"Masuklah, nggak apa-apa. Aku ikhlas..!!" kata Bang Giras.
"Maaf Gi..!!"
Bang Giras tersenyum tulus. "Masuklah.. kasihan Nadine menunggu..!!"
...
Nadine beralih posisi entah sudah yang keberapa kali. Degub jantung Bang Danar seakan mau melompat setiap kali Nadine meremas tangannya karena kesakitan. Lebih mau melompat lagi saat bidan membuka kain penutup di paha Nadine.
"Aseem.. b******n..!!" Bang Danar menunduk memejamkan mata di sela leher Nadine dan Nadine langsung mencakarnya. "Aaawwhh..!!"
"Jangan bicara macam-macam Bang, bicara yang baik..!!" ucap kesal Nadine. "Tolong tutup lagi Bu..!!" pinta Nadine pada Bu bidan. Ia pun tidak menyangka ada insiden seperti ini.
Bang Danar semakin tak karuan, bagaimana tidak.. dirinya adalah seorang bujangan yang belum pernah sama sekali melihat tubuh wanita kecuali bule saat berjemur namun hal itu pun masih ada batasan.
"Ayo di coba mengejan ya Bu, sudah lengkap nih" kata Bu bidan memberikan arahan.
Setelah merasa dirinya kuat, Bang Danar mencoba untuk fokus pada Nadine lagi.
Satu kali Nadine mencoba berusaha tapi masih nihil hasilnya.
Nadine terisak, tenaganya seakan habis. "Bang, seandainya Nadine adalah istri Abang.. apa Abang sungguh tega mengucap talak perpisahan? Kata-kata itu sangat menyakitkan hati Nadine Bang"
Bang Danar tersentak dan terluka mendengarnya, tapi dirinya tidak bisa menjawab karena masih terikat janji pada Bang Giras. Pias mata itu terus menatap mata Nadine yang sayu. Ia mengecup dalam kening Nadine hingga air mata itu berjatuhan di kelopak mata wanita cantik itu.
Bang Danar langsung memeluknya erat, sangat erat dan hanya itu yang dapat Nadine mengerti dari seorang Danar. "Tetaplah berjuang untuk kebahagiaan mu dek. Abang ikhlas asal kamu bahagia."
Tak lama Nadine mengejan sekuatnya. Samar terdengar di telinga Nadine.. "Abang tidak ingin ada kata berpisah, namun jika semua itu harus terjadi.. Abang tidak akan menikah dengan wanita lain. Cukup hanya kamu saja bidadari di hati Abang"
"Alhamdulillah..." Kata Ibu bidan.
Terdengar suara tangis kencang membahana mengisi ruangan yang dingin dan sunyi.
Sujud syukur Bang Danar atas kelahiran putra yang juga sudah ia tunggu hadirnya.
~
Di ruang tunggu.. Bang Giras pun bersujud syukur. Hatinya sakit karena sudah membuat putranya harus terlahir dengan cara seperti ini.
"Alhamdulillah Ya Allah atas berkahMu padaku." ucapnya tak berhenti berlinang air mata.
~
Bang Danar keluar menggendong putra kecil berkulit bersih dan berhidung mancung. Paras wajah setengah milik Giras, setengah milik Nadine dan ajaibnya ada sebagian milik Danar.
"Ini jagoanmu.. kebanggaan mu.. adzani dia..!!" kata Bang Danar.
Ada rasa haru saat pertama kali Bang Giras melihat putranya. Kini dirinya yang menangis melihat putra yang sempat ia sia-sia kan sejak dalam kandungan karena tidak bisa membendung egonya. "Assalamu'alaikum jagoan.. ini Papa. Papa yang tidak bertanggung jawab, Papa yang tidak berguna."
Bang Danar menepuk bahu Bang Giras menguatkan sahabatnya itu.
Bang Giras menarik nafas kemudian mengadzani putranya.
***
Nadine meringis merasakan sakitnya. Hanya ada Bang Danar karena Bang Giras harus lapor datang di kesatuan yang baru.
Ingin rasanya membantu Nadine tapi tidak ada hal lebih yang bisa ia lakukan.
"Rasanya terlalu sakit Bang."
Bang Danar mengangguk. Sungguh perjuangan Nadine membuatnya seakan ikut merasa sakit. "Abang panggilkan bidan ya..!!" Bang Danar mengusap kening Nadine yang kembali berkeringat meskipun sudah dalam ruang ber AC.
"Iyaa Bang, cepat..!!"
Bang Danar segera menghubungi bidan.
:
Di balik tirai Bang Danar sangat cemas karena Nadine sampai menangis. Jalan lahirnya bengkak karena terlalu kuat mengejan.
"Bisa pelan sedikit nggak Bu? Saya ngilu dengarnya."
"Ini sudah pelan Pak Danar. Nanti bapak bisa bantu membersihkan luka ibu lalu bantu untuk memberi ASI ya Pak..!!" kata Bu bidan.
"I_ya Bu" jawab Bang Danar bingung.
:
Siang itu Bang Danar tertidur di kursi samping ranjang Nadine. Pria itu terlihat sangat lelah.
Nadine mengingat segala perlakuan manis Bang Danar selama kehamilannya. Bang Danar rela melajukan mobilnya dan ribut di jalan karena dirinya sedang hamil dan masih banyak hal manis yang di lakukan Bang Danar untuknya.
