Mengungkapkan Hati

"Dania, kamu bawa apaan? " Tanya Ibu Wike.

"Ada buah, ada bolu. " Jawab Dania.

"Kamu bawa apaan Luna? " Tanya Dania.

"Bawa badan. " Jawab Luna kecut.

"Luna, wajah Firza ganteng banget saat tidur." Bisik Dania.

"Bukan nya , kamu sering lihat dia tidur sebelum nya? " Ucap Luna.

"Beda, ini mah ganteng banget. "

"Karena kamu punya rasa. "

"Mungkin."

Luna duduk diam di sofa, terlihat Dania mengobrol akrab dengan Ibu Wike, saat itu Firza bangun Dania langsung menyapa Firza.

"Kamu sama siap malam - malam kesini? " Tanya Firza dengan suara khas bangun tidur.

"Sendiri an, gimana keadaan nya? " Tanya Dania.

"Sudah mendingan. " Jawab Firza lalu menoleh menatap Luna yang sedang duduk di sofa.

"Luna, kamu dari tadi? " Tanya Firza.

"Sama dengan Dania datang nya, tapi kita nggak janjian tahu - tahu ketemu di sini." Jawab Luna.

Firza tersenyum menatap Luna, begitu juga Luna. Dania melihat nya dan langsung menutupi pandangan Luna dari Firza dengan tubuh nya.

"Kalau begitu saya pamit ya, Luna kita pulang yuk. " Ajak Dania.

"Oh ya hayu. " Kata Luna.

"Hati - hati ya di jalan. " Ucap Ibu Wike.

Luna dan Dania pun mencium punggung tangan Ibu Wike dan lalu pamit pada Firza.

"Firza, kamu itu sahabat an sama mereka berdua, apa tidak ada rasa gitu? " Tanya Ibu Wike.

"Bunda Ibu bicara apa sih? " Ucap Firza.

"Tapi Ibu Lihat Dania seperti nya suka sama kamu, Ibu setuju loh kalau kamu sama Dania."

****

"Pagi." Sapa Luna berjalan masuk bersama kedua perawat lalu meletakkan stetoskop nya pada dada Firza memeriksa kondisi nya.

"Bagaimana, masih ada yang di rasa? "

"Sedikit."

"Belajar miring ke kiri dan kanan ya, jangan telungkup terus. Pelan - pelan nanti baru duduk. "

"Siap Bu Dokter. "

"Firza."

"Iya, kamu pernah nggak berfikir. "

"Pagi." Sapa Dania sehingga ucapan Luna terputus.

"Gimana kondisi nya? " Tanya Dania.

"Alhamdulillah baik. " Jawab Firza.

"Tante mana? " Tanya kembali Dania.

"Pulang dulu. " Jawab Firza.

Dania menyenggol lengan Luna memberikan sebuah kode, dan Luna pun mengerti.

"Firza, saya mau visit lagi ke kamar lain."

"Makasih ya. "

Luna pun pergi sambil tersenyum ke arah Dania, dan meninggalkan Dania bersama Firza.

"Kok belum di makan? "

"Nanti tunggu Ibu. "

"Saya suapin ya? "

"Boleh."

Dari balik pintu Luna melihat Dania menyuapi Firza dengan tersenyum Luna melanjutkan langkah nya.

*****

"Ini buat kamu. " Ucap Roni menyerah kan coffelate pada Luna.

"Makasih ya Ron. " Ucap Luna sambil meminum Coffelate pemberian dari Roni.

"Gimana kondisi Firza? "

"Baik, sudah ada perkembangan, tiga hari lagi sudah bisa pulang. "

"Perasaan kamu sama Firza bagaimana? "

"Masih sama Roni, tapi yang membuat saya sedih. Dokter Dania menyukai dia juga, malah dia sangat akrab sama Ibu nya dan Firza. "

"Kamu tahu Dania suka itu kata siapa? "

"Dania sendiri yang bilang kalau suka sama firza."

"Terus? "

"Apakah saya harus bersaing dengan sahabat saya? "

"Apakah kamu melihat, Firza itu suka sama siapa? "

"Dia itu orang nya care sama siapa saja, tapi entah lah dia tidak pernah curhat suka sama siapa. "

****

"Luna sudah kesini? " Tanya Aldi.

"Biasanya pergantian shif dia akan kesini dulu. " Jawab Firza.

"Firza, menurut kamu Luna itu tipe cewek yang bagaimana? " Tanya Aldi.

"Asik Bang, dia itu terlalu sederhana." Jawab Firza.

"Kenapa memang nya? "

"Mendapatkan hati dia susah sekali."

