Bang Giras menyilangkan kedua tangan menggosok kedua bahunya yang sudah terasa dingin. Jaket tebal pun seakan tak mampu menghalau rasa dingin menggores kulit, menusuk tulang.
"Ayo cepat pulang dek..!! Mas kedinginan" ajak Bang Giras.
Kening Nadine berkerut pasalnya ia sama sekali tidak merasakan dingin. "Sabar Mas, belum habis nih. Mas juga nggak mau bantuin makan, malah ngopi."
"Ini STMJ. Cuaca nggak bagus begini, banyak jaga kesehatan dek..!!" Bang Giras melirik Nadine yang sedang menikmati es krim. Entah kenapa pikirannya tidak bisa tenang dan positif saja.
Nadine menunduk saja seakan tak peduli dengan peringatan Bang Giras.
"Mas, seberapa besar Mas mencintai Rachel dan Anne?" tanya Nadine tiba-tiba.
"Sebenarnya untuk apa kamu tanya seperti itu. Bukankah itu malah membuka akses pertengkaran kita..!!" kata Bang Giras.
"Ya penasaran"
Bang Giras sangat berhati-hati bicara dengan Nadine, salah-salah mereka berdua bisa bertengkar lagi.
"Mas berusaha menyayangi siapapun wanita yang dekat dengan Mas, terutama gadis itu menjadi target Mas. Tapi lain cerita jika dia telah menjadi tujuan hidup. Mas akan berjuang dan mempertahankan dia.. mati-matian" jawab Bang Giras.
"Jadi Nadine sudah jadi tujuan hidup Mas Gi?"
"Nggak...."
Nadine menekuk wajah mendengarnya, Bang Giras menggeleng gemas melihat istrinya sudah marah padahal ucapannya belum juga selesai.
"Nggak.. kamu bukan lagi tujuan hidup Mas Gi, tapi sajadah tempat beribadah yang menuntun Mas Gi belajar menggapai surga. Karena Mas Gi ingin cinta Mas Gi ini tidak hanya sampai di dunia saja, tapi juga di akhirat.. seperti janji Mas di hadapan Tuhan" kata Bang Giras. "Kamu mungkin di bawah Mas, tapi kamu suci melindungi.. dari mata jahat dan pikiran kotor Mas Gi menatap dunia keindahan palsu dunia ini"
Bang Giras menjauhkan asap rokok dari Nadine yang duduk di sampingnya.
"Pulang yuk Mas. Es nya sudah habis..!!" ajak Nadine.
//
"Pulang Bang..!! Anne istri Abang, dia sedang hamil. Tidak baik mengabaikan istri hamil" kata Niken.
"Nggak, rasa Abang untuk dia benar-benar sudah hilang. Mungkin bagi orang lain hal ini sepele, tapi ini sama saja mempermainkan perasaan orang. Abang luluh dari setiap perhatian yang kamu beri. Tidak peduli rupanya, bagaimana orangnya. Abang terpikat keluguannya, tapi ternyata dia tidak selugu yang Abang kira" jawab Bang Rey.
"Selama dia masih menjadi istri Abang, Anne berhak mendapat semua yang seharusnya dia dapatkan."
"Kamu sungguh ikhlas Abang pulang?" tanya Bang Rey tidak percaya.
Niken terdiam sejenak kemudian ia mengembangkan senyumnya. "Harus ikhlas Bang, karena Niken paham dengan keadaan kita, juga Niken harus sadar diri posisi Niken"
"Itu hanya formalitas saja sayang, tapi kamu jelas di atas segalanya dan Abang janji akan membuatmu ada di posisi itu" jawab Bang Rey.
"Sudah cukup begini saja. Niken tidak mau ada yang tersakiti lagi. Sekarang Abang pulang dan sayangi Anne, dia sedang hamil anak Abang"
"Abang juga akan membuatmu merasakannya." janji Bang Rey.
"Lebih baik Niken tidak hamil dulu Bang, Abang fokus saja dengan kehamilan Anne, lagipula.. anak Anne anak Niken juga" jawab Niken lirih.
Mendengar setiap ucapan Niken, hati Bang Rey terasa sangat sakit. Bagaimana bisa gadis ini terus saja selalu mengalah dan tidak bisa berjuang untuk dirinya sendiri.
"Abang janji akan memperjuangkan kamu sayang..!!" Bang Rey mengecup kening Niken begitu dalam. Ia sungguh menyayangi gadis itu setulus hati.
/
"Kok susu ini???? Mas Gi khan habis minum STMJ" protes Bang Giras karena Nadine membuatkan dirinya susu hangat.
"Tambah lagi khan nggak apa-apa Mas" jawab Nadine.
"Haduuuhh dek, yo Mas Gi kembung to kebanyakan susu" kata Bang Giras memasang wajah jengah.
