Dua minggu kemudian, waktu yang dinantikan oleh kedua belah pihak akhirnya tiba. Hari bersejarah bagi sepasang pria dan wanita, mengikrarkan janji suci tidak hanya di hadapan Tuhan semata melainkan juga di hadapan penghulu serta para saksi yang hadir dalam moment sakral tersebut.
Sejak semalam, Tsamara telah berada di hotel milik kedua orang tuanya. Hotel bintang lima tersebut kelak menjadi saksi bisu betapa bahagianya sang dokter cantik bisa bersanding dengan sosok pria pujaannya. Setelah menunggu selama hampir tujuh tahun akhirnya ia dapat bersatu dengan Bimantara dalam sebuah payung sama yang bernama pernikahan.
Tepat pukul delapan pagi, moment sakral itu pun dimulai. Suasana di dalam ballroom hotel luas yang tadinya ramai menjadi hening kala Bimantara mengucapkan janji suci pernikahan di hadapan semua orang.
"Saya terima nikah dan kawinnya Tsamara Asyifa Gibran binti Fahmi Gibran dengan mas kawin seperangkat alat shalat, cincin berlian serta satu unit vila di Bali dibayar tunai." Suara lantang Bimantara menggema melalui pengeras suara, membuat semua orang yang hadir menyerukan kata 'sah' sebagai tanda bahwa mulai hari ini Bimantara dan Tsamara telah resmi menjadi pasangan suami istri. Pembacaan do'a bagi kedua mempelai pun diucapkan oleh sang penghulu yang di-aamiini semua orang.
Tetes air mata tanpa terasa meluncur begitu saja di sudut mata Tsamara saat Bimantara melafalkan janji suci pernikahan di hadapan semua orang. Wanita itu tak sanggup menyembunyikan perasaannya saat ini. Perasaan haru dan juga bahagia datang dalam waktu bersamaan.
Tsamara mencium punggung tangan Bimantara dengan penuh cinta yang dibalas ciuman di kening sang mempelai wanita. Jepretan kamera tersorot pada kedua pengantin baru yang baru saja mengucapkan janji suci pernikahan.
Keluarga besar Tsamara dan keluarga besar Bimantara begitu bahagia ketika penghulu menyatakan bahwa kedua mempelai resmi menjadi sepasang suami istri. Sekar dan Hasna berpelukan sambil meneteskan air mata bahagia karena akhirnya putera putri mereka bisa bersatu.
"Setelah tujuh tahun menunggu, akhirnya kita bisa berbesanan juga ya, Jeng Sekar," ucap Hasna lirih sembari menatap haru pada dua sosok manusia di depan sana.
"Benar, Jeng Hasna. Semoga hubungan kekeluargaan kita tak pernah putus sampai di sini," balas Sekar. Jemari tangan wanita itu sibuk mengusut butiran kristal di sudut mata.
***
Resepsi pernikahan Tsamara dan Bimantara digelar sangat meriah, di sebuah ballroom hotel dengan mengusung konsep tema ala fairy tale. Pernikahan itu pun ditayangkan secara live di beberapa stasiun televisi sehingga masyarakat umum dapat menyaksikan penyatuan dua keluarga dalam sebuah ikatan pernikahan.
Ribuan bunga mawar putih mendominasi ruangan ballroom hotel. Dekorasi yang cantik dengan sulur sulur warna senada. Penambahan kereta kencana di tengah ruangan memberikan kesan nyata ala negeri dongeng.
Tsamara terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin warna putih. Gaun berbahan sutera model cutting ball gown dengan bagian dada dibuat lebih tertutup serta penambahan butiran berlian menempel di gaun tersebut membuat gaun tersebut terkesan lebih mewah.
Meskipun riasan make up flawless, tetapi tak dapat menyembunyikan kecantikan mempelai wanita. Kilauan perhiasan terbuat dari berlian membuat kecantikan Tsamara bertambah ratusan kali lipat hingga membuat semua mata memandang takjub tanpa dapat berkedip sedikit pun.
"Selamat Tsa, sekarang kamu telah resmi menjadi salah satu bagian dari keluarga Danendra. Mama harap semoga kamu dan Bima bahagia selalu, pernikahan kalian pun langgeng hingga maut memisahkan," tutur Hasna sambil memeluk menantu kesayangannya. Kini ia telah merubah panggilan dari tante menjadi mama.
