Sekarang ambillah ini, segera pergi ke pasar karena kebutuhan dapur sudah kosong jadi cepat pergi sekarang jangan membangkang ini uangnya," ucapnya dengan memberikan satu lembar uang 100 ribu sekaligus catatan yang hendak akan ia beli nanti.
"Maaf Ma, ini kan keperluan-keperluan yang Mama minta begitu banyak. Apa uang seratus ribu itu cukup buat semuanya?"
"Dasar menantu gak guna, maksud kamu? Kamu mau Mama memberikan uang lebih gitu sama kamu agar kamu bisa ambil semua kembaliannya nanti.
"Bukan, bukan gitu maksud aku Ma, ya sudah kalau gitu aku berangkat sekarang,"
"Cepat pergi dan ingat jangan sampai telat, ini ada uang 10 ribu kamu pakai buat naik angkot karena mobilku terlalu mahal dan terlalu bagus untuk kamu tumpangi, cepat pergilah.
"Baik Ma, aku akan pergi sekarang," balasnya yang kemudian tanpa bersuara ia kemudian pergi dari hadapan Mama mertuanya.
"Mama menyuruhku membeli beberapa bumbu-bumbu masakan dan disini ada banyak yang ia suruh beli, tapi dengan uang 100 ribu bagaimana caranya aku bisa mengatasi semuanya. Belum lagi ayam Jawa yang akan aku beli berharga 50 ribu per'ekor jadi mana cukup," gumamnya yang merasa sangat bingung.
Dengan perjalan kaki dan berhenti lantaran menunggu angkutan umum datang. Setelah angkutan tiba ia pun bergegas masuk pandangan Bintang yang tadinya terlalu sibuk memikirkan uang belanjaan yang ia bawa. Dalam hitungan menit pandangannya pun teralihkan sesaat ia tak sengaja melihat Tristan yang sedang berada didalam mobil lantaran terjebak lampu merah.
"Itu kan Tristan, kenapa dia arahnya menuju kearah timur. Bukannya perusahaan dia itu sebelah barat tapi kenapa dia malah sampai sejauh ini? Apa dia berencana inggin menemui selingkuhannya itu?" batinnya yang kemudian tanpa berfikir, ia menyuruh sang supir untuk mengikutinya.
Tanpa Tristan sadari ternyata secara diam-diam Bintang sudah mengetahui niat Tristan yang inggin menemui Sandra sekarang ini, Bintang pun mengikuti Tristan yang pada saat itu Tristan sedang fokus menyetir. sedangkan ia sendiri menaiki angkutan umum yang melaju dari belakang mobil yang ditumpanggi Tristan sendiri.Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam, akhirnya Tristan sampai juga disalah satu kediaman yang lumayan besar.
"Ngapain Tristan mendatangi rumah ini? Apa ini kediamannya sendiri?.
Tok-tok-tok.
"Siapa malam-malam gini bertamu di Rumahmu sayang?"
"Aku juga gak tahu sayang, ya sudah mendingan aku aja yang membukanya," ucap Tristan.
"Ya sudah kamu buka dulu," balas Sandra yang kemudian Tristan pun turun dari ranjang dan menghampiri depan pintu dan membukanya.
Setelah membuka pintu. Tristan pun sangat terkejut setelah mengetahui siapa tamu yang sedang berkunjung ke Rumah Sandra , bahkan mulutnya rasanya terbungkam tak mampu untuk mengatakan apapun. Setelah ia tahu jika Bintanglah orang yang bertamu di Rumah Sandra pada saat ini.
"Bagus jadi ini yang kamu lakukan dibelakang ku, baru satu bulan kita menikah kamu sudah berani melukai perasaanku seperti ini?"
"Kamu? Apa yang kamu lakukan disini dan darimana kamu tahu jika aku mampir disini?" tanya Tristan yang akhirnya ia akan pergi dari hadapan Bintang, tapi Bintang menghalanginya.
"Tunggu ? Aku inggin berbicara denganmu jadi ini alasan yang kamu gunakan dan berkata bohong kalau kamu ada acara malam ini. Dan ini acara yang kamu maksud?" bentak Bintang yang akhirnya berbalik Tristan memarahinya.
"Apa lagi yang inggin kamu bicarakan? Bukannya semua ini sudahlah jelas. Dan kamu juga sudah lihat kalau aku sudah berselingkuh jadi aku minta mendingan sekarang kamu pergi saja, cepat pergilah!" usirnya dengan mendorong Bintang hinga jatuh.
"Kalau aku tidak mau pergi apa kamu akan memaksaku untuk pergi dari tempat selingkuhan mu ini? Apa mau kamu? Apa kamu belum puas kamu membuat diriku jadi menderita seperti ini, apa kamu belum puas?"
"Aku gak pernah menginginkan hidupmu untuk menderita, jika kamu tidak suka dengan apa yang aku lakukan saat ini kamu bisa pergi dari sini apa itu susah? Dan satu lagi jika kamu sudah mulai bosan kamu boleh meninggalkan aku, tapi satu hal yang belum kamu ketahui jika kita bercerai secara cepat! Belum masuk ke bulan 5 jadi silahkan kamu bayar denda paling sedikit 500 juta dari yang tertera pada berkas kontrak itu kamu lupa?"
"Harusnya aku tahu sejak sedari awal kamu meminta nikah kontrak ini pasti ada hal yang kamu sembunyikan. Dan ternyata memang benar, kamu memaksaku untuk melakukan nikah kontrak karena kamu ingin menyelematkan polularitas perusahaan kamu saja kan?"