"Kurang ilmu nya. "

Aldi dan Firza tertawa dan saat itu Luna datang dan menyapa kedua nya, bersama dua perawat dan dua perawat pengganti.

"Firza, sekarang ganti shif, nanti seperti biasa sama Dokter Luki untuk shif sore hingga Pagi." Ucap Luna.

"Iya, kamu mau langsung pulang ? "

"Sepertinya iya. "

Aldi menatap Luna yang sedang menulis laporan dan memeriksa infus Firza.

"Tolong nanti dosis nya di kurangi, bilang sama Dokter Lukman untuk tidak memberikan obat ini. " Ucap Luna pada salah satu perawat.

"Baik Dok. " Ucap perawat.

"Kalau begitu , saya lanjut jalan. "

Aldi mengejar Luna dan memanggilnya nya, Luna pun menoleh dan berhenti melangkah.

"Bang Aldi, ada apa? " Tanya Luna.

"Pulang sama Abang yuk? " Ajak Aldi.

"Saya bawa mobil Bang. "

"Saya kemari sama teman, Abang antar kamu sampai rumah pakai mobil kamu, nanti teman Abang akan jemput Abang. " Ucap Aldi.

"Tapi Bang. "

"Ayolah, mau ya atau kamu naik ke mobil Abang. "

"Baiklah, kalau memaksa. "

Aldi tersenyum lalu Luna pergi ke dalam ruangan nya untuk mengambil tas dan kunci mobil.

Saat di parkiran, Dania melihat Luna masuk kedalam mobil nya bersama Aldi dan langsung Dania memotret nya.

"Ternyata kamu jadi juga sama Bang Aldi." Ucap Dania.

*****

"Tante." Sapa Dania.

"Eh kamu, masuk sore? " Tanya Ibu Wike.

"Iya Tante, eh Tante coba lihat ternyata Luna sama Bang Aldi. " Jawab Dania sambil menunjukkan photo pada Ibu Wike.

"Wah... Salamah sama Aji harus tahu ini. "

"Mereka pasti senang ya, akhirnya Luna sama Bang Aldi. "

"Dania."

"Iya Tante? "

"Kamu suka sama Firza? "

Dania tersenyum dan menunduk malu, Ibu Wike lalu merangkul pundak Dania.

"Tante, berharap kamu menjadi menantu Tante. "

"Tante serius? Bisa bantu saya? " Ucap Dania merasakan kesempatan berpihak padanya.

"Iya, Tante akan bantu kamu. "

"Makasih Tante. "

*****

"Makasih Bang, sudah di antar pulang, walau aneh yang antar nya nunggu di jemput. " Ucap Luna sambil tersenyum.

"Kan jarang - jarang begini. " Ucap Aldi tersenyum.

"Luna."

"Iya Bang. "

"Mau nggak kamu jadi pacar Abang? "

"Jawaban yang sama seperti dulu Bang."

"Kamu tahu, Abang itu sangat sayang sama kamu, tapi hati kamu entah kenapa tidak pernah bisa luluh sama Abang. "

"Karena hati saya ada pada orang lain. "

"Kamu mencintai pria lain? "

"Iya Bang, lebih tepat nya mencintai dalam diam. "

"Kenapa? "

"Abang tidak perlu tahu, tapi saya hargai Abang yang mencintai saya. Tapi maaf saya belum siap membuka hati untuk pria lain, hati saya hanya pada dia. "

"Abang tetap akan tunggu kamu sampai kamu bisa membuka hati. "

"Maaf kan Abang kalau memaksa. "

*****

Firza membaca status di sosmed milik Luna status yang tidak jauh - jauh dari berbagi ilmu tentang kehidupan sehari-hari yang sehat ala Dokter Luna.

Pengikutnya hampir menuju 1 M, bahkan hampir di sejajar kan dengan para pesohor tanah air.

"Kamu itu luar biasa Luna, karena keaktifan kamu dan keuletan kamu hingga kamu di kenal. "

"Sayang."

"Ibu, Ayah mana? katanya mau kesini. "

"Ayah, sedang di jalan nanti juga sampai. Eh tadi Ibu lihat photo di Dania. "

"Lihat apa? "

"Ternyata Luna sama Aldi. "

"Mereka belum jadian bu, Bang Aldi baru PDKT. "

"Kalau kamu PDKT sama Dania bagaimana? "

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

dania kok gitu ya

2022-11-14

2

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

3 sahabat rebutan laki pasti ada 1 yg egois entr mlh lbh menyakiti entr jdnya..

2022-11-02

1

⏤͟͟͞R Bellva

⏤͟͟͞R Bellva

update tiap hari y thor

2022-11-02

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 64 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!