"Maaf Yank, seperti nya tidak bisa sekarang kita menikah. " Ucap Luna.
"Kapan, kapan kita akan menikah? " Tanya Firza.
"Tunggu ya, saya ingin fokus di tempat Dinas saya yang baru. " Jawab Luna.
"Saya itu serius, sangat serius sama kamu. Saya itu berani bertanggung jawab setelah apa yang sering kita lakukan."
Luna memegang tangan Firza dengan menatap wajah kekasih nya sangat begitu lekat.
"Tunggu Saya semuanya selesai, saya janji kita akan menikah. "
"Saya akan tunggu,sampai kamu mau."
"Saya ingin menuntaskan semua nya dulu, dan kita perlahan nanti bicara sama Dania."
"Iya." Ucap Firza.
"Andai kamu tahu, orang tua Saya tidak menyetujui hubungan kita. Tapi Saya akan perjuangan kan hubungan kita." Ucap Firza dalam hati.
*****
"Jadi kamu berangkat? " Ucap Pak Prabu.
"Iya Pah saya akan berangkat kesana." Ucap Luna.
"Mamah, jadi sedih sekarang jauh sama kamu." Ucap Ibu Sinta.
"Kan, dulu pernah di tinggal Luna kuliah di luar negeri. "
"Tapi kan udah lama banget sayang. "
"Tenang Mah, nanti akan kasih kabar. Mudah -Mudah an sinyal di sana bagus." Ucap Luna.
"Dari rumah sakit Papah juga yang berangkat itu Danil. "
"Jadi saya akan bertemu dengan dia setiap hari. "
"Iya, kamu berdamai lah sama Danil. Dia sudah minta maaf dan lagian kamu sudah terbalas juga dengan prestasi yang kamu dapat. "
"Nggak akan Pah, saya tetap tidak memaafkan dia. " Ucap Luna menancap kan garpu pada roti dengan kasar.
*****
"Luna, jadi kamu pindah tugas? " Tanya Dania sedih.
"Iya, saya akan pergi tugas di sana, Roni akan satu rumah sakit sama saya. Dan kamu tahu, Danil juga ikut "Jawab Luna.
" Serius? "
"Benar, serius saya. "
"Tapi jujur, saya sedih kita akan pisah. Kemana - mana kita bertiga sekarang berdua."
"Jaga Firza ya, kamu kan sayang sama Firza. Jaga dia, jangan ajak berantem. " Ucap Luna mengatakan nya dengan hati yang sangat sakit.
"Saya ingin bilang sama kamu."
"Apa?"
"Saya akan dinikahkan sama Firza. "
"Ba - bagus dong, berarti kamu nggak usah nunggu untuk di tembak atau kamu nembak dia. "
"Iya, orang tua kami ingin kita segera menikah."
"Tapi seperti nya saya tidak bisa datang."
"Kenapa? "
"Kamu tahu tempat saya jauh, tapi nanti saya usaha kan datang."
"Nanti saya akan kasih kabar."
"Kabari saja." Ucap Luna menahan sakit di hati nya.
****
"Dia ngajak kamu nikah, kamu nggak mau? Bodoh sekali kamu. " Ucap Roni.
"Saya bingung, terus terang. Saya tidak ingin menyakiti hati Dania, apalagi kedua orang tua mereka memutuskan untuk menikah kan mereka. " Ucap Luna.
"Lun, kalian saling cinta. Kamu ini masih mementingkan orang lain, Dania saja belum tentu seperti kamu. "
"Kita Sahabat an sudah lama, bukan satu tahun atau dua tahun tapi sudah sejak brojol lahir, bahkan orang tua kita sahabat an malah sudah seperti saudara. "
"Kalau anggap saudara, pasti lah merestui." Ucap Roni.
****
"Rika, Surya mari masuk." Ucap Ibu Sinta.
Ibu Rika dan Pak Surya pun masuk dan duduk di sofa tamu, Pak Prabu pun menghampiri mereka.
"Tumben, kemari nggak kasih kabar." Ucap Pak Prabu.
"Kalian mau minum apa? " Tanya Ibu Sinta.
"Nggak usah, kami hanya ingin mengingat kan saja sama kalian berdua. " Jawab Ibu Rika.
"Masalah apa? " Tanya Pak Prabu.
"Begini Prabu, kalian tahu kan kalau anak kita ini bersahabat, mereka selalu bertiga. Mungkin karena saling bersama - sama, pasti mereka memiliki rasa. " Jawab Pak Surya.
"Maksud nya gimana ya, saya kurang paham." Ucap Pak Prabu.