"Terima kasih, Mama Hasna. Do'akan selalu pernikahan kami harmonis hingga maut memisahkan," balas Tsamara dengan pandangan mata penuh haru.
"Papa pun berharap, semoga kalian berdua segera memberikan cucu untuk kami. Papa dan Mama sudah sangat menanti moment di mana kami dipanggil Kakek dan Nenek oleh anak-anak kalian," timpal Irawan disertai kekehan ringan.
Fahmi menepuk pundak sahabat yang kini telah menjadi besannya. "Kita do'akan saja semoga Tuhan segera mengabulkan keinginan kita semua."
"Nak, jadilah istri yang mampu membahagiakan suami. Berbaktilah kepada Nak Bima. Layani dia dan patuhi semua perkataannya selagi tidak melenceng dari ajaran agama. Ingat, surgamu kini sudah tak lagi ada di telapak kaki Mama melainkan di tangan Nak Bima. Jangan pernah sekalipun durhaka kepadanya, sebab ridhonya suami merupakan ridho Tuhan." Sekar memberikan sedikit nasihat penikahan untuk anak tercinta. Sebuah nasihat yang diturunkan dari nenek Tsamara saat wanita paruh baya itu menikah dengan Fahmi.
Berkat nasihat itu pulalah, hubungan rumah tangga kedua orang tua Tsamara harmonis hingga saat ini. Meskipun hidup bergelimang harta, dikelilingi wanita cantik nan seksi tetapi hati mereka tetap terpaut satu sama lain. Itu pun yang diharapakan oleh Sekar, kelak putri tercinta hidup bahagia bersama pasangannya.
Dari atas pelaminan, Tsamara menangkap sosok Yudistira serta rekan-rekan sesama tenaga medis di Persada International Hospital termasuk direktur rumah sakit beserta istri dan anak-anaknya. Tatapan pria yang duduk di deretan kursi tamu menatap tajam ke arahnya bagaikan seekor elang yang tengah memperhatikan mangsa. Seketika rasa tak nyaman menyelimuti diri saat tanpa sengaja kedua netra saling beradu pandang.
Bimantara menyadari sedari tadi Tsamara terdiam. Sesekali jemari tangan wanita itu meremas lengannya. Lantas, ia mengikuti ke mana arah pandang sang istri. Rupanya dari jarak tiga meter dari pelaminan sesosok pria sedang menatap tajam ke arah mereka. Entah kenapa, perasaan suami Tsamara menjadi kesal karena ada pria lain menatap istrinya dengan sorot mata mendamba.
Telapak tangan mengepal sempurna dengan wajah memerah disertai dada kembang kempis menahan sesuatu yang hampir meledak. Tangan yang tadi mengepal kini terurai, melingkari pinggang sang istri kemudian menarik wanita itu ke arahnya.
"Jangan terus memandangi ke arah sana! Ada banyak kamera mengarah kepada kita. Aku tidak mau ada gosip beredar yang mengatakan bahwa istri dari seorang Bimantara Dandendra bermain api di saat pesta pernikahan berlangsung," bisik Bimantara. Suara bisikan di telinga Tsamara membuat sekujur tubuh wanita itu menggelenyar.
Tsamara menunduk karena merasa bersalah seakan dirinya sedang tertangkap basah membalas tatapan seseorang yang bukan merupakan siapa-siapa dalam hidupnya. Akan tetapi, rasa bersalah yang dirasakan Tsamara seketika hilang saat menyadari sesuatu. Senyuman terlukis di wajah kala tersadar bahwa mungkin saja saat ini Bimantara sedang cemburu tetapi gengsi mengatakan yang sebenarnya.
Wajah sumringah bahagia. Seluruh ruangan ballroom hotel seakan berubah menjadi lautan bunga, bermekaran di mana-mana. Aneka ragam bunga dengan warna dan jenis berbeda menguarkan aroma harum, memberikan kesegaran tersendiri. Ribuan kupu-kupu terbang dari dalam perut, menari indah ke udara.
Mendekatkan bibir di telinga Bimantara dan berkata, "Aku tidak mungkin bermain api di belakangmu, Kak. Karena selamanya pria yang kucintai hanya kamu seorang. I love you, Kak Bima." Ucapan Tsamara terdengar tulus, tetapi Bimantara sama sekali tidak meresponnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Little_mom
happy wedding tsamara dan bima
2022-11-07
0