Detak Jantung Terakhir

Detak Jantung Terakhir

Serangan Panik

Dania dan Luna berlari ke arah pintu UGD, saat mendengar kabar salah satu Anggota Brimob saat penyelamatan sandera di salah satu Bank swasta terkena ledakan Bom.

Dania dan Luna sama - sama panik, saat mendengar siapa yang tertembak. Karena melihat siaran langsung di televisi, menyiarkan bahwa Firza salah satu korban yang terkena Bom.

Mobil ambulance pun tiba dan berhenti telat di depan pintu UGD, terlihat Firza yang penuh darah membasahi wajahnya.

"Ya Allah Firza. " Ucap Dania yang langsung mendorong tubuh Firza di atas blankar.

"Seperti nya, Firza terluka parah akibat ledakan tersebut. Bagian kepala dan mungkin tukang belakang. " Ucap Luna, yang ikut membantu mendorong brankar dimana Firza berbaring lemah.

"Luna, ini tugas saya sebagai Dokter IGD. Jadi biar saya yang menangani. " Ucap Dania.

"Tapi Firza sahabat kita? "

"Ini rumah sakit, bukan di luar. Di UGD tugas saya kamu bukan Dokter UGD, walau ini nanti nya kamu yang tangani. " Ucap Dania.

"Ok, saya akan lihat saja. " Ucap Luna.

Dania menggunting pakaian Firza, terlihat luka memar di bagian punggung dan dada, Dania juga memeriksa kepala bagian belakang Firza yang berdarah.

"Kita lakukan scan menyeluruh pada tubuh nya. " Ucap Dania pada beberapa perawat.

"Dokter, apakah kita melakukan scan sekarang? " Tanya salah satu perawat.

"Iya, segera lakukan scan. " Jawab Dania Dokter muda yang mengenakan jilbab

"Bagaimana kondisi dia? " Tanya Luna.

"Seperti nya ada yang cedera dengan tulang nya tapi kita lihat hasil scan nanti. " Jawab Dania.

***

"Bagaimana? " Tanya Luna saat Dania membaca hasil scan Firza.

"Kepala aman, hanya tukang punggung sedikit retak dan harus segera di operasi. " Jawab Dania dan Luna langsung membaca hasil dari photo tersebut.

"Retak ringan, dan akan segera sembuh beda dengan retak parah akan memakan waktu lama untuk sembuhnya. " Ucap Luna.

"Firza harus segera di operasi sekarang juga. " Ucap Luna.

***

"Dania bagaimana Firza? " Tanya Ibu Wike saat baru tiba bersama suami nya Pak Wahyu.

"Firza masih di ruang operasi Tante Om, sebentar lagi juga selesai. " Jawab Dania.

Pintu ruang operasi pun di buka, tubuh Firza terbaring lemah di atas brankar yang akan membawa nya ke ruang Observasi.

"Firza di tangani oleh saya, selama di rumah sakit, Firza pasien saya. " Ucap Luna pada Dania.

Dania hanya diam dan berjalan mengikuti langkah Luna yang berada di belakang perawat yang mendorong brankar.

Setelah satu jam pasca operasi, Firza sadar dan melihat Ibu Wike dan Pak Wahyu berada di dalam kamar nya.

"Ayah Ibu. " Ucap Firza pelan.

"Alhamdulillah, kamu akhirnya sadar juga. " Ucap Ibu Wike.

"Sakit Bu, seperti nya obat nya sudah mulai hilang. " Ucap Firza.

"Alhamdulillah, kamu selamat atas tragedi meledak nya bom tersebut. " Ucap Pak Wahyu.

"Kejadian nya begitu sangat cepat. " Ucap Firza.

****

Dania dan Luna bertemu di depan pintu kamar rawat Firza kedua nya saling menatap dan saling melemparkan senyum.

"Gimana keadaan nya? " Tanya Luna sambil mengecek tubuh Firza.

"Sakit nya masih terasa. " Jawab Firza.

"Bertahap, saya sudah kasih pereda nyeri, dan jangan dulu bergerak walau hanya retak ringan. Nanti dokter ortopedi akan memeriksa lebih lanjut . " Ucap Luna.

"Kamu tahu Firza, saat melihat di TV kalau kamu Anggota Brimob yang terkena Bom saya langsung panik, dan saat mobil ambulance datang saya langsung mendekati. Melihat tubuh kamu terbaring dengan luka di kepala banyak darah saya langsung lemas, di UGD saat itu bagian saya Dokter jaga nya langsung saja saya tangani kamu." Ucap Dania.

"Makasih Dania, makasih Luna."

