Journey 08: Uncontrolled

Andre berhasil membuat Totem Veidro hancur berkeping-keping dengan tombaknya. Namun, Veidro yang hancur itu hanya menyisakan kepalanya saja. Tiba-tiba, kepala Totem Veidro melayang ke atas dan menghampiri Andre, lalu menempel di kepalanya. Dia menjadi panik karena benda tersebut tidak bisa dilepaskan. "Argh … sial, kepalaku berat banget. Aku kesetrum … tolong!"

"Andre, Bertahanlah!" Rheina segera menghampiri, namun gelombang aneh di sekeliling Andre membuat Rheina terlempar.

"KYAA …!" teriak Rheina.

"Rheina!" Andi menangkap Rheina yang hampir terjatuh. Tak lama kemudian, tiba-tiba Andre bertingkah aneh. Dia menjadi tidak terkendali setelah kekuatan dari kepala Totem Veidro mengambil alih tubuhnya. Secara diam-diam, sosok pria misterius tadi pergi meninggalkan mereka semua.

"Oi … ada apa denganmu?" Andi mendekatinya, namun dia dipukul dengan keras. Dia pun terlempar karena pukulan dari Andre. Melihat kejadian itu, Rheina mencari cara untuk menghentikan Andre. Dia ingin menyadarkannya dan mencoba mengeluarkan sihir yang dapat memperlambatkan gerakan.

[Quatier: Depth Sinking]

Sihir air itu membuat seseorang mengalami tekanan berat layaknya tenggelam di lautan dalam. Akan tetapi, sihir Rheina tidak berdampak apapun pada Andre. Berkali-kali Rheina mencobanya namun tetap tidak bekerja. Andre tidak bisa menahan kendali Veidro. Kekuatannya meningkat drastis. Mereka berdua terkena serangannya.

"Sial! Dia jadi bertambah kuat setelah dikendalikan Veidro itu. Aku bahkan takbisa menyentuhnya. Staminaku juga menurun!" Andi berusaha menjaga jarak karena kewalahan. Tubuh Andre tidak pernah berhenti untuk menyerang. Andi berhasil diserang secara bertubi-tubi sampai staminanya diserap oleh kepala Veidro itu. Andi menjadi tidak bertenaga. Mereka semua terdesak. Di saat itu juga, Rheina mencoba sekali lagi dengan sisa sihirnya.

[Special Twistier: Hurricane Tsunami]

Namun sayangnya, sihir badai angin besar itu tidak melukainya sama sekali. Rheina menjadi lemah karena kekurangan sumber sihir. Tubuh Andre menghampiri Rheina dan bersiap untuk menyerang. Andi berteriak panik, "HENTIKAN!"

SHOT …!

Tak lama kemudian, Zihan datang di waktu tepat setelah selesai bekerja. Dengan cepat, dia memanahi Andre. Tembakan panah itu mengenai kepala Totem Veidro sehingga membuat tubuh Andre ikut terpental. Dia pun menghampiri Rheina dan Andi. "Kalian berdua tak apa-apa?"

"Zihan … kenapa kamu bisa tahu kami ada di sini …?" tanya Rheina bernada lirih.

"Kebetulan aku selalu lewat di sini waktu pulang," jawab Zihan. "Sebenarnya apa yang terjadi pada kalian dengan si Bodoh itu?"

"Hati-hati, Zihan. Ada Veidro menempel di kepalanya. Sekarang dia menjadi tak terkendali …," jelas si Andi.

"Begitu, ya …. Sialan. Merepotkan saja!" kesal Zihan.

Zihan memutuskan untuk menghentikan Andre. Dia pun mencoba memanahinya. Tubuh Andre bereaksi dengan cepat untuk mengejar Zihan. Beruntung, Zihan sangat lincah dalam menghindar.

"Andai saja aku bisa bergerak, Zihan takkan kesulitan untuk menghadapinya. Sialan!" Andi hendak bangkit, namun tubuhnya melemah karena staminanya diserap oleh Veidro itu. Tak lama kemudian, tiba-tiba saja ada suara tidak dikenal menghantui pikiran mereka bertiga.

