Journey 17: Hijacking

Sebelumnya, Rheina dan kawan-kawan dijebak oleh salah satu anggota Prime Syndicate, Adinda Putri, di Indi Pina. Mereka berlima telah kembali ke laboratorium setelah diperintah oleh Doctor Damon. Dengan kecewa, mereka mengungkapkan bahwa ada seorang anggota Prime Syndicate menjebak mereka semua. Namun, Doctor Damon justru ingin mereka bersabar dalam menghadapinya.

Doctor Damon pun berkata, "Aku telah mendapat sesuatu sewaktu kalian pergi ke sana."

"Jangan bilang kau ingin kami pergi ke sana lagi!" kata Rozza dengan lantang.

Doctor Damon menyimpulkan suatu hal yang dia temui. Zat mistis itu ternyata terdeteksi dari atas langit dengan titik koordinat yang sama di tempat mereka tuju kemarin. Luca mengirim sinyal pada saat itu. Setelah di lacak, terdapat partikel tanpa batas dari luar angkasa. Mereka berlima harus mencarinya.

"Jadi … Anda ingin kami menjelajah di luar angkasa?" tanya Rheina.

"Karena itu memang harus diambil, maka iya," balas Doctor Damon.

"Wah … bagus, tuh!" seru Andre. "Aku dari dulu kecil ingin sekali pergi ke luar angkasa!"

Andi meledeknya, "Kau pernah jadi anak kecil?"

"Ah, kau ini. Semua orang pasti pernah melewati masa kecil, tau!" kata Andre.

Luca menjelaskan bahwa untuk bisa sampai ke luar angkasa, mereka harus menggunakan roket. Namun, laboratorium tidak memiliki fasilitas roket. Hanya ada dua negeri yang menyediakannya, yaitu Zinslova dan Laszi, serta Roe St. Kingdom. Setelah mendengar hal itu, Rheina disorot oleh rekannya yang lain.

"Hey, itu kan negeri asal Rheina," kata Andi. "Kenapa tidak kita ke sana, sekaligus mengantarkannya?" usul Andi.

"Rheina, bukankah ini kesempatan bagus untuk menemui keluargamu? Mereka menunggumu, bukan?" tanya Zihan.

Namun, Rheina berkata, "I-itu … Rheina merasa jangan dulu."

Semuanya keheranan dengan pernyataan Rheina tersebut. Mereka berpikir dia membuang kesempatan itu untuk mencapai tujuannya. Kemudian, Rheina menjelaskan bahwa tugas dari quest adalah yang terpenting baginya sekarang. Dia akan pulang jika semuanya telah selesai. Mendengar hal itu, mereka pun memakluminya walau sebenarnya masih merasa penasaran mengapa dia menolak tawaran untuk pulang.

Di sela peristiwa itu, Luca memberi tahu, "Aku punya kenalan seorang operator peluncuran roket di negeri Zinslova dan Laszi. Nanti akan kuhubungi dia, supaya disampaikan oleh petugas kontrol yang lainnya dari Space Center."

Setelah menerima perintah, mereka berlima akan berangkat dengan menaiki kereta listrik super cepat. Kereta listrik itu dijalankan menggunakan teknologi bersamaan sihir tipe petir, serta komponen tertentu sebagai bahan bakarnya. Rheina dan yang lainnya dipesankan beberapa tiket oleh Luca. Sebelum memasuki kereta, Andre malah menabrak pintu kereta yang berkaca tembus pandang secara tidak sengaja.

Bump …!

"ARGGHH …." Andre meraba wajahnya yang sakit. "Siapa, sih, yang bikin kaca macam begini?"

"Makanya, lihat-lihat kalau jalan!" tegur Zihan.

Kereta bersedia untuk berangkat. Rute perjalanannya adalah dari Veroeland menuju ke Zinslova dan Laszi. Kereta melaju dengan kecepatan 700 km/jam. Penumpang di sana lumayan banyak, termasuk anak-anak, remaja, dan orang tua. Rheina dan kawan-kawan makan bersama di dalam kereta.

Andi memperingatkan Andre, "Jika sekali lagi keluar jendela, aku tak akan menolongmu."

"Ya, ampun, sudah diperingati saja, hahaha." kata Andre.

