Journey 01: Arrival

Kedamaian dan ketenangan di Ezean dapat ditemui di berbagai tempat dengan nuansa unik, ceria, juga menyenangkan. Rheina Jane telah menemukannya. Tempat itu adalah Lariza, ibu kota kerajaan Veroeland. Lariza merupakan kota yang sangat maju dalam teknologi, serta menjadi tempat perkumpulan para ilmuwan maupun penyihir kelas atas. Lariza juga sangat ramai dikunjungi oleh para turis.

Sebelum Rheina mendatangi kota itu, suara terompet berbunyi. Pengumuman dikumandangkan dari istana. Pengumuman tersebut berbunyi, "Kepada seluruh warga kota Lariza dan sekitarnya. Kami segera mengadakan sebuah kontes pencarian para pendekar maupun petarung berbakat untuk bertanding merebutkan sebuah gelar, yaitu sebagai 'Ksatria Suci' yang berkesempatan menjadi pengawal kerajaan berdedikasi tinggi. Jika berminat, diharapkan mendaftarkan diri ke pusat kota Lariza. Terima kasih!"

Setelah pengumuman usai diumumkan itu, para warga sekitar sangat heboh. Suasana kota menjadi riuh. Kabar itu bahkan terdengar hampir seluruh penjuru negeri. Akhirnya, Rheina pun tiba di Lariza. Dia senang bukan main saat memasuki ibu kota dan melirik kiri kanan seraya berseru, "Akhirnya Rheina sampai juga! Ini, kah, Lariza, ibu kota Veroeland? Ramai sekali!"

Tak lama, perut Rheina berbunyi. Dia telah melakukan perjalanan panjang, tetapi lupa makan. Segeralah dia pergi mencari tempat untuk makan siang, serta beristirahat.

Rheina menemukan sebuah bar dekat taman kota. Setelah masuk ke sana, dia langsung memesan makanan. Sambil menunggu, tak lama kemudian, dia melihat ada banyak orang-orang di sekitarnya bergosip seputar isu yang sedang ramai dibicarakan. Lantas, karena bingung, dia bertanya pada seorang bartender bernama Fendy di dekatnya. "Mas, apa Anda tahu mereka sedang membicarakan apa?"

"Kamu tak dengar tadi ada pengumuman dari kerajaan?" tanya Fendy si Bartender pada Rheina.

"Saya baru sampai di kota ini, jadi taktahu kalau ada hal seperti itu, hehe," jawabnya.

Sambil melayani dan memberi pesanan, Fendy menjelaskannya, "Mereka membicarakan soal kontes yang baru saja diumumkan tadi. Kontes itu diselenggarakan dengan mencari para orang-orang tangguh untuk berkompetisi mendapatkan sebuah gelar dari kerajaan."

Mendengar hal itu, Rheina matanya berbinar-binar. "Wah, kelihatannya seru! Rheina juga harus ikutan, nih!"

"Percaya diri sekali, haha. Tapi, apakah Anda yakin, Nona?" tanya Fendy. "Pesertanya semua kuat-kuat, lho …."

"Itu bukan masalah, Mas. Jika ada keinginan kuat dan usaha, pasti akan bisa!" jelasnya dengan riang.

"Ya sudah. Semoga beruntung, Nona." Setelah selesai makan, Rheina membayar tagihan, lalu segera meninggalkan bar. Saat Rheina keluar, seorang pria berpakaian jas serba hitam hendak masuk ke dalam. Di sini awal pertemuan Rheina dengan pria misterius itu.

"Kontesnya menarik, sih. Jika Rheina ikut, mungkin saja Rheina bakalan lama di sini. Bagaimana jika misalkan Rheina menang, ya?" pikirnya. "Hmmm … kalau begitu, lanjut jalan dulu saja, deh …!"

Rheina lanjut jalan-jalan ke pusat kota. Dia melihat ke sana kemari sampai tidak melihat bahwa ada seseorang di depannya. Karena tidak melihat ke arah depan, dia pun menabrak seorang pria. Rheina pun jatuh tersungkur sambil berteriak, "ADUH!"

