Bab 8

Alya terus mondar-mandir kesana kemari di depan ruang IGD rumah sakit. Air matanya tidak pernah berhenti mengalir karena dia terus menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang menimpa sang papa. Sementara itu, Mama Rosa yang juga tengah menangis ketakutan justru ditenangkan oleh Bunda Aini.

Pa, maafin Alya, Pa. Ini semua salah Alya. Alya terlalu egois sampai tidak memikirkan masalah kesehatan Papa. Batin Alya.

"Alya."

Alya langsung menoleh saat mendengar seseorang memanggil namanya dari belakang.

"Minum dulu, dan tenangkan dirimu." Adam mengansurkan sebotol air mineral pada Alya, tapi Alya malah menolaknya.

"Tidak, terima kasih. Aku tidak haus." Alya menatap sekilas ke arah Adam dengan tatapan dingin dan datar.

Meski pun dia tidak menyalahkan Adam atas kejadian yang menimpa sang papa, tapi entah mengapa dia merasa belum bisa berhenti membenci pria itu. Padahal, tadinya dia sudah berjanji pada Adam untuk memaafkan semua kesalahannya kalau dia mau membatalkan perjodohan mereka dan mengatakannya di depan kedua orang tua mereka. Ternyata, memaafkan kesalahan besar seseorang tidak semudah yang Alya bayangkan.

Pintu ruang pemeriksaan tiba-tiba saja terbuka, menampakkan seorang perawat berseragam putih keluar dari sana. "Keluarga Bapak Ilyas?" kata suster tersebut.

"Saya anaknya, Sus," jawab Alya seraya menghampiri perawat tersebut. "Bagaimana keadaan Papa saya? Papa saya baik-baik aja 'kan, Sus?" Alya yang masih panik tanpa sengaja mengguncang bahu suster tersebut.

"Alya, tenang dulu. Biarkan susternya bicara." Adam menarik kedua bahu Alya untuk sedikit menjauhkannya dari suster tersebut sekaligus berusaha untuk menenangkannya. Namun, tangannya yang telah lancang menyentuh bahu gadis itu langsung mendapatkan tatapan tajam dari Alya.

Adam yang sadar atas kelancangannya dengan cepat menyingkirkan tangannya dari bahu gadis tersebut.

"Maaf, aku tidak sengaja."

"Dengan saudari Alya?" tanya suster itu.

"Iya, Sus, saya sendiri."

"Untuk para keluarga Bapak Ilyas tidak perlu panik dan khawatir, karena sekarang ini beliau sudah sadar. Sekarang ini kondisi Bapak Ilyas sudah lebih baik." Suster tersebut menjelaskan dengan sangat sopan diiringi senyuman. "Tapi beliau meminta saya untuk memanggil saudari Alya untuk masuk ke dalam. Katanya beliau ingin bicara berdua saja."

"Baik, Sus. Terima kasih banyak." Tanpa menunda waktu lagi, Alya pun segera masuk ke dalam ruang pemeriksaan untuk menemui sang papa.

"Pa, Papa. Papa akhirnya sadar juga." Alya langsung memeluk Papa Ilyas yang masih berbaring di atas ranjang pemeriksaan. "Alya minta maaf, Pa. Alya benar-benar minta maaf."

Air mata Alya kembali mengalir dengan deras. Apalagi saat membayangkan bagaimana jika seandainya tadi sang papa harus menghembuskan napas terakhirnya gara-gara keegoisannya yang mementingkan perasaannya sendiri. Alya pasti tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika hal buruk itu sampai menimpa sang papa.

"Alya, putri kesayangan Papa. Putri Papa satu-satunya. Papa minta maaf karena Papa sudah mengatur perjodohan tanpa sepengetahuanmu, Nak. Papa tahu, ini pasti sangat berat bagimu." Papa Ilyas membelai puncak kepala putrinya yang kini sedang menangis sambil bersandar di atas dadanya.

"Tidak, Pa. Bukan Papa yang harus minta maaf, tapi Alya. Alya yang salah karena Alya belum bisa menjadi anak yang berbakti yang bisa membahagiakan Papa dan mama." Alya semakin memeluk sang Papa dengan erat sambil terus menangis.

Papa Ilyas tersenyum sambil menepuk pelan bahu putrinya. "Alya, bangunlah. Papa ingin bertanya sesuatu sama kamu."

Alya memperbaiki posisi duduknya seraya menyeka air matanya. "Papa mau nanya apa?"

Papa Ilyas tidak langsung menjawab, dia menatap putrinya dengan lekat terlebih dahulu, lalu setelah itu barulah dia bertanya pada Alya, "Apa benar, kamu yang sudah menyuruh Adam untuk membatalkan perjodohan kalian?"

B e r s a m b u n g ...

Terpopuler

Comments

Andi Fitri

Andi Fitri

alya jgn gtu ntar kmu yg bucin sm adam..

2023-10-24

0

Lia Yulia

Lia Yulia

iya...Alya yg minta sama Adam🤭

2022-11-08

1

Yusup Priyono

Yusup Priyono

iya Ayah......

2022-11-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!