Bab 16 ; kabar buruk

"Dalam menjalani hubungan, sakinah berarti mengandung makna ketenangan, mawaddah mengandung arti rasa cinta, rahmah itu mengandung arti kasih sayang. Jika tiga itu ada pada diri mas, maka percayalah, keberkahan akan selalu mendampingi mas”

"Terima kasih Husna, kamu selalu bisa membuat dingin hati dan pikiran ini." Ucap Alvino.

"Itulah gunanya seorang istri. Jika suami sedang membutuhkan siraman, atasan istri dengan cepat akan melakukan siraman tanpa diminta. Begitu pun sebaliknya. Suami istri disatukan dalam ikatan pernikahan untuk saling melengkapi satu sama lain. Untuk saling berbagi dan belajar bersama sama."

"Tetap saling menjaga satu sama lain untuk selalu dekat dengan Allah. Semoga kelak bersama-sama masuk surga.”

"Amin..."

Alvino kemudian mengajak semua untuk beristirahat karena memang hari sudah semakin larut malam.

Di belahan bumi lainnya....

Ada seorang wanita yang tidak bisa tidur dengan tenang di setiap malam.

Wanita itu, tidak lain dan tidak bukan adalah Helena.

Rasa sedih dan kecewa setelah kehilangan Alvino, sekarang rasa itu bertambah dengan pengkhianatan dari orang terdekatnya.

Helena tahu jika sekarang Ernesto sudah menikah dengan sahabatnya sendiri. Ditambah, Helena yang merasa dimanfaatkan oleh Ernesto.

Helena semakin merasa bahwa sudah tidak ada lagi alasan dirinya untuk hidup di dunia ini.

Tidak ada yang menyadari tentang duka mendalam dan kesedihan yang dirasakan oleh Helena, karena kedua orang tuanya sibuk menata hidup mereka mulai dari nol lagi.

Sementara adik Helena juga sibuk menyesuaikan diri di tempat asing yang sangat jauh dari perkotaan.

Hingga, saat Helena jatuh sakit barulah semua menyadari bahwa luka batin yang dirasakan oleh Helena sangatlah dalam.

Setiap malam, Lalisa yang senantiasa merawat Helena mulai khawatir, karena dalam tidur Helena selalu saja memanggil nama Alvino.

Helena sudah dibawa berobat tapi tidak ada obat yang mampu menyembuhkannya. Hal itu membuat frustasi kedua orang tua Helena dan memilih untuk membiarkan Helena.

Karena keduanya sudah pusing dalam usahanya menata kembali hidup yang terlanjur berantakan.

Lalisa yang tidak tega dengan keadaan kakaknya yang semakin hari semakin memburuk, memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada Alvino.

Tanpa sepengetahuan Helena dan kedua orang tuanya. Lalisa mengirimkan surat yang langsung dikirimkan ke kantor Alvino. Lalisa tidak sengaja menemukan alamat kantor Alvino.

Alvino yang baru saja selesai meeting masuk ke dalam ruangannya dan menemukan surat dari Lalisa berada di meja kerjanya.

Karena berpikir bahwa itu salah satu berkas yang dikirimkan oleh sekretarisnya, Alvino memilih untuk mengabaikan surat dari Lalisa dan menumpuknya diantara berkas-berkas yang harus ditandatangani Alvino.

Satu Minggu berlalu...

Karena merasa tidak ada balasan, Lalisa memutuskan untuk kembali mengirimi Alvino surat dan memberitahukan tentang keadaan Helena. Dalam surat itu juga Lalisa meminta kesediaan Alvino untuk datang demi kesembuhan sang kakak.

Namun, lagi-lagi Alvino mengabaikan surat dari Lalisa karena mengira itu adalah bagian dari berkas yang harus ditandatangani.

kekecewaan dirasakan lagi oleh Lalisa, karena tidak kunjung mendapatkan balasan dari Alvino, sementara keadaan kakaknya semakin hari semakin memburuk.

Lalisa akhirnya pamit untuk pergi ke perbatasan dengan alasan ingin membeli obat untuk Helena.

Kedua orang tua Lalisa menyetujuinya karena mengira Lalisa akan pergi untuk membeli obat, namun yang dilakukan Lalisa sebenarnya bukan hanya membeli obat.

