Perasaan Terbalas

"Kamu tadi ketemu Luna di depan? " Tanya Pak Prabu.

"Iya, Luna masih marah. " Jawab Danil.

"Sabar ya, kamu sedikit - dikit dekati Luna. "

"Iya Dok, ehm... saya kemari sekalian kasih CV saya, seharusnya di rumah sakit tapi disini. Karena tiga hari ke depan akan ada seminar jadi saya tidak bisa datang ke rumah sakit. "

"Baik nggak masalah, jadwal sementara akan di ganti sama Dokter lain. Dan Roni juga bergabung disana, dia ambil praktek sore hanya anak saya yang tidak mau. "

"Iya, Roni juga bilang. Oh iya kemarin saya lihat Luna di salah satu acara TV, selamat Dok anak nya sekarang terkenal. "

"Alhamdulillah, saya sebagai Papah nya merasakan bangga. "

"Luna pantas mendapat kan itu. "

*****

"Wike, bisa saya bicara? " Tanya Ibu Sinta.

"Bicara apa Sinta? " Tanya kembali Ibu Wike.

"Saya hanya ingin terus terang sama kamu, sebagai seorang Ibu. " Jawab Sinta.

"Bicara apa? "

"Apa kamu bisa untuk menggagalkan perjodohan Dania dan Firza? "

"Kenapa? "

"Sejak lama Luna itu suka sama Firza. "

"Kamu kenapa baru bilang? "

"Saya tidak tahu, Saya tolong anak Saya sama anak kamu. "

"Tapi Saya tidak bisa menggagalkan nya, nggak enak sama Rika. "

"Saya mohon, pernikahan nya harus sama Luna. "

"Sinta, maaf tidak bisa. Kamu tahu kan Rika, bagaimana sifat nya, dan Saya pun perhatikan Firza lebih condong ke Dania. Jadi Saya tahu perasaan seorang Ibu pada anak nya. Kalau Saya nikah kan Firza dan Luna, seperti nya itu tidak mungkin. "

"Maaf kan saya Wike, Saya hanya ingin anak saya bahagia. "

"Saya paham, Aldi sangat mencintai Luna, dia pun sejak lama suka sama Luna. "

"Saya tahu, dan tolong kamu jangan cerita sama Firza tentang ini."

"Iya, Saya tidak akan katakan."

*****

Jalanan macet, Pendemostran berteriak sepanjang jalan, hingga gas air mata di tembak kan ke arah atas.

Dania terjebak di kemacetan, pendemo semakin brutal hingga pasukan dari Brimob turun ke lapangan.

"Hallo, tolong pasien Saya, alihkan ke Dokter Luna karena Saya terjebak macet. " Ucap Dania melalui saluran telepon nya.

"Baik Dok, Saya akan laporkan ke Dokter Luna."

"Terima kasih Suster Mia. " Ucap Dania langsung mematikan ponsel nya.

"Aduh, ini sih bakalan macet berjam - jam dong. " Ucap Dania.

Dor

Dor

Dor

Buuummm

"Aduh, ini sih anarkis sekali. " Dania pun panik, terlihat beberapa pendemo lari dan banyak yang terluka, pendemo sebagian besar membawa senjata tajam, bahkan terlihat ada yang melawan.

"Hah.. itu Firza, ya Allah Firza di dorong. " Ucap Dania.

Dania pun keluar dan berjalan mendekat, Firza pun menciduk pria yang mendorong dan melawan yang, dengan lengan yang melingkar di leher nya.

Dania melepas kan sepatu hak tinggi nya berjalan ke tengah kericuhan.

Kyyyaaaaaaaa Pleeeettttaaaaakkkk

Dania memukul kepala pria yang mendorong Firza dengan ujung hak nya hingga pingsan, dan Firza pun kaget.

Aaaaawwwww

Buuuuggghhh

Dania terjatuh akibat, dorongan beberapa pria yang melawan Para petugas.

"Robby, tolong aman kan orang ini? " Perintah Firza.

"Bantu, bawa ke tim medis. " Ucap Robby.

Firza langsung membantu Dania berdiri dan berjalan memapah menjauh dari kericuhan.

"Kamu sedang apa disini? " Ucap Firza dengan suara lantang.

"Saya terjebak macet, dan melihat kamu di tendang, gitu sama pria tadi. Untung saya pukul pakai sepatu hak tinggi Saya, klenger tuh dia. " Ucap Dania.

"Tapi bahaya Dania, kalau kamu terkena senjata tajam bagaimana? Tadi saja kamu terdorong. "

"Habis, Saya lihat dia kasar sama kamu. "

"Sudah tugas Saya menghadapi beginian."

