"Kamu ada apa malam - malam ketuk pintu kamar? " Tanya Hilda.
"Bisa bantu saya? " Jawab Luna kembali bertanya.
"Bisa, ada apa? " Tanya Hilda.
"Tolong jaga rahasia ini." Jawab Hilda.
"Iya, yuk masuk dulu. " Ucap Hilda.
"Ini." Luna memberikan alat test pack kepada Hilda dan langsung menatap ke arah Luna.
"Siapa bapak nya? " Tanya Hilda yang tahu dengan status Luna.
"Ada, tapi kita sudah pisah. " Jawab Luna.
"Bagaimana juga, dia harus tahu."
"Tolong, jangan cerita sama Roni atau Danil."
"Gimana nggak cerita, orang hamil itu perut nya akan besar. "
"Saya akan atasi semua nya masalah besar nya. "
"Kamu tidak ada niat menghilangkan nyawa nya kan? "
"Tidak, saya tidak akan melenyapkan nya. Ini anak akan saya besarkan."
"Terus, bagaimana dengan keluarga kamu?"
"Itu urusan nanti, tapi saya ingin minta tolong cek kandungan saya. Karena saya ini merasakan hal yang berbeda hamil nya. "
"Maksud nya? "
"Sejak datang kemari, saya suka mimisan, bahkan nyeri sendi. "
"Besok saya akan periksa kandungan kamu."
"Sekarang, saya minta sekarang."
"Tapi kan udah malah Luna. "
"Please."
*****
Hilda mengarahkan alat pada perut Luna,dan tampak di layar monitor sangat jelas ada sebuah janin yang masih sangat kecil.
"Itu calon anak kamu. " Tunjuk Hilda. Luna tersenyum dengan mata yang berkaca - kaca.
"Dia bagaimana kondisi Hilda? " Tanya Luna.
"Alhamdulillah sehat, tapi saya lihat kandungan kamu baik - baik saja. Untuk rasa nyeri nya kamu bisa cek ke Dokter Ortopedi deh. "Jawab Hilda.
" Maksud nya Dokter Tulang? "
"Iya, takut nya ada masalah pada tulang."
"Saya harus ke rumah sakit kota? "
"Iya, kamu harus kesana. "
"Iya nanti saya akan kesana. "
"Sebaiknya hati - hati, kondisi kamu itu lemah."
"Makasih saran nya, kamu kenal Dokter Ortopedi nya? "
"Nggak sih, tapi coba kesana."
"Baik, makasih ya. "
"Sama - sama, saran saya kamu kasih tahu Bapak nya. "
*****
"Saya akan menikah Bang. " Ucap Firza.
"Sama Luna? " Tanya Aldi.
"Sama Dania." Jawab Firza.
"Kamu terima dia? "
"Luna sudah lost contact, saya tidak bisa menghubungi nya apalagi dia kasih kabar."
"Pernikahan jangan sampai kamu buat untuk main - main, kasihan Dania. "
"Mengerti perasaan orang lain, mereka saja tidak mengerti perasaan saya."Ucap Firza.
" Saya juga tidak tahu kabar Luna bagaimana, dia sehat atau tidak, dia betah atau tidak saja Saya nggak tahu. " Ucap Firza kembali.
*****
"Kamu sudah makan Al? " Tanya Ibu Wike.
"Sudah Tante. " Jawab Aldi.
"Kamu itu jarang kemari, pasti kalau ada butuh nya baru kemari. " Ucap Ibu Wike tersenyum.
"Benar Tan, Aldi ada yang ingin di bicarakan sama Tante. " Ucap Aldi.
"Kamu mau bicara apa? Kalau pinjam uang Tante lagi nggak punya. "
"Tante itu, tahu saja kalau kepepet Saya kesini. " Ucap Aldi tersenyum.
"Kamu mau bicara apa? "
"Gini Tante, apa Tante tidak bisa batal kan rencana pernikahan Firza sama Dania? "
"Kenapa? Firza minta bantuan apa sama kamu? "
"Dia sih nggak minta bantuan apa - apa, hanya saja cerita sama Saya. "
"Terus kamu kenapa nggak kejar Luna? Sudah putus sama Firza. "
"Katanya nggak boleh, karena bukan anak kandung Om Prabu? "
"Aldi, asli nya Tante sama Om tidak masalah tentang status Luna. Tapi kami terlilit hutang sama Om Surya. Bagaimana kami membayar nya, hanya Firza yang bisa bantu. Dan Dania mencintai Firza. "
"Tapi Tante harus tahu, putus nya mereka itu hanya terpaksa. Mereka masih saling mencintai, disini Luna yang mengalah. "
"Tapi Firza setuju. "
"Setuju, di balik kesanggupannya Tante sama Om nggak akan pernah tahu bagaimana perasaannya. Andai tahu, pasti Tante sama Om akan diam saja. "
*****
Luna pun masuk ke dalam ruang praktek Dokter Ortopedi, Dokter Sulaiman. Luna tersenyum dan bersalaman dengan nya.
