih dua ratus paladin yang sudah bersiap-siap, sementara di belakang mereka adalah para penyihir yang berjumlah tiga puluh.

“Aku bisa merasakan mana dari tubuh mereka, namun Mana mereka sangat sedikit,” gumam Slatanis sambil menatap ke sekelilingnya yang sudah dikepung. “Sial, aku tidak bisa merasakan Mana dari dalam tubuh paladin … tidak tidak, aku merasakannya, tapi itu sangat sedikit sekali bahkan jauh lebih sedikit dari penyihir-penyihir itu.”

‘Penyihir dan paladin yang memiliki Mana sedikit, sial! Apakah mereka mampu menyembunyikan Mana mereka? Tsk, sepertinya tanggapanku tadi salah, apakah mereka sengaja mengirim penyihir lemah di penjara tadi hanya untuk sekedar mengetesku? F*ck f*ck f*ck, aku harus bagaimana ini??!!’ Pikirnya.

Ketika di dalam Game, para player hardcore yang sering bermain PvP banyak yang telah memiliki skill-skill yang dapat menyembunyikan informasi dasar mereka. Yang dimana normalnya, Informasi dasar berupa jumlah Level, Health, Mana dan Energi Fisik itu selalu bisa dilihat oleh player lain dengan hanya mengklik karakter mereka. Namun para player hardcore ini bisa menyembunyikannya, bahkan beberapa ada yang sampai bisa memanipulasi jumlah informasi dasar mereka. Kecuali ketika di dalam sebuah Party.

Skill-skill ini nyatanya juga dimiliki oleh dua karakter lain milik Putri, yakni Dronovampus dan Kerasius. Karena pada dasarnya, dua karakter ini juga ia gunakan sebagai tipe karakter grinding hardcore selain dari hobinya yang suka bermain peran (roleplay). Bahkan Kerasius, yang mampu menyembunyikan informasi dasar juga masuk ke dalam salah satu Klan terbesar di top 10 World Clan, bernama Hansip_Jaksel, dan Kerasius sendiri bahkan masuk ke dalam Top 100 karakter warrior terkuat dunia.

Berbeda dengan kerasius, Dronovampus memiliki skill manipulasi informasi dasar, yang dimana itu berfungsi untuk merubah apa yang terlihat bukan hanya menyembunyikan. Sesuai dengan tujuan karakter ini dibuat, Selain dari kesukaan Putri atas Role-play, ia membuat karakter ini pun juga untuk menjadi Player Killer (PKer), sembari tetap bermain peran sebagai Vampire jahat dan sadis.

'Penyihir tadi saja dapat menggunakan Fireball, yang dimana tidak menutup kemungkinan ... para paladin ini juga bisa menggunakan beberapa skill yang mirip seperti di WOC, termasuk ... Skill penyembunyian Status dasar. Sial sekali diriku jika mereka benar-benar memiliki itu,' Pikir Slatanis.

“Paladin! Bersiaplah! Rapatkan barisan dan bentuk dinding perisai!” Salah satu dari mereka menyuarakan perintah dengan suara keras ala tentara.

Kepungan paladin pun mulai membentuk lebih rapi dan rapat. Perisai segi panjang dan lengkung mereka pun juga sudah dirapatkan, serta lembing panjang mereka juga sudah diacungkan kedepan.

'Mereka banyak sekali, jika saja ini masih di dalam komputer ku, dunia ini pasti akan langsung Lagging,' pikir Slatanis.

“Paladin! Jalan!” Perintah di antara mereka dan paladin pun mulai bergerak mempersempit kepungan mereka.

‘Sial! Kalau begitu, aku harus cepat-cepat kabur dari tempat ini,’ pikir Slatanis dan langsung mengeluarkan [divine wings] -nya tanpa mengucapkan nama spell-nya.

Slatanis pun melontarkan tubuhnya dengan kakinya, lalu terbang dengan cepat sembari terus mengepakkan sayap emasnya. Bersamaan dengan itu, sesaat sayap emas itu terbuka dan dirinya mulai terbang, pasukan paladin pun tiba-tiba berhenti dan mulai tertegun. Mata mereka serta kepala mereka terus terpaku mengikuti arah terbang Slatanis.

“Fuhh akhirnya,”ucap Slatanis merasa lega dengan tidak lagi melihat ke bawahnya.

Beberapa saat kemudian, tidak jauh dari kuil agung, terlihat dari langit beberapa kesatria templar dan seorang priest sedang mengepung bangunan serikat dagang Raflesia. Lalu di antara mereka, terlihat seorang pria kucing, Rafos sedang diseret keluar oleh salah satu kesatria templar.

