Penawaran Max

"Om mesum..." Pekik Alice.

Mata Max membulat lebar saat mendengar Alice memanggilnya dengan panggilan Om Mesum.

Calm down, Max.. calm down!! Jaga wibawa mu, Max. Kau ini ketua yayasan sekarang.

Max mencoba menenangkan dirinya dalam hati.

"Bisa sedikit sopan bicaranya?! Saya rasa Vellf University tidak mengajarkan mahasiswanya untuk berlaku kurang ajar pada ketua yayasan mereka kan?!" Ucap Max dengan nada penuh penekanan dan tatapan yang mengintimidasi.

"Sudah lama datangnya, bukannya minta maaf karena membuat ketua yayasan menunggu, ini malah mengatai ketua yayasan!" Gerutu Max pelan.

"Maaf Tuan." Ucap Alice seraya menundukkan wajahnya.

"Baiklah. Langsung saja." Ucap Max seraya berdiri dari kursi kebesarannya lalu berjalan menuju sofa dan duduk di single sofa dengan gagahnya.

"Aku dengar kau ingin mengambil cuti, apa itu benar?" Tanya Max.

"Benar Tuan." Jawab Alice.

"Apa alasan mu mengambil cuti?" Tanya Max lagi.

"Saya ingin fokus bekerja, Tuan. Saya harus membayar hutang-hutang yang ditinggalkan almarhum Papi saya. Hutang semakin menumpuk, semua barang-barang berharga sudah di jual. Sekarang kami sedang menunggu ada orang yang membeli mansion kami untuk membayar hutang. Itupun hanya bisa di bayar untuk beberapa bulan cicilan, belum bisa melunasinya. Jadi mau tidak mau saya harus bekerja mulai dari sekarang, Tuan." Jawab Alice.

"Apa kau sudah mendapat pekerjaan?!" Tanya Max.

Alice menggeleng.

"Saya baru mau mencarinya besok Tuan." Jawab Alice.

"Memangnya kau mau kerja apa dengan ijasah SMA?" Tanya Max.

"Mmm.. entah lah Tuan, pokoknya saya sebar saja lamaran. Entah itu nanti di terima menjadi SPG atau pelayan kafe atau resepsionis hotel. Apapun itu, yang penting halal." Jawab Alice.

"Apa keahlian mu selain pargoy?" Tanya Max.

Hish!!

Geram Alice dalam hati.

"Saya bisa pembukuan, saya bisa coding, saya juga punya keahlian untuk meyakinkan orang lain, saya-"

"Stop.. stop.. stop. Maksud saya bukan keahlian seperti itu!" Potong Max.

"Lalu keahlian seperti apa, Tuan?" Tanya Alice.

"Apa kamu bisa memasak? Mencuci pakaian, menyetrika, membersihkan rumah?" Tanya Max.

"Maksud Tuan, keahlian untuk menjadi asisten rumah tangga?" Alice bertanya balik dan dibalas dengan anggukkan kepala oleh Max.

"Mm.. kalau memasak dan membersihkan rumah saya bisa, tapi kalau mencuci dan menyetrika, saya tidak bisa Tuan." Jawab Alice agak sedikit ragu.

"Kau bisa memasak?" Tanya Max agak ragu.

"Bisa Tuan. Masak mie instan, goreng nugget atau sosis." Jawab Alice.

"Kalau itu saya juga bisa!" Ketus Max seraya memutar bola matanya malas.

"Begini, saya punya penawaran pada mu." Ucap Max sambil menatap Alice licik.

"Penawaran apa?" Tanya Alice.

"Saya akan melunasi hutang-hutang keluarga mu di bank. Tapi..." Max menggantung kata-katanya.

"Tapi apa Tuan?" Tanya Alice.

"Tapi kau harus menjadi asisten pribadi ku." Jawab Max.

"Asisten pribadi? Memangnya Anda tidak punya asisten pribadi?" Tanya Alice.

"Kalau asisten yang mengurus perusahaan, aku punya. Tapi yang mengurus keperluan pribadi ku, aku tidak punya." Jawab Max.

"Tunggu.. tunggu.. tunggu. Maksud Anda menjadi asisten pribadi Anda itu, apa Anda mau saya menjadi pelayan pribadi Anda?" Tanya Alice.

Max menggeleng.

"Kalau pelayan pribadi hanya mengurus urusan ku di rumah, tapi kalau asisten pribadi, yah itu berarti kau membantu ku urusan ku di perusahaan. Contohnya saat pundak ku lelah saat memeriksa berkas-berkas, kau yang memijatnya, saat aku mengantuk di kantor, kau membuatkan aku kopi, kalau aku lapar dan butuh cemilan, kau yang membeli cemilan untuk ku." Jawab Max.

"Tuan bercanda? Anda kan bisa menyuruh office boy untuk membuat kopi dan kalau Anda lapar, kan Anda bisa memesan lewat aplikasi online. Kalau Anda pegal-pegal, kan Anda bisa memanggil tukang pijat." Jawab Alice.

"No, no, no, no! Aku ingin punya asisten pribadi yang bisa mengerjakan itu semua." Jawab Max.

"Tidak usah takut, saya akan memberikan mu gaji bersih mu sepuluh juta perbulan. Jadi kau tidak usah takut kena potongan lagi. Bagaimana, mau atau tidak? Kalau kau tidak mau ya sudah, aku bisa mencari orang lain untuk menjadi asisten pribadi ku." Kata Max lagi.

"Mau Tuan, saya mau!" Tanpa pikir panjang Max langsung mengiyakan tawaran Max.