"Dokter Luna. " Sapa nya.
"Siang Dokter. " Balas Luna.
"Suatu kebanggaan bisa bertemu langsung dengan Dokter, apalagi dengar Dokter dikirim kemari. "
"Ini adalah suatu tugas mulia Dok, Saya senang bisa bergabung di tempat Dinas yang baru. "
"Dokter Luna memiliki keluhan apa? "
"Begini Dok, Saya sering merasakan sakit di bagian belakang, sendi itu sakit dan linu. Bahkan rasanya saat tiba disini saja, Saya pikir ini adalah karena capek, tapi nggak hilang - hilang. Saya takut ini bukan capek biasa. "
"Kenapa datang kemari? " Tanya Dokter Sulaiman.
"Saya ingin memeriksa kondisi tulang saya." Jawab Luna.
"Saya akan cek, tapi kalau memang baik - baik saja Dokter harus melakukan pemeriksaan menyeluruh takut nya ada gejala lain."
Dokter Sulaiman pun memeriksa tubuh Luna, dengan teliti Dokter Sulaiman mengecek ny hingga melakukan scan pada tulang.
"Bagaimana Dok hasil nya? "
"Tulang nya baik nggak ada masalah, radang sendi juga bukan, Saya sarankan untuk ke Dokter Spesialis Onkologi. "
"Dokter Onkologi..!!! "
"Iya, saya takut ini Leukimia. Jadi untuk lebih detail lagi biar jelas saya rujuk kesana."
"Nggak mungkin saya sakit parah Dok. "
"Sekarang saya tanya, gejala apa yang di rasakan? "
"Mimisan, nafsu makan berkurang."
"Nah, jadi untuk jelas nya dari sini saya sarankan ke Dokter Onkologi."
*****
Luna menunggu antrian di depan Dokter Spesialis Onkologi, hati nya mulai tidak menentu sambil mengusap perut nya yang masih rata.
Terdengar nama Luna di panggil, Luna pun masuk kedalam ruang Praktek Dokter Spesialis Onkologi.
"Siang Dok. " Sapa Luna.
"Siang." Sapa Dokter.
"Om Mulya..!!! "
"Masya Allah, ponakan Om ada disini. " Ucap Dokter Mulya langsung mendekat ke arah Luna.
"Om katanya bukan tugas disini bukan nya tugas di Daerah w ya? "
"Iya tapi Om sekarang pindah kesini, kamu sekarang katanya di daerah k tugas di pedalaman. "
"Benar Om, Alhamdulillah punya pengalaman."
"Om senang, wajah kamu tampil di TV. Nugroho bawa kamu hingga terkenal. "
"Ah.. bisa saja, padahal saya itu sedang buat tesis sama dia. Ini juga kalau Sidang, saya akan balik dulu. "
"Sukses lah kamu, tapi ingat kalau sudah dekat sama Nugroho kamu akan sering di bawa ke Luar Negeri seminar disana, dia sering bawakan seminar kamu harus siap sebagai pembawa seminar, kalau ada murid nya yang pintar pasti dia akan bawa dan untuk tampil di publik. "
"Masih jauh Om. " Ucap Luna.
"Ada apa kamu kemarin? "
"Atas rujukan Dokter Sulaiman, saya untuk di periksa sama Om. "
"Kamu memiliki gejala seperti kanker? "
"Mungkin."
"Om periksa kondisi kamu dulu. "
"Saya sering mimisan, nyeri sendi. "
"Gusi berdarah? "
"Nggak."
"Om takut nya ini tanda - tanda Leukimia."
"Bagaimana kalau benar positif? Saya sedang hamil Om. "
Dokter Mulya menatap tajam ke arah ponakan nya dan di urungkan untuk memeriksa Luna.
"Kamu kenapa tidak undang Om kamu? Kamu anggap apa Om ini? "
"Om jangan salah paham dulu, Luna belum nikah. "
"Apa, belum nikah kamu hamil...!!! "
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Murni Zain
ya Allah kasih an Luna .. semoga Luna baik" saja.
hanya bawaan ibu hamil 🤲🙏
2022-11-08
1
Naufal Zaidan
makin seru
2022-11-08
1
Aeni Aeni
Sungguh miris hdp Luna,,
Org tua kdg2 menuturkan egonya dr pd perasaan ank2nya..
Semoga Luna cpt sembuh.Aamiin
2022-11-08
2