"Adek pengen di sayang lama-lama sama Mas Gi, habiskan ya Mas..!!" sungguh kali ini ekspresi wajah Nadine membuat tubuh Bang Giras mengejang dan menegang tak karuan. Nadanya manja dan begitu menggoda mengusik jiwa pria nakalnya tertantang untuk di adu.
"Mana sini..!! Mas Gi habiskan..!!!"
Nadine menyerahkan segelas susu hangat dan dengan cepat akhirnya Bang Giras menghabiskan susu tersebut tanpa sisa. "Alhamdulillah.. beres..!! Mana tadi yang minta di sayang lama-lama sama Mas Gi..!!" Bang Giras meletakan gelas yang sudah kosong lalu membopong Nadine hingga ke dalam kamar. "Sergap dan bereskan..!! Rudal tempur siap di luncurkan..!!!!"
***
"Abang darimana?? Kenapa baru pulang??" tanya Anne saat Bang Rey pulang menjelang pagi.
"Kerja lembur"
"Tadi Anne cari Abang di kantor. Abang nggak ada. Abang pergi kemana?" tanya Anne lagi.
"Ke tempat Niken" jawab jujur Bang Rey.
"Kenapa Abang kesana? Abang sudah menikah dengan Anne"
"Abang pergi ke tempat seharusnya Abang pulang. Menemui wanita yang berhak mendapatkan cinta dan sayang Abang seutuhnya.. bukan melalui sebuah kebohongan" kata Bang Rey
Anne menunduk bersimpuh di kaki Bang Rey. "Anne tau Anne salah. Anne minta maaf Bang, tapi Anne melakukan ini karena sungguh Anne mencintai Abang" jawab Anne terus membujuk Bang Rey agar mau memaafkan dirinya.
"Maaf Anne, pernikahan yang di landasi dengan kebohongan tidak akan baik pada akhirnya.. kamu akan terus menutupi setiap kesalahanmu dengan kesalahan yang lain, Abang tidak ingin rumah tangga penuh prahara karena Abang ingin rumah tangga yang tenang, tidak ada pura-pura cinta dalam hidup kita"
"Sekali ini saja, tolong maafkan Anne, Anne akan jadi istri yang baik dan tidak akan mengulangi hal yang sama" kata Anne.
Bang Rey seakan tuli, ia menyingkir dan tidak ingin berurusan dengan Anne lebih lama lagi dan membiarkan Anne menangis di ruang tamu sendirian.
\=\=\=
Bang Giras tersenyum membelai pipi halus Nadine. Istrinya itu sudah tidur di dalam satu selimut bersamanya. Bibirnya tersungging senyum merasakan sang istri yang sudah lebih berani mengekspresikan keinginan diri padanya. Nadine tak lagi canggung dan pintar meminta apa yang diinginkan.
"Luar biasa sayang. Teruslah seperti itu, Mas Gi ingin kamu tetap seperti ini. Karena aku dan kamu.. jadi satu"
...
"Lemas sekali Rey, ada apa?" sapa Bang Giras.
"Nggak ada apa-apa. Hanya capek saja nggak bisa tidur" jawab Bang Rey.
"Ayo kurve, besok Sertijab Danyon yang baru. Kita belum kerja nih" ajak Bang Giras yang lebih sumringah.
"Besok kakak mu yang galak itu datang. Malas sekali aku ribut dengannya. Apalagi Danyon kita Bang Arsano, kita bisa jadi bahan bullyan setiap hari" kata Bang Rey malas.
"Aku juga malas kena omel kakak perempuan ku itu, lagian kenapa pula dulu kau bisa pacaran sama dia?"
"Ya karena dia cantik" jawab Bang Rey.
"Lalu putus karena..??????"
"Dia selingkuh sama Bang Sano lah. Kita masih pendidikan.. kakakmu malah menikah" ucap kesal Bang Rey.
"Tapi sekarang cinta sama Anne khan?" ledek Bang Giras.
"Akuuuu.. aahh sudahlah jangan bahas Anne lagi..!!"
"Kamu selingkuh?????" mata Bang Giras sampai melotot karena dirinya tau betul sifat sahabatnya itu.
"Aku belum siap cerita. Nanti ada saatnya kuceritakan"
"Jangan macam-macam Rey, istrimu sedang hamil lho..!!" kata Bang Giras mengingatkan.
"Dan kamu jangan terlalu perhatian sama istri orang.. Ingat istrimu juga sedang hamil. Jangan buat masalah atau aku akan menghajarmu sampai jadi jenang dodol..!!!!!" ancam Bang Rey.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Iis Cah Solo
rudal tempur siap meluncur....😂😂😂😂
2023-09-24
0
Happyy
💖💖💖💖
2022-11-12
1
🍀 chichi illa 🍒
lanjooooooot mbak Nara
2022-11-12
1