"Aduh … maaf, Mbak. Apa Mbak terluka?" Si pria hendak menolong Rheina.

"T-tidak. Harusnya saya yang minta maaf karena tak lihat-lihat …," sesalnya lalu bangkit dibantu oleh pria itu.

"Jalanku lambat. Aku harus berhati-hati lain kali. Maaf, ya, Mbak."

"Saya bukan mbak-mbak, hehe. Nama saya Rheina. Rheina baru sampai ke kota ini sekitar sejam yang lalu."

"Maaf, haha. Aku Andi Zin, salam kenal. Aku juga bukan warga di sini."

"Hai, Andi. Salam kenal! Bagaimana kalau kita sambil jalan bareng?" ajaknya pada pria bernama Andi itu.

"Boleh tuh." Mereka pun berjalan-jalan bersama. Andi bertanya-tanya tentang kedatangan Rheina. Rheina pun menjelaskan perjalanannya secara rinci. Andi menjadi heran setelah mendengar Rheina melakukan perjalanan selama 2 tahun dari Indi Pina ke Veroeland. Rheina berpikir harus menyembunyikan sesuatu yang terjadi padanya ke orang lain. Jadi, dia memilih untuk tidak menjelaskan lebih dalam. Andi pun memakluminya.

Kemudian, Rheina balik bertanya pada Andi, "Bagaimana Andi bisa sampai di negeri ini?"

"Aku? Hmmm, aku lupa kapan terakhir kali pulang. Jadi, yah, aku tidak punya tujuan …," jawab Andi merasa kebingungan tentang jati diri sebenarnya.

"Begitu, ya. Dia lupa tentang diri dan tujuannya. Pria yang rumit. Apakah Rheina harus membantunya …?" batinnya.

Tak lama kemudian, suara bel raksasa berbunyi. Itu artinya waktu sudah tengah hari. Andi pun berencana untuk pergi, juga segera berpamitan pada Rheina, "Wah, aku harus pergi. Ada urusan yang ingin aku selesaikan. Senang bertemu denganmu, Rheina."

"Oh … baiklah kalau begitu, Andi. Sampai jumpa lagi!" Rheina pun melanjutkan perjalanannya. Kemudian, dia teringat tentang kontes itu dan memutuskan untuk mengikutinya. Dia bergegas pergi menuju ke pusat kota untuk mendaftar. Sesampainya di sana, sudah banyak orang-orang mendaftarkan diri ke kontes itu. Ada Princess Veroeland, Lira, yang juga membantu proses pendaftaran.

Beberapa langkah saat Rheina berjalan menuju ke sana, tiba-tiba suara dari megafon berbunyi, "Pendaftaran untuk gelombang pertama telah memenuhi kuota. Silahkan datang lagi besok untuk pendaftaran gelombang kedua. Terima kasih!"

"Duh … pendaftarannya sudah habis. Tapi tak apa, masih ada kesempatan kedua!" Rheina kembali jalan-jalan ke pusat kota sampai hari menjelang sore. Rheina letih berkeliling seharian. Dia segera mencari sebuah penginapan dan menginap satu malam untuk hari esok. Dia tiba di sebuah penginapan dekat alun-alun, lalu memesan satu kamar. Malam pun tiba, dia ingin mencoba tidur, tetapi tidak bisa. Kemudian, dia mengeluarkan sebuah potret dirinya bersama keluarganya.

"Tunggu sebentar lagi, Ayah. Rheina akan segera kembali. Semoga …." Rheina memeluk potret itu.

Rheina memandang indahnya bintang-bintang di langit malam sambil menulis sebuah diary yang bertuliskan, "Hari ini, Rheina sudah sampai ke suatu ibu kota bernama Lariza. Rheina senang karena ini adalah perjalanan kedua Rheina. Semoga nanti Rheina bisa bertemu dengan keluarga karena mereka pasti sudah menunggu Rheina.

- Rheina di Kota Lariza …."

...Bersambung …....

Terpopuler

Comments

ADAM

ADAM

ntav

2023-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!