Kejujuran Hati

"Kamu kenapa makan nya dikit? " Tanya Ibu Sinta.

"Lagi nggak nafsu saja Mah. " Jawab Luna.

"Kenapa? Masakan Mamah kamu nggak enak ya? " Tanya Pak Prabu.

"Nggak kok Pah, lagi nggak doyan makan saja." Jawab Luna.

"Bagaimana, untuk tesis kamu sudah ada perkembangan? " Tanya Ibu Sinta.

"Masih sedikit lagi revisi. " Jawab Luna.

"Oh iya setelah lulus S2 apa kamu tidak ingin bekerja di rumah sakit milik Papah? "

"Seperti nya masih berat meninggal kan rumah sakit lama, mungkin untuk praktek sore di rumah sakit. "

"Nggak mau full? "

"Nggak Pah, itu rumah sakit pertama yang Luna lamar. "

"Dania nggak ambil S2? "

"Nggak tahu, mungkin ambil tapi nanti. "

"Oh iya Luna, kemarin Dokter Danil sudah pulang dari Afrika dia ingin bertemu kamu."

"Bilang saja sibuk. "

"Kamu bukan nya sama Danil itu akrab saat kuliah, dia , Roni sama kamu itu dekat banget." Ucap Ibu Sinta.

"Saya tidak mau bertemu dengan dia lagi. "

"Dia sudah menjadi Dokter saraf sekarang, bahkan sering mengisi berbagai seminar. "

"Terus, dengan embel - embel begini Papah mau apa? Saya itu sudah sakit hati sama dia."

"Masa lalu kamu sama Danil itu sudah berakhir, dia pun bilang sama Papah salah."

"Danil sudah merebut masa depan Saya, karya ilmiah Saya dia ambil sehingga saya tidak bisa mengikuti program itu. "

"Danil menyesal. "

"Menyesal, setelah berhasil mendekati Profesor Albi. "

Pak Prabu dan Ibu Sinta hanya diam dan melanjutkan makan nya, sedang Luna memakan paksa untuk masuk kedalam mulut nya.

"Danil akan bergabung di rumah sakit Papah."

"Silahkan Pah, saya tidak melarang."

****

Luna memasuki kamar nya, terlihat bingkai photo mereka bertiga, bahkan banyak photo Firza menghiasi kamar nya.

"Kamu itu buat saya lupa segala nya, masalah saja hilang saat lihat wajah kamu. Tapi sayang, kamu tidak bisa saya gapai. "

Ceklek

Ibu Sinta masuk dan tersenyum saat melihat Luna sedang menatap ke arah photo Firza.

"Apakah, anak Mamah sama Papah, perlu bantuan untuk mendekati Firza secara serius? "

"Nggak Mah, jangan biar Luna mencintai nya dalam diam. "

"Kenapa? "

"Firza bukan untuk saya, tapi untuk Dania. "

"Dania juga suka? "

"Bahkan Tante Wike pun mendukung dan berusaha mendekat kan kedua nya. "

"Mamah harus bilang sama Wike. "

"Mah, tolong jangan. Jangan membuat persahabatan tiga keluarga hancur hanya gara - gara perasaan Luna. Firza pun seperti nya menyukai Dania. "

*****

Buuggghhh

Buuuggghhh

"Hey... hey.. Firza stop. " Ucap Robby.

"Gara - gara dia meledakkan Bom, nyawa saya Hampir hilang. " Ucap Firza emosi.

"Ampun Pak.. maaf...!! " Udah Penjahat .

"Maaf kata kamu, maaf nya kamu tidak bisa mengembalikan nyawa mereka, kamu berhasil selamat tapi kamu kena sial timah panas ini menembus kaki kamu. "

"Firza, cukup. " Ucap Aldi datang.

"Bawa dia, jangan sampai saya hukum kamu." Ucap Aldi.

"Dan, gara - gara dia. "

"Saya bilang cukup, hukum sudah berjalan. Jangan sampai penjara pun ikut sama kamu." Bentak Aldi.

"Komandan, seperti nya mereka itu residivis yang di cari - cari. " Ucap Robby.

"Mereka itu anak buah, permainan mereka menyandera, Bom sebagai alat mereka melarikan diri, sayang nya mereka kena apes."

Aldi menatap ke arah Firza yang sedang duduk sambil meminum mineral botol.

"Punggung kamu sudah pulih ya seperti itu? " Tanya Aldi.

"Iya Bang. " Jawab Firza.

"Adik sepupu Abang, yang paling ganteng dari kecil kalau emosi begini. Asal nanti kalau sama wanita jangan kasar. "

"Ya nggak lah Bang. "

"Dan sekarang nggak, orang nya saja belum punya pacar. " Ucap Robby.

