Mata Biru

"Hari ini, pi?" tanya Rosalinda.

"Iya mereka minta ba'da isya, mi."

"It's a great pi!"

"Iya, mi."

"Akhirnya kita punya menantu idaman, pi."

"Menantu idaman darimana! Ga, ga mau. Ini namanya pembodohan!" sahut Rain.

"Mana ada nikah disebut pembodohan! Yang ada orang nikah itu bikin pinter. Pinter bikin anak, hahahahha..."

"Idih Mami, siapa juga yang mau bikin anak sama tuh Si Romawi Kuno."

"Romlah!"

"Suka-suka dong!"

"Jadi kamu ga mau kasih mami cucu?"

"Ga, ga mau! Please mi jangan paksa!"

"Kamu benar-benar makhluk bar-bar dan kurang ajar Rain! Beraninya kamu ngomong gitu ke Romlah! Bukannya tadi kamu udah setuju nikah sama Romlah? Kenapa kamu malah ngomong gini?"

"Emang Rain setuju nikahin Rom, mi. Tapi bukan berarti aku mau kasih cucu ke mami."

"Terus apa gunanya kamu nikah?"

"Biar mami ga panggil dokter gadungan itu lagi! Sayang duitnya, mi."

"Dasar kau memang stupid tiada tara kaya si Ningsih!"

"Ningsih itu siapa mi?"

"Temennya Si Odah!"

"Dia suka mendessah-dessah juga ga, mi?"

"Nggak, dia penakut! Lawan Esmeralda dari kampung Gembul Gemulai aja ga berani! Astaga kok jadi nglantur gini sih?"

"Mami yang mulai!"

"Udah jangan bertengkar! Kita beli perlengkapan pernikahan sekarang!" bentak Ucup.

"Ngapain pi?"

"Ya buat acara pernikahan kamu sama Romlah, dodol!"

"Dodol garut pi?"

"RAIN! Sekali lagi kamu bercanda, papi suntik kebiri sekarang juga!"

"Bener pi! Model ginian emang harus disuntik kebiri!"

"Jangan dong, katanya kalian pengen cucu, gimana mau kasih cucu kalo Anthony aja kalian kebiri! Itu namanya tidak mencerdaskan kehidupan bangsa!"

"Apa hubungannya!"

"Udah sekarang kita buruan beli mahar buat pernikahan nanti malem!" perintah Ucup.

"Wait Pi, aku belum mandi, mau mandi dulu!"

"Memangnya kamu pernah mandi?"

"Ga sih, hahahaha..."

"Ya udah ga usah mandi! Ayo buruan!"

"Ini beneran nikah nih?"

"Kamu sendiri yang ngomong ga usah pake ta'aruf."

"Iya tapi ga usah secepet ini, Pi."

"Menghindari zina, Rain!"

"Idih, siapa lagi yang mau zina sama Romawi."

"Eh, ati-ati kamu kalo ngomong. Liat wajahnya ntar nyesel tujuh tanjakan kamu pernah ngomong gini!"

"Ga bakalan pi!"

"Udah pi, kita seret aja!"

"Woy pemaksaan!"

"Diem, ato mami kasih obat bius nih!"

"Kasih obat bius aja mi!"

"Papi ambilin obat bius seumur hidup!"

"Ampun, mi! Oke aku ikut, ikut, ikut."

Rosalinda dan Ucup lalu menyeret Rain keluar dari rumah itu untuk membeli perlengkapan pernikahan. Setelah cukup lama mereka berbelanja barang-barang bawaan yang akan diberikan pada Romlah, akhirnya mereka sampai di rumah mereka kembali, kemudian mempersiapkan diri untuk acara pernikahan yang akan dilangsungkan nanti malam.

Tepat pukul delapan malam, mobil mereka berhenti di sebuah pondok pesantren yang tempatnya ada di pinggiran kota. Sebuah pondok pesantren yang luas dan letaknya jauh dari keramaian. Di bagian kanan dan kiri pondok pesantren itu, masih diapit oleh sawah dan pepohonan. Sebuah tempat yang terlihat tenang, jauh dari keramaian dan hiruk pikuk urusan dunia, dan sesuai digunakan sebagai tempat menimba ilmu keagamaan.

