Journey 19: Space Battle

Rheina dan kawan-kawan kembali ke Space Center setelah mendapatkan bunga Boltaway Peony. Kacper pun senang dengan keberhasilan mereka. Dia meminta operator mesin roket untuk mengekstrak bunga tersebut. Bunga itu diekstrak menjadi cairan yang menghasilkan aliran listrik. Dengan dicampur oleh komponen lain, bahan bakar siap digunakan. Bahan bakar roket telah terisi penuh.

"Nah, kalian bisa masuk ke roketnya dan pastikan untuk mengikuti instruksi dari operator," tegas Kacper. "Hati-hati, ya!"

"Ini akan menjadi petualangan menegangkan!" seru Rheina.

Mereka memasuki ruangan roket dan duduk di kursi yang disesuaikan dengan 'G-force' peluncuran roket. G-force adalah gaya gravitasi pada tubuh akibat dari adanya percepatan suatu objek. Mereka akan diberi aba-aba oleh kru/operator yang bertugas di sistem kontrol peluncuran.

Operator menghitung mundur peluncuran roket. "Peluncuran akan dimulai pada hitungan 3 … 2 … 1 … meluncur!"

Roket pun diluncurkan pada kecepatan 2 mach, atau sekitar 2.000 km/jam. Rheina dan kawan-kawan mengalami tekanan tinggi pada G-force saat roket lepas landas. Mereka berteriak histeris layaknya bermain roller coaster. Mereka mendarat di suatu planet yang mirip dengan Bulan pada tata surya dari galaksi Bima Sakti. Planet itu bernama Goza B10, atau bisa dikatakan sebagai satelit alami Ezean.

Goza B10 memiliki stasiun untuk penumpang yang telah berhasil mendarat. Stasiun itu dibangun pada saat manusia mulai bermukim di Ezean. Rheina dan kawan-kawan pun memasuki ruangan pada stasiun itu.

"Wah, baru pertama kali aku berada di luar Ezean …," seru Andi. "Luar biasa sekali!"

Zihan melihat suasana di luar Goza B10 dari jendela. "Lihat di luar sana. Indahnya!"

"Kita dapat sinyal darurat dari Luca dan Veronica, nih," kata Rheina.

Luca pun muncul dari layar ponsel mereka semua. Dia memberi tahu nama zat mistis yang ingin dicari. Namanya adalah Technetium. Mereka berlima diminta menelusuri daerah di ujung barat Goza B10. Di sana terdapat sinyal diduga adalah keberadaan zat tersebut.

"Kurasa ini akan menjadi pencarian tersulit," ucap Rozza.

"Yap, tunggu apa lagi? Mari kita beraksi!" ajak Andre.

Luca meminta Zihan, Andre, dan Rozza untuk pergi ke luar stasiun untuk mencari, sedangkan Rheina dengan Andi harus memeriksa ruang kontrol. Zihan dan yang lainnya keluar dengan mesin teleportasi. Rheina meminta Andi menjaga bagian luar.

"Dimengerti, Rheina!" sahut Andi.

Sementara itu, Zihan, Andre, serta Rozza, memasuki daerah tandus pada planet Goza B10. Mereka bertiga mencari zat mistis Technetium sesuai apa instruksi dari Luca.

"Hey, lihat itu!" Zihan melihat sebuah cahaya berbentuk seperti partikel di samping mereka. Mereka berpikir bahwa itu adalah zat mistis. Saat hendak menghampiri cahaya itu, kejadian tidak terduga pun terjadi.

SHOT!

Mereka bertiga dikagetkan oleh tembakan petir yang hampir mengenai mereka. Saat menoleh ke belakang, ada dua orang bersama dengan Veidro di samping mereka. Mereka kaget setelah melihat Veidro yang tidak lain dan tidak bukan adalah Mouse Veidro. Salah satu Veidro itu masih hidup.

"Kalian tidak akan kami biarkan ke sana!" ucap orang pertama dari kedua orang tersebut. "Tidak akan!" lanjut orang kedua.

Rozza bertanya, "Siapa kalian?!"

"Matias El Joque …."

"Alejandro El Joque!"