"Sinta pasti sudah tahu, kalau Dania dan Firza akan di nikah kan. Tapi Wike bilang kamu memohon agar Firza menikah dengan Luna. Saya rasa Luna itu tidak pantas, yang pantas itu Dania. Karena mereka kan sangat dekat, kamu lihat saja bagaimana anak kami dan anak nya Wike sama Wahyu itu dekat. Jadi jangan berharap Firza akan menikah sama Luna. " Ucap Ibu Rika.
"Tenang saja, putri Saya akan pergi dari kota ini. Dia dapat tugas yang sangat jauh. " Ucap Pak Prabu.
"Bagus itu Prabu, kami hanya mengingatkan." Ucap Pak Surya.
****
"Apa kamu pacaran sama Firza? " Tanya Pak Prabu.
"Iya, kenapa Pah? " Tanya Luna.
"Papah minta, kamu berangkat kesana lupakan Firza, Dania dan Firza itu akan di nikah kan. " Jawab Pak Prabu.
"Tapi kami saling cinta. " Ucap Luna.
"Sayang, cinta kalian tidak di restui, kedua orang tua mereka sepakat akan menikahi mereka. Kamu jangan rusak hubungan mereka hingga persahabatan kedua orang tua kamu hancur gara - gara kamu."Ucap Ibu Sinta.
" Kamu blokir nomer mereka berdua, karena Papah tidak ingin kamu sakit hati." Ucap Pak Prabu.
"Kenapa Papah sama Mamah mendukung mereka? " Ucap Luna.
"Karena demi persahabatan, kita sudah seperti saudara sayang. Jadi kita salah satu nya mengalah. " Ucap Ibu Sinta.
"Benar." Ucap Pak Prabu.
"Kalau itu demi Papah Mamah." Ucap Luna.
"Makasih sayang." Ucap Pak Prabu.
****
"Saya sudah bicara sama Luna, untuk jauh dari Firza. Bahkan Luna pun dia akan pindah tugas sangat jauh, ini demi persahabatan kita biar ada yang berkorban, yang waras mengalah walau sakit." Ucap Ibu Sinta.
"Maaf kan saya sama Mas Wahyu, ini pun karena Surya sudah banyak membantu bisnis suami dan anak saya. Dan maaf karena Luna pun bukan anak yang lahir dari rahim kamu."
"Jadi karena itu, kalian karena itu. Orang tua ingin anak nya bahagia, kami mengalah karena kalian memiliki ke niat an dan kalian beralasan karena Luna bukan anak saya dan Mas Prabu. Tapi kalau anak kandung kamu seandainya, apa kalian terima?"
"Sinta, dengar kan saya dulu, mereka itu banyak membantu dan mendonorkan uang nya untuk modal usaha, saat ini kami butuh dana hanya itu satu - satu nya." Ucap Ibu Wike.
*****
Firza mencoba menghubungi Luna namun nomer ponsel nya tidak aktif, bahkan berkali-kali pun.
"Kenapa? " Tanya Aldi.
"Bang nomer Luna kok nggak aktif. " Jawab Firza.
"Coba pakai nomer Saya. " Ucap Aldi.
Firza pun mencoba menghubungi Luna lewat ponsel Aldi tapi tidak ada jawaban dan nomer pun tidak aktif.
"Nggak aktif. " Ucap Firza.
"Kok nggak aktif? "
"Iya, nggak aktif. "
****
"Sus, kok ruang Dokter Luna tutup. " Ucap Dania.
"Dokter Luna dan Dokter Roni sedang acara perpisahan, mereka kan nanti malam berangkat. " Ucap Suster Tia.
"Kok saya nggak tahu sih. " Ucap Dania.
"Hanya simbolis penyerahan surat tugas baru nanti mereka akan pamitan sama kita." Ucap Tia.
"Kok nggak bilang , tahu - tahu berangkat sekarang. " Ucap Dania dengan mata berkaca - kaca.
Dania berlari menuju meeting rooms, Dania dengan terisak menerobos masuk saat kepala Dinas Kesehatan, Direktur rumah sakit sedang menyerah kan surat Tugas pada Dokter yang akan berangkat ke tempat tugas yang baru.
"Luna..!!! " Panggil Dania hingga membuat semua nya menoleh ke arah Dania.
Hiks..Hiks.. hiks. .
"Kamu kenapa nggak bilang, kalau nanti malam akan berangkat?"
Hiks.. Hiks.. Hiks..
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Ryanti Yanti
orang tua egois,, ank yg jadi korban
2022-11-14
0
Anis Nur Aidah
aku sayang luna...knp pisah...kalau luna hamil gmn
2022-11-06
1
Novi Azza
smga dapat jodoh yang lebih baik luna💪💪💪🥰🥰🥰
2022-11-06
1