Semua orang yang ada di ruangan itu tampak terkejut. Para wartawan langsung menyoroti Emely. Sementara Glen, Shara dan ibunya masih terdiam di tempat seolah belum percaya bahwa wanita yang mereka lihat sekarang benar-benar Emily.
Betapa tidak, pencarian yang dilakukan selama sepuluh hari itu tak membuahkan hasil. Bahkan polisi sempat menduga jasad Emely sudah dilahap binatang buas.
"Emely?" Glen tersadar dari lamunan. Dengan tubuh gemetar ia mendekati istrinya itu. Pandangannya menyisiri tubuh yang tampak sedikit kurus dengan beberapa luka di tubuhnya. "Apa ini benar-benar dirimu?"
Glen langsung merengkuh tubuh istrinya dengan begitu erat. Sementara Shara dan ibunya saling melirik. Tak ingin menimbulkan kecurigaan, dua wanita itu segera mendekat.
"Oh Emely Sayang. Kamu selamat dalam kecelakaan itu?" lirih Ibu Lena, lalu turut memeluk anak tirinya itu.
"Iya, Ibu. Seseorang menemukanku di tepi sungai dan menolongku," jawab Emely polos.
"Tapi kenapa kamu tidak memberi kabar? Apa kamu tahu, sepuluh hari ini kami hampir gila mencarimu!" tambah Glen, menggenggam jemari istrinya penuh rasa syukur.
"Aku tidak sadarkan diri selama beberapa hari. Maafkan aku sudah membuat kalian khawatir," ucap Emely, membuat Glen kembali memeluknya.
"Ti-tidak apa-apa, Sayang. Yang penting kamu sudah selamat sekarang."
Kilatan cahaya dari kamer para wartawan membuat Emely menyembunyikan wajahnya di dada Glen. Pria itu dengan sigap menghalangi beberapa wartawan yang hendak menanyai istrinya.
"Tolong, nanti saja! Emely butuh istirahat!"
Hari itu kediaman keluarga Golden benar-benar dihebohkan dengan kembalinya Emely.
Setelah dimintai keterangan oleh kepolisian, Emely dibiarkan istirahat di kamar. Seorang dokter khusus keluarga Golden diminta datang untuk memeriksa keadaannya. Secara fisik, Emely tidak apa-apa. Hanya terdapat beberapa luka di tubuhnya.
Dan selama diperiksa, Glen tak pernah jauh dari Emely. Layaknya suami yang baik ia melayani segala kebutuhan Emely.
*
*
*
Shara berjalan mondar-mandir di kamar. Sejak kembalinya Emely, ia menjadi sangat gelisah dan ketakutan jika kejahatannya terbongkar. Penjara adalah sebuah tempat yang tidak pernah ada dalam rencana untuk dihuni.
"Kenapa kamu memanggilku kemari? Bukankah sudah kubilang aku harus menemani Emily dulu?" pekik Glen sesaat setelah masuk ke ruangan itu. Ia menutup pintu rapat demi memastikan tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.
Shara dan Glen adalah pasangan kekasih. Demi mendapatkan harta warisan Emely, Shara meminta Glen untuk menikahi saudara tirinya. Awalnya Glen menolak. Tetapi setelah mengetahui jumlah kekayaan keluarga Golden, ia takluk dan menerima permintaan Shara. Karena itulah Glen melakukan pembunuhan terhadap Emely di hari pertama pernikahan mereka. Namun, sayang sekali Emely malah selamat dari maut dan kembali.
"Kita harus bagaimana sekarang, Glen? Aku takut Emily tahu apa yang kita lakukan kepadanya!"
Melihat kegelisahan Shara, Glen mendekati kekasihnya itu dan memeluknya demi memberi ketenangan. Shara adalah tipe wanita yang mudah panik.
"Tenanglah, Sayang. Tetaplah bersikap santai dan jangan sampai Emily curiga."
"Bagaimana aku bisa tenang! Posisi kita sedang terancam sekarang dan aku tidak mau masuk penjara."
