Berdebat soal Resto

Hari hari berlalu kondisi kaki Bayu sudah membaik. Ia sudah bisa berjalan dengan normal tanpa bantuan Andrea lagi.

Saat ini mereka sedang sarapan bersama di meja makan.

" Sayang, aku berencana untuk bulan madu di luar negeri, bagaimana menurutmu?" Bayu menatap Andrea.

" Tidak perlu jauh jauh Mas, kita di dalam negeri saja, apalagi mengingat kesehatanmu yang belum stabil, aku tidak mau sampai kamu kenapa napa." Sahut Andrea menyuapkan makanan ke mulutnya.

" Kamu perhatian sekali sama aku, terus kamu maunya kemana?" Tanya Bayu.

" Kalau di pulau B gimana? Apa kondisi kamu kuat sampai ke sana?" Andrea balik bertanya.

" Sayang aku bukan pria pesakitan, aku sehat, hanya kakiku saja yang cidera kan? Dan sekarang juga sudah sembuh. Kamu tidak perlu sekhawatir itu padaku sayang, aku baik baik saja." Ujar Bayu tersenyum.

" Mas, bukan hanya kakimu saja yang mengalami cidera, tapi kepalamu juga, walaupun kamu sudah mengingat semuanya tapi cidera di otakmu masih membekas, kamu belum benar benar sembuh Mas, aku nggak mau karena kamu kecapekan terus memperburuk keadaanmu, mengertilah dari sudut pandangku." Sahut Andrea.

" Iya aku mengerti, terima kasih sudah mengkhawatirkan aku, tapi kalau hanya sampai pulau B, aku sangat kuat dan itu tidak akan menumbangkan fisikku" Ucap Bayu.

" Lagian tidak bulan madu juga tidak apa apa kan? Poin pentingnya adalah menghabiskan waktu di dalam kamar." Andrea mengerlingkan mata menggoda Bayu.

" Hmm mulai." Ujar Bayu.

" Mulai apa sih?" Goda Andrea.

" Mulai menggoda." Sahut Bayu.

" Kamu aja yang gampang tergoda." Ucap Andrea.

" Iya, aku memang gampang tergoda sama kamu, entah kenapa rasanya kau selalu menggoda hatiku, itu sebabnya aku tergila gila padamu dan tidak bisa melupakanmu." Ujar Bayu.

" Alay." Cebik Andrea.

" Jadi kita akan berangkat kapan nih?" Tanya Bayu.

" Dua hari lagi aja Mas, sambil menunggu aku packing dulu, jangan lama lama di sana ya, dua atau tiga hari saja." Ujar Andrea.

" Baiklah sesuai keinginanmu." Sahut Bayu.

Mereka melanjutkan makannya dengan khidmat.

" Aku akan ke kantor sebentar, ada meeting dengan para dewan direksi." Ujar Bayu.

" Iya hati hati! Atau perlu aku temani? Tawar Andrea.

" Kalau kamu mau tidak apa, kamu bisa menungguku meeting di ruangan ku atau ikut ke ruangan meeting menemaniku." Ujar Bayu.

" Aku akan selalu berada di sampingmu." Sahut Andrea.

" Baiklah terima kasih." Sahut Bayu.

Selesai sarapan keduanya menuju mobil, di sana Wahyu sudah menunggu mereka.

" Pagi Yu." Sapa Andrea.

" Pagi Nona, Bay." Sahut Wahyu membukakan pintu untuk bosnya.

Keduanya masuk ke dalam mobil. Wahyu segera melajukan mobilnya menuju kantor.

Sesampainya di kantor, Bayu menggenggam tangan Andrea menuju ruangan meeting.

Di dalam ruangan meeting mereka semua saling berbisik melihat keharmonisan pengantin baru ini.

" Wah Tuan Bayu, sepertinya anda tidak mau jauh jauh dari istri anda, anda akan selalu menggenggam tangannya kemanapun anda pergi." Ucap pak Nixon.

" Iya Tuan, istri saya sangat mengkhawatirkan keadaan saya sampai saat ini, padahal saya baik baik saja." Sahut Bayu duduk di kursinya sedangkan Andrea duduk di kursi sebelahnya yang sudah di siapkan oleh Wahyu.

" Itu tandanya nyonya Bayu sangat mencintai anda Tuan, kami doakan semoga kalian berdua selalu bahagia." Ucap pak Miko.

" Amin, terima kasih Tuan Miko." Sahut Bayu.

" Oh ya nyonya, bukankah anda pemimpin perusahaan Anggara Group? Saya sepertinya pernah meeting dengan anda." Ujar pak Doni memastikan.

Ya... Andrea memang tidak pernah membanggakan gelarnya sebagai pemimpin. Bahkan ia nampak seperti seorang biasa.