“Jangan!”ucap Slatanis dan menukik ke arah kelompok itu.

Spruuttt!

Kepala Rafos terlepas dari kepalanya, sesaat salah satu templar memenggalnya.

“Jangaaaaaan!” Teriak Slatanis dan mendarat di dekat tubuh Rafos tanpa kepala yang bercucuran darah.

Vuusshhh!

Slatanis mendarat sambil menutupi tubuhnya dan tubuh Rafos menggunakan sayap emasnya.

“Apa … apa yang telah kalian lakukan kepada pria malang ini?”ucap Slatanis sambil terus memeluk tubuh tanpa kepala Rafos.

“Ayah!!” Teriak seorang bocah laki-laki dari belakang Slatanis, dari dalam gedung serikat.

Slatanis pun menonaktifkan sayapnya, dan membiarkan sang bocah menemui tubuh mati ayahnya.

“Ayah hiks … hiks … hikss … ayah aku tidak salah … kenapa kalian … hiks hiks,” tangis sang bocah berumur belasan tahun itu.

“Nak—”ucap Slatanis tertahan hendak menyentuh punggung sang bocah kucing yang rentan.

“Monster!”ucap Fretlen yang berdiri di antara para templar.

“Kau!”ucap Slatanis dengan kesal. “Kaulah yang telah menambah dosis racun ke tubuhku,” lanjutnya sambil menatap Fretlen, kemudian menoleh ke sekitarnya.

Slatanis pun mengeluarkan tongkat sihirnya yang bernama Protector of Fragile Succubus dan Falchion-nya yang bernama Azazel Heritance.

“Lihatlah! Dia adalah monster yang dipanggil oleh pagan! Dan pria malang ini, telah dipengaruhi dan dihipnotis oleh monster ini! Apakah kalian tidak melihatnya!?” Teriak Fretlen memprovokasi.

Penduduk yang ikut berkumpul di jalanan pun mulai berbisik dan menyebut Slatanis “monster” sambil menatapnya dengan penuh kebencian.

“Kau!”ucap Slatanis kehabisan kata-kata sambil melihat ke arah penduduk.

“Lihatlah pedangnya! Itu adalah sihir daemon! Kau bahkan bisa menggunakan sihir daemon! Dasar monster!” Tambah Fretlen sambil menunjuk ke arah Slatanis.

“Monster! Kau telah … hiks hiks,”ucap sang bocah catfolk mulai berdiri dan menatap Slatanis. “Monster! ini semua gara-gara kau ayahku jadi tewas!”

“Tu-tunggu! Ini jelas-jelas adalah salah—”

“Monster! Kau telah membunuhnya!” Teriak salah satu penduduk yang berada di belakang templar.

“Hei, dengarkanlah aku—” Slatanis yang hendak menyentuh bahu sang bocah, tiba-tiba ditepis olehnya.

“Monster! Dasar pembunuh! Hiks hiks hiks,” teriak sang boca sesenggukkan.

“Templar, bersiaplah! Lindungi sang bocah jangan sampai ia terjebak oleh muslihat monster ini!” Teriak Fretlen memerintah.

“Tunggu—”

Tiba-tiba salah satu templar menyerang Slatanis dengan pedangnya, namun karena reflek, Slatanis langsung membelah tubuhnya yang sudah dilindungi dengan zirah besi itu menjadi dua. Tak sampai disitu, tubuhnya juga terbakar hangus.

Ditengah kejadian itu, tampak mata kebencian dari pada penduduk berubah menjadi dipenuhi dengan amarah sekaligus ketakutan.

“Aku … aku tidak sengaja!”ucap Slatanis berusaha mengelak.

“Monster! Ternyata kau yang membunuh tiga pemuda itu?!” Teriak salah satu penduduk yang ada di belakang.

Slatanis hanya bisa terdiam sambil menoleh ke arah bocah yang terus menatapnya dengan benci sambil terus mengeluarkan air mata, dan menoleh ke arah penduduk yang terus meneriakkannya sebagai monster. Dengan pandangan yang mulai buram karena air mata kebingungan, Slatanis pun kembali mengeluarkan [divine wings]-nya lalu terbang meninggalkan tempat itu.

“Sial sial sial! Ada apa dengan dunia ini!??” Teriaknya sambil terus terbang lebih tinggi dan keluar dari kota Alundris.

****************

Bersambung ….

