9. Rasa yang berubah.

Anne memonyongkan bibirnya, tak ada balasan dari Bang Giras. Ia meletakan ponselnya kembali di atas meja makan.

"Kenapa Bang Giras nggak balas ya daritadi, bukankah seharusnya kalau memang Bang Giras suka padaku, pasti dia akan menjawabnya. Apa Nadine masih marah?" gumam Anne.

"Assalamu'alaikum.." sapa Bang Rey kemudian membuka pintu rumah.

"Wa'alaikumsalam Bang. Sudah selesai tugasnya?" tanya Anne.

"Sudah." Bang Rey melihat makanan di atas meja masih utuh belum tersentuh. "Kenapa belum makan? Ini sudah jam sebelas malam"

"Nggak selera makan Bang" jawab Anne.

Bang Rey tersenyum sembari mengusap rambut Anne, ia menatap makanan di atas meja makan. Ia sungguh tak mengerti mengapa rasa masakan Anne tidak senikmat sebelum mereka menikah. Dulu rasa masakannya lebih sering terasa gurih pedas tapi sekarang lebih mendominasi rasa manis.

"Sayang, apa bisa besok kamu masak ikan mas arsik seperti waktu itu? Abang rasanya pengen makan ikan" pinta Bang Rey antara sengaja dan tidak untuk menguji Anne.

"Ooohh.. aahh.. hmm itu Bang, Anne sedang mual bau ikan" alasan Anne karena memang dirinya sama sekali tidak pandai memasak makanan yang rumit bumbunya.

"Gitu ya, tapi ini di meja ada sambal ikan pindang." tunjuk Bang Rey.

"Itu.. tadi Nadine kirim kesini ikan pindangnya"

"Oyaa.. tapi Nadine alergi seafood" kata Bang Rey.

"Yaaa.. mungkin karena sengaja masak buat Bang Giras saja Bang" jawab Anne.

"Bang Rey manggut-manggut menerima alasan Anne tanpa berlogika lebih banyak, apalagi alasannya kalau bukan cintanya yang begitu besar pada sang istri.

***

Mata Bang Giras tidak bisa terpejam. Ia menemani Nadine yang masih tertidur karena pengaruh obat agar istrinya itu tidak banyak mengalami tekanan mental.

"Mas titip dia ya sayang, Mas sungguh menyayanginya. Perlahan semua telah berlalu saat Mas Gi memutuskan menikah denganmu" gumamnya begitu hancur mengetahui Nadine ternyata selemah ini.

-_-_-_-_-

"Waduuuuuhh.. Niken masak nih. Kamu masak apa dek?" sapa Bang Rey langsung ke dapur rumah Bang Giras karena melihat Niken memasak.

"Ikan Mas arsik" jawab Niken datar.

"Abang mau donk" pinta Bang Rey.

Tanpa banyak bicara Niken mengambilkan nasi untuk Bang Rey kemudian menghidangkan ikan Mas arsik tersebut di hadapan Bang Rey.

"Waahh.. masakanmu seenak masakan Anne, tapi sayang.. dia lagi nggak bisa bau ikan, mual katanya. Maklum hamil muda." cerosos Bang Rey.

Seketika itu juga Niken meletakan seluruh alat masak yang akan di cucinya. Ia berlari masuk ke kamarnya.

"Lho dek, kamu kenapa??" Refleks Bang Rey meninggalkan piringnya dan menyusul Niken ke kamar.

"Keluarlah Bang, tidak pantas pria beristri mendatangi kamar seorang gadis..!!" ucap keras Niken.

"Bilang dulu. Kamu kenapa?"

"Pergilah Bang, jangan membuat hati Niken semakin sakit..!!" pinta Niken.

Bang Rey keluar mengeryit dahi, tak lama Bang Giras datang. "Ada apa.. ribut sekali?"

"Niken marah saat aku menyebut nama Anne." jawab Bang Rey.

"Hhsstt.. sudahlah.. jangan sebut nama Anne lagi. Nadine juga sedang tidur" kata Bang Giras.

"Memangnya ada apa dengan istriku?"

"Tidak ada apa-apa. Biasa bumil" Bang Giras menepuk bahu littingnya, tak tau harus darimana mengatakan hal yang tidak semestinya di ucapkan.

"Kau tidak biasanya begini. Katakan terus terang..!!!"

"Nggak ada apa-apa. Sudahlah lanjutkan makanmu..!!" kata Bang Giras.

...

"Dek, makan sama Mas yuk..!!" ajak Bang Giras.

"Nadine nggak lapar" Nadine memalingkan wajahnya.

"Si kecil pasti sudah lapar dek"

"Nadine nggak mau anak ini...!!!!!!" Nadine kembali emosi setiap membahas tentang anak.

Rasanya Bang Giras mati kutu. Pikirannya terasa buntu tak tau bagaimana caranya membujuk Nadine.

"Nadine maunya gimana dek?" tanya Bang Giras merendahkan suaranya.

"Nadine ingin kita batalkan pernikahan ini..!!"

"Batalkan bagaimana? Kita menikah secara sah, sudah ada anak Mas Gi di perutmu. Jangan bicara aneh-aneh dek...!! Nggak baik..!!" Bang Giras mencoba menyentuh Nadine tapi istrinya itu menolaknya.

"Nadine nggak mau hidup seperti ini, tidak di cintai, tidak di akui..!!"

