"Alya, sekarang ini kita sudah sama-sama dewasa, bukan lagi anak remaja seperti saat kita sekolah dulu. Jadi bisakah kamu memaafkan aku dan melupakan semua kenakalan yang dulu pernah aku perbuat padamu saat kita masih sama-sama remaja?" tanya Adam tapi tidak mendapat tanggapan dari Alya.
"Iya, aku sadar, Alya, dulu aku memang sering mengganggumu, tapi itu semua aku lakukan karena aku ingin mendapatkan perhatian dari kamu, dan mengenai foto serta video yang aku ambil di toilet waktu itu, aku terpaksa melakukan hal kotor seperti itu agar aku mempunyai senjata untuk membuatmu menerimaku jadi pacarku. Ya, aku tahu itu adalah hal yang salah, tapi kamu ingat 'kan saat kita masih satu sekolah dulu, aku pernah menyatakan cinta padamu sebanyak 3 kali, dan ketiga-tiganya kamu tolak."
Alya masih saja terdiam tidak menggubris semua ucapan panjang lebar dari Adam.
"Dan satu hal yang paling penting yang mesti kamu ketahui, Alya, masalah yang membuat kamu pindah sekolah waktu itu, sungguh bukan aku yang melakukannya-"
"Aku tidak peduli! Aku tidak peduli apa pun yang kamu katakan." Alya memotong ucapan Adam dengan cepat. "Bagiku, kamu tetaplah Adam Al-Farizi, laki-laki kurang ajar, brengsyek, yang tidak berperasaan," kata Alya sambil menuding-nuding wajah Adam. "Lagi pula, kalau pun bukan kamu yang menyebarkan video itu, aku tetap akan membencimu karena kamu yang sudah mengambilnya."
Adam mengusap wajahnya semakin frustasi. Entah bagaimana lagi caranya agar dia bisa melunakkan hati wanita keras kepala yang sangat dicintainya itu.
"Alya, aku tahu aku salah, maka dari itu aku mau bertanggung jawab. Jujur saja, sebenarnya perjodohan ini bukan murni keinginan kedua orang tua kita saja, tapi aku yang sudah meminta kedua orang tuaku untuk meminangmu untukku sejak lama. Dan satu hal lagi yang mesti kamu tahu juga, dari dulu hingga detik ini, hanya kamu satu-satunya perempuan yang mengisi hatiku, Alya, tidak ada yang lain. Meski pun kita sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu."
Lagi-lagi Alya hanya terdiam dan memilih untuk membuang muka tidak mau menggubris ucapan Adam. Ya, dia juga tahu bahwa sejak dulu Adam memang menyukainya, tapi dia justru sangat membenci pria itu dengan segala sikap menyebalkannya.
Adam menarik napasnya dalam-dalam, lalu membuangnya lewat mulut. Dia merasa cukup lega karena akhirnya dia bisa juga menyatakan kalimat itu secara langsung pada Alya setelah menyimpannya selama bertahun-tahun. Meski pun pada kenyataannya hingga detik ini Alya masih belum kunjung mau memaafkan semua kesalahan yang telah dia perbuat.
"Begini saja, aku tahu kamu pasti memang sangat sulit memaafkan semua kesalahanku di masa lalu. Aku tahu kesalahanku memang teramat besar, tapi bisakah kamu mengatakan padaku, Alya, apa yang harus aku lakukan agar aku bisa menebus semua kesalahan yang aku perbuat padamu di masa lalu? Aku berjanji Alya, apa pun akan aku lakukan asalkan kamu mau memaafkan dosa-dosaku padamu di masa lalu."
Alya tersenyum sinis sambil mendongak menatap Adam. "Baik, kamu sendiri yang mengatakannya, 'kan?" Alya berjalan 2 langkah ke depan sehingga membuatnya semakin dekat pada Adam. "Aku mau, sekarang juga kamu masuk ke dalam sana, katakan pada kedua orang tuamu dan juga kedua orang tuaku bahwa kamu ingin membatalkan perjodohan kita karena kamu tidak menyukaiku. Kalau kamu sanggup melakukannya, aku anggap semua masalah di antara kita sudah impas? Bagaimana? Setuju?"
B e r s a m b u n g...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Sweet Girl
Yang lalu biarlah berlalu, Al...
kita jalani hidup yg baru.
tho Adam sudah ngakui klo yg dia lakukan itu, untuk cari perhatian kamu.
2023-10-30
0
Defi
Berani ngak Dam, kan kamu sendiri yg ingin melakukan apa aja 🤭😂
2023-02-19
0
Lia Yulia
hayoloh Dam...berani nggak??
2022-11-08
1