Elang Timur

Elang Timur

1. Dia janda.

Senja nyaris terbenam. Seorang gadis bersembunyi di sebuah truk besar yang terbuka lebar membawa tas tidak begitu besar di bahunya. Ia tak peduli dengan banyaknya pria yang sedang mengangkut patahan ranting kayu karena kemarin sore baru saja ada badai di daerah tersebut.

"Cepat naikan semua.. mau malam nih..!!" perintah seorang pria berpangkat Letnan satu bernama Arjerio Mahasura yang lebih akrab disapa Rey oleh rekannya.

"Jangan lupa gergaji mesinnya Rey...!!" kata Bang Giras teman litting Bang Arjerio.

...

Truk sudah berjalan kurang lebih tiga puluh menit lamanya dan Bang Giras baru menyadari ada satu balik kayu yang tercecer, ia pun melemparnya ke arah belakang.

"Awwhh.." pekik suara yang membuat satu regu di atas truk itu menoleh ke arah belakang.

"Siapa itu????" bentak Bang Giras.

Seorang gadis berdiri mengangkat kedua tangan dengan gemetar.

"Weehh.. wedhok bro" kata Bang Rey.

"Waaoo.. jarang sekali ada wanita mau mampir kesini??" ekspresi wajah Bang Giras berbinar nakal melihat ada seorang wanita di atas sana tapi karena banyak anggota di dalamnya.. Bang Giras menyimpan kelakuan buruknya.

"Mbaknya ada apa tiba-tiba naik truk ini?? Ini truk tentara, mau menuju Batalyon." Bang Rey mendekati gadis tersebut.

"Saya lari dari suami saya" jawab Gadis itu.

Kamu masih muda sekali. Memangnya kenapa harus lari??" tanya Bang Giras.

"Saya di paksa menikah dengan tuan tanah di kampung itu, istrinya ada lima. Saya istri ke enam, tapi mau di jual ke warung remang-remang di luar kota oleh istri pertama" jawab gadis itu.

"Jadi suamimu nggak tau kalau kamu pergi??" tanya Bang Rey.

Gadis itu terlihat sangat ketakutan sampai tangannya gemetar hebat.

"Belikan minum dulu Bro..!!" saran Bang Giras tidak tega.

:

"Iya, Anne di fitnah punya hubungan dengan pria lain dan sesaat usai pernikahan.. Anne di ceraikan dan tuan tanah itu membiarkan istri pertama dan istri kedua menjual Anne."

"Kurang ajar betul, tua bangka sialan" umpat Bang Rey.

"Berapa umurmu, mama orang tuamu??"

Anne menunduk menahan tangisnya. "Umur Anne delapan belas tahun Om. Anne hidup sendiri sejak nenek meninggal saat Anne umur sembilan tahun." jawab Anne.

Bang Giras dan Bang Rey saling menatap.

"Umurmu seumuran adik Abang" kata Bang Giras membetulkan sapaan Anne padanya. "Ikutlah bersama Abang. Abang akan mengenalkan kamu sama Niken..!!"

Bang Rey tersenyum lega karena gadis itu ada di tangan yang tepat.

...

"Hai.. aku Niken" sapa Niken saat Abangnya membawa seorang gadis cantik ke kost adik perempuannya.

"Aku Anne" jawab Anne malu-malu.

Niken tersenyum pada Anne lalu kemudian menunduk malu saat Bang Rey tanpa sengaja bertemu mata dengannya.

"Apa kabar dek?" sapa Bang Rey.

"Baik Bang"

Bang Giras menangkap ada sinyal yang tidak beres dari mata adik perempuannya. "Masuk kamu.. Buat kopi untuk Abang sama Rey..!!" perintah Bang Giras.

"Iya Bang..!!" jawab Niken. "Ayo masuk Ne, ini kost kecilku, cukup kok untuk kita berdua" ajak Niken menggandeng tangan Anne.

...

Bang Giras dan Bang Rey mengobrol di teras depan kost dan warga sekitar sudah mengetahui bahwa Niken adalah adik dari seorang anggota tentara dan bekerja di Batalyon belakang kost.

"Apa kita perlu menyelamatkan Anne?" tanya Bang Giras santai padahal dalam hati juga lumayan mencemaskan Anne.

"Perlu lah, bukankah menyelamatkan janda juga dapat pahala" jawab Bang Rey.

"Hahahaha.. dasar kau, kalau jandanya begini kau perjuangkan. Bagaimana kalau jandanya sudah tua?" ledek Bang Giras.

"Mungkin aku tawarkan Papaku saja" Bang Rey terkikik menjawabnya.

"Durhakim bin durjana lu bro" suara tawa Bang Giras tak kalah nyaring.

//

"Jadi begitu menikah kamu langsung di ceraikan???" Mata Niken seakan tak percaya dengan pendengarannya.