****

"Pakaian kamu kotor? " Tanya Luna.

"Iya terdorong pendemo, untung Firza membantu Saya keluar dari zona macet. Dan mobil biar urusan Firza. " Jawab Dania.

"Kamu kenapa ada di tengah - tengah pendemo? "

"Karena ada pendemo yang menendang Firza, Saya nggak terima dong cowok yang Saya sukai di aniaya. "

"Tapi itu bahaya Dania. "

"Jiwa raga ini Saya pertaruhkan untuk my baby Firza. "

Luna tersenyum dan memberikan laporan beberapa pasien yang di periksa nya.

"Ini laporan pasien kamu, lain kali jangan pernah ikut campur urusan Aparat, walau kamu cinta sama Firza bukan tempat nya. "

"Tapi di depan mata Luna? "

"Kalau masih ingin hidup, lihatin saja. Firza juga lebih pintar dari mereka. "

****

"Aneh kan tuh orang, tiba - tiba datang pukul tuh kepala pria itu. " Ucap Firza sambil berbaring di atas ayunan besar bersama Luna di rumah nya.

"Dania itu cinta sama kamu. " Ucap Luna.

"Hah.. cinta, jangan ngaco kita ini sahabat an." Ucap Firza.

Luna berbaring di lengan Firza sambil menatap terang nya bulan, dengan bintang yang berkelap kelip.

"Serius, Dania suka sama kamu. " Ucap Luna.

"Tapi Saya suka nya sama kamu. " Ucap Firza dan Luna menolehkan wajahnya ke Firza.

"Kamu itu suka bercanda. " Ucap Luna mengarahkan kepala nya di ke atas.

"Saya serius, Saya mencintai kamu. "

"Tapi Dania, dan kedua orang tua kalian itu ingin nya kamu sama Dania. " Ucap Luna.

Firza memiringkan tubuh nya dan menatap dekat wajah Luna, hingga hidung mereka saling menyentuh.

"Saya mencintai kamu, yang Saya cintai itu adalah kamu. " Ucap Firza.

"Saya pun mencintai kamu. " Ucap Luna.

Firza dan Luna tersenyum dan saling berciuman, hingga berakhir dengan saling menempel kan kening nya.

"Tolong, rahasiakan hubungan kita dari Luna."

"Iya, Saya janji. "

"Tolong jaga perasaan nya. "

"Janji."

****

Luna berbaring di atas tempat tidur sambil memegang bibir nya, masih merasakan ciuman Firza di bibir nya.

"Akhirnya, perasaan Saya terbalas. " Ucap Luna.

Ponsel pun berdering, Firza menelepon nya dengan segera mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo." Sapa Luna.

"Sudah mau tidur? " Tanya Firza dari seberang.

"Belum." Jawab Luna.

"Kenapa? "

"Nggak bisa tidur. "

"Mikirin cowok paling ganteng ya? "

"Kok tahu. "

"Kan orang jatuh cinta itu begitu. "

"Sok tahu. "

"Emang benar, tidur nya jangan malam - malam, dan jangan lupa mimpiin pacar kamu yang paling ganteng. "

"Eh.. sudah dulu, Dania menelepon nih. Angkat dulu ya. " Ucap Firza*.

"Iya, angkat saja. " Ucap Luna dengan perasaan cemburu.

Telepon pun di matikan, Luna menatap photo mereka bertiga dan langsung menutup photo tersebut dengan boneka besar nya.

"Maaf kan saya Dania, maaf kan saya kalau kita ini saling mencintai. "

***

"Habis telepon sama siapa sih? " Tanya Dania dari seberang.

"Habis teleponan sama Luna, kenapa? Cemburu. " Jawab Firza.

"Nggak juga sih, ehm... besok kan libur, kita jalan yuk. " Ajak Dania.

"Bertiga? "

"Iya, bilangin ya sama Luna sekalian. Kita udah lama nggak liburan bareng. "

"Boleh."

"Ajak juga dong Bang Aldi, biar PDKT sama Luna. "

"Ok, nanti Saya tanyakan dia ya, ada acara tidak. "

"Ok Saya tunggu ya.. "

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

yeeee,,,akhirnya cinta luna terbalas

2022-11-14

1

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

uhh akhirx terbalazkan... tpi klo dfikir hubungan kedepannya gmn klo firza aja gak tegas. jgn smpai luna menyerah dn prg loh 🙄😣

2022-11-04

1

NauraHaikal

NauraHaikal

lanjut mb' say🥰🥰

2022-11-03

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 64 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!