Happy Reading 🌹🌹
Keluarga Wijaya tengah berkumpul di ruang keluarga dengan suana tegang.
"Ayah, aku tidak setuju perjodohan ini. Kenan masih mampu mencari pasangam hidupnya sendiri." Tegas Citra Ibu Kenan.
"Apa alasan ayah selalu menjodohkan Ken dengan banyak wanita selama ini? Ayah tahu sendiri bagaimana perangai Ken setelah di tinggal wanita itu." Timpal Kalevi ayah Kenan dengan halus.
"Karena itu, hanya karena wanita itu membuat Ken menjadi arogant dan berperangai buruk. Alice adalah wanita yang tepat untuk Kenan." Jawab Kakek Wijaya dengan tenang.
"Ayah sama saja membeli gadis itu dengan membantu perusahaan keluarganya, aku yakin dia bukan wanita baik-baik ayah." Timpal Citra yang masih tidak bisa menerima Alice sebagai menantu.
"Alice tidak sepicik itu." Tegas Kakek Wijaya.
Ibu Kenan tersenyum sinis, "Kita buktikan saja ayah, jika wanita pilihan ayah tidak lebih baik dari mantan kekasih Kenan itu!" Tantang Citra kepada ayah mertuanya.
"Mama, jangan berkata seperti itu kepada ayah." Tegus Kalevi kepada istrinya.
"Kumpulkan seluruh pelayan dan juga hubungi WO untuk mengurus acara pernikahan Kenan, dua hari lagi pernikahan itu akan digelar. Ayah sudah mulai menyebar undangan hari ini."
Kakek Wijaya berkata dengan tegas kepada anak dan menantunya, masalah sang menantu urusan belakang yang jelas Alice dan Kenan harus menikah.
Citra berdiri dengan kasar, "Sampai mati, aku tidak akan menerima wanita itu!" Seru Citra yang langsung pergi dari sana.
Kalevi menghela nafasnya panjang, "Ayah lihat, pasti Citra tidak akan tinggal diam."
"Mulai sekarang awasi istrimu. Ayah tahu meskipun sifatnya begitu namun dia baik." Jawab Kakek Wijaya dengan serius.
...***...
Terlihat balroom hotel mewah sudah di sulap menjadi sangat cantik, harum bunga segar menyeruak dalam ruangan. Gelas-gelas kristal terlihat berkilau dengan isi anggur putih dan merah.
Kue-kue cantik yangbtertata dengan rapi ditempatnya seakan memanggil siapa saja yang melihat untuk menyantapnya.
Seorang wanita dengan senyum cantiknya terlihat duduk dan bergurau dengan sang Ibu.
"Kamu sangat cantik sayang, maafkan Mama dan Ayah membuatmu menjadi korban."
Elizabet mengelus pipi Alice dengan wajah sendunya.
"Tidak Ma, Alice berterima kasih kepada kalian karena sudah membesarkan Alice tanpa kurang satu apapun." Jawab Alice lembut.
"Mama harap pernikahanmu ini adalah yang pertama dan terakir dalam hidupmu, sayang." Elizabet mendoakan sang anak.
"Amin. Terima kasih Ma." Kata Alice memeluk tubuh Elizabet.
Didalam ruangan yang lain terlihat Ken tengah berdebat dengan sang kakek, Ken di culik begitu saja oleh orang suruhan sang kakek hingga kini sudah mengenakan jas putih dengan bunga disaku jasnya.
"Ken tidak ingin menikah dengannya, kek!" Seru Kenan dengan suara yang menggelegar di kamar hotel tersebut.
"Tidak apa-apa kamu pergi sekarang juga, namun segera angkat kaki dari mansion dan jangan pernah pergi ke perusahaan lagi." Jawab Kakek Wijaya dengan tegas.
"Kakek mengancamku." Ucap Ken dingin.
"Tidak, untuk apa? Toh, semua itu adalah hartaku." Jelas Kakek Wijaya dengan waja tenangnya.
"Kakek membuang cucunya sendiri demi wanita asing yang tidak memiliki ikatan apapun dengan kekuarga Wijaya."
Kenan mengepalkan kedua tangannya disamping, terlihat dadanya naik turun dengan cepat. Rahang Ken mengetat, suara gemeletuk gigi terdengar.
"Dia memiliki nama, Alice." Jawab Kakek Wijaya.
"Ken tidak peduli, Ken hanya akan menikah dengan wanita yang Ken cintai." Seru Ken dengan emosional.
"Selena?" Kata Kakek Wijaya dengan tersenyum remeh.
