Pernikahan yang hanya diselenggarakan dengan secara tertutup, bahkan tamu undangan yang hanya dihadiri oleh Sekertaris dan wali saja, tak menunggu lama akhirnya pernikahan itu pun sah, Bintang dan Tristan pun akhirnya telah sah menjadi sepasang Suami Istri.
"Biarpun kita sudah menjadi sepasang Suami Istri, jangan berharap kalau aku akan mencintaimu. Karena jujur aku bukanlah Laki-laki setia yang kamu bayangkan, aku termasuk Laki-laki yang memang benar mata keranjang jika aku melihat Wanita cantik mungkin hatiku akan cepat goyah dibuatnya.
Sedangkan kamu..kamu itu Wanita yang hanya aku bayar dan terikat kontrak denganku, jadi jika kapan saja aku suka sama seorang Wanita maka jangan salahkan aku kalau aku akan menduakan cintamu. Dan aku sarankan ke kamu..kamu jangan terlalu mudah mencintaiku, karena dengan kamu mencintaiku kamu sendirilah yang akan menyakiti hatimu karena aku mungkin tidak akan pernah bisa mencintai jika seseorang itu bukan tipe idealku,apa kamu mengerti!"
"Kamu tenang saja aku tidak akan pernah mencintaimu karena bagiku waktu hanya lima bulan, aku rasa itu sangatlah cepat dan aku juga pastinya akan mudah untuk menahan hati ini?.
"Oh iya dan satu lagi, biar pun kita sudah menjadi sepasang Suami Isteri aku tidak mau kalau kita melakukan hubungan sepasang Suami Istri. Karena jika kamu hamil masa kontrak ini mungkin akan terlalu panjang lagi jadi kamu ngerti kan maksud aku?" ucap Tristan dengan membisikkannya pada telinga Bintang, dan cengkeramannya lah yang membuat Bintang selalu menurut akan ucapannya.
"Iya aku mengerti," balas Bintang dengan pandangannya yang tidak melihat kearah Tristan.
"Dan satu lagi siang nanti aku sudah memutuskan untuk mengadakan konferensi pers jadi aku inggin kamu berdandan lebih cantik lagi karena kalau menurut aku penampilan kamu ini sangatlah norak, jadi kalau aku mengenalkan kamu kepada semua orang yang ada aku yang akan malu karena penampilanmu yang super kampungan dan norak seperti ini, jadi Pak Riza cepat panggilkan desainer kita agar penampilan dia bisa lebih baik dari sekarang," perintah Tristan.
"Baik Tuan saya akan panggilkan sekarang, mendingan Tuan sekarang bersiaplah karena hanya kurang waktu 20 menit konferensi pers ini akan segera berlangsung.
"Baiklah saya akan bersiap-siap sekarang," balas Tristan yang tanpa menoleh kearah Bintang, ia lun terlebih dahulu cabut dari tempat ini.
"Sedingin itukan kamu kepadaku, jika pernikahan yang kamu anggap hanya sebatas kertas kenapa kamu mau menikahi ku, ingat Bintang masa kontrak ini hanya 5 bulan jadi aku rasa kamu pasti bisa menahan semua ini, ia kamu pasti bisa menahan semuanya.
Dalam ruangan yang terlihat rapi dengan adanya beberapa kursi yang sudah berjejer rapi, ditambah lagi beberapa kameraman dan para wartawan sudah pada hadir dalam acara konferensi pers ini. Sesaat kemudian Tristan dan Bintang pun keluar dari balutan gaun berwarna putih dan Tristan yang mengenakan Jas putih membuatnya nampak seperti sepasang Suami Istri yang selalu bahagia tanpa ada rintangan yang menghalanginya.
Wajah Bintang yang sedari tadi terlihat murung dan bersedih, tak lama Tristan pun akhirnya menggenggam erat tangan kanan Bintang. Bukan bertujuan ini membantu Bintang agar lebih tenang dan nyaman dalam menghadapi mereka dan sorotan mata yang pada memandangi kearahnya, Tristan justru melakukan ini karena dia inggin semua orang percaya jika Bintang memang istrinya.
Terduduk disalah satu sofa putih yang sudah disiapkan, Tristan pun terlebih dulu berkata dan menyambut mereka yang sudah mau hadir dalam acara ini.
"Terima kasih buat para hadirin yang sudah mau meluangkan waktu kalian untuk menghadiri acara ini. Awalnya aku juga sempat terkejut dengan adanya berita yang memberitakan kalau aku telah tidur dengan seorang Wanita, tapi ada satu hal yang kalian lupa. Dan mungkin berita itu juga sudah sangatlah lama, dan bisa dibilang itu adalah kabar yang sudah kadaluwarsa karena sejujurnya dia adalah Istriku jadi...."
Baru satu ucapan Tristan berkata, perkataannya pun terlebih dulu disahut oleh seseorang Wartawan yang merasa sangat penasaran akan hubungan mereka ini.
"Apa jadi Wanita yang sedang bersama bersama dengan Tuan Tristan saat ini ia adalah Istri Tuan sendiri, tapi pertanyaan saya? Sejak kapan kalian menikah?" sahutnya yang kemudian Tristan pun menjawabnya.
"Soal itu biar saya yang menjelaskan semuanya karena kalau Tuan yang menjelaskannya kalian mungkin tidak akan mempercayainya, mereka memang beneran sudah menikah. Bahkan aku rasa kabar ini juga hanyalah kabar palsu yang mencoba inggin menjatuhkan nama baik Tuan Tristan saja, jadi saya katakan pada kalian berita yang selama ini beredar semua itu palsu karena saya saksinya jika mereka memang sepasang Suami Istri.
