"Bagaimana kandungan nya? " Tanya Luna.
"Alhamdulillah sehat, janin usia 6 minggu." Jawab Hilda.
"Anak saya akan lahir kan nanti dengan selamat? Dan tidak tertular penyakit saya kan? "
"Kamu pasti tahu, saya tidak menjelaskan juga. Tapi di lihat dari perkembangan si ibu seperti nya menurun. Harus ada asupan obat masuk, tapi kalau anak kamu tidak berkembang kamu harus siap."
"Iya, tapi saya ingin dia hidup. "
"Sampai sekarang kamu belum juga kasih tahu calon Papah nya? "
"Nggak usah lah, dia juga sebentar lagi punya kehidupan baru dengan istri nya. "
"Tapi anak kamu juga harus tahu Papah nya, dan dia juga harus tahu. "
"Nggak Hil, saya nggak akan kasih tahu."
*****
Roni melihat Luna baru keluar dari ruang praktek Hilda, dan langsung menemui Hilda.
"Dokter Roni, ada yang bisa saya bantu? " Tanya Hilda.
"Saya ingin tanya, apa benar Luna sakit? "
"Nggak tahu. "
"Tolong lah, kenapa saya yang teman dekat nya nggak tahu, Danil tidak mau cerita dan sekarang kamu tidak mau cerita. "
"Kamu tanyakan saja sendiri sama orang nya, Saya takut salah. "
"Ok, kalau kamu tidak mau jawab. Saya akan tanya sendiri sama orang nya. " Ucap Roni langsung keluar dari ruang praktek Hilda.
****
Braaakk
"Roni , bisa pelan nggak sih..!! " Ucap Luna, Roni lalu menutup pintu ruangan Luna.
"Kenapa kamu tidak cerita sama saya? "
"Cerita apa? "
"Kamu sakit kan? "
"Iya sakit hati, karena cinta nya untuk wanita lain."
"Tolong kamu, jangan begitu. Hilda dan Danil tahu masa Saya nggak. "
"Tapi kamu janji jangan kasih tahu Dania atau Firza dan lain nya. Cukup kita yang ada disini, Danil juga belum tahu semua nya. "
"Katakan..!! "
"Saya terkena kanker darah, dan saya sedang hamil. "
"Ya Allah, Luna kamu serius? "
"Iya, Saya serius. Ini anak Firza. "
"Kamu harus kasih tahu dia Luna, dan penyakit kamu. "
"Saya hanya fokus pada kandungan saya, berharap dia bisa berkembang. "
"Luna, ini parah Luna. Kamu akan simpan sendiri tanpa tahu mereka. Kamu tahu, di group rumah sakit sudah beredar kabar Dania akan menikah. Apa kamu tidak tahu? "
"Saya sengaja tidak mau buka. "
"Luna, Saya merasakan apa yang kamu rasakan. Tapi saya mohon, Firza atau keluarga harus tahu. "
"Roni, kasih tahu mereka disaat Saya nanti sudah tidak ada. Kamu boleh katakan semua nya, hanya satu permintaan saya sama kamu. Minta Mamah dan Papah saya untuk rawat anak saya. "
"Kamu ini bicara apa sih Luna. " Ucap Roni dengan kedua mata nya berkaca - kaca.
"Ya kalau. " Ucap Luna sambil tersenyum.
"Sudah ah.. kamu jangan cerita gitu. " Ucap Roni yang akhirnya menumpahkan air mata nya.
"Kok nangis, ih cengeng kamu. "
"Gimana nggak sedih Luna, ada sahabat yang sakit begini tambah hamil lagi. "
*****
"Luna, kabar nya baik. " Ucap Ibu Sinta.
"Syukur lah Tante, kalau kabar dia baik." Ucap Firza.
"Kalau dia telepon, sampai kan salam untuk dia. "Ucap Firza kembali.
" Nanti Tante sampai kan, oh iya sebentar lagi kalian menikah ya, semoga lancar. " Ucap Ibu Sinta dan Firza hanya diam saja.
"Kalau saya nekad, saya akan bertemu dengan Luna dan menikah sama dia Tante."
"Jangan Firza, kamu jangan bantah keinginan kedua orang tua kamu."
"Tante kenapa sih, nggak mau dukung saya sama Luna. Malah mendukung mereka? "
"Firza, Luna itu bukan anak Tante sama Om, mereka dengan alasan itu. "
"Nggak Tante, nggak Firza nggak melihat dari sana. "
"Tapi Luna memilih mundur."