"Ayo turun!" perintah Rosalinda.

"Mi, harus banget apa pake baju gini?" ujar Rain mengamati penampilannya yang saat ini mengenakan kemeja putih, stelan jas dan celana bahan warna hitam, serta kopiah hitam. Pakaian yang tidak pernah dia kenakan sama sekali.

"Namanya juga mau nikah, kalo mau sunat itu baru pake sarung! Mami sunat lagi nih kalo ga mau nikah sama Romlah!"

"Astaga, punya orang tua gini amat."

"Heh harusnya kamu beruntung punya orang tua gini, kasih istri kaya Romlah yang bisa nyelametin kamu dari kehidupan dunia."

"Selametin, kaya jatuh ke jurang aja?"

"Memang kamu hampir aja jatuh ke jurang kenistaan sama si mendessah-dessah itu kan?"

"Jangan bahas dia lagi bisa ga, mi?"

"Bisa kalo kamu udah nikah sama Romlah."

"Udah ayo buruan masuk!" perintah Ucup pada anak dan istrinya.

Saat mereka memasuki area pondok pesantren, beberapa orang santri tampak menyambut mereka. Mereka kemudian diarahkan ke sebuah aula yang ada di dalam pesantren.

Saat mereka memasuki aula tersebut, aula itu sudah full terisi untaian kain satin yang berhiaskan aneka bunga dengan warna pastel, warna yang lembut tapi tidak mengurangi semarak dan sakralnya pernikahan sederhana yang akan digelar malam ini. Sebuah meja akad berhiaskan bunga mawar dan baby krisan warna putih pun sudah tersedia di aula tersebut.

Melihat aura pernikahan yang ada di dalam aula itu, seketika jantung Rain berdegup semakin kencang, meskipun tidak sekencang lari cheetah di padang savana.

"Mi, beneran nikah mi?"

"Dasar stupid tiada tara, ya beneran lah. Mana ada nikah pake becanda."

"Beneran nama dia Romlah, mi?"

"Ya beneran lah, memangnya siapa? Odah? Ningsih? Kokom? Atau Amat?"

"Idih mami, kok Amat sih? Aku masih normal, Mi."

"Ya udah tinggal ngucapin ijab qabul aja pake nanya!"

"Takut nyangkut di kerongkongan, Mi."

"Dasar lebai!"

Saat masih hanyut dalam perdebatan, rombongan keluarga pengantin wanita pun mendekat pada keluarga Ucup.

"Assalamualaikum Ucup!"

"Waalaikumsalam, Abdullah!"

Melihat rombongan pengantin wanita, Rain yang merasa penasaran, melihat satu per satu rombongan wanita tersebut. Namun, seseorang yang dia cari tidak dia temukan diantara salah satu rombongan yang hanya terdapat seorang wanita paruh baya yang merupakan ibu dari Romlah, kakak laki-laki dari Romlah, dan adik perempuan Romlah yang kemungkinan masih berusia lima belas tahun.

'Dimana tuh Si Romawi kuno?' batin Rain sambil mengamati sekeliling. Hingga tiba-tiba netranya tertuju pada sosok wanita bercadar yang duduk di salah satu sisi aula, mengenakan gaun berwarna putih dengan aksesoris dan bunga pada hijab yang dikenakannya.

DEG

Jantung Rain pun seakan berhenti berdetak, apalagi saat mata mereka bertemu pada satu titik yang sama. Sebuah manik mata berwarna biru tampak mengamatinya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah bawah.

'Diakah Romlah? Wanita bermanik mata biru itu adalah Romlah?' batin Rain.

Terpopuler

Comments

🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚

🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚

Baru liat mata aja udah DEG gimana sihh Bang Rain 🤭🤭 katanya kagak mau sama si Rom-Lah 🤣🤣 tapi uda DEG 🤣🤣

2023-03-06

0

🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚

🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚

Aduhhh yg katanya Tanfan Pelipulara tapi kok jarang Mandihhh 🤣🤣

2023-03-06

0

🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚

🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚

yakin Bang 🤭🤭 Rom-Lah bukan semabrangan Rom-Lah tu bangg 🤭🤭

2023-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!