"Ini Tuan Istri yang tuan cari,"ucap seseorang tadi yang menyerahkan Bintang pada Tuanya.
"Kerja yang bagus."
"Berani sekali kamu kabur dariku larilah sejauh mungkin karena biar pun kamu meloloskan diri sampai ke ujung dunia sekali pun, aku pasti akan menemukanmu kembali . Dan sekali lagi aku pertegaskan ke kamu, sekali lagi kamu berani kabur maka jangan salahkan aku kalau aku tidak segan-segan akan membunuhmu apa kamu mengerti!"tegas Tristan tepat dihadapan Bintang dengan menunjukkan raut wajah geramnya.
"Yang dikatakan wanita tadi memang benar, jika kebaikan ku tidak mampu untuk meluluhkannya maka cara satu-satunya adalah yaitu dengan cara mengodanya baiklah jika itu cara satu-satunya untuk bisa membuat ia berubah aku akan lakukan itu,"batinnya dengan menatap balik.
"Kenapa kamu malah terdiam. Apa kamu sedang merencanakan sesuatu?" tanya Tristan yang mulai curiga.
"Jika anda inggin membu*uhku, aku malah berterima kasih sekali sama anda. Lantaran anda mau membantu saya untuk mengakhiri hidup yang sama sekali gak ada gunanya ini. Dengan anda memutuskan untuk membunuh saya, saya malah senang karena saya akan bertemu dengan Papa dan Mama di Surga nanti, keinginan-ku dari dulu aku sangat berharap jika aku bisa dipertemukan kembali sama mereka di pintu Surga nanti.
Tapi entah kenapa mereka sama sekali gak pernah hadir dalam mimpiku kalau pun aku bermimpi itu juga hanya sesaat. Tapi dengan kebaikan anda yang inggin membantu saya mengakhiri hidupku ini aku berterima kasih banget sama anda, jadi sekarang cepat tembak aku agar aku bisa bertemu dan berkumpul kembali sama mereka, ayo tembak aku sekarang.
Ucap dan air mata Bintang yang sama-sama jatuh berbarengan dengan diselimuti suara yang tersedu-sedu dan dengan menunjukkan senyum lepas yang dilakukan Bintang membuat kelima pria yang berada dihadapannya termasuk Tristan pun hanya bisa terdiam, dan tidak berani berkata sepatah kata pun lagi, kemudian ia mengatakan sesuatu memerintahkan anak buahnya untuk melenyapkannya.
"Hey ingat aku bisa saja membunuhmu kapan pun yang aku mau, tapi dengan membunuh yang ada masalah yang melebar kemana-mana. Apalagi setelah nikah kontrak kita yang diketahui banyak orang, jika tiba-tiba kamu ma*i itu sama aja aku menjatuhkan nama Perusahaan ku sendiri, tapi kamu tenang saja jika kamu ingin merasakan rasa sakit yang luar biasa dari penderitaan yang kamu alami aku akan membantuku, kalian tembak Wanita ini!"
"Apa Tuan? Aku tidak salah dengan kan?"
"Ayo cepat tembak wanita yang ada dihadapan kalian ini sekarang, ayo cepat lakukan! Apa kalian ingin yang menjadi sasaran awal sebelum dia?" perintah Tristan dengan tegas, dan tak segan-segan ia mengancamnya.
"Maaf Tuan jika anda menyuruh saya untuk menembak gadis ini, maaf saya tidak bisa melakukannya. Dia seusia adik perempuan saya jika adik saya ada diposisi gadis ini, mungkin sebagai abang saya tidak mampu melakukan semua ini, maaf saya tidak sanggup. Jadi Tuan ingin menghukum saya terima kasih atas hukuman yang tuan akan tujukan padaku, tapi maaf saya tidak bisa tuan, saya tidak bisa,"ucapnya yang hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Baiklah jika kamu tidak sanggup untuk menembak wanita ini, maka baiklah biar saya sendiri yang akan menembaknya.
Melangkahkan kakinya ke-depan, sembari menodongkan sebuah pist*l kearah Bintang, Bintang yang sudah berpasrah diri ia pun akhirnya hanya mampu memejamkan kedua matanya secara perlahan.
Dyar...
Suara ledakan pun akhirnya berbunyi, spontan anak buahnya dan ketiga temannya pun membuka matanya, tapi ternyata peluru bukan mengenai sasarannya yaitu Bintang yang sudah dihadapannya, melainkan peluru itu pun sengaja dilepaskan kearah samping dan tidak jadi mengenai Bintang.
"Tuan apa yang terjadi kenapa tuan gak jadi menembak wanita ini?"
"Aku rasa gadis ini sudah kehilangan akal sehatnya, jadi biarpun aku hanya menembak, aku rasa peluru ini akan mengenai jantungnya bisa-bisanya dia akan ma*i hari ini juga. Apalagi melihat kemampuannya yang hanya bisa menangis ditambah dia hanya anak yatim itu akan merepotkan kita sekaligus menambahkan dosa saya nanti, jadi saya rasa hukuman yang akan saya berikan aku hanya ingin menyekapnya selama satu hari disini anggap aja ini sebagai hukuman yang tepat untuknya. Jadi awasi selalu dia dan ingat jangan sampai dirinya kabur paham!"
"Baik tuan.
"Kenapa anda gak jadi menembak saya. Kenapa anda mengingkarinya perkataan yang barusan saja anda katakan pada saya, kenapa anda takut ayo bu*uh saya sekarang...saya mohon ayo bu*uh saya." teriak Bintang tapi sudah tidak dihiraukan lagi oleh Tristan, ia berlalu pergi meninggalkannya.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments