Ta'aruf

TINNN TINNN

Tak berapa lama kemudian, suara suara klakson mobil pun terdengar. "Papi, itu sepertinya Rain datang!"

"Iya Mi, cepet pura-pura pingsan!"

"Iya Pi."

Rosalinda kemudian merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, lalu memejamkan matanya. Sementara Ucup berjalan ke arah ruang tamu untuk membukakan pintu.

CEKLEK

Saat Ucup membuka pintu rumahnya, tampak Rain berdiri di hadapannya dengan wajah yang begitu murung. Raut kesedihan begitu tergambar di wajah tampan yang berkilau layaknya sunlight itu. Ucup yang keheranan saat melihat raut wajah putranya, merasa sedikit aneh. Putranya yang biasanya selalu ceria, kali ini dia tampak begitu berbeda.

'Jangan-jangan dia sedang bersandiwara, agar tidak dijodohkan dengan Romlah. Ah sebaiknya, aku tidak boleh lengah. Jangan sampai tertipu hasutan setan, eh Rain, kok malah setan sih. Kalo anak sendiri setan gue apa dong? Astagfirullah bestie,' batin Ucup sambil mengelus dadanya. Melihat Rain yang hanya berdiam diri di depan pintu layaknya patung selamat datang, Ucup pun menegurnya.

"Rainnnnn! Rainnnn! Kau masih hidup kan?"

Mendengar teguran Ucup, Rain lalu mengangkat wajahnya. "Rain, kamu kenapa? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" Namun, Rain menggeleng kepalanya. Dia kemudian berjalan masuk ke dalam rumah dan, meninggalkan Ucup yang masih terkejut melihat sikapnya.

Rain berjalan ke arah kamar Rosalinda, membuka pintu kamar itu, lalu menghampiri Rosalinda yang saat ini tengah terbaring di atas tempat tidurnya.

Rain menatap wajah Rosalinda lalu menarik salah satu sudut bibirnya sambil berdecih. "Cih, cuma segini doang, Mi?"

Sementara itu, Ucup yang kini juga sudah berdiri di samping Rain hanya bisa menatap Rain dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Minta maaf pada Mami, Rain."

"Sudah cukup! Kalian tidak usah pura-pura lagi. Aku tahu Mami cuma pura-pura kan?"

"Tidak Rain, mamimu pingsan beneran. Suer!"

"Papi, apa papi nggak tau ngomong sama siapa? Papi lagi ngomong sama aktor hebat nan rupawan loh. Mami cepet bangun!"

Rosalinda lalu membuka matanya. "Tapi mami pingsan beneran, Rain," ujar Rosalinda, kemudian menutup matanya lagi.

"Baik, kalau gitu aku panggilin dokter beneran nih! Biar mami disuntik kebiri."

"Tapi mami kan cewe, Rain."

"Ya udah suntik langsing!"

"Mau dong!"

"Astaga, kok salah ngomong sih!"

"Yaudah kalo gitu, suntik gila deh."

"Ga mau, Rain. Mami masih pengen waras biar bisa jalan-jalan ke emol. Ya udah mami bangun nih," ujar Rosalinda sambil membuka matanya. Dia lalu memandang Ucup.

"Pi, dokter gadungan kita gimana? Belum papi bayar full kan?"

"Belum mi, cuma baru dp lima ratus ribu udah bisa bawa motor."

"Papi itu kok kata-kata sales motor yang kemarin ke rumah sih!"

"Idih sekali-kali ngiklan emang salah, mi?"

"Terus dokter gadungannya gimana pi?"

"Tenang mi, cuma baru dp doang."

"Bagus deh kalo belum dibayar full biar ga rugi."

"Iya mi, papi juga pinter mi. Ga mungkin kasih duit sebelum dia kerja."

"Papi sama Mami, apa-apaan sih? Niat banget sih ngerjain."

"Ga ngerjain, Rain. Cuma sandiwara aja. Kami ga sanggup kalo suruh ngerjain soal. Apalagi ngerjain soal matematika sama fisika, susah Rain."

"Bener juga, kalian udah tua. Pasti ga sanggup ngerjain semua itu."

"Iya Rain. Lagian kamu kenapa sih? Mami belum sempat sandiwara kok udah disuruh udahan sama kamu! Mau ubah alur novel gitu? Di sinopsis kan udah ditulis sama author kalo kondisi kesehatan mami memburuk, eh tiba-tiba kamu main stop gini sih."

"Biarin, authornya juga nurut kan. Dia mah lagi sibuk edit foto dia sama xu zhi bin, noh sampe ditaruh di semua akun medsos dia, emang gila tu orang."

"Oh gitu Rain, ya udah jangan kenceng-kenceng ngomongnya nama mami udah bagus Rosalinda, takut dia murka nanti diganti jadi Saodah Mukodah."

"Ya udah, ga usah ngomongin dia lagi."

"Kembali ke laptop Rain, biarpun ga ada laptop. Kok kamu nyuruh mami udahan. Terus gimana mami bisa ancem kamu biar nikah sama Romlah, Rain."

"Ga usah diancem!"

"Tapi kami harus ancem Rain! Ini menyangkut harga diri papi! Udah lama papi ga punya harga diri, masa kamu tega biarin papi kaya gini terus, Rain!" sambung Ucup.

"Udah aku bilang ga usah diancem!"

"Harus ngancem, Rain!"

"Ga usah diancem, plis. Aku udah setuju nih nikah sama Romawi!"

"Bukan Romawi, tapi Romlah!"

"Ya itulah, tiba-tiba sakit nih tenggorokan."

"Dasar lebai, mami doain tenggorokan kamu geser loh!"

"Mami mau cosplay jadi Rizki Billiar?"

"Ga ah takut banyak haters. Jadi kamu setuju nikah sama Romlah, Rain?"

"Iya mi, emang perlu ngomong berapa kali sampe mami percaya?"

"Oghey Rain i believe i can fly!"

"I believe with you, mi!"

"Ya, gitu deh pokoknya. Sekarang kita tentuin waktu buat ta'aruf ya pi?"

"Ga usah mi, kelamaen! Langsung nikah aja! Lagian mau pake ta'aruf apa nggak nikahanya juga tetep sama Romlah kan? Bukan sama Lisa Blackberry?"

"Lisa Blackphanter, Rain. Kamu mau diprotes sama orang Wakanda?"

"Oh iya maaf lupa."

"Papi, mending papi buruan telepon keluarga Romlah deh."

"Siap mi. Papi telepon nih!"

Baru saja Ucup mengutak-atik ponselnya, tiba-tiba sebuah suara terdengar dari arah depan rumah mereka.

"Assalamualaikumhhhh..., assalamualaikumhhhh! Selamathhhh siangggghhhhh!"

Terpopuler

Comments

Nami chan

Nami chan

pergih gakh! /Curse/

2023-11-25

0

Nami chan

Nami chan

siapa yg bacanya sambil nyanyi /Facepalm/

2023-11-25

0

Nami chan

Nami chan

br mau ngomong wkkwkw

2023-11-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!