Seusai makan, mereka melakukan aktivitas lainnya, seperti mendengarkan musik, bermain ponsel, dan membaca buku yang sudah disediakan di dalam kereta. Tak lama kemudian, tiba-tiba saja ada seseorang mengumumkan dari ruang kontrol kereta. Ternyata, itu adalah pembajakan kereta.

Orang itu mengumumkan, "Hai, para penumpang sekali! Di sini, ada pergantian rute, lho! Kita akan menuju ke arah jalur lain yang di mana konstruksinya belum selesai, terlebih ada beberapa bom telah terpasang di ruangan. Jika kalian meninggalkan tempat, maka kereta ini akan meledak, lho! Selamat menikmati hari akhirmu!"

Mendengar pengumuman dari pembajak kereta itu, para penumpang sontak panik ingin menyelamatkan diri. Jika mereka keluar, maka kereta akan meledak. Karena tidak ada jalan keluar, mereka hanya berteriak ketakutan. Rheina dan kawan-kawan berusaha menenangkan para penumpang.

"Harap tenang! Kita pasti akan selamat!" imbau Rheina.

Kereta melaju dengan cepat tanpa henti lantaran kecepatannya melebihi batas, yaitu 800 km/jam. Setelah mengamankan para penumpang, mereka berlima bersedia untuk mencari tahu siapa dalang di balik pembajakan itu.

"Mari kita periksa ruang kontrolnya," ajak Rozza.

Mereka bergegas pergi ke depan untuk melihat kondisi di ruang kontrol. Saat mereka hendak pergi ke sana, tiba-tiba terjadi guncangan dari atas langit-langit kereta. Mereka mengira bahwa ada seseorang di atas sana. Pintu bagian atas atap kereta juga terbuka.

"Biar aku periksa ke atas," pinta Andi. "Kalian pergilah tanpa aku."

Rheina dan yang lainnya pun lanjut pergi. Sementara Andi pergi ke atap kereta untuk mengetahui apa yang terjadi. Ternyata, Riki lah yang berada di sana. Andi marah dan mengira semua ini adalah rencananya.

"RIKI … KAU!"

"Wah, kebetulan sekali, ya, hahaha."

"Ini kelakuanmu, ya?!"

"Hey, hey, tenang. Bukan aku, tapi Michael dan Thea lah pelakunya, hahahaha."

"Kalian sama saja! Akan kubuat kau menyesali ini, Riki!"

"Aku juga ingin tahu seberapa kuat dirimu, Andi!"

Riki dan Andi pun bertarung di atas atap kereta. Andi terkena tebasannya, namun dia bangkit karena tidak ingin kalah. Riki berkelit saat Andi menyerang. Karena kesulitan menggunakan senjata di atas kereta, mereka berdua menyimpan senjata mereka dan memulai baku hantam menggunakan tangan kosong.

Di sisi lain, Rheina dan yang lainnya masih berlari menuju ke depan. Tiba-tiba, muncul Adinda Putri dihadapan mereka berempat. Suasana menjadi suram dengan kehadirannya. Mereka juga mengira bahwa pembajakan ini ulah anggota Prime Syndicate.

"Sudah kuduga," simpul Rozza. "Jadi kalian pelakunya, ya?"

Adinda menjawab, "Tentu saja … TIDAK! Untuk apa aku melakukannya …?"

"Kalau bukan, terus siapa? Dedemit?" tanya Zihan.

"Tapi, bukannya dia dedemit, juga?" kata Andre.

"Hey … hati-hati mulutmu berbicara!" Adinda melepaskan energi kegelapan yang membuat aura di sekitar menjadi tertekan. Mereka semua menjadi sesak napas. Rheina mencoba menggunakan sihir, tetapi diperhatikan oleh Adinda. Karena Adinda tidak ingin mereka mati, dia pun menghilangkan efek kegelapan.

Adinda menghampiri Rheina, lalu berkata, "Ayo bermain-main denganku sedikit saja, Rheina …."

[Firatier: Heat Body]

Rheina membela diri dengan menggunakan sihir api pemanas badan. Badan Rheina menjadi sangat panas sehingga dapat membuat orang menyentuhnya ikut terbakar.

"Kalian pergilah tanpa Rheina," pinta Rheina. "Jangan khawatir. Dia akan Rheina tahan!"