*****
"Aduh kamu cantik Dania, pakai balutan kebaya pengantin nya. " Ucap Ibu Wike
"Siapa dulu dong kalau bukan anak nya Rika." Ucap Ibu Rika.
"Eh.. Ayah nya siapa dulu. " Ucap Pak Surya.
"Kalau bibit nya nggak ganteng sih y nggak bagus. " Ucap Pak Surya langsung mendapatkan gelak tawa seisi butik yang di booking oleh mereka.
"Sur, ternyata kita sudah tua ya sudah mau menimang cucu. " Ucap Pak Surya.
"Benar, Wahyu umur kita sudah tidak muda lagi. " Ucap Surya.
"Firza, nanti jangan di tahan langsung joss biar cepat hamil Dania nya. " Ucap Pak Surya namun Firza tetap diam tidak merespon.
"Ayah ini, bicara apa sih? malu tahu. " Ucap Dania.
Firza tak ingin mencoba jas dan pakaian pengantin pria nya, lebih memilih membuka galeri photo - photo Luna dan dirinya.
Dania melihat nya dan langsung mengambil ponsel milik Firza.
"Kamu kenapa sih Dania, kembalikan ponsel saya. " Ucap Firza.
"Fir, kita ini mau menikah. Kamu masih membuka photo kenangan lama, apa kamu sampai kita menikah akan tetap menyimpan nya? "Ucap Dania pelan karena tidak ingin kedua orang tua mereka tahu.
"Apa kamu tidak bisa menolak untuk menggagalkan pernikahan kita? "
"Nggak bisa. " Ucap Dania.
"Apa boleh sebelum nikah saya bertemu dengan Luna? "
"Untuk apa? "
"Untuk terakhir kalinya, walau dia jauh saya akan datangi dia kesana."
"Nggak, saya tahu kamu mau lari kan dari pernikahan ini. "
*****
Luna merasakan sakit , hingga menangis. Luna terus mencoba menahan rasa sakit itu hingga tangan nya memegang sisi tempat tidur.
"Ya Allah, sakit begini jangan sampai calon anak saya kenapa - napa. " Ucap Luna dengan nafas yang sudah sangat sesak.
Aaaaaaaaa
"Saya harus bisa menahannya, tolong Ya Allah jangan sampai kenapa - napa calon anak saya di dalam perut . "
****
Firza duduk di atas tempat tidur, saat tidur nya merasa terganggu dengan mimpi yang sangat buruk. Memimpikan Luna yang sedang menangis seperti orang kesakitan.
"Luna, semoga kamu baik - baik saja. "
*****
"Sejak kapan dia pingsan? " Tanya Danil di dalam kamar Luna.
"Saya tidak tahu, saya ketuk pintu nggak di kunci dia sudah berbaring di atas tempat tidur, kirain masih tidur ternyata nggak bangun. " Jawab Hilda.
"Kita bawa ke rumah sakit saja. " Ucap Roni.
"Benar, kita bawa ke rumah sakit kota." Ucap Danil.
"Ambil mobil ambulance. " Ucap Danil memerintah.
****
Luna sadar saat dirinya berada di dalam mobil Ambulance, di dalam sudah berada Danil dan Roni yang menemani nya.
"Kalian mau bawa saya kemana? " Tanya Luna dengan suara lemas.
"Kami akan bawa kamu ke rumah sakit di kota, rumah sakit kita tidak memadai. " Jawab Danil.
Luna tersenyum dan menatap ke atas , tubuh nya lemas, sakit dan nyeri. Luna meneteskan air mata, dan langsung di usap oleh Roni.
"Kamu kenapa? " Tanya Roni.
"Apa saya akan meninggal dalam waktu dekat.? " Ucap Luna.
"Nggak Luna, kamu akan sembuh. Dan membesarkan anak kamu. " Ucap Roni dan langsung Danil menatap ke arah Roni.
"Hamil?? " Ucap Danil.
Roni keceplosan dengan ucapan nya dan tersenyum ke arah Luna yang tidak bisa menjaga rahasia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Ryanti Yanti
si roni mulutnya ember
2022-11-14
1
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
sedihnya..🥺
2022-11-09
1
Rhiedha Nasrowi
semoga Firza tetep nekat nemuin Luna , , kasian Luna harus berjuang sendiri 🤧🤧
2022-11-09
1