Amanda dan Emely adalah sepasang saudara kembar yang terpisah sejak kecil. Dulunya mereka tinggal di sebuah panti asuhan di pinggiran kota. Tak ada yang tahu siapa sebenarnya orang tua dari sepasang anak kembar ini, karena mereka tiba-tiba saja ada di depan panti asuhan dan akhirnya tinggal di sana.
Amanda dan Emely pun harus terpisah di usia tiga tahun karena Emely diadopsi oleh keluarga golden yang kaya raya. Sedangkan Amanda menetap di panti asuhan hingga menginjak usia remaja.
Jika masa kecil Emely termanjakan dengan kehidupan mewah, maka berbeda dengan Amanda yang terbiasa dengan perjuangan. Amanda harus bekerja paruh waktu untuk membiayai sekolahnya sendiri. Amanda memiliki karakter periang, mandiri, suka berpetualang dan pemberani. Ia juga membekali dirinya dengan ilmu bela diri yang mumpuni. Selain itu, Amanda adalah seorang perenang ulung.
Karakter Amanda sangat berbeda dengan Emely yang penakut, manja dan cengeng. Karena sejak kecil ia dimanjakan oleh Tuan Gabriel dan Nyonya Carol, orang tua angkatnya.
Emely tidak pernah mengetahui memiliki seorang saudara kembar. Sementara Amanda mengetahui memiliki saudara kembar saat mulai menginjak perguruan tinggi. Saat kepala panti asuhan tempat tinggalnya memberitahu bahwa saudara kembarnya diadopsi oleh keluarga kaya raya. Sejak saat itu, diam-diam Amanda selalu mengikuti saudara kembarnya hingga tahu apapun kebiasaan Emely.
Saat pernikahan Emely, Amanda juga diam-diam datang dan berencana akan menemui Emely dan memberitahu bahwa mereka adalah saudara kembar. Namun, malam itu Amanda menemukan keanehan saat melihat Emely tergesa-gesa keluar dari gedung hotel seorang diri sambil menangis.
Amanda pun mengikuti Emely dan kemudian sadar bahwa saudara kembarnya sedang dalam bahaya. Ia melihat sendiri mobil yang dikendarai oleh Glen beberapa kali menabrak mobil Emely dari arah belakang.
Nahas malam itu mobil Emely terjun bebas ke sungai setelah mengalami rem blong. Amanda pun berusaha menyelamatkan Emely dengan ikut terjun ke sungai. Berkat bakat renang yang dimilikinya, ia berhasil menyelamatkan Emely, meskipun keduanya harus terluka parah.
Emely mengalami koma dan tak sadarkan diri hingga kini. Sementara Amanda tersadar setelah dua hari kritis. Kejadian yang dialami Emely pun melecut amarah Amanda dan akhirnya berniat membalas orang-orang yang sudah membuat adiknya menderita.
Setelah melihat berita tentang keluarga Golden yang ingin membuat pengumuman kematian Emely, Amanda memutuskan untuk menyamar menjadi Emely dan merubah penampilannya menyerupai Emely. Tentunya, dengan bantuan Dokter Zack.
"Apa rencanamu selanjutnya?" Pertanyaan Dokter Zack membuyarkan lamunan Amanda. Laki-laki tampan itu menggeser teh hangat ke meja.
"Aku tetap akan menjadi Emely dan mengumpulkan bukti untuk menyeret mereka semua ke penjara. Terutama Glen dan Shara." Darah Amanda seperti mendidih jika teringat hinaan Glen dan Shara terhadap adik kembarnya.
"Tapi kamu harus tetap hati-hati. Mereka orang berbahaya," ujar Zack.
"Aku tahu. Malam pertama saat aku di sana, mereka mencoba membunuhku dengan mencampur racun ke dalam susu."
Mendadak wajah Dokter Zack tampak menegang. Kekhawatiran tergambar jelas pada wajahnya. "Apa? Racun?"
Amanda mengangguk. "Aku sempat mencium aroma susunya yang terasa aneh. Jadi aku membuangnya. Paginya Shara datang untuk memastikan apa aku mati atau tidak."
Dokter Zack menggenggam tangan Amanda. "Kamu harus lebih berhati-hati. Jangan sampai mereka curiga."