Kapan lagi ada tawaran seperti itu, hanya bekerja seperti itu, semua hutang-hutang lunas dan biaya hidup serta biaya pengobatan sang Mami terjamin dari gaji yang dia peroleh.

Mendengar Alice menerima tawarannya, jelas Max bersorak dalam hati.

Masuk juga kau dalam perangkap ku.

Gumam Max dalam hati.

💋 💋 💋

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ass Yfa

Ass Yfa

haduh....Alice masuk kandang macan...kapan aja siap diterkam...

2022-11-29

3

mamah lia nia

mamah lia nia

kalo kerja nya gitu sih aku juga mau ngelamar 🤣🤣🤣,max masih buka lowongan kah...🤭🤭🤭

2022-11-17

0

Mbak Rin

Mbak Rin

mak shokehot ni... bisa az cari cara... tebakanku td ditawarin nikah kontrak😁

2022-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Sayap Suci Night Club
2 Hai, Om!
3 Bukan Selera Si Gadis Pargoy
4 Berita Mercy Group
5 Paksaan Mom Sye
6 Ternyata Dalangnya Adalah...
7 Pesan Terakhir
8 Kecelakaan
9 Meninggalkan Hutang
10 Penagih Hutang
11 Om Mesum!!!
12 Penawaran Max
13 Rencana Licik Max
14 Hari Pertama
15 Tom And Jerry
16 Jalu Mau Daging
17 Cemburu
18 Kedatangan Mom Sye
19 Kebaikan Max Mencurigakan
20 Dusta Alice
21 Permohonan Mom Sye
22 Ide Sesat Nico
23 Semuanya Pergi
24 Pesan Dari Raka
25 Langsung Lamaran
26 Taruhan
27 Duo Mochi Ikut Terancam
28 Memberi Alasan Pada Mami Lucy
29 Kedatangan Max dan Mom Sye di Mercy Mansion
30 Max dan Jalu Shock
31 Pokoknya Ini Salah Alice, Bukan Salah Jalu!
32 Mau Pamer
33 Jadi Emosi
34 Senjata Makan Tuan
35 Godaan Iman
36 Tak Terbayangkan Betapa Sakitnya
37 Sah
38 Spring Bed No. 2
39 Memberi Perhatian Kecil
40 Beda Pemikiran
41 Malu
42 Pagi Penuh Drama
43 Mengembalikan Hak Alice
44 Merasa Terbebani
45 Terharu
46 Cerita Tentang Anthony
47 Ke Las Vegas
48 Jalu Ku Sayang, Jalu Ku Malang
49 Dalam Bahaya
50 Gara-gara Bibir Lecet
51 Minta Izin
52 Ketakutan Max
53 Nico Membuat Penasaran
54 Flashback (Awal Mula)
55 Masih Flashback (Kedatangan Namee)
56 Flashback Lagi Ya (Cerita Namee)
57 Sabar, Masih Flashback (Membuat Rencana)
58 Menjalankan Misi
59 Malaikat Alim VS Setan Mesum
60 Hand Sanitizer
61 Oh.. Begitu
62 Las Vegas
63 Bibir Yang Manis
64 Mulai Merasakan Sesuatu?
65 Sesuai Ekspektasi
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Sayap Suci Night Club
2
Hai, Om!
3
Bukan Selera Si Gadis Pargoy
4
Berita Mercy Group
5
Paksaan Mom Sye
6
Ternyata Dalangnya Adalah...
7
Pesan Terakhir
8
Kecelakaan
9
Meninggalkan Hutang
10
Penagih Hutang
11
Om Mesum!!!
12
Penawaran Max
13
Rencana Licik Max
14
Hari Pertama
15
Tom And Jerry
16
Jalu Mau Daging
17
Cemburu
18
Kedatangan Mom Sye
19
Kebaikan Max Mencurigakan
20
Dusta Alice
21
Permohonan Mom Sye
22
Ide Sesat Nico
23
Semuanya Pergi
24
Pesan Dari Raka
25
Langsung Lamaran
26
Taruhan
27
Duo Mochi Ikut Terancam
28
Memberi Alasan Pada Mami Lucy
29
Kedatangan Max dan Mom Sye di Mercy Mansion
30
Max dan Jalu Shock
31
Pokoknya Ini Salah Alice, Bukan Salah Jalu!
32
Mau Pamer
33
Jadi Emosi
34
Senjata Makan Tuan
35
Godaan Iman
36
Tak Terbayangkan Betapa Sakitnya
37
Sah
38
Spring Bed No. 2
39
Memberi Perhatian Kecil
40
Beda Pemikiran
41
Malu
42
Pagi Penuh Drama
43
Mengembalikan Hak Alice
44
Merasa Terbebani
45
Terharu
46
Cerita Tentang Anthony
47
Ke Las Vegas
48
Jalu Ku Sayang, Jalu Ku Malang
49
Dalam Bahaya
50
Gara-gara Bibir Lecet
51
Minta Izin
52
Ketakutan Max
53
Nico Membuat Penasaran
54
Flashback (Awal Mula)
55
Masih Flashback (Kedatangan Namee)
56
Flashback Lagi Ya (Cerita Namee)
57
Sabar, Masih Flashback (Membuat Rencana)
58
Menjalankan Misi
59
Malaikat Alim VS Setan Mesum
60
Hand Sanitizer
61
Oh.. Begitu
62
Las Vegas
63
Bibir Yang Manis
64
Mulai Merasakan Sesuatu?
65
Sesuai Ekspektasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!