Mencintai Dalam Diam

Firza terlihat sudah banyak perkembangan, hingga bisa memiringkan tubuh nya ke kiri dan ke kanan.

Luna melihat pergerakan Firza yang sudah tidak merasakan sakit, hingga bisa duduk dengan sempurna.

"Sudah enak an Kan? " Tanya Luna.

"Iya sudah, makasih ya sudah kasih obat yang terbagus. " Jawab Firza.

"Obat nya itu, kamu usaha untuk sembuh, kalau saya hanya membantu kamu untuk sembuh. Tanpa usaha si pemilik tubuh nggak akan bakal bisa. "

"Tapi makasih juga. "

"Iya."

"Luna, kapan nikah? " Tanya Ibu Wike sontak membuat Luna kaget.

"Nikah sama siapa Tante? Pacar saja belum punya. " Jawab Luna.

"Kemarin katanya di antar sama Aldi, kata Dania Aldi itu suka sama kamu. "

"Tapi kan pulang di antar itu bukan berarti jadian Tante. "

"Sudah, mau saja. Aldi itu baik. Oh iya, Tante mau bilang sama kamu, kalau Dania sama Firza cocok nggak? "

"Ibu, sedang apa sih bicara begitu? " Ucap Firza.

"Heee.. itu sih tanya nya sama Firza. " Ucap Luna.

"Tante hanya minta pendapat kamu, cocok nggak? Tante sih mau Firza sama Dania."

*****

Hiks.. hiks.. hiks..

"Sedih banget sama sakit, Roni. " Isak Luna di ruangan Roni.

"Itulah kalau kamu mencintai dalam diam, tak mau di ungkapkan. " Ucap Roni.

"Tapi kan, saya ada niat begitu, Dania sudah bilang ke saya dia juga suka, malah Ibu nya Firza setuju sama Dania. "

"Tapi kan belum tentu Firza mau, apa salah nya kamu ungkapan dulu isi hati kamu."

Hiks.. hiks.. hiks..

"Saya tidak mau menyakiti perasaan dia, Saya tidak mau. "

"Dania maksud kamu? "

"Iya Dania. "

"Kalau begini terus, berarti kamu siap - siap patah hati. "

****

"Kamu kenapa nggak pulang ke rumah Ibu sama Ayah? " Ucap Ibu Wike.

"Iya kamu malah memilih pulang ke rumah sendiri. " Ucap Pak Wahyu.

"Firza sudah baikan, kalau di sana nanti kayak orang sakit terus. Sama Ibu di manja. "

"Kan, anak Ibu sama Ayah yang paling dekat sama kita. Sedangkan kakak kamu jauh, dia pulang satu tahun sekali. "

"Ya Firza mau nya disini. "

"Assalamu'alaikum." Sapa Dania memberi salam.

"Walaikumsalam." Sapa semua nya.

"Hey... sini sayang, kamu baru pulang ya? " Ucap Ibu Wike.

"Iya Tante, tadi langsung kemari. Pas mau ke nengok katanya sudah pulang. "

"Sudah mendingan kok, lama - lama disana nggak enak. "

"Kamu ngobrol sama Firza, Tante sama Om masuk ke dalam dulu. " Ucap Ibu Wike memberikan kode pada Pak Wahyu.

"Sudah nggak ada yang sakit? " Tanya Dania.

"Sudah nggak, kamu nggak bawa apa - apa kemari? " Jawab Firza kembali bertanya.

"Kamu mau apa? Nanti Saya belikan? "

"Jangan, suruh Luna saja dia kan lewat kemari pulang nya suruh beli apa kek. " Firza mengambil ponsel nya dan menghubungi Luna.

"Hallo... " Sapa Luna dari seberang.

"Kamu dimana? " Tanya Firza.

"Jalan pulang. " Jawab Luna.

"Belikan apa kek buat kita berdua. "

"Lagi sama siapa? "

"Ada Dania, dia kesini nggak belikan apa - apa buat Saya. " Ucap Firza melirik ke arah Dania dan Dania langsung mencubit lengan Firza.

Awwwww

"Sakit."

"Kamu kenapa? "

"Nggak apa - apa, Dania reseh. "

"Nanti saya mampir ke minimarket. "

Firza mematikan ponsel nya, melihat Dania pun sedang memainkan ponsel nya, dan Firza merebut ponsel milik Dania.

"Kamu lagi mau chat sama siapa sih? " Tanya Firza memeriksa ponsel milik Dania.

"Ih.. sini dong Firza, nggak sopan. " Jawab Firza.

