Shara menekan pedal gas dalam, yang membuat mobil melesat jauh. Di kejauhan, ia melihat mobilnya yang dikemudikan oleh Amanda melaju dengan kecepatan sedang.
"Wanita sialan! Apa yang akan kamu lakukan pada mobilku? Lihat saja, aku sendiri lah yang akan mengirim mu ke neraka untuk menyusul ayahmu, si tua bangka itu!" gerutunya sambil berusaha mengejar.
Beberapa kali, Shara hampir saja menabrak kendaraan lain dan juga trotoar jalan. Masih beruntung karena dia dapat mengendalikan laju mobil tersebut. Jika tidak entah apa yang akan terjadi karena jalan cukup ramai pagi itu.
Sementara di depan sana, Amanda menyeringai saat melihat mobil di belakang hendak mengikis jarak. Benar tebakannya bahwa Shara akan mengejar dirinya karena menggunakan mobil super mewah tersebut.
"Saudara tiriku yang bodoh, kamu sudah terjebak dalam perangkapmu sendiri!"
Amanda lantas mempercepat laju mobil. Ia memilih mengarah ke sebuah jalan yang cukup sunyi. Sebab akan sangat berbahaya jika dirinya dan Shara saling kejar di jalan yang ramai. Selain dapat membahayakan diri, juga dapat membahayakan pengendara lainnya.
Menajamkan konsentrasi, sesekali Amanda memerhatikan keadaan sekitar. Ia sedang menunggu aktor yang tadi akan dikirim Shara untuk membunuhnya.
Dan, setelah menunggu beberapa saat, akhirnya apa yang sudah dinanti Amanda tiba. Ketika sebuah mobil secara tiba-tiba muncul dari sisi jalan yang lain.
Melalui kaca spion, Amanda dapat melihat mobil gahar tersebut berusaha mengejar mobil kecil yang tengah dikemudikan Shara.
"Permainan baru akan dimulai dan aku tidak menyangka akan semenyenangkan ini," ucap Amanda dalam hati.
"Dan kamu Shara, nikmatilah hasil dari permainanmu sendiri. Sekarang kamu akan merasakan ketakutan yang sama dengan Emely di malam itu."
Semesta seolah mendukung rencana Amanda untuk membalikkan keadaan. Karena kini, Gordon sedang mengincar mobil di depan tanpa melihat siapa pengendaranya.
Bruk!
Mobil yang berada di bawah kendali Shara itu nyaris oleng, saat tiba-tiba mendapat hantaman dari arah belakang. Tubuh Shara pun hampir saja membentur setir. Dia yang terkejut langsung menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang baru saja menabraknya.
Sontak saja bola mata wanita itu membulat penuh, sebab orang yang sedang menubruk berulang-ulang itu ternyata adalah Gordon, orang suruhannya sendiri.
"Dasar bodoh, kenapa dia malah menabrakku dan membiarkan Emely lolos begitu saja."
Shara hendak menepikan mobil dengan menekan pedal rem. Tetapi, wanita itu harus kembali dikejutkan dengan kondisi rem yang sama sekali tak berfungsi. Bahkan Shara sudah menekan sekuat tenaga.
"Hey Gordon! Jangan tabrak lagi, ini aku Shara!" teriak wanita itu.
Suasana semakin panik. Jantung Shara seperti terpompa cepat. Selain rem mobil yang tak berfungsi, pintu dan kaca jendela mobil juga macet. Sekarang ia tak tahu harus berbuat apa, selain memikirkan cara untuk menyelamatkan diri.
"Sial! Kenapa Gordon malah mengejarku dan bukannya mengejar Emely?"
Wanita itu pun baru menyadari kebodohannya. Akibat pengendalian emosi yang buruk, dia sampai menggunakan mobil ini untuk mengejar Emely, padahal baru kemarin malam ia dan ibunya memerintahkan orang suruhannya untuk menyabotase mobil ini.
Dan tentu saja Gordon si pembunuh bayaran itu pasti mengira Emely lah yang berada di mobil ini, sehingga terus menabraknya dari belakang. Shara merasa seperti sedang dikejar malaikat maut.
"Aku harus bagaimana sekarang?"
Dalam keadaan dikuasai kepanikan, Shara melirik ke kanan dan kiri. Di sisi kanan ada trotoar cukup tinggi. Jika ia menabraknya, mobil akan terguling dan mungkin dirinya akan terluka parah. Sedangkan di sisi kiri ada jurang setinggi lima meter dengan aliran sungai deras di bawahnya. Di sungai inilah beberapa waktu lalu Emely hanyut bersama mobilnya.
Melewati sebuah tikungan tajam, mobil itu harus kembali merasakan benturan keras hingga kehilangan keseimbangan. Keadaan ini memaksa Shara untuk membanting setir ke arah kiri dan akhirnya menabrak trotoar.
Mobil nahas itu pun terguling di jalan yang sunyi. Suara benturan menggema di udara. Shara merasakan nyeri luar biasa pada wajahnya akibat goresan dari pecahan kaca mobil yang tajam.
"Tolong aku ...," lirih wanita itu dengan suara lemah.
Gordon yang masih berada di lokasi kejadian pun menyeringai jahat. Dia merasa telah berhasil mengerjakan tugas yang dibebankan Shara dan Nyonya Liana kepadanya.
"Ayo kita turun dan habisi wanita itu tanpa jejak!"
Ke-tiga pria berjaket kulit hitam itu beranjak keluar dari mobil. Gordon harus benar-benar memastikan keadaan aman untuk melenyapkan wanita yang kini tengah terjebak di dalam mobil.
Tetapi, saat mengintip melalui kaca mobil, Gordon harus dikejutkan dengan seseorang yang ada di dalam mobil.
"Hey, bukankah itu Nona Shara? Kenapa malah dia yang mengemudi mobil ini dan bukan Emely?"
...**** ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Raufaya Raisa Putri
hahhh
2024-12-15
0
Laurensia Listianawati
Bodoh kamu Shara skrg rasain tu
2024-10-18
0
Bunda Diana Basri
/Tongue/para bandit sama2 oon🤦🤦
2024-01-26
0