Om Mesum!!!

"Umm.. putri Tuan Alexandro itu mengajukan cuti Tuan. Katanya dia ingin fokus bekerja untuk membayar hutang-hutang yang di tinggalkan ayahnya."

"Ya sudah, berikan saja. Toh banyak kan mahasiswa yang mengambil cuti dengan alasan yang sama. Kenapa giliran dia yang ambil cuti kau laporan pada ku?!" Balas Max.

"Saya hanya ingin memberitahu saja, Tuan. Siapa tau saja Tuan mau membantu putri Tuan Alexandro itu mendapatkan pekerjaan di Vellf Group." Ucap Agam.

Max mengalihkan pandangannya dari layar laptop untuk melihat Agam.

"Apa kau pikir aku ini pengangguran sampai-sampai aku harus mengurus hal yang tidak penting seperti itu. Sedangkan dua teman ku saja pengangguran tidak aku bantu mendapat pekerjaan di Vellf Group, kenapa orang yang tidak aku kenal harus aku bantu untuk masuk ke Vellf Group." Balas Max sedikit geram.

Cih.. dua teman Anda pengangguran karena mereka yang tidak mau mengurus perusahaan orangtua mereka. Itu tidak masuk kategori pengangguran, Tuan.

Gerutu Agam dalam hati.

"Sudah sana, jangan mengganggu ku. Masih banyak yang harus aku kerjakan." Usir Agam.

"Kalau begitu saya permisi dulu." Pamit Agam.

Agam pun keluar dari dalam ruang kerja Max.

Lima menit, Max masih belum memiliki rasa penasaran dengan sosok putri Tuan Alexandro. Tapi mendekati menit ke sepuluh, rasa penasaran mulai menyeruak dalam rongga dada Max.

Max pun mengambil ponselnya dan menghubungi rektor Vellf University dan meminta data diri putri Tuan Alexandro itu.

Sepuluh menit kemudian.

TRIING..

Notifikasi email masuk di ponsel Max.

Cepat-cepat Max membuka email itu. Max memicingkan matanya sambil mendekatkan wajahnya ke layar ponsel.

"Apa aku tidak salah lihat? Bukannya ini si gadis pargoy." Gumam Max.

Max mengedipkan matanya berkali-kali lalu mengucek-nguceknya kemudian memperbesar foto Alice yang terlampir di data diri tersebut.

"Iya benar, ini si gadis pargoy." Gumam Max lagi.

"Hehehehe.. apa ini yang namanya jodoh, gadis pargoy?!" Gumam Max seraya tersenyum licik.

"Padahal aku sudah lupa dengan mu, tapi kau sendiri yang menampakkan diri mu. Maka bersiaplah kau gadis pargoy, jangan panggil aku Maxim Vellfire jika tidak bisa membuat mu bertekuk lutut." Gumam Max lagi.

Max pun mengangkat gagang telepon lalu menekan angka yang menghubungkan ke meja Agam.

"Ya Tuan."

"Agam, aku keluar dulu. Ada hal penting yang harus aku kerjakan." Ucap Max.

"Maaf Tuan, hal penting apa? Jadi nanti kalau Nyonya Mesye datang dan menanyakan keberadaan Anda, saya bisa menjawabnya, Tuan." Tanya Agam.

"Bilang saja aku sedang berburu mangsa untuk santapan ku setiap malam." Jawab Max.

Max pun menutup teleponnya lalu beranjak dari tempat duduknya. Tak lupa ia memakai jas dan mengencangkan kembali dasi-nya yang sempat Max longgarkan. Setelah dirasa dirinya cukup berwibawa sebagai seorang CEO, barulah Max keluar dari ruang kerjanya.

💋 💋 💋

Vellf University.

Kini Max sudah berada di Vellf University.

Saat di perjalanan tadi, Max menghubungi rektor kampus untuk menghubungi Alice dan meminta Alice untuk datang dan menemui Max di gedung rektorat.

Karena pihak kampus mendadak menghubungi Alice untuk datang, maka Alice pun datang lebih lama satu jam dari Max. Maklum saja, Alice sudah tidak punya kendaraan untuk dia pakai dari mansion-nya, jadi dia harus menggunakan fasilitas umum.

Tok.. tok.. tok.

Pintu ruangan ketua yayasan terketuk.

"Masuk." Jawab Max dari dalam ruangan dengan suara berat dan berwibawa. Kali ini dia harus terlihat berwibawa agar Alice tidak menghinanya lagi.

Ceklek. Pintu terbuka.

"Tuan, mahasiswi yang bernama Alice sudah datang." Ucap staff wanita yang membuka pintu ruangan Max.

"Suruh dia masuk." Jawab Max.

"Silahkan masuk Alice." Staff itu pun mempersilahkan Alice untuk masuk ke ruangan ketua yayasan.

Alice pun masuk ke dalam ruangan itu. Setelah Alice masuk, staff wanita itu menutup pintu ruang kerja Max.

"Selamat siang Tuan. Saya Alice." Ucap Alice. Jantungnya berdebar sangat kencang. Ini pertama kalinya dia masuk ke ruang ketua yayasan.

Alice pun melihat papan nama yang ada di meja kerja, Maxim Vellfire. Itulah nama yang tertera di papan nama sebagai ketua yayasan

Di pikiran Alice ketua yayasan tempatnya menimba ilmu itu yang sekarang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan posisi membelakangi Alice, bertubuh pendek, perut buncit, kepala setengah botak dengan rambut yang hampir putih.

S R E E E K..

Max memutar kursi kebesarannya.

Mata Alice membulat seketika begitu ketua yayasan memutar kursi kebesarannya.

"Om mesum..." Pekik Alice.

💋 💋 💋

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Asmalyda Yeni

Asmalyda Yeni

/Grin//Grin//Grin/

2024-11-18

0

Anah

Anah

p

2022-11-27

0

AJ_86

AJ_86

😂😂😂 aku kok ingat ceritanya si Yordan dan Ica ya.

2022-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 Sayap Suci Night Club
2 Hai, Om!
3 Bukan Selera Si Gadis Pargoy
4 Berita Mercy Group
5 Paksaan Mom Sye
6 Ternyata Dalangnya Adalah...
7 Pesan Terakhir
8 Kecelakaan
9 Meninggalkan Hutang
10 Penagih Hutang
11 Om Mesum!!!
12 Penawaran Max
13 Rencana Licik Max
14 Hari Pertama
15 Tom And Jerry
16 Jalu Mau Daging
17 Cemburu
18 Kedatangan Mom Sye
19 Kebaikan Max Mencurigakan
20 Dusta Alice
21 Permohonan Mom Sye
22 Ide Sesat Nico
23 Semuanya Pergi
24 Pesan Dari Raka
25 Langsung Lamaran
26 Taruhan
27 Duo Mochi Ikut Terancam
28 Memberi Alasan Pada Mami Lucy
29 Kedatangan Max dan Mom Sye di Mercy Mansion
30 Max dan Jalu Shock
31 Pokoknya Ini Salah Alice, Bukan Salah Jalu!
32 Mau Pamer
33 Jadi Emosi
34 Senjata Makan Tuan
35 Godaan Iman
36 Tak Terbayangkan Betapa Sakitnya
37 Sah
38 Spring Bed No. 2
39 Memberi Perhatian Kecil
40 Beda Pemikiran
41 Malu
42 Pagi Penuh Drama
43 Mengembalikan Hak Alice
44 Merasa Terbebani
45 Terharu
46 Cerita Tentang Anthony
47 Ke Las Vegas
48 Jalu Ku Sayang, Jalu Ku Malang
49 Dalam Bahaya
50 Gara-gara Bibir Lecet
51 Minta Izin
52 Ketakutan Max
53 Nico Membuat Penasaran
54 Flashback (Awal Mula)
55 Masih Flashback (Kedatangan Namee)
56 Flashback Lagi Ya (Cerita Namee)
57 Sabar, Masih Flashback (Membuat Rencana)
58 Menjalankan Misi
59 Malaikat Alim VS Setan Mesum
60 Hand Sanitizer
61 Oh.. Begitu
62 Las Vegas
63 Bibir Yang Manis
64 Mulai Merasakan Sesuatu?
65 Sesuai Ekspektasi
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Sayap Suci Night Club
2
Hai, Om!
3
Bukan Selera Si Gadis Pargoy
4
Berita Mercy Group
5
Paksaan Mom Sye
6
Ternyata Dalangnya Adalah...
7
Pesan Terakhir
8
Kecelakaan
9
Meninggalkan Hutang
10
Penagih Hutang
11
Om Mesum!!!
12
Penawaran Max
13
Rencana Licik Max
14
Hari Pertama
15
Tom And Jerry
16
Jalu Mau Daging
17
Cemburu
18
Kedatangan Mom Sye
19
Kebaikan Max Mencurigakan
20
Dusta Alice
21
Permohonan Mom Sye
22
Ide Sesat Nico
23
Semuanya Pergi
24
Pesan Dari Raka
25
Langsung Lamaran
26
Taruhan
27
Duo Mochi Ikut Terancam
28
Memberi Alasan Pada Mami Lucy
29
Kedatangan Max dan Mom Sye di Mercy Mansion
30
Max dan Jalu Shock
31
Pokoknya Ini Salah Alice, Bukan Salah Jalu!
32
Mau Pamer
33
Jadi Emosi
34
Senjata Makan Tuan
35
Godaan Iman
36
Tak Terbayangkan Betapa Sakitnya
37
Sah
38
Spring Bed No. 2
39
Memberi Perhatian Kecil
40
Beda Pemikiran
41
Malu
42
Pagi Penuh Drama
43
Mengembalikan Hak Alice
44
Merasa Terbebani
45
Terharu
46
Cerita Tentang Anthony
47
Ke Las Vegas
48
Jalu Ku Sayang, Jalu Ku Malang
49
Dalam Bahaya
50
Gara-gara Bibir Lecet
51
Minta Izin
52
Ketakutan Max
53
Nico Membuat Penasaran
54
Flashback (Awal Mula)
55
Masih Flashback (Kedatangan Namee)
56
Flashback Lagi Ya (Cerita Namee)
57
Sabar, Masih Flashback (Membuat Rencana)
58
Menjalankan Misi
59
Malaikat Alim VS Setan Mesum
60
Hand Sanitizer
61
Oh.. Begitu
62
Las Vegas
63
Bibir Yang Manis
64
Mulai Merasakan Sesuatu?
65
Sesuai Ekspektasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!