"Kamu saja, suka lihat - lihat ponsel saya." Ucap Firza.

"Ih... nggak, kapan itu. "

"Alah.. alasan aja pura - pura lupa. "

Sedangkan dari balik tembok, Ibu Wike mengintip Firza dan Dania yang sedang berada di ruang tamu.

"Ayah, coba deh perhatikan mereka berdua. "

"Apa sih Bu? " Ucap Pak Wahyu mendekat.

"Yah, mereka cocok kan? "

"Terus? "

"Kita jodoh kan mereka, Dania itu suka sama Firza. Dan seperti nya anak kita juga sama suka sama Dania. "

"Tapi mereka nya mau tidak? Mereka akrab itu kan karena sahabat an dari kecil. "

"Beda Ayah, beda ini mah suka bukan suka sebagai sama Sahabat. "

"Nanti kita berunding saja, mereka memang sudah pantas berumah tangga. "

Tak lama Luna pun datang membawa berbagai macam makanan hingga dua kantong kresek.

"Nih, tinggal bayar. " Ucap Luna.

"Tenang, saya transfer. Mana sini nomer rekening nya? "

"Makan tuh, saya sengaja beli banyak."

"Ini cemilan semua? " Ucap Dania.

"Lah kan minta nya begitu, kenapa kamu nggak bilang nanti saya belikan. "

"Ya kirain ada makanan berat nya. "

"Minta makan aja sana sama Firza. "

"Sana buat mie rebus. "

"Mau nggak kalian? " Tanya Dania.

"Buat aja 3, Ibu sama Ayah tawarin juga sekalian. " Jawab Firza.

Dania pun pergi ke arah dapur untuk membuat mie rebus.

"Jadi Bang Aldi beneran antar kamu pulang? "

"Nggak hanya mengantarkan saja tapi dia menembak saya. "

"Kamu terima?"

"Dia sering saya tolak. "

"Kenapa? "

"Karena saya menyukai seseorang. "

"Siapa? boleh dong tahu. "

"Cinta saya nggak akan mungkin terbalas."

"Kamu mencintai sendiri? "

"Iya, lebih baik begini dari pada katakan jujur nanti semuanya berubah. "

"Maksud kamu? "

"Saya tidak mau gara - gara cinta, hubungan Saya sama dia renggang dan pria itu juga ad yang suka, malah keluarga si pria mendukung. "

"Dia nya suka nggak si cowok nya? "

"Nggak tahu, tapi kemungkinan suka. "

****

"Makasih Dania. " Ucap Pak Wahyu.

"Mie rebus buatan Dania ini lezat banget pasti Om sama Tante ketagihan. " Ucap Dania.

"Pasti enak lah buatan kamu. " Ucap Pak Wahyu.

"Kamu cepat kasih kesana, nanti keburu dingin. " Ucap Ibu Wike.

"Dania ke depan dulu ya. " Dania mengangkat nampan berisi tiga mangkuk mie rebus.

"Mie rebus sudah jadi. " Ucap Dania sambil menaruh nampan di atas meja tamu.

"Kalau nggak enak awas. " Ucap Luna.

"Di jamin kamu ketagihan. " Ucap Dania.

Mereka bertiga pun makan mie rebus sama - sama, saat sedang makan Firza membenarkan kerudung Dania yang ujung nya terjatuh hampir mengenai Mie rebus nya. Firza mengikat antara ujung dengan ujung bertemu dengan di ikat kebelakang.

Luna yang melihat nya hanya menunduk sambil memakan mie rebus nya.

"Makasih ya. " Ucap Dania.

"Hati - hati makan nya, Luna tidak akan merebut Mie nya. " Ucap Firza.

Luna mata nya sedikit berkaca - kaca, saat melihat mereka berdua akrab, hingga tak sadar air mata nya jatuh.

" Kamu kenapa nangis? " Tanya Dania.

"Ah..ini karena pedas, kamu tahu kan Saya nggak suka pedas. " Jawab Luna.

"Punya kamu nggak pedas kok, tadi yang pedas hanya punya Saya saja,nggak salah kasih kok."

"Buat Saya ini pedas."

"Kamu lupa mungkin." Ucap Firza pada Dania.

"Nggak kok, nggak lupa. "

Terpopuler

Comments

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

nyesek mencintai dlm diam

2022-11-14

1

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

kirain yg hijab luna

2022-11-02

1

Nabil abshor

Nabil abshor

ooowh aku salah sangka.. ku kira yg pakai jilbab si luna...😔😔😔

2022-11-02

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 64 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!