"Iya, aku dituduh selingkuh dan hamil anak pejabat padahal pacar saja aku tidak punya. Dulu aku punya pacar tentara, tapi putus" jawab Anne. "Kalau kamu??"

"Ehmm.. hhsstt.. sebenarnya aku suka sama Bang Rey, tapi sepertinya Bang Rey nggak suka sama aku deh" kata Niken.

"Masa sih, tapi sedari tadi Bang Rey melirikmu"

"Ya ampun, yang benar.. jangan donk..!!" Niken mulai ketakutan.

"Kenapa??"

"Kata Bang Giras sama Bang Galar kalau saling lirik nanti bisa hamil" jawab Niken.

"Ahahahah... kau polos sekali ya, yang parah tuh aku.. aku sudah menikah." tawa Anne mulai merekah seakan lupa dengan masalahnya. "Eehh tunggu..!! Bisa saja besok pagi aku yang hamil. Aduuhh gimana donk..!!" tanya Anne panik.

~

"Mereka berdua bicara apa sih Rey?" tanya Bang Giras.

"Apa dua perempuan tidak pintar sedang bersatu??" Bang Rey balik bertanya.

Tiba-tiba kedua gadis duduk melantai di hadapan Bang Rey dan Bang Giras.

"Ada apa nih??" tanya Bang Rey bingung.

"Abang.. Niken mau tanya"

"Apa?" Bang Giras menanggapi Niken dengan malas.

"Menurut Abang, kalau Bang Rey melirik Niken.. Niken bisa hamil atau tidak??"

"Uhuukk.." kopi yang ada di mulut Bang Rey langsung menyembur ke udara.

"Ya jelas lah, kalian khan laki dan perempuan. Kalau dekat, saling lirik.. bisa saja hamil. Makanya kalau Rey mendekatimu.. kamu pergi menjauh...!!!!!" kata Bang Giras.

Bang Rey terlihat kesal tapi tak mungkin dirinya frontal meladeni ucapan Bang Giras.

"Nah dengar tuh An..!!" kata Niken percaya diri. "Hmm.. bagaimana kalau persoalan Anne, dia sudah menikah. Apa besok pagi Anne akan hamil??" tanya Niken mewakili Anne dengan wajah mengangguk polos.

Bang Giras berdehem ringan sedangkan Bang Rey mulai salah tingkah. Wajahnya pun memerah.

Bang Giras menggaruk kepalanya apalagi saat melihat Anne serius menunggu jawaban tanpa di buat-buat. "Kamu nikah siri atau resmi?"

Anne menatap Niken dengan bingung. "Anne nikah sudah pakai penghulu Bang"

"Maksud Abang, apa kamu bawa buku nikah resmi dari KUA?" tanya Bang Rey.

Anne menggeleng karena memang tidak ada bukti apapun yang ia bawa.

"Apa ucapan terakhir suamimu?"

"Mulai saat ini.. saya ceraikan kamu Afianne Ananta Raziq dan mulai detik ini kamu bukan istriku lagi." jawab Anne.

Bang Giras dan Bang Rey kembali saling menatap. Mereka pun paham bahwa memang Anne sudah menjadi janda di usia yang baru genap delapan belas tahun.

"Tenanglah kamu disini. Abang akan menjagamu..!!" ucap Bang Rey.

Seketika Niken menunduk, ada sedikit rasa tidak nyaman saat Bang Rey mengatakan hal itu pada Anne.

"Terima kasih banyak Bang. Anne bisa menjaga diri sendiri" jawab Anne.

***

Malam hari. Bang Giras dan Bang Rey tidak bisa tidur.

"Tega sekali pria yang menceraikan mu dek" gumam Bang Giras. Terbayang wajah cantik Anne tapi Ia segera menepisnya.

//

"Pria seperti apa yang tega menceraikan kamu dek? Rasanya Abang ingin menghajarnya habis-habisan" Bang Rey geram sampai akhirnya matanya setengah terpejam namun.. wajah Niken terbayang dalam mimpinya, bahkan beberapa kali ini saat dirinya memohon do'a sepertiga malam.. wajah Niken tetap ada disana. "Astagfirullah..!!" Ia terbangun setengah kaget. "kenapa wajah Niken selalu merasuk dalam benakku?? Aku tidak mencintai dia"

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

eh,, aq malah kedahuluan baca kisahnya anaknya papa galar dan papa giras,, d sini malah masih bujangan mrk berdua 🤭

2024-02-15

0

Alif Septino

Alif Septino

hadir kak Nara,😊

2023-12-20

0

Iis Cah Solo

Iis Cah Solo

aku malah blm dan ketingggalan jaaauuuuuhhhhhh bangeettt....💪💪💪💪💪...🙏🙏🙏🙏

2023-09-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!