"Kami adalah El Joque Bersaudara!"

Merekalah 'Dua Bersaudara' yang kompak satu sama lain utusan dari sang ketua Prime Syndicate. Mereka berdua memiliki kekuatan berelemen petir. Tidak heran mereka bisa menjinakkan Mouse Veidro dengan kekuatan yang mereka miliki itu.

"Kalian ini … datang dari mana, sih?!" tanya Andre keheranan.

Ternyata, mereka selama ini mengikuti Rheina dan kawan-kawan saat menuju Space Center secara diam-diam. Mereka juga menyelinap masuk ke roket tanpa sepengetahuan Rheina dan yang lainnya. Hal itu membuat Zihan marah atas semua yang Prime Syndicate rencanakan.

"Beraninya …!" marah Zihan. "Kami sudah muak dengan kejahatan kalian semua!"

Rozza mengancam, "Jika maju, kutembak kalian!"

El Joque Bersaudara tidak menghiraukan ancaman itu dan menghampiri mereka bertiga. Zihan melawan Mouse Veidro, sedangkan Andre beserta Rozza melawan Matias dan Alejandro. Mereka semua pun bertarung dalam memperebutkan cahaya itu.

Di dalam stasiun roket, Andi menjaga pintu masuk, sedangkan Rheina berada di ruang kontrol. Setelah itu, Rheina dan Andi dihubungi oleh Veronica bahwa Zihan dan yang lainnya sedang diserang oleh dua orang beserta Veidro. Semuanya terkejut mendengar hal itu. Rheina segera keluar. Namun, hal mengejutkan pun terjadi padanya.

"E-eh? Kok tidak bisa terbuka?" Rheina terkunci dari dalam. "ANDI, INI PINTUNYA TERKUNCI!"

Andi panik setelah tahu Rheina terkunci dari dalam. Dia jadi teringat kejadian waktu itu yang di mana mereka terkunci dalam vila. Andi pun mendobrak pintu itu sekuat tenaga, namun sia-sia.

"Sialan!" kesal Andi. "AKU TAK BISA, RHEINA. PINTU INI SANGAT KUAT!"

Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk membuka pintu. Tak lama kemudian, Rheina melihat sesuatu dari ujung atas pada langit-langit dinding. Ternyata, ada sebuah pintu ventilasi terbuka di sana. Dia meminta Andi untuk pergi membantu Zihan dan yang lainnya.

Dengan heran, Andi berkata, "APA? KAU YAKIN AKU HARUS MENINGGALKANMU?"

"RHEINA TIDAK APA-APA. JIKA BERHASIL, RHEINA SEGERA MENYUSUL KALIAN!" tegasnya. "UTAMAKAN KESELAMATAN REKAN KITA, ANDI!"

Dengan berberat hati, Andi pun pergi menuju ke arah Zihan dan yang lainnya berada. Di saat seperti itu, Rheina hendak menuju ke ventilasi itu, namun tidak sampai dikarenakan badannya pendek.

"Kenapa Rheina harus pendek, sih …," keluhnya.

Sementara itu, Zihan, Andre, dan Rozza, merasa kesulitan melawan El Joque Bersaudara beserta Mouse Veidro. Andre dan Rozza tidak bisa menanding kekuatan El Joque Bersaudara itu. Mereka semua terdesak. Zihan diserang habis-habisan oleh Veidro itu. Pada saat Veidro itu hendak menyetrum si Zihan, Andi pun datang tepat waktu melindunginya. "Kalian tidak apa-apa?"

"Andi …." Zihan berdiri dibantu Andi. "Kemana Rheina? Bukankah dia ada bersamamu."

"Dia sedang memeriksa sesuatu dan segera menyusul." Andi menyembunyikan yang sebenarnya terjadi dengan Rheina. "Siapa mereka?!"

"Mereka itu … dari Prime Syndicate, Andi," jelas Andre. "Kita harus menghentikan mereka supaya tidak merebut cahaya yang ada di sana!"

