"Aaaakh... Alice!!!" Teriak Max dengan suara yang menggelegar.
Dari dalam kamar mandi, Max mencoba membuka pintu kamar mandi, tapi di luar pintu, Alice menahan pintu itu agar tidak bisa terbuka oleh Max.
Tapi percuma saja, sekuat tenaga Alice menahan pintu itu, dalam satu tarikan saja Max bisa membuka pintu itu.
Pintu pun berhasil terbuka. Alice cepat-cepat kabur. Ia keluar dari dalam kamar Max dan turun ke bawah.
Max yang hanya memakai handuk yang melilit di pinggangnya pun mengejar Alice.
"Sini kau!!! Kau pikir aku ini ayam, hah!! Kau isi bathub dengan air panas semua? Kau cari mati, hah!!!" teriak Max sambil mengejar Alice yang sudah menuruni anak tangga.
"Kesini kau asisten kurang ajar!!" teriak Max lagi.
Karena Alice masih muda, Alice bisa berlari dengan sangat kencang persis maling yang di kejar masa. Tidak seperti Max yang sudah tua, apalagi paru-paru Max sudah di kotori dengan nikotin rokok, membuat Max tak sanggup berlari cepat. Baru sampai di lantai bawah saja, Max sudah ngos-ngosan dan menyerah.
"Keluar kau dari persembunyian mu! Atau ku pecat kau!!" Ucap Max sambil berjalan mencari Alice yang saat ini sedang bersembunyi entah dimana.
"Alice... Alice.. guk.. guk.. guk!!" panggil Max.
Cih!! Dia pikir aku anjing apa!
Dumel Alice pelan di tempat persembunyiannya yang saat ini bersembunyi di balik tirai jendela di ruang tengah.
Ibarat jerapah bersembunyi di balik pohon yang rendah, begitu juga lah saat ini Alice bersembunyi, ia tidak sadar kalau tirai jendela itu tidak sampai menyentuh tanah, jadi otomatis kaki Alice terlihat oleh Max.
Max tersenyum licik saat melihat penampakan kaki Alice.
"Kemana sih asisten kurang ajar itu!" ucap Max pura-pura sambil berjalan mendekati tirai.
"Alice, akan ku hitung sampai tiga, kalau kau tidak keluar, maka akan ku pecat kau!! Dan kau harus mengembalikan semua uang ku!! Bukan hanya itu akan ku DO kau juga dari kampus! Kalau kau tidak mau membayar maka kau akan di penjara." ucap Max mengancam.
Kini Max sudah berada tepat di depan tirai Alice bersembunyi. Merasakan Max ada di depannya saat ini Alice sampai menahan nafas.
"Satu!!" Max mulai menghitung.
"Dua!!" Suara Max makin meninggi, tapi Alice tetap tidak bergeming di tempatnya.
"Oh... masih tidak mau keluar!"
"Ti...."
Sreeeet..
Sebelum Max selesai menyebutkan angka tiga, Alice pun keluar dari dalam tirai dan melarikan diri lagi dari Max.
Max pun menangkap Alice, tapi Alice tetap melakukan perlawanan untuk kabur. Sampai akhirnya..
Kraaaak..
Blouse berwarna biru dongker itu robek karena tarikan Max. Dan robekan itu tepat di bagian dada Alice.
Max menganga melihat penampakan dua gundukan daging Alice yang di tutupi dengan kacamata kain berwarna hitam. Membuat kulit gundukan daging terlihat sangat putih. Apalagi dua gundukan daging itu terlihat sangat pas di telapak tangan Max yang besar. Belum lagi tingkat kepadatan gundukan daging yang terllihat masih sangat padat, itu menandakan dua gundukan daging itu masih segar dan belun tersentuh.
Tuing..
Si Jalu yang ada di balik handuk pun langsung bangun karena mencium ada aroma-aroma daging segar.
"Aaaakh.. Om mesum!!" teriak Alice sambil menutupi bagian dadanya setelah itu berlalu dari hadapan Max menuju kamar tamu meninggalkan Max yang masih terpaku ditempatnya.
"Jalu mau itu? Sabar yah Lu, lagi on proses!"
💋 💋 💋
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
RINDI INEKE XIE 23
konyolll ihh🤣
2024-02-10
1
Zahraputri Putri
🤣🤣jalu tau aja yg segar segar🤣🤣
2022-12-22
3
Raisya Almira
😁😁 Si Jalu lagi anteng langsung konex...karna ada sinyal kuat..😁😁
2022-12-12
2