"Terima kasih, Zack. Kamu sangat baik padaku. Mungkin aku tidak akan pernah bisa membalasnya."
"Balas saja dengan cintamu, Amanda. Kamu sudah terlalu lama mengabaikanku," gumam laki-laki itu dalam hati.
"Tidak masalah. Aku senang membantumu."
Amanda mengulas senyum. Kemudian kembali menatap adik kembarnya yang masih belum tersadar. Wajah pucat dan beberapa luka di tubuh Emely membuat hatinya seperti tersayat.
"Oh ya, Zack. Aku harus pergi sekarang. Ada sesuatu yang harus kukerjakan."
Baru saja Amanda akan melangkah, tangannya sudah ditarik oleh Dokter Zack hingga tubuh mungilnya membentur tubuh tegap laki-laki itu. Untuk beberapa saat, keduanya saling tatap. Zack merapikan rambut Amanda yang berantakan dan menyelipnya ke belakang telinga.
Amanda terpaku menatap bola mata biru laki-laki itu. Terlebih aroma tubuh Zack seperti candu bagi indera penciumannya. Ketika laki-laki itu mendekatkan wajah, Amanda memejamkan mata. Napasnya seperti tak beraturan.
"Berhati-hatilah," bisik Zack.
Amanda tersadar saat itu juga. Ia membuka mata dengan pipi merona.
"I-iya, baiklah. Terima kasih," balasnya sedikit gugup. Kemudian keluar dari ruangan itu dengan tergesa-gesa.
Zack hanya terkekeh melihat reaksi gugup Amanda. Kemudian duduk di sisi pembaringan sambil memeriksa kondisi Emely.
"Kamu tahu, Emely. Saudara kembarmu itu sangat keras kepala."
*
*
*
Mobil yang dikemudikan Amanda melesat cepat di jalan yang lengang siang itu. Setelah memeriksa keadaan Emely, ia berniat untuk pergi ke kantor perusahaan keluarga Golden dan meminta kartu belanja yang baru kepada orang kepercayaan Tuan Gabriel yang sekarang mengelola perusahaan itu. Karena kartu tanpa batas milik Emely hilang entah ke mana.
Setibanya di kantor, semua orang tampak memberi hormat kepadanya. Amanda sempat risih sebab belum pernah sebelumnya dihormati seperti ini oleh orang lain.
"Jangan lupa, Amanda. Kamu sedang menjalankan peran sebagai Emely. Berpura-puralah menjadi Emely yang penakut dan pemalu," gumamnya dalam hati.
Kemudian segera menuju lift yang akan mengantarnya menuju lantai teratas gedung megah itu.
Amanda sempat terkagum-kagum memandangi kemewahan gedung kantor milik keluarga Golden itu. Tidak heran jika Shara dan Glen ingin merebutnya dari Emely.
Setibanya di lantai teratas Amanda langsung menuju ruangan Glen. Seorang sekretaris yang ada di depan pintu hendak menghalangi, namun ia urungkan setelah menyadari yang datang adalah pewaris keluarga Golden.
Membuka pintu pelan-pelan, Amanda terdiam di ambang pintu. Di depan sana tampak Glen dan Shara sedang bergumul panas di atas sebuah sofa.
"Tidak tahu malu sekali mereka. Memangnya tidak ada hotel di sekitar sini sampai melakukan hal seperti itu di kantor," gerutu Amanda dalam hati, lalu langsung menutup kembali pintu tanpa menimbulkan suara. Sehingga baik Glen maupun Shara tak menyadari kedatangannya.
Menarik napas dalam, Amanda mencoba menghilangkan amarah dalam hatinya. Membayangkan nasib saudara kembarnya yang dikhianati keluarga sendiri.
"Glen Wayne ... kemarin kamu bilang Emely jelek dan menjijikkan, kan? Baiklah, aku akan membuatmu menjilat ludahmu sendiri."
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Raufaya Raisa Putri
kirain mau di gape tuh human luck nut
2024-12-14
0
Raufaya Raisa Putri
hemm...tega tuan gold' misahin ank kembar
2024-12-14
0
Laurensia Listianawati
Amanda kamu kok g.di Vidio perbuatan mereka untuk bukti
2024-10-18
0