"Tapi maaf Tuan apa Tuan sengaja membuat palsu seperti ini agar Tuan itu terbebas dari masalah dan kebangkrutan yang sedang Tuan Tristan alami? apa semua ini hanyalah taktik untuk membodohi kita?.
"Iya yang dia katakan memang benar, jika Wanita ini memang Istri Tuan kita butuh bukti. Dan kita mau anda menciumnya sekarang, jika anda benar-benar melakukan itu maka kita akan percaya dengan semua perkataan yang Tuan katakan saat ini.
"Astaga kalian ini memang sangat susah untuk bisa percaya sama saya, baiklah bagiku tidak masalah jika aku akan menciumnya dia kan Istriku jadi tidak akan ada marah jika aku melakukan semua itu.
"Apa ucapan yang dia katakan beneran akan ia lakukan? apa dia beneran akan mencium ku?" batin Bintang dengan pandangannya yang terlihat takut ketika menatap balik kearah Tristan.
"Ini hanya sekali. Dan mungkin kalau bukan karena terpaksa aku juga tidak akan melakukannya.
Bisik Tristan yang dengan sengaja ia pun telah mematahkan hati Bintang, Bintang yang mendengar ucapan itu inggin sekali ia menamparnya, tapi ia tahu jika ia lakukan itu sama saja dia inggin mencari masalah dengannya.
Satu kecupan akhirnya telah didapat oleh Bintang setelah Tristan yang dengan manis ia telah mengecup bibir Bintang dengan lembutnya. Akan tetapi Bintang tidak bisa menyembunyikan jika ekpresi senyuman yang ia berikan saat ini hanyalah sebuah racun dan jarum yang didalamnya sudah mampu menusuk hatinya.
Bahkan air mata rasanya inggin sekali terjatuh, tapi ia tidak ingin bersifat bodoh dan lemah dimata Suaminya yang sama sekali tidak mau menghargainya.
Setelah berlangsungnya acara konferensi pers ini, mereka pun akhirnya kembali ke kediamannya. Sesampainya mereka yang baru aja melangkahkan kakinya menginjak rumah besar lan mewah ini, tiba-tiba terdengar suara yang memangil nama Tristan dari belakang spontan Bintang dan Tristan yang mendengarnya mereka pun membalikkan pandangannya kearah belakang. Dan seseorang itu yang tak lain ia adalah Mamanya Tristan, yaitu Verlita yang bersama dengan adik perempuan dari Tristan.
"Mama...
"Tristan Mama datang kesini karena Mama hanya ingin bertanya sama kamu? Dia..dia bukanlah Istri sah kamu kan? Dia hanya kamu gunakan sebagai alat untuk memancing mereka kan, cepat ayo katakan Tristan ayo katakan pada Mama?
"Maafkan Tristan kalau Tristan telah mengagetkan Mama, Maafkan Tristan kalau Tristan tidak memberitahu soal ini sama Mama, dia..dia memang beneran Istriku Ma..tapi Mama tenang saja hubungan kita hanya sebatas ikatan kontrak. Jadi setelah waktu berlalu dan masa kontrak berakhir aku akan menceraikannya jadi Mama tidak perlu cemas ya.
"Astaga syukurlah kalau gitu sayang, Mama lega karena pernikahan kalian hanyalah sebatas kontrak, jadi reputasi Mama tidak akan terhalang sekaligus terganggu lantaran mempunyai menantu seperti dia.
"Iya Ma , yang dikatakan Tristan memang benar hubungan kita hanya sebatas kontrak jadi Mama gak perlu cemaskan itu?
"Kamu? Punya hak apa kamu dengan beraninya memanggilku dengan sebutan Mama? Bukannya tadi Tristan sudah bilang kalau kalian hanyalah nikah kontrak kenapa kamu berani memanggilku dengan sebutan Mama?"bentak Mamanya Tristan dengan ekpresi wajah geramnya.
"Sudahlah Ma, jangan perdebatkan soal ini, nanti aku akan beritahu dia, jadi mendingan sekarang Mama dan Andara masuklah ini kan udah malam,"
"Baiklah Mama akan masuk sekarang," balasnya dengan pandangannya yang masih menatap tajam kearah Bintang.
"Aku kira hanya Suamiku saja yang mempunyai sifat kasar dan tidak perduli kepadaku, tapi ternyata Mama dari Suamiku sendiri pun sama, ia sama sekali tidak menghargai ku kalau aku adalah menantunya. Tuhan apa aku sanggup menjalani kehidupan yang seperti ini, apa aku sanggup," rintihan mata dan tetesan mata yang akhirnya terjatuh dan membahasi kedua pipinya.
"Sudahlah hapus air matamu itu, karena percuma seribu kali pun kamu mencari kesempatan agar aku perduli padamu, itu rasanya percuma karena aku gak akan mungkin melakukan itu apa kamu paham," ucap Tristan yang dengan santainya ia pun menyusul Mamanya masuk kedalam Rumahnya.
"Ingat Bintang kamu sudah sering mendapatkan penghinaan dan penindasan seperti ini. Jadi kamu harus percaya kalau kamu bisa..iya kamu pasti bisa," batinnya yang dengan mengusap air matanya dan berlalu ia pun kembali menyusul mereka masuk kedalam Rumah
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Sri mulyanah Mulya
semoga TDK terjadi pada kita
2024-06-27
0
Novianti Ratnasari
sabar Bintang cuman 5 bulan kan.setelah itu kamu pergi yg jauh
2022-11-19
0
Febry Valentin
Malang nian nasib mu bintang 😭😭
2022-11-09
2