Lalisa pergi ke perbatasan karena hanya di sanalah bisa mendapatkan sinyal, di tempat di mana Lalisa dan keluarga tinggal, masih dalam proses pembangunan tower ponsel. Karena itu lah, siapa saja yang ingin menghubungi sanak saudara harus pergi ke perbatasan untuk mendapatkan sinyal.

Lalisa pergi membawa ponsel Helena dengan harapan nomor Alvino yang ada di ponsel Helena masih bisa dihubungi.

Lalisa berulang kali mencoba menghubungi Alvino, namun karena Alvino saat itu sedang melakukan liburan bersama dengan Husna, Alvino tidak membawa serta ponselnya dan berada di atas meja kerja.

Barulah di hari berikutnya saat Alvino sudah ada di kantor, panggilan tidak terjawab dan juga beberapa pesan.

Alvino bergegas pergi ke kantor, setelah sampai di kantornya Alvino membuka tumpukan kertas dan mencari surat dari Lalisa.

Alvino membacanya dan, Alvino terkejut saat mengetahui keadaan Helena.

Cuplikan surat yang dibuat Lalisa...

Kak Alvino, aku tahu sangat lancang mengirimi Kakak surat dan memberitahukan keadaan Kakak Helena...

Tapi, aku tidak mempunyai pilihan lain selain memberitahu kakak, karena memang setiap malam Kak Helena selalu mengigau memanggil nama kakak...

Pernikahan Kak Helena tidak berjalan dengan baik, dia ditalak di malam pertama. Kemudian, Kak Helena menyerahkan dirinya sebagai bentuk perdamaian, tapi ternyata pihak laki-laki masih menolak.

Kak Helena semakin terpuruk saat mengetahui bahwa mantan suaminya menikah dengan sahabatnya sendiri.

Kami dan keluarga sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk Kak Helena, tapi sepertinya hanya kak Alvino yang bisa menyembuhkan Kak Helena...

Kak Alvino...

Dengan sangat berharap dan memohon, semoga hati kak Alvino akan terketuk dan bersedia untuk datang ke sini menemui Kak Helena..

Sejak hari itu, Alvino mulai gelisah. Pikir nya kembali terpecah antara memikirkan Husna dan Helena.

Alvino bersikap biasa dan romantis ketika dia berada bersama dengan Husna, tetapi mulai menunjukkan rasa gelisah dan risau ketika Alvino berada di kantor dan mengulang surat yang dikirimkan Lalisa kepadanya.

"Apa yang harus aku lakukan, haruskah aku menemui Helena dan memastikan bahwa keadaannya akan jauh lebih baik ketika aku datang?"

Alvino mencoba untuk menghubungi ponsel Helena. Dan ketika panggilannya sudah bisa terhubung. Alvino segera meminta Lalisa untuk mengirimkan alamat di mana dia berada.

Malam harinya...

Alvino mendatangi Husna yang saat itu baru saja selesai melakukan salat.

"Mas, tumben kamu pulang lebih cepat dari biasanya. Kalau tahu Mas akan pulang lebih cepat, Husna pasti akan menunggu Mas sehingga kita bisa melakukan salat isya berjamaah."

"Iya, pekerjaan di kantor sedikit lebih cepat bisa terselesaikan sehingga Mas pulang lebih awal." Ucap Alvino.

"Begitu, mas mau makan atau..."

"Husna, Mas ingin bicara dengan Husna sebentar."

"Baiklah..."

"Begini, Mas harus pergi untuk menyelesaikan studi terakhir sebelum mendapatkan gelar master. Jadi, mas harap Husna tidak keberatan jika Husna akan tinggal bersama dengan mama dan kakak untuk sementara waktu." Ucap Alvino dengan nada setenang mungkin agar Husna tidak curiga.

Husna tersenyum dan duduk di sebelah Alvino.

"Apa hal ini yang membuat mas tidak bisa tidur dengan nyenyak di setiap malam?" Pekik Husna.

Alvino hanya tersenyum, dia sungguh tidak mengetahui jika Husna juga mengerti bahwa setiap malam dirinya tidak bisa tidur dengan tenang. Bukan memikirkan tentang pendidikan, tapi memikirkan tentang Helena.

"Jika memang mas akan pergi untuk menyelesaikan pendidikan maka Husna mengizinkan Mas untuk pergi."

