Kini Max sudah berada di depan toilet.
Dengan menyandarkan punggungnya di tembok dan memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana, Max menunggu gadis yang memanggilnya Om itu.
Setelah menunggu sepuluh menit akhirnya gadis itu pun keluar dari dalam toilet wanita.
Saat keluar dari dalam toilet, gadis itu melihat Max lebih dulu, tapi gadis itu pura-pura tidak melihat Max dan terus berjalan melewati Max.
Dan Max sendiri baru melihat gadis itu setelah gadis itu berjalan di depannya.
"Hei gadis pargoy!" Panggil Max.
Tak merasa memiliki nama gadis pargoy, gadis itu tidak menoleh sama sekali dan tetap berjalan berlalu dari hadapan Max.
Kesal karena gadis itu tidak menghiraukan panggilannya, Max pun menyusul gadis itu dan langsung menarik tangan gadis itu dan membawa gadis itu ke belakang klub.
"Lepas!! Lepas!!" Teriak gadis itu sambil memukul-mukul tangan Max.
Tapi Max tidak menghiraukan teriakan gadis itu dan tetap membawanya menuju belakang klub.
Orang-orang yang melihat Max membawa gadis itu pun tidak berani membantu gadis itu karena mereka mengenal Max, jangankan orang-orang pengunjung klub, pihak keamanan saja tidak berani menegur Max.
Bagaimana mungkin mereka berani menegur salah satu pemegang saham klub itu.
Kini Max dan gadis itu sudah berada di belakang klub.
Sesampainya di belakang klub, barulah Max melepaskan tangan gadis itu.
"Apa-apaan sih Om! Kasar banget!" Protes gadis itu sambil mengusap pergelangan tangannya yang memerah karena tarikan Max.
Bukannya menjawab, Max malah mendorong gadis itu ke tembok dan mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu.
Mata gadis itu membulat lebar saat wajah Max hanya berjarak beberapa centimeter saja dari wajahnya. Harum mint yang keluar dari nafas Max serta aroma tubuh Max yang maskulin tercium jelas di hidung gadis itu.
"Sekarang perhatikan wajah ku baik-baik! Apa aku masih terlihat seperti Om mu?!" Tanya Max.
Dengan polosnya gadis itu menganggukkan kepalanya.
Rahang Max mengeras.
"Apa mata mu rabun! Jelas-jelas umur ku masih tiga puluh lima tahun! Tapi kau sudah menyamai aku dengan Om mu yang berumur empat puluh tahun!" Geram Max.
Hahahaha...
Gadis itu tertawa dengan sangat kencang.
"Kenapa kau tertawa? Kau mengejek ku, hah!"
"Anda lucu Om!" Balas gadis itu sambil mendorong tubuh Max.
"Umur ku masih dua puluh tahun, itu berarti kita beda lima belas tahun. Wajar dong kalau aku memanggil Anda dengan sebutan Om. Atau Anda mau aku panggil Daddy?"
"Kau!!" Geram Max.
Tapi tak lama Max tersenyum licik.
"Boleh saja kau memanggil ku Daddy. Asal kau mau menjadi sugar baby ku, bagaimana?" Tawar Max sambil menatap tubuh gadis itu dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Mendengar itu, gadis itu tersenyum sambil berjalan mendekati Max lalu berjinjit sedikit untuk mendekati mulutnya ke telinga Max.
"Maaf Om, Anda bukan selera saya. Fyiiuuhhh." Jawab gadis itu dan diakhiri dengan hembusan di telinga Max.
Setelah mengatakan itu gadis itu pun berlalu dari hadapan Max dan meninggalkan Max yang sedang ternganga kaget mendengar kata-kata gadis itu.
Harga dirinya sebagai casanova jatuh terguling-guling sampai di dasar jurang terdalam karena ucapan gadis itu.
"Brengsek! Berani sekali dia mengatakan aku bukan seleranya! Apa dia tidak mengenal ku! Aku Maxim Vellfire gadis pargoy yang rabun!!! Pria dengan satu juta pesona!" Geram Max.
"Bisa-bisanya dia tidak mengenal ku! Lihat saja akan ku buat kau tergila-gila padaku!" Geram Max lagi.
Max pun pergi dari belakang klub itu.
Tanpa berpamitan pada kedua temannya, Max yang sudah sangat kesal dan merasa harga dirinya terinjak-injak memilih untuk langsung pulang ke apartemennya.
💋 💋 💋
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Raisya Almira
Bukan berguling-guling lagi ini mh tapi langsung menggelinding ya Max kayak bola bowling...😁😁
2022-12-12
3
Senja Zuraida ( 에나와 )
palingan entar kebalik si om yang akan tergila-gila sama si gadis pargoy 🤣🤣🤣
2022-11-20
0
AJ_86
😝😝😝 ... sapu minyak tokke' dulu Max, biar si Alice lengket kek prangko ...😂😂😂
2022-11-18
0