Glen menghembuskan napas panjang. Ia tak tahu lagi cara menenangkan Shara. "Aku akan mencari jalan keluar untuk masalah ini. Untuk sementara bersikaplah seperti biasanya. Kita akan menyingkirkan Emely secara halus dan tanpa jejak."
Shara hanya menyahut dengan anggukan kepala. Kemudian melingkarkan tangan di pinggang kekasihnya itu. Glen pun menyambut dengan pelukan erat.
"Aku benar-benar membencinya. Ayah mewariskan semua hartanya hanya untuk Emely dan sama sekali tidak menyisakan untukku dan ibu," keluh Shara. Merutuki ketidakadilan ayah tirinya.
"Tenanglah. Harta warisan Emely pasti akan jatuh ke tanganmu." Glen membelai wajah Shara dan mencium keningnya.
Entah siapa yang memulai keduanya sudah larut dalam ciuman dalam. Gerakan sensual Shara membuat Glen tidak tahan dan menggiringnya menuju tempat tidur.
Keduanya terhanyut. Shara sudah setengah telanj@ng sekarang.
Tiba-tiba ....
"Glen, kamu di mana?" Panggilan itu membuat Glen dan Shara tersentak. Pagutan mereka terlepas. Keduanya pun panik bukan main.
"Itu Emely memanggil!"
Glen segera bangkit dari posisinya yang sudah setengah menindih tubuh Shara. Berdiri di depan cermin dengan panik dan mengancingkan kemejanya yang sudah setengah terbuka. Sebelum keluar kamar, ia memastikan bekas lipstik Shara tidak menempel di wajah dan bibirnya.
Shara mendengkus marah. Apa lagi saat Glen tergesa-gesa keluar dari kamar itu dan berjalan cepat menuju kamar Emily yang berada di lantai atas.
Begitu Glen membuka pintu, Emely tampak sedang bersandar di pembaringan.
"Kamu sudah bangun, Sayang?" tanya lelaki buaya darat itu. "Ada apa memanggilku?"
"Tidak apa-apa. Aku hanya mencarimu," balas Emely. "Memangnya kamu dari mana saja?"
"Aku dari depan, cari udara segar." Glen memilih duduk di sisi pembaringan dan mengelus puncak kepala sang istri. "Apa kamu sedang butuh sesuatu?"
"Tidak, aku hanya ingin kamu menemaniku di sini."
"Baiklah, aku akan menemanimu."
Emily menyandarkan kepala di bahu Glen. "Glen ... apa boleh aku tanya sesuatu?" tanya Emely.
Glen mengangguk sebagai jawaban.
Emely terdiam beberapa saat. Seperti sedang memilih kata. "Apa kamu mencintaiku, Glen?"
Pertanyaan itu membuat Glen terkekeh. Jika ditanya cinta, tentu saja tidak. Glen menikahi Emily hanya untuk harta. Lagi pula laki-laki mana yang akan tertarik dengan Emily?
Ia tanda lahir berupa noda hitam di pipi kanan yang membuat wajahnya tampak tak menarik. Rambutnya hitam bergelombang, selain itu bekas jerawat yang sangat banyak pada wajahnya. Emely juga bukanlah seorang wanita yang pandai merawat diri. Sangat berbeda dengan Shara yang begitu sempurna sebagai seorang wanita.
"Kamu ini bicara apa? Tentu saja aku mencintaimu. Kalau tidak untuk apa menikahimu?"
Emily mengulas senyum, lalu mendongak demi menatap mata suaminya. Namun, kemudian senyum itu meredup saat melirik ke sisi kiri leher suaminya di mana bekas lipstik tertinggal di sana.
"Kenapa di lehermu ada bekas lipstik?"
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
mardiana sari
jgn2 emily ilang ingetan?
2024-11-18
0
Raufaya Raisa Putri
hemmm.... tercyduk
2024-12-14
0
Laurensia Listianawati
Emely itu pura2 polos , untuk ngerjai Glenn
2024-10-18
0