"Terima kasih Husna."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Arie

Arie

OMG 😱😱😱😱😱😱😱😱😱

2022-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ; Permintaan Papa
2 Bab 2 : Maafkan aku..
3 Bab 3 : Kritis...
4 Bab 4 : Duka
5 Bab 5 : Halal
6 Bab 6 : Kejutan
7 Bab 7 : Ada Tamu..
8 Bab 8 : Helena
9 Bab 9 : Pernikahan Helena
10 Bab 10 : Keterpurukan Helena
11 Bab 11 : Talak untuk Helena
12 Bab 12 : Di asingkan
13 Bab 13 : Di tipu
14 Bab 14 : Romantis..
15 Bab 15 : Kejujuran..
16 Bab 16 ; kabar buruk
17 Bab 17 : Berpisah
18 Bab 18 : Husna tahu
19 Bab 19 : Kembali pulang
20 Bab 20 : Ikhlas dan sabar
21 Bab 21 : Rumah sakit.
22 Bab 22 : Senyum kemenangan
23 Bab 23 : Pilihan sulit.
24 Bab 24 : Helena
25 Bab 25 : Malam Husna
26 Bab 26 : Keinginan Helena
27 Bab 27 : Kesabaran Husna
28 Bab 28 : Janji Elvio
29 Bab 29 : Rumah sakit
30 Bab 30 : Ada apa dengan Helena?
31 Bab 31 : Rahasia Helena
32 Bab 32 : Kekecewaan Mama
33 Bab 33 : Aku lebih pantas
34 Bab 34 : Haredung...
35 Bab 35 : Pulang
36 Bab 36 : Soal Husna
37 37 : Momen dengan almarhum
38 Bab 38 : Senyum Smirk
39 Bab 39 : Insyallah ikhlas
40 Bab 40 ; Liciknya Helena
41 Bab 41 : Kesedihan
42 Bab 42 : POV Husna
43 Bab 43 : POV Helena
44 Bab 44 : POV Alvino
45 Bab 45 : Kecurigaan
46 Bab 46: rencana B
47 Bab 47 : Husna Vs Helena
48 Bab 48 ; Mati kutu
49 Bab 49 : Kecewa
50 Bab 50 : Penyesalan
51 Bab 51 : Kanker nasofaring
52 Judulin sendiri
53 Bab 53 : Keluarga Helena
54 Bab 54 : Hati Seorang Istri
55 Bab 55 : Sedih nya seorang ibu
56 Bab 56 : Seperti purel
57 Bab 57 : Terserah
58 Bab 58 : Pilihan Husna
59 Bab 59 : Ternyata Helena..
60 Bab 60 : Ketegangan
61 Bab 61 : Aksi Nekad Helena
62 Bab 62 : Tidak bisa percaya
63 Bab 63 : Aku harus kuat
64 Bab 64 : Catatan Husna.
65 Bab 65 : Permohonan Alvino
66 Bab 66 : Kami keluarga mu..
67 Bab 67 : Saling terhubung
68 Bab 68 : Rumah sakit
69 Bab 69 : Jangan Cengeng
70 Bab 70 : Usaha Terakhir Helena
71 Bab 71 : Bertahan Satu Cinta (POV Husna)
72 Bab 72 : Penyesalan Tidak berguna
73 Bab 73 : Kedatangan Lalisa
74 Bab 74 : Keinginan Helena
75 Bab 75 : Minta maaf
76 Nasihat Kehidupan
77 Yang Hampir Sama
78 Bab 76 : Bertemu Alvino
79 Bab 77 : Rujuk
80 Bab 78 : Di Lema
81 Bab 79 : Insyallah, ikhlas.
82 Bab 80 : Air Mata Terakhir
83 Bab 81 : Seperti Bayi Kembar.
84 Bab 82 : Rahasia Keluarga
85 Bab 83 : Teringat
86 Bab 84 : Menjadi Ibu Susu
87 Bab 85 : Persidangan
88 Bab 86 : Perpisahan Membawa Bahagia
89 Bab 87 : Ada apa?
90 Bab 88 : Panggil paman, Ayah!
91 Kedatangan Lalisa
92 Aku siap !
93 Ta'aruf
94 Jaga Dia Untukku.
95 Tertangkap..
96 Penyesalan Lalisa
