Pesan Terakhir

Sesampainya di tempat janjian dengan sang gundik, tempat yang sepi yang dekat dengan jurang, Paman Anthony pun keluar dari dalam mobil lalu melepas rem tangan agar mobil itu terjun bebas ke jurang. Setelah itu Paman Anthony pun naik ke mobil rental yang gundiknya pakai.

"Ayo kita bersenang-senang baby." ucap Paman Anthony begitu masuk ke dalam mobil.

Mereka pun pergi dari tempat itu menuju pelabuhan, sengaja mereka naik kapal, karena pengamanan di pelabuhan dimana seorang calo' sudah mempersiapkan tiket kapal untuk Paman Anthony dan gundiknya dan yang pasti mereka terdaftar bukan dengan identitas asli mereka.

💋 💋 💋

Satu jam kemudian.

Sudah satu jam pengacara Anderson menunggu kedatangan Paman Anthony di kantor polisi, tapi yang di tunggu-tunggu tak kunjung datang.

Bahkan ponsel Paman Anthony juga sudah tidak bisa lagi di hubungi. Dan itu membuat pengacara Anderson khawatir. Khawatir kalau terjadi apa-apa dengan Paman Anthony di jalan karena Paman Anthony membawa uang tunai yang sangat banyak.

Pengacara Anderson pun menghubungi Papi Alexandro.

Tuut.. Tuut.. Tuut

Cukup lama pengacara Anderson menunggu Papi Alex menjawab panggilannya, tapi akhirnya di detik-detik terakhir nada sambung hendak berakhir barulah Papi Alex menjawab panggilannya.

"Halo pengacara Anderson." jawab Papi Alex. Suara Papi Alex sangat lemah.

"Halo Tuan, saya ingin bertanya, apa Tuan Anthony ada datang ke mansion?" tanya pengacara Anderson.

"Tidak. Bukan kah kalian sama-sama ke bank tadi?" Papi Alex malah balik bertanya.

"Iya Tuan, tadi kami memang sama pergi ke bank. Saat urusan di bank selesai, kami pun lanjut ke kantor polisi, karena kami membawa mobil masing-masing jadi kami berangkat ke kantor polisi secara terpisah, sama seperti saat mau berangkat ke bank. Saya sampai lebih dulu di kantor polisi, sedangkan Tuan Anthony sampai sekarang belum juga muncul. Padahal saya sudah sampai disini satu jam yang lalu, Tuan." ucap pengacara Anderson.

"Apa dia berangkat sendiri? Tidak di kawal polisi?" tanya Papi Alex.

"Tidak Tuan. Tadi saya sudah mengatakan pada Tuan Anthony untuk mendapatkan pengawalan polisi, tapi Tuan Anthony menolak karena katanya justru penjahat akan mengetahui kalau Tuan Anthony membawa uang yang sangat banyak." jawab pengacara Anderson.

Deg.

Jantung Papi Alex terasa ngilu begitu mendengar penjelasan pengacara Anderson. Sama seperti pengacara Anderson, Papi Alex pun jadi berpikiran kalau terjadi apa-apa dengan adiknya itu.

"Saya juga sudah menghubungi Tuan Anthony, api ponselnya tidak bisa di hubungi. Makanya saya menghubungi Anda, siapa tahu Tuan Anthony menghubungi Anda atau datang ke mansion Anda." kata pengacara Anderson lagi.

"Tidak ada. Anthony tidak ada menghubungi ku, apalagi datang ke mansion." jawab Papi Alex.

"Kalau begitu tunggu saya di kantor polisi, saya akan segera ke sana." ucap Papi Alex.

Panggilan pun berakhir.

Dengan jantung yang memompa dengan sangat cepat hingga membuat sekujur tubuh bergetar sangat hebat, Papi ALex pun keluar dari ruang kerjanya,

"Papi.." panggil Alice yang baru mau ke ruang kerja Papinya setelah menidurkan Maminya.

Dengan langkah panjang Alice pun berjalan mendekati Papinya yang sedang berdiri di depan pintu ruang kerja.

"Ya sayang." jawab Papi Alex.

"Bagaimana Pi, apa semuanya baik-baik saja?" tanya Alice.

Papi Alex menarik nafasnya dalam-dalam, lalu membuangnya secara perlahan. Kemudian sambil tersenyum, Papi Alex menganggukkan kepalanya.

Sengaja Papi Alex tidak memberitahu tentang hilangnya Paman Anthony, agar Alice tidak ikut khawatir. Bahkan perihal menggadaikan sertifikat saja Papi Alex tidak memberitahu istri dan anaknya, karena yakin kalau dirinya bisa menyelesaikan semua masalah ini sendirian.

"Baguslah. Semoga semua masalah cepat selesai. Alice percaya kalau Papi tidak melakukan perbuatan curang seperti itu." ucap Alice.

"Terimakasih sayang. Sekarang Papi pergi dulu ke kantor polisi, untuk dimintai keterangan." pamit Papi Alex dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Alice.

Papi Alex pun beranjak dari depan pintu ruang kerjanya dan diikuti Alice dari belakang, namun baru beberapa langkah, Papi Alex kembali memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan putrinya yang ada di belakangnya.

"Alice."

"Ya Papi."

"Papi titip Mami." pesan Papi Alex dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Alice. Tak ada firasat apa-apa saat Papinya berpesan seperti itu, karena Papinya sudah biasa berpesan seperti itu setiap sang Papi hendak berangkat kerja.

Setelah memberi pesan pada Alice, Papi Alex pun mencium kening Alice cukup lama, seolah-olah itu adalah ciuman terakhir untuk sang putri.