Episodes
1 #1 - Transmigrasi
2 #2 - Putri Menjadi Slatanis
3 #3 - Keputusan dari Kesatria Ordo Templar
4 #4 - Menuju Kota Dagang Alundris
5 #5 - Balada sang Pemilik Kandang Kuda
6 #6 - Gelap
7 #7 - Rubanah Kuil Agung
8 #8 - Rencana Tiga Grand Cleric
9 #9 - Menjadi 100% Slatanis
10 #10 - Slatanis Menjalin Koneksi
11 #11 - Slatanis dan Lilith
12 #12 - Slatanis dan Raphaela dan Lilith
13 #13 - Pengalaman Pertama Roland Bellwyne
14 #14 - Kesepakatan Baru dengan Bellwyne
15 #15 - Perpustakaan Bellwyne
16 #16 - Perbedaan Kejadian Di Antara Dua Rumah
17 #17 - Semua Orang Memiliki Rencana
18 #18 - Hari Membosankan Yang Berubah Menjadi ....
19 #19 - Interogasi Sang Penyihir Mata-mata
20 #20 - Waktu Senggang
21 #21 - Sebelum Perhelatan
22 #22 - Informasi dari Bawahan
23 #23 - Latihan Dansa dan Menyambut Keluarga Kerajaan
24 #24 - Slatanis dan Rodrik
25 #25 - Roland Blunder
26 #26 - Acara Syukuran I
27 #27 - Acara Syukuran II
28 #28 - Acara Syukuran III
29 #29 - Acara Syukuran IV
30 #30 - Acara Syukuran V
31 #31 - Acara Syukuran VI
32 #32 - It Should've Been His First
33 #33 - Awal dari Sebuah Masalah
34 #34 - Monster di Neverhive
35 #35 - Bertemu dengan Samuel dan Amy
36 #36 - Patroli dan Rasa Lapar
37 #37 - Dicken Dorton
38 #38 - Die A Hero
39 #39 - Pasca Pembersihan Monster
40 #40 - Crying Lady
41 #41 - Ladies Time
42 #42 - Hutan Gloria I
43 #42 - Hutan Gloria II
44 #43 - Dua Mata Koin
45 #44 - Bottleneck Operation : Initiated
46 #45 - Bellwyne vs Waldengrace
47 #46 - Bellwyne vs Waldengrace II
48 Pengumuman cuti sebentar
Episodes

Updated 48 Episodes

1
#1 - Transmigrasi
2
#2 - Putri Menjadi Slatanis
3
#3 - Keputusan dari Kesatria Ordo Templar
4
#4 - Menuju Kota Dagang Alundris
5
#5 - Balada sang Pemilik Kandang Kuda
6
#6 - Gelap
7
#7 - Rubanah Kuil Agung
8
#8 - Rencana Tiga Grand Cleric
9
#9 - Menjadi 100% Slatanis
10
#10 - Slatanis Menjalin Koneksi
11
#11 - Slatanis dan Lilith
12
#12 - Slatanis dan Raphaela dan Lilith
13
#13 - Pengalaman Pertama Roland Bellwyne
14
#14 - Kesepakatan Baru dengan Bellwyne
15
#15 - Perpustakaan Bellwyne
16
#16 - Perbedaan Kejadian Di Antara Dua Rumah
17
#17 - Semua Orang Memiliki Rencana
18
#18 - Hari Membosankan Yang Berubah Menjadi ....
19
#19 - Interogasi Sang Penyihir Mata-mata
20
#20 - Waktu Senggang
21
#21 - Sebelum Perhelatan
22
#22 - Informasi dari Bawahan
23
#23 - Latihan Dansa dan Menyambut Keluarga Kerajaan
24
#24 - Slatanis dan Rodrik
25
#25 - Roland Blunder
26
#26 - Acara Syukuran I
27
#27 - Acara Syukuran II
28
#28 - Acara Syukuran III
29
#29 - Acara Syukuran IV
30
#30 - Acara Syukuran V
31
#31 - Acara Syukuran VI
32
#32 - It Should've Been His First
33
#33 - Awal dari Sebuah Masalah
34
#34 - Monster di Neverhive
35
#35 - Bertemu dengan Samuel dan Amy
36
#36 - Patroli dan Rasa Lapar
37
#37 - Dicken Dorton
38
#38 - Die A Hero
39
#39 - Pasca Pembersihan Monster
40
#40 - Crying Lady
41
#41 - Ladies Time
42
#42 - Hutan Gloria I
43
#42 - Hutan Gloria II
44
#43 - Dua Mata Koin
45
#44 - Bottleneck Operation : Initiated
46
#45 - Bellwyne vs Waldengrace
47
#46 - Bellwyne vs Waldengrace II
48
Pengumuman cuti sebentar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!