"Jika kalian ingin melepaskan benda itu, maka kalian harus putar penyangga dan retakkan pusat." Suara itu tidak diketahui dengan jelas arah datangnya.

"Argh … apa itu tadi? Aku takmengerti sama sekali!" Karena terdengar berisik, Andi menutupi telinganya. Rheina pun mencoba menafsirkan asal suara itu, namun tak ada yang dia temukan. Meski tidak diketahui, Zihan berpikir bahwa itu adalah sebuah petunjuk untuk membebaskan Andre dari kendali Veidro itu. Dia mulai mencoba melakukannya.

"Mari kita sadarkan si Bodoh ini!" Zihan mengecohnya dengan gerakan cepat. Kemudian, pada saat Andre menyerang, dia melompat dan mendarat tepat di belakang Andre. Dia tahu Andre bisa saja menyerangnya secara mendadak. Oleh karena itu, dia menjegal kaki Andre cepat-cepat. Andre pun jatuh tersungkur. Itu menjadi kesempatan bagus Zihan untuk memberikan serangan. Namun, Tubuh Andre masih bisa bereaksi untuk menghajar Zihan. Beruntung, Zihan menangkisnya dengan busur panah.

Zihan mengingat kembali perkataan dari suara itu. "Putar penyangga, ya. Akan kucoba!"

Zihan berusaha menyingkirkan tombak milik Andre dari genggamannya. Tombak itu berhasil disingkirkan. Setelah itu, Zihan meraih kepala Totem Veidro, lalu menarik beberapa sekrup yang terletak di bagian tertentu. Setelah sekrup dilepaskan semua, tiba-tiba tubuh Andre bergerak sendiri memukul Zihan. Andre pun bangkit. Tak lama saat Andre bangkit, kepala Totem Veidro itu bereaksi aneh. Seketika membuat tubuh Andre menjadi kejang-kejang.

"Terus …. O iya." Zihan mengingat petunjuk selanjutnya dari suara itu. Dia berusaha mencari titik kelemahan pada kepala Veidro itu. Akhirnya, dia menemukan bulatan kecil di bagian atas kepala. Zihan memanahi bagian tersebut dengan cepat. Tak lama kemudian, kepala Totem Veidro berhasil dihancurkan. Seketika Andre terjatuh pingsan.

"Berhasil!" Rheina menghampiri Andre. Dia masih memiliki cukup sihir untuk digunakan.

[Buff Quatier: Refresh]

Andre disembuhkan dengan sihir air penyembuhan. Tak lama kemudian, Andre kembali siuman. Namun, dia tidak mengingat apa-apa tentang kejadian yang menimpa dirinya. "HUWAH …! Aku ada di mana?!"

Zihan memukul kepala Andre. "Jangan pura-pura lupa! Kau merepotkan saja!"

"Sakit, tau, anjir! Aku benar-benar tak ingat, sumpah dah," kata Andre dengan jujur.

"Sepertinya … Veidro itu telah mengambil alih ingatan kamu, Andre. Itu sebabnya kamu tak ingat apa-apa," jelas Rheina.

Kemudian, Andre meminta maaf pada mereka semua. Meskipun tidak ingat kejadian tadi, dia berterima kasih pada dan ingin berhutang budi dengan melakukan apa saja untuk mereka. Andi berpikir itu adalah kesempatan yang bagus untuk mengajaknya, "Hey. Bagaimana kalau kau ikut bergabung dalam petualangan kami?"

"Benarkah kalian mengajakku? Ya jelas aku mau lah, haha!" Andre menerima ajakan itu secara langsung. Dia pun berjabat tangan dengan Rheina dan Andi. Tapi, Zihan merasa sedikit cemberut. Meski begitu, dia senang dengan bergabungnya Andre.

"Cih, kau ini. Jangan jadi beban, ya …."

"Tenang saja, Neng Zihan. Aku ini cukup berguna kok, haha."

"N-neng?! Hey, kau bilang apa tadi?!" Zihan kesal dan ingin memukul Andre. Mereka pun melakukan aksi kejar-kejaran. Dengan ini, Rheina memiliki teman baru lagi untuk menemani perjalanannya kelak. Namun, masih ada lagi konflik yang akan terjadi di kemudian hari.

...Bersambung …....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!