Andrea tersenyum menatap pak Doni.

" Iya Tuan." Sahut Andrea.

" Wah saya tidak menyangka kalau ternyata anda orang penting Nyonya, maafkan saya." Ucap pak Nixon.

" Tidak pa pa Tuan, lagian perusahaan itu bukan milik saya, tapi milik papa saya, jadi tidak ada yang bisa di banggakan dari semua itu." Sahut Andrea membuat mereka semua semakin kagum.

" Saya rasa anda sedang merendah Nyonya." Ucap pak Nixon yang di balas senyuman oleh Andrea.

" Baiklah kalau begitu, mari kita mulai meetingnya." Ucap Bayu.

Meeting pembahasan proyek baru di mulai sampai jam makan siang.

Setelah meeting selesai, Bayu kembali ke ruangannya bersama Andrea.

" Sayang mau makan siang dimana?" Tanya Bayu duduk di sofa.

" Terserah kamu aja Mas." Sahut Andrea duduk di samping Bayu.

" Selama ini jawaban terserah lah yang selalu membuatku bingung, aku tidak pernah bisa mengerti apa arti kata terserah yang kau ucapkan itu." Ujar Bayu membuat Andrea tersenyum.

" Ya itulah wanita, sangat suka membuat kaum pria menjadi bingung ha ha ha." Kekeh Andrea.

" Jadi mau makan dimana?" Bayu bertanya lagi.

" Di resto xx aja Mas, aku sudah lama tidak ke sana." Ucap Andrea.

" Nggak mau." Sahut Bayu.

Andrea mengerutkan keningnya.

" Kenapa? Katanya mau makan? Kita ke sana saja, makanannya enak kan." Vania menatap Bayu.

" Makanannya memang enak tapi aku nggak mau ke sana, yang ada nanti si Jojon itu gangguin kamu lagi." Ucap Bayu cemberut.

" Juni Mas bukan Jojon." Kekeh Andrea.

" Belum apa apa aja kamu udah belain dia." Ujar Bayu.

" Bukannya belain, tapi memang itu namanya, kamu mah suka manggil orang semaumu sendiri, nama bagus bagus juga di ganti Jojon." Sahut Andrea.

Juni adalah teman semasa SMA Andrea, ia mencintai Andrea namun Andrea menolaknya. Ia pemilik resto xx, setiap Andrea berkunjung ke sana Juni pasti akan duduk sambil menggoda Andrea, hal itu membuat Bayu geram.

" Kamu masih saja cemburu dengannya." Ujar Andrea.

" Iya lah, aku nggak suka dia gombalin kamu, apalagi dekatin kamu, udah tahu kamu pacarku dia masih aja gangguin kamu, apalagi sekarang, kalau dia tahu kita sudah menikah pasti dia semakin gencar menggodamu." Ujar Bayu.

" Ya sudah kita cari resto lainnya saja kalau begitu." Ucap Andrea.

" Gimana kalau resto zz aja." Usul Bayu.

" Oh kamu mau melihat pelayan cantik yang suka kecentilan sama kamu itu." Tebak Andrea menatap tajam ke arah Bayu.

" Eh enggak sayang, cuma di sana kan makanannya juga enak enak, tempatnya juga nyaman." Sahut Bayu.

" Bohong! Tempatnya nyaman karena ada pelayan itu, kamu mau menemuinya kan." Ucap Andrea.

" Enggak sayang, ya udah cari resto yang lainnya, aku udah lapar nih." Ujar Bayu.

" Kalau begitu kita ke resto Andrea saja." Sahut Andrea.

" Resto Andrea? Emangnya ada? Dimana itu? Kok aku baru dengar ya." Bayu mengerutkan keningnya.

" Di dalam rumah Tuan Bayu Prayoga." Sahut Andrea.

Bayu tidak mengerti apa yang di maksud Andrea.

" Di dapur kita Mas, aku akan memasakkan makanan kesukaanmu, soto dengan sambal goreng dan perkedel kentang yang enak." Ucap Andrea.

" Astaga sayang, kamu membuatku bingung aja." Ujar Bayu.

" Ya udah ayo pulang, keburu kamu semakin lapar nanti." Ajak Andrea.

" Baiklah ayo." Bayu kembali menggenggam tangan Andrea keluar ruangannya.

Setelah Bayu memanggil Wahyu, keduanya berjalan menuju mobil mereka. Banyak karyawan yang tunduk hormat kepada mereka.

" Yu kita pulang." Ucap Bayu.

" Ok." Sahut Wahyu melajukan mobilnya menuju rumah Bayu.

Belum ada konflik ya...

Jangan lupa tekan like koment vote dan 🌹nya donk buat Andrea dan Bayu...

Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author semoga sehat selalu...

Miss U All...

TBC...

Terpopuler

Comments

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2022-11-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!