"Sekarang aku sadar jika orang sepertimu tidaklah pantas untuk menjadi seorang ayah mau pun seorang Suami dari Wanita manapun. Kamu mau jadi seorang Ayah yang baik buat anak-anakmu nanti, sekarang aku tanya? Apa dengan niat kamu inggin menjadikan aku sebagai sekadar istri pelampiasan kamu itu sudah menunjukkan kalau kamu itu bukanlah Ayah yang baik? Kamu itu bukanlah Ayah yang baik kamu itu egois karena kamu hanya memikirkan kebahagian dan masalah kamu sendiri.
"Baguslah kalau kamu sadar? Aku memang hanya gunakan kamu sebagai Istri pelampiasan ku saja, sedangkan Sandra? Aku sangat mencintainya jadi jika disuruh memilih aku pastinya akan memilih dia karena dia itu mantan terbaikku apa kamu paham!"
"Apa kamu puas sekarang? Kamu itu seorang Wanita bisa-bisanya kamu menjadi pelakor
didalam rumah tanggaku. Kamu itu sangat cantik tapi kenapa kamu gunakan kecantikan kamu buat merayu Suami orang apa kamu sudah tidak ada muka sampai-sampai kamu bisa merebut Suami orang apa kamu tidak punya rasa malu?"
"Sudahlah kamu itu terima aja, Tristan itu sangat mencintaiku jadi sebagai seorang Istri harusnya kamu itu sadar dan paham kalau Suamimu itu tidak pernah mencintaimu. Bahkan mungkin hubungan kalian tidak akan lama karena cepat atau lambat Suamimu itu akan menikahi ku. Sedangkan kamu? Kamu hanya akan jadi Istri yang tidak akan ia hargai karena sebelum ia menikahi ku terlebih dulu ia akan menceraikan kamu apa kamu paham! Dan pastinya bersiaplah kalau kamu akan dipoligami paham!"
Tak terima mendengar ucapan sekaligus hinaan yang dilontarkannya, dengan langsung Bintang pun melayangkan tangannya dan dengan tepat tamparan itu pun tepat mengenai Sandra.
Wajah yang tadinya merasa cukup puas sekaligus percaya diri, kini dalam hitungan detik wajah itu pun berubah menjadi kesal. Bahkan pipi kanan Sandra pun terlihat memerah setelah mendapatkan tamparan tak terduga dari Bintang.
"Kamu? Berani sekali kamu menamparku?"
"Kamu? Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu jadi kasar padanya? Apa kamu lupa kamu itu hanya Istri cadangan bisa-bisanya kamu bertindak seperti ini. Jika sekali lagi kamu berani menyakitinya maka aku sendiri yang tidak segan-segan untuk buat perhitungan sama kamu apa kamu mengerti!" ucap Tristan yang dengan bangganya ia membela Sandra didepan Istrinya sendiri.
Setelah Bintang melihat sikap Tristan yang menunjukkan jika dia sangat peduli sekaligus khawatir kepada Sandra, Bintang pun mengusap air matanya.
"kamu sekarang bisa puas, karena kamu sudah dapat orang yang bisa melindungi mu, tapi ini hanya akan bersifat sementara. Karena cepat atau lambat kamu pasti bakal menyesal atas apa yang telah kamu lakukan kepadaku. Dan kamu Tristan jika kamu berniat inggin menikahi dia? Aku tidak akan pernah memperdulikannya. Karena biar bagaimana pun kamu masih punya hutang padaku. Apa kamu lupa bukannya pernikahan yang kita jalani hanya sebatas nikah kontrak karena kamu inggin menyelamatkan nama perusahaanmu dan kamu juga sudah menipu banyak orang dengan bilang kalau pernikahan kita sudah terselenggara sejak lama. Dan jika aku beritahu yang sejujurnya pada awak media apa kamu gak takut kamu akan kehilangan semuanya yang kamu miliki saat ini?"
Mendengar ancaman yang Bintang ucapkan padanya Tristan hanya terdiam tanpa berkata sekali pun, hinga kemudian raut wajahnya pun berubah. Dan seketika ia langsung mencengkram tangan kanan Bintang dengan kasar.
"Berani sekali kamu mengancam ku? Apa kamu gak sadar dengan siapa kamu berhadapan sekarang?"
"Tidak. Aku tidak takut denganmu, untuk apa aku harus takut dengan pria yang tidak punya hati sepertimu? Dan aku pertegaskan ke kamu, orang diam bukan berarti mengalah dan bodoh, tapi ada saatnya orang itu akan bangkit dari kandangnya jika kebaikan yang ia lakukan selama tidak pernah ia hargai. Jadi jika selama ini kamu tidak menganggapku sebagai Istrimu, maka baiklah mulai sekarang aku juga tidak akan menggangap mu sebagai Suamiku, ini kan yang kamu mau? Jadi lepaskan tanganku. Karena tangan ku tidaklah pantas untuk dipegang laki-laki bajingan sepertimu, apa kamu paham?
Ucap yang akhirnya terlontar dari mulut Bintang sendiri. Bahkan yang lebih tidak bisa ia percaya ia mampu menghempaskan tangan Tristan yang tadinya mencengkeramnya.
Berlalu pergi tanpa menoleh ke arahnya sekalipun, Tristan pun hanya terdiam sembari menatap punggung Bintang yang pelan-pelan mulai hilang dari pandangannya.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Erviana Erastus
good bintang km mmng harus tegas
2022-11-05
1
Nila
jangan marah Bintang. resiko nikah kontrakmu. fokus pada penyakitmu saja
2022-11-04
3