"Firza, hari ini saya ganti shif, besok kita bertemu lagi " Ucap Luna.

"Iya, istirahat ya pasti kamu capek. " Ucap Firza dan membuat Luna merasa bahagia dengan perhatian Firza.

"Kamu pulang tidak? " Ajak Luna pada Dania.

"Pulang lah, masa nginap disini sama Firza." Ucap Dania.

"Walau kalian Sahabat Saya, Saya juga mikir lagi. Kalian capek masak suruh jaga bermalam disini. "Ucap Firza.

" Kalau begitu kami pamit. " Ucap Luna, lalu pintu kamar pun terbuka masuk lah beberapa teman sesama Anggota Brimob yang akan menengok Firza.

"Luna." Sapa Aldi.

"Bang Aldi." Ucap Luna.

Dania tersenyum seakan mengerti berjalan mendahului nya.

"Saya pulang dulu Bang. " Ucap Luna.

"Abang antar. "

"Nggak usah terima kasih. "

Luna pun berjalan mengejar Dania yang kini sudah berada di pintu keluar.

"Cieeee yang lagi di PDKT sama Bang Aldi." Ucap Dania.

"Saya anggap dia kakak, nggak lebih. Dia juga senior Firza. " Ucap Luna.

"Tapi Bang Aldi itu benar - benar pantang menyerah. "

"Biarlah, tapi Saya nggak suka sama dia."

"Terus, cowok yang kamu suka siapa? "

"Ada deh, rahasia. " Ucap Luna membuka pintu mobil nya.

"Main rahasia - rahasiaan segala. " Ucap Dania pun membuka pintu mobil nya.

"Memang nya, kamu bakal cerita sama Saya kalau kamu juga lagi suka sama seorang cowok. " Ucap Luna.

"Kalau Saya, bukan tipe cewek seperti kamu selalu menutupi hal yang kamu sukai."

"Memangnya kamu suka sama siapa? " Tanya Luna.

"Saya suka sama Firza, tapi kamu jangan dulu bilang sama dia. Kamu bisa bantu kan, jomblang in Saya sama dia? " Ucap Dania.

Deg kedua kaki Luna merasakan sangat lemas dan hati yang sangat sakit, saat sahabat nya memiliki rasa yang sama terhadap Firza.

"Kenapa harus di jomblang in? Kamu kan sahabat an lama sama Firza dari kecil, bilang aja sendiri. Urusan di tolak belakangan."

*****

"Sayang, bagaimana kondisi Firza? " Tanya Ibu Rika Mamah Dania.

"Kondisi nya baik Mah, alhamdulillah Firza masih selamat. " Jawab Dania.

"Syukur deh. " Ucap Ibu Rika.

"Besok kita tengok Firza Mah, tadi Papah sudah telepon Wahyu. " Ucap Pak Dino.

"Besok Mamah Papah mau ke rumah sakit? " Tanya Dania.

"Iya sayang, kami berdua akan kesana. Kamu besok masuk pagi kan? " Jawab Pak Dino kembali bertanya.

"Iya Pah, tapi Saya nggak bisa ikut nengok paling pas pulang. "

"Nggak apa - apa, masih banyak waktu. "

****

Pukul 8 malam, Luna kembali ke rumah sakit. Masih terlihat beberapa teman Firza yang sedang duduk di kursi depan pintu kamar rawat Firza.

Luna tersenyum menyapa pada mereka dan membuka pintu kamar, terlihat Ibu Wike sedang duduk sambil menonton televisi.

"Malam Tante. " Sapa Luna.

"Hey.. malam, kamu sendirian? " Tanya Ibu Wike.

"Iya Tan, maaf ya Ayah sama Bunda belum bisa nengok Firza. Karena mereka sedang menghadiri acara nikahan keponakan Ayah. " Jawab Luna.

"Nggak apa - apa. " Ucap Ibu Wike.

"Firza nya tidur ya Tante? "

"Iya, habis minum obat langsung tidur."

"Assalamu'alaikum." Sapa Dania masuk , melihat Luna sudah datang terlebih dahulu.

"Walaikumsalam." Balas Luna dan Ibu Wike.

"Kamu kok sudah ada disini? " Tanya Dania.

"Iya, tadi habis ada perlu langsung kemari." Jawab Luna berbohong.

"Kirain sengaja kesini, tadi kita sama - sama pergi nya. "

.

.

.

Terpopuler

Comments

Mugiya is back

Mugiya is back

seru

2022-12-02

2

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

baru baca kak puspa

2022-11-14

1

I'M Yacem

I'M Yacem

aku dtumpuk dl ya thor

2022-11-08

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 64 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!