Glen masih terdiam meresapi rasa ngilu yang teramat dari serangan Amanda. Benda yang disebut Amanda sebagai Jackie itu sepertinya sedang menjerit kesakitan. Glen bahkan menebak bahwa benda berbentuk telur itu sudah pecah.
"Aku ... tidak apa-apa," ucap Glen setelah beberapa saat kemudian. Laki-laki itu memilih menjatuhkan tubuhnya di kursi. Keseimbangan tubuhnya mendadak hilang karena ulah Amanda.
"Kamu yakin? Apa tidak sebaiknya kamu ke dokter ahli kel@min untuk memeriksanya?"
Glen menatap wanita yang berdiri di sisinya. Sebenarnya, ia sudah sangat tidak tahan untuk melahap Emely. Tetapi keadaan Jackie sekarang sedang sangat memprihatinkan dan butuh istirahat. "Sepertinya tidak perlu, Emely. Aku hanya butuh istirahat."
Amanda mengangguk paham. Tatapannya menyiratkan rasa prihatin, tetapi hatinya sedang bersorak. "Baiklah, istirahatlah!"
Di balik rasa sakit itu, Glen menyembunyikan seringai. Sepertinya ia dapat memanfaatkan keadaan ini untuk bisa tidur di kamar Emely. "Apa boleh aku tidur di sini untuk malam ini saja? Sepertinya aku tidak bisa berjalan ke kamarku sendiri."
"Oh, tentu saja! Tidurlah." Amanda membantu laki-laki itu untuk berdiri.
Glen melepas jaket dan sepatu. Kemudian beranjak menuju tempat tidur. Baru akan membaringkan tubuhnya di ranjang, suara jeritan harus kembali menggema di kamar itu?
"Argh, sakit sekali! Apa ini?" Glen mengusap bagian belakang tubuhnya yang terasa seperti baru saja menghantam ribuan jarum.
Seketika Amanda membungkam bibir dengan telapak tangan. Matanya melotot terkejut. "Ya ampun, bagaimana aku bisa melupakan benda ini? Maafkan aku, Glen!"
Amanda meraih bantalan kecil berisi jarum yang memang sengaja ia persiapkan jika saja Glen menyelinap masuk ke kamar dengan tujuan untuk menghabiskan malam dengannya.
"Baiklah, tidak apa-apa, Sayang." Glen segera beranjak dari tempat tidur. "Malam ini istirahatlah. Aku akan istirahat di kamarku saja."
Amanda menyeringai. Ia hanya menatap punggung Glen dengan senyum kepuasan.
"Rasakan itu. Lain kali aku akan membuat jebakan yang akan membuatmu patah tulang!"
Akhirnya, Amanda dapat bernapas lega. Setelah kepergian Glen, ia mengunci pintu kamar, lalu beranjak menuju lemari dan mengeluarkan seprai yang baru. Rasanya sangat menjijikkan baginya jika berbaring di tempat yang baru saja ditempati Glen.
Perhatian Amanda teralihkan pada sebuah buku kecil yang baru saja terjatuh saat ia menarik seprai.
"Buku apa ini?"
Penasaran, Amanda membuka lembar pertama pada buku tersebut. Ada foto Emely bersama ayah angkatnya. Amanda hampir saja menjatuhkan air mata, mengingat saudara kembarnya yang kini sedang berjuang antara hidup dan mati.
"Ini buku catatan Emely."
Wanita itu bersandar di tempat tidur setelah mengganti seprai, kemudian mulai membuka buku catatan emely. Ia cukup penasaran, tentang apa yang ditulis Amanda di dalam buku catatannya.
*
*
*
Amanda melelehkan air mata setelah membaca catatan kelam milik Emely. Dari buku itu, Amanda jadi tahu apapun kebiasaan Emely yang tak diketahui orang lain. Emely juga menuliskan tentang kehidupannya yang penuh kebahagiaan sebelum ayah angkatnya tiada, tetapi kemudian berganti menjadi kisah kelam saat Shara dan ibunya datang.
Shara dan Ibu Liana kerap menjahati Emely tanpa sepengetahuan ayahnya. Shara bahkan pernah mengurung Emely di gudang bawah tanah semalaman, padahal gudang itu penuh debu dan serangga.
"Kurang ajar sekali! Aku pasti akan membuat hidup kalian jauh lebih menderita dari Emely!"
Rasanya seluruh tubuh Amanda terbakar. Sekarang ia akan menyiapkan balas dendam paling mengerikan untuk Shara dan Ibunya.
Malam sudah larut ketika Amanda keluar dari kamar dengan mengendap-endap.
Shara yang malam itu baru pulang berpesta tak sengaja melihat Amanda berjalan menuju dapur sambil sesekali mengedarkan pandangan demi mencari sesuatu.
"Itu kan Emely, mau apa dia malam-malam seperti ini di dapur?"
Takut Emely merencanakan sesuatu, Shara pun diam-diam mengikuti saudara tirinya itu. Emely tampak melangkah menuju gudang bawah tanah melalui sebuah pintu.
"Itu kan jalan ke ruang bawah tanah. Mau apa dia di sana?" Shara sempat terheran, sebab setahunya Emely sangat takut dengan gudang bawah tanah yang gelap, kotor dan banyak serangga.
Detik itu juga, Shara memasang senyum sinis saat melihat Emely masuk ke dalam gudang. Tiba-tiba sebuah ide jahat terbesit di otaknya.
"Bagaimana kalau aku mengurung Emely lagi seperti saat itu. Sepertinya akan seru. Dia kan sangat takut dengan gudang bawah tanah itu."
Tiba-tiba, seluruh ruangan menjadi gelap gulita. Shara bahkan tidak mampu melihat apapun di sekelilingnya selain kegelapan.
"Apa sedang ada pemadaman listrik?"
Baru saja Shara akan kembali ke lantai atas, tubuhnya sudah merasakan dorongan yang sangat kuat yang entah dari mana asalnya. Ia bahkan merasakan tubuhnya terseret di lantai yang dingin.
"Tolong! Ada apa ini?" tanya wanita itu.
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Raufaya Raisa Putri
biar rasakan sendiri sensasi nya
2024-12-15
0
Laurensia Listianawati
good Amanda seret aja itu si Shara di gudang bawa tanah
2024-10-18
1
༄༅⃟𝐐Shanum🎀
sepertinya ini ulah Manda yg ingin mengurung Shara di gudang bawah tanah seperti yg dialami Emely dulu 😁😁
2023-09-21
1