"Astagfirullah Danar.. kamu menekan saya??" Danyon membelalakkan mata saat Bang Danar meminta sebuah rumah dinas dan meminta pengajuan nikah yang sangat singkat dengan alasan sudah menikahi seorang wanita.
"Ya kalau ada isu prajurit menghamili wanita di luar sana.. Abang ikut tanggung jawab. Abang khan tidak meloloskan permintaan saya..!!"
"Kurang ajar kamu Danar" Bang Jamal pusing tujuh keliling mendengar permintaan juniornya yang terkenal sangat menyebalkan.
"Ijin Bang Jamal.. Nadine itu.. adik ipar Bang Sano." bisik Bang Danar membuat Bang Jamal semakin pusing pasalnya Sano adalah litting sekaligus sahabatnya.
"Besar betul nyalimu sudah menghamili adik Danyon"
"Saya tidak menghamili Bang, saya menikahi dia lalu saya hamili... begitu yang betul." kata Bang Danar tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Danaaaaarr..!!!!!"
"Hwahahahaha.." Bang Danar berlari keluar dari ruang Danyon dengan tawanya yang membahana.
~
"Ada apa dengan Danyon?" tanya seorang ajudan menyapa Bang Danar karena melihat atasannya berlari kocar kacir dari ruangan Danyon.
"Nggak apa-apa. Saya mau kawin Man"
"Haaahh.. sama Bu Ita?"
"Bukan lah, saya sudah the end sama dia. Gila aja keren begini di selingkuhin. Kapan lagi coba punya calon suami ganteng macam saya" cerosos Bang Danar.
"Siap Danton."
"Aahh saya mau ke bagian pelayanan personel dulu. Mau minta kunci rumah dinas. Kamu arahkan beberapa orang untuk bantu saya siapkan rumdis ya..!!"
Mata Lukman mendelik mendengar ucap Dantonnya. Danton yang sebenarnya sangat baik dan berwibawa tapi juga dengan kebobrokan yang tiada tara. "Ijin.. Danton sudah menikah?"
"Sudah donk.. lihat saja nanti cantiknya istri saya..!! Awas kalau kamu naksir, saya turunkan pangkatmu jadi Prada" ancam Bang Danar seenak jidatnya.
"Siap.. tidak berani Dan"
"Ya sudah sana.. Nanti ketemu di rumdis ya. Saya hubungi kamu nomer rumahnya..!!"
"Siap..!!"
Bang Danar menyimpan senyumnya. Mengulum rasa pahit dalam hati seorang diri. Sejak semalam ia tidak dapat memejamkan mata dan mengganggu para anggota seantero jagat hanya untuk menyelamatkan Nadine. Ia memohon ijin pada atasan di markas pusat untuk pembatalan kesalahan nama calon istri. Nama Dewi Kenes Alta Nadine yang tadinya adalah istri Lettu Giras Sabda Tinular menjadi istri Lettu Denawa Danar Puraka anggota tentara di Grt, sedikit perhatian atasan karena Nadine adalah putri dari Komandan besar Maleo Mahasura maka semua proses di lancarkan dengan segera.
Bang Danar bukannya tidak tau sanksi yang akan di hadapi jika menikahi wanita tanpa sepengetahuan instansi, tapi baginya ada hal yang lebih penting untuk di selamatkan meskipun menikahi Nadine harus menunggu setelah kelahiran calon bayi mungil, semua tidak menjadi masalah asal administrasi kantor sudah beres tanpa hambatan.
...
Siang itu Bang Danar menemui Nadine di penginapan kecil yang tidak jauh dari Batalyon karena tidak mungkin dirinya membawa Nadine ke Mess sedangkan dirinya sendiri masih berstatus bujangan.
"Dek.. makan dulu..!!"
"Nadine belum lapar Bang" jawab Nadine. Wajahnya masih memerah sembab. Mungkin baru saja menangis.
Bang Danar melihat ke arah meja makan. Makan pagi yang ia titipkan melalui ojeg online pun belum di sentuhnya juga.. bagaimana mungkin Nadine tidak merasa lapar.
"Sebenarnya kamu mau menyiksa siapa? Giras, dirimu sendiri, anakmu, atau mungkin... Abang??" tanya Bang Danar.
"Nggak Bang, Nadine nggak bermaksud begitu."
"Abang tau perasaanmu dek.. Giras sudah menanggung akibat dari kelalaian nya sendiri, anakmu sudah sakit karena Mamanya sedikit melupakannya dan kamu jangan lagi memikirkan yang sudah terjadi. Jalan hidupmu masih panjang" jawab Bang Danar.
"Kalau Abang??" tanya Nadine.
"Tidak ada hak dari Abang untuk banyak berkomentar dalam hidupmu, tapi tanpa sadar Abang sudah masuk dalam hidupmu. Memang Abang bukan apa-apa mu dan mungkin tidak akan menjadi siapa-siapa bagimu.. hanya saja, hati ini sangat sakit melihatmu terus meratapi masa lalu. Berjuanglah untuk hidupmu.. Abang akan selalu ada di sampingmu"
Nadine menatap mata Bang Danar dengan lekat.