97 Happy End
98 Promosi...
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 ; Permintaan Papa
2
Bab 2 : Maafkan aku..
3
Bab 3 : Kritis...
4
Bab 4 : Duka
5
Bab 5 : Halal
6
Bab 6 : Kejutan
7
Bab 7 : Ada Tamu..
8
Bab 8 : Helena
9
Bab 9 : Pernikahan Helena
10
Bab 10 : Keterpurukan Helena
11
Bab 11 : Talak untuk Helena
12
Bab 12 : Di asingkan
13
Bab 13 : Di tipu
14
Bab 14 : Romantis..
15
Bab 15 : Kejujuran..
16
Bab 16 ; kabar buruk
17
Bab 17 : Berpisah
18
Bab 18 : Husna tahu
19
Bab 19 : Kembali pulang
20
Bab 20 : Ikhlas dan sabar
21
Bab 21 : Rumah sakit.
22
Bab 22 : Senyum kemenangan
23
Bab 23 : Pilihan sulit.
24
Bab 24 : Helena
25
Bab 25 : Malam Husna
26
Bab 26 : Keinginan Helena
27
Bab 27 : Kesabaran Husna
28
Bab 28 : Janji Elvio
29
Bab 29 : Rumah sakit
30
Bab 30 : Ada apa dengan Helena?
31
Bab 31 : Rahasia Helena
32
Bab 32 : Kekecewaan Mama
33
Bab 33 : Aku lebih pantas
34
Bab 34 : Haredung...
35
Bab 35 : Pulang
36
Bab 36 : Soal Husna
37
37 : Momen dengan almarhum
38
Bab 38 : Senyum Smirk
39
Bab 39 : Insyallah ikhlas
40
Bab 40 ; Liciknya Helena
41
Bab 41 : Kesedihan
42
Bab 42 : POV Husna
43
Bab 43 : POV Helena
44
Bab 44 : POV Alvino
45
Bab 45 : Kecurigaan
46
Bab 46: rencana B
47
Bab 47 : Husna Vs Helena
48
Bab 48 ; Mati kutu
49
Bab 49 : Kecewa
50
Bab 50 : Penyesalan
51
Bab 51 : Kanker nasofaring
52
Judulin sendiri
53
Bab 53 : Keluarga Helena
54
Bab 54 : Hati Seorang Istri
55
Bab 55 : Sedih nya seorang ibu
56
Bab 56 : Seperti purel
57
Bab 57 : Terserah
58
Bab 58 : Pilihan Husna
59
Bab 59 : Ternyata Helena..
60
Bab 60 : Ketegangan
61
Bab 61 : Aksi Nekad Helena
62
Bab 62 : Tidak bisa percaya
63
Bab 63 : Aku harus kuat
64
Bab 64 : Catatan Husna.
65
Bab 65 : Permohonan Alvino
66
Bab 66 : Kami keluarga mu..
67
Bab 67 : Saling terhubung
68
Bab 68 : Rumah sakit
69
Bab 69 : Jangan Cengeng
70
Bab 70 : Usaha Terakhir Helena
71
Bab 71 : Bertahan Satu Cinta (POV Husna)
72
Bab 72 : Penyesalan Tidak berguna
73
Bab 73 : Kedatangan Lalisa
74
Bab 74 : Keinginan Helena
75
Bab 75 : Minta maaf
76
Nasihat Kehidupan
77
Yang Hampir Sama
78
Bab 76 : Bertemu Alvino
79
Bab 77 : Rujuk
80
Bab 78 : Di Lema
81
Bab 79 : Insyallah, ikhlas.
82
Bab 80 : Air Mata Terakhir
83
Bab 81 : Seperti Bayi Kembar.
84
Bab 82 : Rahasia Keluarga
85
Bab 83 : Teringat
86
Bab 84 : Menjadi Ibu Susu
87
Bab 85 : Persidangan
88
Bab 86 : Perpisahan Membawa Bahagia
89
Bab 87 : Ada apa?
90
Bab 88 : Panggil paman, Ayah!
91
Kedatangan Lalisa
92
Aku siap !
93
Ta'aruf
94
Jaga Dia Untukku.
95
Tertangkap..
96
Penyesalan Lalisa
97
Happy End
98
Promosi...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!