"Apa aku memang tidak pantas ditakdirkan untuk bahagia kenapa takdir penderitaan yang aku alami sebesar ini, belum sanggup aku menghadapi Suamiku yang sama sekali tidak menghargai ku kini musibah pun terjadi lagi. Tapi aku senang adanya penyakit ini jadi dengan mudah aku bisa terlepas dari semua beban penderitaan yang aku alami.
Berjalan dengan langkah pelan. Dan tak lama akhirnya ia pun telah sampai dikediaman Tristan. Akan tetapi sesampainya ia masuk ia terkejut melihat Mama mertuanya yang sudah berdandan rapi dengan didampingi beberapa orang.
Sedangkan Mertuanya yang menyadari kehadiran Bintang, dengan segera ia langsung menarik tangan Bintang, membawanya ke dapur.
"Mama?"
"Ini ada apa Ma? Kenapa ramai sekali disini?"
"Hey menantu kampungan kamu itu dari mana aja. Apa seperti ini cara kamu menjadi seorang Istri sudahlah itu tidak penting yang terpenting sekarang kamu kenakan pakaian ini!"pintanya dengan tegas.
"Ini kan pakaikan buat asisten rumah tangga kenapa Mama memberikannya padaku?"tanya Bintang nampak bingung.
"Dasar banyak omong cepat pergi dan gantilah, kamu itu budek apa gimana sih kamu? Dan satu lagi setelah itu kamu keluar dan antar lah minuman ini keluar apa kamu mengerti!"
"Iya Ma bintang ngerti,"balasnya yang hanya bisa berpasrah.
"Ya sudah aku akan ganti sekarang,"ucap Bintang berlalu ia pergi
"Cepatlah dan jangan lama-lama.
"Bahagia? Aku Rasa bahagia itu adalah kata yang sama sekali tidak cocok untuk aku sebutkan. Karena aku tahu biar pun aku menyebutkan kata itu aku juga gak akan pernah bahagia. Dulu Tristan yang tidak bisa menghargai ku sebagai Istrinya. Dan sekarang aku mendapatkan Mertua yang sama sekali gak pernah bisa menghargaiku sebagai menantunya. Dan lebih parahnya lagi, ia hanya menganggapku hanya sebatas seorang pembantu. Apa sampai segitunya Mertuaku membenciku sampai-sampai dia tega berkata seperti itu didepan banyak orang," batin Bintang yang merasa sangat sedih setelah mendengar ucapan mertuanya tadi, dengan melamun di dapur, lagi-lagi Bintang pun harus menerima bentakan lagi dari sang mertua.
"Hei? Apa yang kamu lakukan, apa saya menyuruhmu untuk melamun-lamun disini, cepat buatkan minuman buat mereka?" bentak Mertua dengan nada sangat memaksa.
"Baik Ma, Bintang akan membuatkannya," balas Bintang yang kemudian dia pun bergegas membuatkan minuman buat mereka.
Sesampainya diruang tamu.
"Maaf ya jeng, gara-gara pembantu saya yang lelet ini, kalian harus menahan haus?" ucap mertua tanpa ada rasa bersalah.
"Inggat Bintang, kamu harus sabar, demi kamu sendiri, kamu harus sabar menghadapi hinaan yang dilakukan mertua kamu, kamu harus sabar!" batin Bintang yang mencoba untuk menahan diri
"Udahlah jeng, jeng gak perlu berkata seperti itu. Kan biar bagaimana pun juga, dia kan juga masih punya hati, jadi tidak seharusnya jeng memaki-maki seperti itu terus?" ucap seorang wanita yang dengan baik hati mau membelanya.
"Baiklah jeng."
Dalam perbincangan mereka saat ini, kemudian Adik Tristan pun datang dan merasa bingung ada acara apakah ini.
"Mama, ini ada apa? Kenapa disini rame sekali?" tanyanya dengan wajah terheran.
"Maaf kalau Mama belum sempat memberitahu kamu sayang. Mama ada acara arisan, karena di Rumah Mama tidak ada yang membantu, Jadi Mama memutuskan untuk mengadakan disini?"
"Oh..?"
"Jeng Selly sangat beruntung mendapatkan Putri secantik Andara, udah baik cantik dan pinter lagi.
"Iya jeng saya juga beruntung mendapatkan Putri seperti Andara. Selain pintar dan cantik, dia juga punya hati yang sangat baik, jadi alasan itulah yang membuat saya merasa sangat senang bisa memilki dia,"ucap Mertua sembari menunjukkan wajah menyindirnya pada Bintang.
"Daripada aku harus mendengar ucapan Mama yang sengaja menyindirku dan yang ada akan tambah menyakiti perasaanku , lebih baik aku pergi saja dari sini,"batinnya yang kemudian ia pun berpamitan.
" Maaf karena saya masih ada urusan yang harus saya kerjakan, jadi saya harus pergi permisi," ucapnya kemudian tanpa berpamitan dia pun langsung bergegas masuk kedalam.
"Kasihan sekali Wanita kampung itu, dia pasti sangat terluka sekarang setelah mendengar perkataan Mama barusan, tapi gak papalah aku malah senang bisa melihatnya bersedih seperti itu!" batin Andara yang kemudian dia pun ikut bergabung sama obrolan mereka.
Hari pun berlalu dengan sangat cepat. Waktu menunjukan sudah pukul 17:00 . Jadi mereka semua pun akhirnya memutuskan untuk pulang.
Melihat rumah yang sangat berantakan. Dan juga sisa-sisa kotoran acara tadi, dengan mudanya Mamanya Tristan pun menyuruh Bintang untuk membereskan semua ini. Dan tanpa memperdulikan kondisi Bintang yang sudah mulai kelelahan.
"Ya sudah karena mereka sudah pada pergi, mendingan sekarang kamu cepat bereskan semua ini?" perintahnya.
"Maaf Ma, bukannya Bintang menolak, tapi Bintang sudah sangat kelelahan. Jadi Mama gak masalah kan kalau Andara saja yang membereskan semua ini?"
"Kamu itu ya, berani sekali memerintahkan saya, Wanita seperti saya jelas tidak pantas untuk merapikan semua ini dan kamulah yang pantas membereskan semua ini, jadi cepat bersihkan sekarang!"
"Maaf Ma, tapi Bintang benar-benar sangat kelelahan Ma."
"Sudah jangan banyak alasan lagi, sebentar lagi Tristan akan pulang, jadi kamu cepat bereskan semua ini!"
"Baik Ma!"
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Elly Wi
ini novel apaan sich. koq isinya penderitaan mlulu 😏
2023-05-16
1
etihajar
udh jual diri tp ujung2 nya sengsara juga bintang bintang kmu ko bnran kata tanteu kmu sendiri kmubutu bodoh
2022-12-18
1
Nila
jangan terlalu menderita dong pemeran utamanya
2022-11-04
1