Senyum terbit di sudut bibir Amanda setelah melihat kekacauan yang terjadi di belakang sana. Apa lagi setelah melihat kepanikan Gordon dan dua temannya saat berusaha mengeluarkan Shara dari mobil, yang sudah dalam posisi terbalik di sudut jalan. Amanda yakin Shara pasti terluka dalam kecelakaan ini.
"Kamu masih beruntung karena tidak hanyut ke sungai seperti yang dialami Emely."
Meski begitu, Amanda merasa sangat puas. Ia memang tidak ingin cepat-cepat mengakhiri semuanya. Pembalasan dendam atas kekejaman Shara dan ibunya kepada Emely belum setimpal.
Tak lama berselang, lokasi kejadian mulai ramai oleh kedatangan orang-orang yang ingin melihat apa yang terjadi. Shara sudah berhasil dikeluarkan dari mobil dan segera dilarikan ke rumah sakit. Sementara Amanda memilih meninggalkan tempat itu. Ia masih harus melihat keadaan Emely di klinik Zack.
"Untuk hari ini cukup dulu, kita akan lanjutkan nanti."
Hanya dalam 30 menit, Amanda sudah tiba di klinik. Kedatangannya langsung disambut oleh dokter tampan itu.
"Bagaimana keadaan Emely?" Pertanyaan itu langsung diajukan Amanda kepada Zack.
"Belum ada perkembangan. Emely masih belum menunjukkan tanda akan tersadar. Tapi, kondisinya sudah stabil. Luka-luka di tubuhnya juga sudah kering."
"Lakukan apapun untuknya, Zack," pinta Amanda memelas.
"Itu pasti, Amanda. Tenanglah, Emely wanita yang sangat kuat. Dia pasti akan segera sadar."
Amanda menarik napas dalam demi mencukupi kebutuhan udara dalam paru-parunya. Kondisi Emely membuatnya sangat khawatir. Ia bersumpah tidak akan melepaskan Shara, Ibu Liana dan Glen jika sampai terjadi sesuatu terhadap adik kembarnya.
Amanda lantas menceritakan kepada Zack tentang Shara yang hendak berusaha membunuhnya dengan menyewa pembunuh bayaran. Hal itu membuat Dokter Zack sangat khawatir. Terlebih, Amanda seorang diri dikelilingi orang-orang yang sangat licik dan jahat.
"Tapi kamu tidak apa-apa, kan?" Zack meneliti tubuh Amanda demi meyakinkan diri bahwa wanita itu baik-baik saja.
"Aku tidak apa-apa. Tenang saja," jawab wanita itu. "Oh ya, aku menemukan beberapa bukti rekaman CCTV di rumah itu. Aku juga memasang alat perekam suara dan di sini ada bukti rekaman suara Shara dan ibunya yang merencanakan pembunuhan terhadap Emely."
Amanda menyerahkan ponsel miliknya ke tangan Zack. Laki-laki itu langsung memeriksa rekaman satu persatu dan sangat terkejut setelahnya. Bukan hanya bukti tentang kekejaman Shara terhadap Emely. Bahkan Amanda menemukan bukti bahwa Shara dan ibunya juga terlibat dalam kematian Tuan Gabriel.
"Kamu harus lebih berhati-hati lagi, Amanda. Setiap akan keluar rumah, kamu harus memastikan semuanya aman. Mereka adalah orang yang sangat berbahaya, terutama Glen."
Amanda mengangguk setuju. "Aku masih bisa menghadapi Shara dan ibunya. Tapi aku agak kesulitan menghadapi Glen."
Ucapan Amanda membuat sepasang mata Dokter Zack membulat penuh. Dia yakin Amanda bisa menghadapi Shara dan ibunya sesama wanita. Tetapi dengan Glen, Zack tidak yakin. Apalagi Glen adalah seorang pria yang berstatus sebagai suami Emely.
"Kesulitan? Kesulitan bagaimana maksudnya?" tanyanya semakin khawatir.
"Glen itu sangat m3sum. Kamu tahu, dia beberapa kali mendatangiku ke kamar dan ingin melewati malam bersama."
Deg! jantung Zack berdegup semakin tak karuan. Berbagai pikiran negatif sudah memenuhi otaknya. Demi apapun ia tak akan pernah rela jika sampai Amanda menjadi korban buaya darat yang tidak tahu diri itu.
"Jadi bagaimana?" Tanpa sadar, ia mencengkram pergelangan tangan Amanda, hingga membuat wanita di hadapannya meringis.
"Bagaimana apanya?" balas Amanda diiringi kerutan tipis di dahi. Dia belum menangkap ke mana arah pertanyaan Zack.
"Jawab saja, tidak usah menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lagi!" Cengkraman laki-laki itu semakin kuat. Jangan lupakan tatapannya yang seolah ingin menelan Amanda hidup-hidup.
"Lepaskan, tanganku sakit! Sebenarnya kamu mau tanya apa?" Suara Amanda mulai terdengar meninggi.
Zack menarik napas dalam-dalam. Butuh keberanian baginya untuk menanyakan hal memalukan seperti ini kepada wanita galak seperti Amanda.
"Kamu ... belum pernah dicolek oleh Glen, kan?"
Amanda terlonjak. Pertanyaan itu membuatnya kesal setengah mati. Sebelah tangannya langsung menjambak rambut dokter tampan itu.
...**** ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Laurensia Listianawati
hahaha..
Amanda blm konek apa 6ang dimksd Zazk
2024-10-18
0
༄༅⃟𝐐Shanum🎀
ehh kok main jambak aja sih 🤣🤣
2023-09-21
2
Anha Thea
sabun kaleee dicolek🤣🤣🤣
2023-06-09
1