Andi pun maju untuk melawan Veidro bersama dengan Zihan. Andre dan Rozza tetap ingin mengalahkan kedua kakak beradik itu. Namun, meskipun sudah ada Andi, itu tidak membuat mereka bisa menang. Luca dan Veronica yang melihat kejadian dari jarak jauh tidak bisa berbuat apa-apa.

Matias berkata, "Kalian sudah tamat!"

"Kak, ambil cahaya itu," pinta Alejandro.

Matias menghampiri cahaya itu. Ternyata, itu benar-benar sebuah zat mistis Technetium. Zat itu telah direbut. Karena semuanya sudah terdesak, Matias menyuruh adiknya untuk melenyapkan mereka berempat.

"Selamat tinggal, para serangga …." Alejandro hendak menggunakan petirnya kepada mereka berempat.

[Quatier: Puddle Shot]

Tak lama kemudian, petir milik Alejandro diserang sihir tembakan air, seketika membuatnya kesetrum. Dalam kesempatan itu, Andi memukulnya dengan ujung gagang pedang. Ternyata, Rheina berhasil keluar dan datang di saat-saat yang tepat. Dia hendak menembak tangan Matias yang sedang memegang Technetium itu dengan sihir airnya lagi.

Shot …!

[Twistier: Absorb Wind]

Setelah itu, Rheina mengeluarkan sihir angin. Sihir itu menyedot zat mistis tersebut. Akhirnya, Rheina berhasil merebut Technetium dari genggaman Matias.

"Rheina!" seru mereka berempat.

"Bagaimana kamu bisa keluar, Rheina?" tanya Andi.

Rheina menjelaskan, "Ah, iya. Ada sebuah ventilasi terbuka di ruangan itu. Jadi, Rheina bisa masuk dan … akhirnya keluar!"

Matias dan Alejandro kesal karena zat mistis itu direbut oleh Rheina. Mereka berdua hendak menyerangnya. Rheina menjadi panik. Tak lama, Luca menghubungi Rheina dan berkata, "Pakai zat mistis itu, Rheina …!"

Rheina tanpa berpikir panjang menaruh zat mistis Technetium di tongkat sihirnya. Tiba-tiba, angin kabut hitam menyelimuti Rheina dan itu menghempas El Joque Bersaudara, serta Mouse Veidro.

[Technetium Astro]

Rheina mendapat kekuatan baru dari zat mistis itu. Dia dapat memanipulasi dimensi luar angkasa untuk dijadikan sumber kekuatan. Rheina pun mencoba sihir baru itu.

[Cosmotier: Meteor Shower]

Sihir itu mengeluarkan hujan meteor. El Joque Bersaudara dibuat terdesak, begitu juga dengan Mouse Veidro. Rheina merasakan kekuatan luar biasa. Andi dan yang lainnya pun menganga akan kehebatan kekuatan itu.

"Aduh … berbahaya sekali tadi!" ucap Rheina. "Bagaimana dengan ini, ya?"

[Cosmotier: Black Hole]

Sihir itu diarahkan ke Mouse Veidro. Tak lama, muncul pusaran besar gelap mengelilingi sekitar Veidro, seketika membuat Veidro itu terisap dalam lubang itu. Melihat hal itu, Rheina malah teringat kejadian sewaktu dia terdampar di sebuah pulau dikarenakan sihir yang sama persis dia lakukan tadi.

"A-apa …," lirih Rheina.

Rheina menjadi trauma setelah mengingat kejadian itu. Andi dan yang lainnya hendak menyerang El Joque Bersaudara lagi. Tak lama kemudian, Matias dan Alejandro pun kabur dengan menggunakan petir teleportasi.

"Rheina!" Andi dan yang lainnya menghampiri Rheina yang berlutut akibat trauma. Mereka semua menyadari bahwa Rheina bersedih akan masa lalunya.

Luca khawatir melihat kondisi Rheina. "Sepertinya, Rheina sedang tidak baik-baik saja. Bisa tidak kalian kembali?"

Mereka berempat pun kembali ke stasiun dengan menuntun Rheina. Zihan menghubungi Kacper agar meminta instruksi darinya untuk kembali ke Ezean. Mereka semua pun berangkat pulang setelah mendapatkan arahan dari Kacper.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!