"Masa, cepat cari. "

"Abang juga udah berumur belum nikah - nikah. "

"Bagaimana mau nikah, Luna nya saja nggak mau. "

"Sudahlah Bang, cari yang pasti - pasti aja. "

"Benar Dan, nih kayak Saya anak udah 3 , kenapa? karena Saya menikah dengan wanita yang mencintai Saya, dari pada Saya cinta sama dia tapi dia nya nggak cinta. " Ucap Robby.

"Kalau begitu kamu carikan untuk Saya. " Ucap Aldi.

****

"Prof, ini tesis Saya tolong berikan Saya masukan. " Ucap Luna.

"Saya terima tesis kamu, oh iya kamu mau kan mengisi acara talk show seputar dokter muda hebat dimana nanti kamu sebagai bintang tamu nya dan Saya juga di undang kesana. Ini kesempatan kamu untuk terkenal."

"Selebriti Dokter. "

"Nah.. itu, kamu siap? "

"Siap Prof. "

"Ok Saya bawa, oh iya Dokter Prabu berpesan pada Saya. "

"Sudah Prof, Saya tidak mau bawa nama Papah Saya. Kalau begitu Saya permisi. "

**

"Luna, Saya tadi cari kamu. "

"Habis bertemu Profesor Dokter Nugroho, kenapa? "

"Saya tidak pegang UGD lagi, sekarang memeriksa pasien di setiap ruangan. "

"Selamat, kembali lagi kemari. "

"Ya.. menggantikan Dokter Murni yang pindah. Kamu juga pasti pindah kan nanti di rumah sakit sendiri? "

"Nggak, Saya tidak akan pindah. Danil ada disana? "

"Apa Danil di rumah sakit Dokter Purba? " Ucap Roni.

"Kamu jangan pura - pura nggak tahu, kalau Danil pulang dan langsung praktek di

" Sumpah saya tidak tahu. "

****

"Nih.. saya bawakan kwaci. " Ucap Firza

"Kwaci lagi. " Ucap Dania.

"Aduh sayang, kamu mau apa? " Tanya Firza sambil menaik turun kan kedua alis nya.

Luna hanya diam menunduk sambil membuka kulit kwaci, satu persatu.

"Mau roti bakar dong, lapar. " Ucap Dania.

Kini mereka berada di atas rumah pohon di belakang rumah Dania, yang menjadi tempat mereka berkumpul.

"Ok saya pesan kan, kamu mau apa Luna? " Tanya Firza.

"Kwaci saja sudah cukup. " Jawab Luna.

"Kamu diet? " Tanya Dania.

"Nggak, hargai pemberian orang. " Jawab Luna sambil senyum.

"Nggak jadi, kwaci aja. " Ucap Dania

"Saya yang bayar loh, baru gajian nih. Harga roti bakar nggak akan menghabiskan gaji saya. " Ucap Firza.

****

"Hati - hati ya. " Ucap Dania saat Luna dan Firza pamit pulang.

"Lun, jaga jodoh Saya, awas saja kalau lecet."Bisik Dania.

" Tenang saja, dikit kok. " Ucap Luna.

"Ih... jangan dong. "

"Dah ah.. balik dulu, bye...!! " Ucap Luna pamit.

"Dah... Dania. " Ucap Firza.

Didalam mobil, Firza dan Luna bernyanyi lagu favorite mereka, It's my love dengan hentakan musik yang sangat keras.

Hingga sampai juga di depan rumah Luna, Firza dan Luna saling tersenyum dan saling menatap.

"Bang Aldi jadi kamu tolak? "

"Bahas dia terus. "

"Dia itu Kakak sepupu Saya yang belum nikah, kamu tahu kamu cinta pertama dia. "

"Firza."

"Iya."

"Boleh saya jujur? "

"Boleh, bilang saja. "

"Tapi kamu jangan marah ya. "

"Nggak, saya nggak akan marah. Memang nya kenapa? "

"Jujur saya pun memiliki cinta pertama, dari dulu saya suka tapi saya tidak tahu kalah perasaan saya seperti ini pun ada yang sama. Saya itu mencintai seorang pria yang sangat dekat dengan Saya, bahkan sudah tahu baik buruk nya. "

"Saya kenal dia? "

"Iya kamu kenal dia, tapi disisi lain Saya tidak ingin menyakiti hati seseorang yang sudah saya anggap saudara. "

"Apakah, pria itu suka sama kamu? "

"Saya mencintai nya dalam diam, apakah boleh Saya bilang saat ini Saya mencintai kamu."

Terpopuler

Comments

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

bagus luna,,,lebih baik kamu jujur

2022-11-14

1

NauraHaikal

NauraHaikal

lanjut mb' say.... smg luna mndptkn yg terbaik y... 🥰🥰

2022-11-03

1

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

aduh geger nih bakalan , persahabatan bakal hancur

2022-11-02

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 64 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!