"Siapa yang bilang Mas nggak cinta??? Kamu sudah hamil seperti ini, bagaimana kamu bisa bilang Mas nggak cinta..!!!!!" gemuruh dalam dada Bang Giras akhirnya meluap juga. Dirinya yang tak pandai mengumbar kata cinta akhirnya harus mengucap kata seperti itu di hadapan Nadine, gadis belia yang ia nikahi dua bulan yang lalu.

"Tapi Mas Gi sempat mendiamkan Nadine. Nggak mencoba mendekati Nadine. Kenapa Mas Gi memilih tidur pisah kamar. Apakah sebegitu indahnya Anne memenuhi hati Mas Gi??" teriak Nadine.

"Apakah hanya Mas saja yang harus membuka interaksi?? Mas Gi nunggu kamu, setiap hari mikir kamu. Suami istri itu saling melengkapi. Kamu mendekati Mas pun itu hak mu dek. Kenapa tidak kamu lakukan?? Malu?? Kita sudah t********g bersama dan saling bertukar keringat. Nggak ada sedikitpun nama Anne. Hati dan pikiran Mas Gi hanya penuh kamu saja..!!!" emosi Bang Giras terpancing menanggapi bumil yang terkadang suka berpikir ngalor ngidul keluar jalur.

Air mata Nadine semakin deras mengalir, ia sesenggukan hingga kepalanya terasa pening hingga akhirnya tumbang.

"Astagfirullah.. Mas Gi harus bagaimana lagi sayang??" ucap itu tak sengaja terlontar begitu saja dari bibir Bang Giras. Ia mengatur posisi tidur Nadine kemudian menyadarkan istrinya itu.

//

Bang Rey membongkar gudang untuk mencari gesper ikat pinggang upacara.

"Dimana ya gesper nya. Anne juga pasti nggak tau" gumam Bang Rey sampai akhir ia menemukan tas kecil milik Anne. Ia membuka dan melihat isinya. Ada tulisan tangan yang ia tau pasti siapa pemiliknya.

Tertulis indah ungkapan perasaan Niken untuknya, juga ucap selamat makan atas menu yang di kirimkan dari hari ke hari. Juga kata indah agar dirinya selalu menjaga kesehatan.

'Selamat pagi Bang, hari ini Niken kirim soto ayam. Banyak kegiatan khan di Batalyon. Semangat kerjanya ya Bang. Semoga lelah Abang menjadi berkah'

Salah satu isi memo kecil penyemangat untuknya. Bang Rey kembali membaca satu persatu perhatian yang Niken berikan untuknya.

Bang Rey bersandar lemas saat kembali membaca permohonan maaf Niken karena sudah membuat sebuah kancing baju lorengnya terlepas, Niken sudah berusaha menjahitnya, tapi karena warna hijau army tidak ada.. gadis itu terpaksa menggantinya dengan warna pink.

Secepatnya Bang Rey mencari seragam lorengnya, di lihatnya satu persatu kancing bajunya dan benar saja.. ada satu kancing terpasang rapi dan kuat dengan benang berwarna pink.

Sekali lagi Bang Rey membaca.

'Bang Rey, di setiap baju Abang.. sudah Niken sulam nama NR yang berarti Niken Rey. Jangan marah ya Bang..!!'

"Astagfirullah hal adzim.. Niken..!! Abang tidak pernah menerima memo dan pesan apapun dari kamu dek.." Bang Rey bersandar memeluk tumpukan kertas itu. Pikirannya melayang memikirkan Niken, tak terasa air matanya menetes. "Berarti.. selama ini semua perhatian yang Abang terima.. semuanya dari kamu?? Lantas kenapa Anne yang mengakuinya?? Kenapa kamu tidak pernah katakan sendiri sama Abang??"

Bang Rey berjalan cepat menuju kamar dan melihat Anne sedang tidur pulas di ranjangnya. Tiba-tiba dada Bang Rey terasa sangat sakit. Ia tak tau bagaimana mengungkapkan perasaannya saat ini. Disisi lain, Anne telah menjadi istrinya dan mengandung buah hatinya.. tapi disisi lain ia tidak dapat menolak sebuah rasa.. ada hati untuk Niken yang ia pendam rapat entah sejak kapan. "Abang percaya sama kamu dek, karena perhatian mu itu Abang jatuh cinta.. tapi sekarang bagaimana Abang harus bersikap, ternyata bukan kamu orangnya. Abang mencintai wanita yang memberi perhatian itu.. bukan kamu..!!!" Bang Rey rasanya tak sanggup menata hatinya. Ia berlari ke garasi mengambil motornya menuju suatu tempat.

~

"Bang Rey??? ini sudah jam setengah dua belas malam. Kenapa Abang kesini??" pekik Niken.

Secepatnya Bang Rey memeluk Niken tak peduli apapun lagi.

"Maafin Abang dek. Abang terlambat menyadarinya" ucap Bang Rey membuat Niken tertegun. Air matanya menetes.

"Pulanglah ke istrimu Bang, Niken sudah ikhlas"

"Abang tidak ikhlas melepasmu..!!" jawab Bang Rey enggan melepas pelukannya.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Iis Cah Solo

Iis Cah Solo

ternyata anne jahat...😔😔😔

2023-09-24

0

timbuljaya

timbuljaya

ternyata Anne tak sepolos itu yaaa....mampu membohongi niken yg bgtu pcy utk menyampaikan pesan nya utk rey. hhhmmm...skr berusaha menggoda Giras.

2022-11-16

1

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

bingung bingung ku memikirnya💆💆💆💆

2022-11-11

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!