_flashback on_
"Bang..!!" Nadine mengetuk pintu kamar Bang Danar.
Dengan cepat Bang Danar sigap untuk bangun dan dengan segera membuka pintu kamarnya. "Kenapa dek?? Ada yang sakit? Nggak enak tidurnya?"
"Enak kok Bang. Hmm maaf Bang, Nadine ganggu"
"Nggak apa-apa. Ada apa?"
"Nadine pengen makan nasi pecel di rumah Danyon" jawab Nadine.
"Apaaaaa??? ini sudah jam satu pagi dek"
"Nggak bisa ya Bang, ya sudah besok pagi aja" wajah Nadine sudah mendung menampung air hujan.
"Aman.. amaan.. Abang berangkat, nanti Abang jemput.."
:
Ibu Danyon tertawa terbahak melihat suaminya susah payah menguleg bumbu pecel karena istri perwira Intel ngidam makan pecel di rumahnya.
"Kurang ajar kamu Danar..!! Besok kamu kumpulkan bekicot satu karung ukuran dua puluh lima kilogram..!! Saya tidak mau tau bagaimana caranya.. Yang jelas harus terkumpul satu karung ukuran dua puluh lima kilogram..!!" hukuman Bang Jamal untuk Bang Danar.
"Siap laksanakan Bang, yang penting anak saya nggak ngiler. Abang yang nguleg bumbu pecelnya" kata Bang Danar.
"Aahh stress saya. Gagah berwibawa begini kok nguleg bumbu pecel. Gerutu Bang Jamal."
"Maaf ya Bang, Nadine ngerepotin" kata Nadine tidak enak hati.
"Ooohh.. nggak apa-apa Dine. Abang mah ikhlas bantu bumil. Cuma ya itu.. Abang empet lihat suamimu ini. Sampai ada tiga saja perwira macam dia.. Kepala saya bisa botak" kata Bang Jamal yang sebenarnya sudah mulai botak.
Dengan usilnya Bang Danar memainkan jambulnya seakan menunjukan kegagahan dia memiliki jambul dengan warna hitam tebal.
"Apa maksudnya, kamu meledek saya?? Saya uleg sekalian kamu jadi kencurnya..!!" kata Danyon dengan mata berkilat.
"Saya nggak begitu Bang, tapi kalau Abang merasa botak ya maaf.. pakai wig curly Bang, syantiikk" kata Bang Danar.
"Danaaaaarr..!!!!!"
Nadine tertawa bersama istri Danyon.
:
Acara makan sudah terpenuhi dan Nadine hanya makan empat suap saja. Jam empat pagi pula mereka baru pulang ke rumah.
"Bantu saya cari bekicot usai apel. Kalau saya kena hukum Danyon.. kalian harus kumpulkan kerikil dalam karung ukuran dua puluh lima kilogram..!!" perintah Bang Danar dalam sambungan telepon.
Lagi-lagi Nadine kembali tertawa mendengarnya.
_flashback off_
"Bang.. Tidak terbayangkan rasanya jika Nadine jauh dari Abang. Abang terbiasa memanjakan Nadine hingga Nadine sangat tergantung dengan semua yang Abang lakukan." gumam Nadine. "Jika segalanya sudah Abang lakukan untuk Nadine, lalu nanti.. Jika Nadine tidak bersama Abang lagi.. apakah Nadine bisa menjalani hidup ini?" Nadine terisak hingga tangisnya membuatnya sesak.
Bang Danar sampai terbangun dan kaget di buatnya. "Lho dek.. kenapa?? Ada yang sakit lagi??" Bang Danar panik dan menyentuh Nadine disana sini. "Abang panggil dokter ya??"
Nadine menyentuh tangan Bang Danar. Langkah Bang Danar pun terhenti. "Bisakah nanti saat menikah.. Abang tidak menyentuh Nadine?"
Bang Danar duduk kembali dan menatap wajah Nadine. "Syarat untuk kamu kembali pada Giras.. adalah Abang harus melakukannya" jawab Bang Danar dengan berat hati.
"Abang tau.. hukumnya menikah secara seperti itu juga dosa. Jika memang tidak ada rasa di antara kita. Lebih baik Nadine pergi saja, karena Nadine tidak ingin kembali dengan Mas Gi" kata Nadine.
"Abang bukannya tidak tau dek..."
"Lalu kenapa semua memaksa Nadine kembali pada Mas Gi??" Nadine kembali terisak, Bang Danar berusaha menenangkan Nadine tapi Nadine terlihat sangat marah padanya.
Di luar ruang rawat itu, berdiri Bang Giras yang sengaja membawakan seuntai bunga yang indah untuk Nadine. Tapi segala usahanya nampak sia-sia. Setitik bening jatuh ke pipinya. Ia menyentuh dadanya yang terasa sesak dan terpukul.
"Aku harus kuat, aku harus bisa.." gumamnya menyemangati diri sendiri.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Desty Maryana
Huaaaa.. Kasian banget sih mas Gi
2022-12-09
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
seiringnya waktu berjalan rasa utk mas gi SDH tergantikan oleh Danar
nasi udh jdi bubur mas gi talak tiga yg kamu jatuhkan
2022-11-16
1
Happyy
😘😘😘
2022-11-15
1