"Abang akan membawamu ke lingkungan asrama Batalyon, masuk dalam lingkup Batalyon.. sebagai istri Abang dalam tanda kutip. Abang harap kamu mengerti keadaannya dek. Abang tidak mungkin membiarkan kamu hidup di luar tanpa ada ikatan yang jelas. Akan sangat berbahaya kalau perempuan hidup sendirian, apalagi kamu sedang hamil."
"Tapi Bang, kita......"
"Abang janji tidak akan macam-macam, kita tidur dalam kamar terpisah sampai saatnya kamu melahirkan dan Abang bisa menikahimu secara resmi dan... mengembalikan kamu pada Giras" jawab Bang Danar.
"Tapi kita butuh buku nikah Bang."
"Bukankah buku nikahmu juga belum naik ke Batalyon?? Biar semua Abang yang urus. Kamu jangan pikirkan masalah masalah itu.. banyak alasan Abang belum melampirkan buku nikah dalam DRH" Bang Danar lebih santai menjawab, mungkin ia akan menggunakan alasan sudah menghilangkan bulu nikah sesaat setelah buku tersebut jadi jika bagian personel menanyakan hal itu, tapi jabatannya sebagai perwira Intel akan lebih mudah untuk menutupi semuanya untuk beberapa bulan ke depan. "Sudahlah.. ayo makan dulu.. Abang suapi"
Nadine terus memperhatikan wajah Bang Danar hingga sesaat kemudian ia sadar pria itu bukan siapa-siapa. Ia menunduk tapi saat Bang Danar menyuapinya, hati dan bahasa tubuhnya bahkan tidak menolak.
"Makan yang banyak ya, biar si dedek cepat besar..!!" kata Bang Danar mengurai senyumnya. "Oiya, Abang lihat kamu nggak bawa susu hamil. Vitamin mu juga nggak ada"
"Kalau vitamin tertinggal di sana, tapi kalau susu hamil.. Nadine belum pernah minum sama sekali" jawab Nadine.
"Nanti setelah Abang lepas dinas, kita ke supermarket di kota, sekalian jalan-jalan dek.. biar nggak jenuh pikiranmu..!!" ajak Bang Danar.
Nadine hanya mengangguk saja menanggapi ajakan Bang Danar.
Bang Danar mengambil ponselnya dan membaca informasi bahwa rumah dinasnya sudah selesai di bersihkan dan hanya perlu menambahkan barang jika memang Bang Danar ingin mengisinya. Bang Danar pun membalas informasi itu dalam pesan suara karena dirinya sedang menyuapi Nadine.
'Nanti biar istri saya saja yang urus isinya. Kalau saya yang atur.. satu rumah bisa saya lukis gambar one piece.' jawab Bang Danar.
...
Bang Danar berlenggak lenggok menyesuaikan irama lagu, sambil menyisir jambulnya yang tinggi ia bersiul dan sesekali berdendang lagu koplo.
'Kita berduaaa.. dadi konco turuuuuuu' dendangan lagu terakhirnya dengan semangat empat lima.
Tak lupa parfum maskulin ia semprot di sekujur tubuhnya. "Ganteng kali ya aku" ucapnya sambil memainkan alisnya. "Budhal dishik.. nyenengno anak bojo" gumamnya kemudian membenahi sedikit letak kerah jaketnya.
...
Nadine membuka pintu penginapannya, ia pun sudah rapi dengan gayanya yang sederhana namun tidak mengurangi aura cantiknya.
"Abaaaanngg???" Nadine terpana melihat sesosok pria gagah memakai kacamata hitam mengetuk pintu kamarnya.
"Di bawa sekalian pakaianmu. Nanti kita langsung masuk rumah dinas..!!" ajak Bang Danar dengan gaya macho dan cool.
"I_ya Bang" jawab Nadine terbata.
"Ayo jalan..!!" suara bariton Bang Danar sungguh terdengar jantan, tapi kemudian Nadine tersenyum sampai tertawa menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.
"Tapi Bang, sandal Abang yang satu kenapa pakai sandal jepit?" tanya Nadine masih dengan tawanya.
Bang Danar melihat ke arah bawah. "A*u.. aseemm tenan. Gagal ganteng Iki critane" gumam Bang Danar.
"Hmm.. sebenarnya.. Abang mengikuti fashion, ini trend kencan malam ini dek." jawab Bang Danar tetap berusaha tenang.
"Okee.. fashion yang bagus Bang" jawab Nadine menyimpan tawa sebisanya.
"Tau kamu bisa senyum begini, tadi Abang pilih pakai daster dek" kata Bang Danar sekali lagi mengembangkan tawa Nadine hingga lepas.
'Teruslah seperti ini dek. Kamu cantik sekali'
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Iis Cah Solo
nggk jadi sama giras ini ...pasti😀😀
2023-09-24
0
Tiffany_Afnan
pasaran langsung anjlook bangg... 🤣🤣🤣🤣 ngisin ngisini !! 😝🙈
2022-11-15
1
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
🤣🤣🤣🤣 gagal keren tapi bikin Nadine bisa senyum lagi 🤭
2022-11-15
3