"Papi menyayangi mu dan Mami." ucap Papi Alex begitu melepas ciuman di kening Alice.

"Kami juga menyayangi mu Papi." balas Alice dan dibalas dengan senyuman oleh Papi Alex.

"Papi pergi dulu." pamit Papi Alex lagi dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Alice.

Papi Alex pun melanjutkan langkahnya untuk keluar dari mansion dan diikuti Alice dari belakang. Alice mengantar Papinya hanya sampai di depan pintu mansion. Setelah melihat mobil Papinya keluar dari mansion, barulah Alice masuk lagi ke dalam mansion.

💋 💋 💋

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Raisya Almira

Raisya Almira

Papi Alex yg sabar ya..
dan Anthony semoga di makan hiu...

2022-12-12

3

Irmaa KedasBeauty

Irmaa KedasBeauty

awal kejadian cek cctv di mulai dari kantor bank

2022-11-29

0

mamah lia nia

mamah lia nia

papi Alex bakalan kena serangan jantung kah....😱😱😱😭😭😭

2022-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Sayap Suci Night Club
2 Hai, Om!
3 Bukan Selera Si Gadis Pargoy
4 Berita Mercy Group
5 Paksaan Mom Sye
6 Ternyata Dalangnya Adalah...
7 Pesan Terakhir
8 Kecelakaan
9 Meninggalkan Hutang
10 Penagih Hutang
11 Om Mesum!!!
12 Penawaran Max
13 Rencana Licik Max
14 Hari Pertama
15 Tom And Jerry
16 Jalu Mau Daging
17 Cemburu
18 Kedatangan Mom Sye
19 Kebaikan Max Mencurigakan
20 Dusta Alice
21 Permohonan Mom Sye
22 Ide Sesat Nico
23 Semuanya Pergi
24 Pesan Dari Raka
25 Langsung Lamaran
26 Taruhan
27 Duo Mochi Ikut Terancam
28 Memberi Alasan Pada Mami Lucy
29 Kedatangan Max dan Mom Sye di Mercy Mansion
30 Max dan Jalu Shock
31 Pokoknya Ini Salah Alice, Bukan Salah Jalu!
32 Mau Pamer
33 Jadi Emosi
34 Senjata Makan Tuan
35 Godaan Iman
36 Tak Terbayangkan Betapa Sakitnya
37 Sah
38 Spring Bed No. 2
39 Memberi Perhatian Kecil
40 Beda Pemikiran
41 Malu
42 Pagi Penuh Drama
43 Mengembalikan Hak Alice
44 Merasa Terbebani
45 Terharu
46 Cerita Tentang Anthony
47 Ke Las Vegas
48 Jalu Ku Sayang, Jalu Ku Malang
49 Dalam Bahaya
50 Gara-gara Bibir Lecet
51 Minta Izin
52 Ketakutan Max
53 Nico Membuat Penasaran
54 Flashback (Awal Mula)
55 Masih Flashback (Kedatangan Namee)
56 Flashback Lagi Ya (Cerita Namee)
57 Sabar, Masih Flashback (Membuat Rencana)
58 Menjalankan Misi
59 Malaikat Alim VS Setan Mesum
60 Hand Sanitizer
61 Oh.. Begitu
62 Las Vegas
63 Bibir Yang Manis
64 Mulai Merasakan Sesuatu?
65 Sesuai Ekspektasi
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Sayap Suci Night Club
2
Hai, Om!
3
Bukan Selera Si Gadis Pargoy
4
Berita Mercy Group
5
Paksaan Mom Sye
6
Ternyata Dalangnya Adalah...
7
Pesan Terakhir
8
Kecelakaan
9
Meninggalkan Hutang
10
Penagih Hutang
11
Om Mesum!!!
12
Penawaran Max
13
Rencana Licik Max
14
Hari Pertama
15
Tom And Jerry
16
Jalu Mau Daging
17
Cemburu
18
Kedatangan Mom Sye
19
Kebaikan Max Mencurigakan
20
Dusta Alice
21
Permohonan Mom Sye
22
Ide Sesat Nico
23
Semuanya Pergi
24
Pesan Dari Raka
25
Langsung Lamaran
26
Taruhan
27
Duo Mochi Ikut Terancam
28
Memberi Alasan Pada Mami Lucy
29
Kedatangan Max dan Mom Sye di Mercy Mansion
30
Max dan Jalu Shock
31
Pokoknya Ini Salah Alice, Bukan Salah Jalu!
32
Mau Pamer
33
Jadi Emosi
34
Senjata Makan Tuan
35
Godaan Iman
36
Tak Terbayangkan Betapa Sakitnya
37
Sah
38
Spring Bed No. 2
39
Memberi Perhatian Kecil
40
Beda Pemikiran
41
Malu
42
Pagi Penuh Drama
43
Mengembalikan Hak Alice
44
Merasa Terbebani
45
Terharu
46
Cerita Tentang Anthony
47
Ke Las Vegas
48
Jalu Ku Sayang, Jalu Ku Malang
49
Dalam Bahaya
50
Gara-gara Bibir Lecet
51
Minta Izin
52
Ketakutan Max
53
Nico Membuat Penasaran
54
Flashback (Awal Mula)
55
Masih Flashback (Kedatangan Namee)
56
Flashback Lagi Ya (Cerita Namee)
57
Sabar, Masih Flashback (Membuat Rencana)
58
Menjalankan Misi
59
Malaikat Alim VS Setan Mesum
60
Hand Sanitizer
61
Oh.. Begitu
62
Las Vegas
63
Bibir Yang Manis
64
Mulai Merasakan Sesuatu?
65
Sesuai Ekspektasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!