"Jangan kalah!" ucap Zihan.

Zihan, Andre, serta Rozza pergi meninggalkan Rheina yang menahan Adinda. Mereka pun sampai ke ruang kontrol. Terungkap bahwa semua pembajakan ini adalah Thea dan Michael. Mereka berdua juga membunuh masinis kereta.

"Kalian!" Zihan memanahi mereka, namun berhasil ditangkis. Mereka bertiga pun memulai baku hantam dengan Thea dan Michael. Andre dan Rozza melawan Michael, sedangkan Zihan berhadapan dengan Thea.

Sementara itu, Andi dengan Riki masih bertarung. Andi terus-menerus memukulinya sampai tidak memberi celah pada Riki. Tekadnya yang kuat membuat Riki bertambah semangat untuk menghajarnya. Setelah sekian lama mereka saling memukul, Riki akhirnya kelelahan dan hendak ingin mundur dari pertarungan.

"Cukup sampai hari ini … Andi." Riki kabur menghilang begitu saja.

"Sialan dia!" kesal Andi. "Hanya karena kelelahan dia mundur? Apa maksudnya itu?!"

Di lain sisi, Rheina masih berada dalam kondisi tidak memungkinkan karena dia terpojok. Adinda terus-menerus mendekati Rheina. Dia ingin menjelaskan sesuatu padanya bahwa dia tahu bagaimana menghentikan kendali kereta itu.

"Cari pelatuknya … kendalikan tuasnya …." Tak lama setelah memberi pesan pada Rheina, Adinda menghilang. Rheina merasa keheranan melihat tingkah Adinda tadi.

"Tadi apa maksudnya?" batin Rheina.

Kemudian, Andi datang pada Rheina. Rheina pun memberi tahu cara menghentikan pembajakan sesuai perkataan dark Adinda. Andi bingung dengan kalimat itu. Kemudian, mereka menghubungi Zihan dan yang lainnya. Zihan hendak menelusuri maksud perkataan Adinda. Akhirnya, dia telah menemukan jawabannya dan memberi tahu Rheina untuk mencari tombol penjinak bom di sekitar ruangan kereta.

"Aku cari di sini, lalu kamu di sebelah sana!" Andi mengusul Rheina untuk bersama mencari penjinak bom.

Di sisi lain, Zihan melihat ada tuas pengganti jalur dari arah Michael. Dia hendak meraih, namun hal itu diketahui oleh Michael. "Tak akan kubiarkan!"

Zihan dihantam oleh Michael. Kemudian, mereka bertiga melakukan siasat agar bisa meraih tuas itu. Mereka tidak punya waktu banyak, karena di depan mereka sudah ada 2 jalur. Rheina dan Andi masih mencari tombolnya.

Andre mulai bernari-nari konyol di saat seperti itu. Hal itu membuat Thea dan Michael keheranan. Mereka berdua hendak menyerang Andre. Tak lama, Rozza menangkap Michael untuk menahannya. Zihan menyerang tangan Thea dengan memanahinya sampai membuat senjata Thea terjatuh. Kesempatan itu mereka gunakan secepatnya.

"ANDRE … SEKARANG!" perintah Zihan.

Di tempat lain, Rheina telah menemukan tombol penjinak bomnya di bawah tempat duduk penumpang. Kereta sudah hampir berada di jalur pergantian rute. Andi cepat-cepat menghancurkan tombol itu dengan menggunakan pedangnya.

Sementara itu, Andre menghampiri tuas itu. Thea hendak mencegahnya, namun ditahan oleh Zihan. Akhirnya, tuas dialihkan ke jalur yang benar. Rozza dan Zihan yang menawan mereka berdua dipukul.

"Sialan. Gagal lagi!" kesal Michael.

"Awas kalian!" Thea kabur lagi bersama dengan Michael.

Akhirnya, pembajakan berhasil dicegah. Rheina dan kawan-kawan pun berkumpul. Mereka memberi tahu para penumpang bahwa sudah tidak terjadi adanya masalah. Semua yang ada di kereta turut bergembira. Rheina dan kawan-kawan akhirnya dianggap sebagai pahlawan oleh para penumpang. Perjalanan mereka pun berjalan dengan lancar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!