Kenan tidak menjawab apapun, bibirnya terasa kelu jika mendengar nama Selena. Mantan kekasih yang meninggalkan dirinya menikahi pria lain.
"Kenapa? Apa gunanya kamu mencintai wanita jika wanita itu tidak mencintaimu Ken." Lanjut Kakek Wijaya.
"Segera turun dan jangan banyak bertingkah, kakek dan kedua orang tuamu menunggu di balroom."
Kakek Wijaya melangkah pergi meninggalkan Kenan yang masih setia berdiri di tempatnya tanpa berkata apapun, Ferdy melakukan bow kepada Kakek Wijaya dan langsung masuk kedalam kamar Kenan.
"Ayo Ken, kali ini kamu tidak dapat mundur. Karena jabatanmu dipertaruhkan." Ucap Ferdy pelan.
Kenan mengepalkan tangan hingga urat-urat terlihat, kilatan amarah terlihat jelas dikedua mata Ken.
"Aku akan membuatmu menyesal karena menerima pernikahan ini." Gumam Ken dalam hati.
Ruangan balroom terlihat sudah penuh dengan para tamu undangan dari kalangan atas, tidak ada barang murah yang melekat pada tubuh mereka. Semua seakan berlomba-lomba menampilkan kemewahan karena menghadiri pernikahan cucu satu-satunya dari keluarga Wijaya.
MC mulai membuka acara, hingga kini adalah acara puncak yaitu mempertemukan dua mempelai yang akan menikah.
Terlihat Ken sudah berdiri tidak jauh dari seorang pendeta dengan wajah datar dan dinginnya, bagi kaum hawa wajah Ken tetap mempesona.
Hingga pintu utama dibuka, terlihat wanita yang sangat cantik berkali lipat dari biasanya. Berjalan dengan di gandeng oleh William sang ayah, Alice berjalan dengan menyunggingkan senyum manisnya.
Alice tidak ingin membuat orang lain berspekulasi jika ini pernikahan bisnis meskipun benar adanya, namun cukup kedua keluarga saja yang tahu.
"Aku titipkan anakku, jagalah dia. Jika memang kamu tidak dapat mencintainya kembalikan kepadaku dengan baik-baik." Ucap William tegas.
Sejenak Ken dan Alice tertegun karena melihat dan mendengar ucapan William yang terdengar tulus dan tidak main-main.
William berjalan menuruni panggung menuju meja, dimana Elizabet sudah duduk dengan perasaan haru sendirian.
Kedua mempelai terlihat mengikuti ucapan pendeta dengan tenang dan serius, meski dalam hati dan pikiran mereka saling berkecamuk bagaimana setelah acara pernikahan ini selesai.
Ken menyematkan cincin sederhana di jemari Alice, begitu juga sebaliknya. Tidak ada adegan ciuman ataupun berpelukan karena keduanya bagaikan magnet yang bertolak belakang hingga sukit disatukan.
Fotografer terlihat ingin memfoto pengantin, mengarahkan pose-pose yang cukup intim, kini pose dimana Kenan dan Alice saling menatap satu sama lain dengan kedua tangan Ken yang merengkuh pinggang kecil Alice.
Ken merasakan aliran daranya mengalir begitu cepat, detak jantungnya berpacu bagaikan di arena kuda.
"Si*al, jangan tergoda dengan wanita ja*lang dan mata duitan ini Ken." Gumam Kenan dalam hati.
Alice bergetar menatap tatapan tajam Kenan, seakan dirinya tahu jika dia telah sukarela melemparkan diri kedalam api neraka yang entah kapan dapat menghanguskan dirinya.
Di meja keluarga Wijaya, Citra menatap tajam pasangan pengantin yang sudah sah menjadi suami dan istri tersebut.
"Tidak akan aku biarkan, wanita ular sepertimu bersanding dengan putra kebangganku. Akan aku buat hidupmu seperti di neraka." Gumam Citra dengan suara pelan.
Tanpa Citra sadari Kakek Wijaya sejak tadi menatap dirinya, "Jangan pernah mencoba merencanakan sesuatu yang akan membuatmu menyesal seumur hidup, Citra." Ucap Kakek Wijaya pelan namun tegas.
...🐾🐾...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Ita rahmawati
semoga kakekny panjang umur y bs trus jagain alice,,ak khawatir klo si kakek meninggoy tamatlah riwayatmi alice² 🤔🤔😔😔
2023-04-11
1
Diana Herlambang
tenang ja Alice slgi msh ada kakek Wijaya kmu msh tetap aman
2022-12-14
1
Rapa Rasha
kak gimana nasib Alice lanjut kak
2022-12-10
0