Satu bulan berlalu, hubungan Bayu dan Andrea baik baik saja, masih sebagai pasangan kekasih karena Andrea menolak menikahi Bayu sebelum semua permasalahan Bayu dengan Risa jelas. Ia tidak mau Bayu berubah pikiran jika Risa hamil nanti.
Pagi ini rencananya Andrea ingin menemui Bayu di apartemennya. Ia sudah berdandan rapi dengan memakai gaun selutut berwarna peach dan tas selempang nya.
Andrea melajukan mobilnya menuju apartemen Bayu. Sesampainya di sana, ia segera menuju unit kamar Bayu.
Andrea mengerutkan keningnya saat melihat pintu apartemen Bayu terbuka, sayup sayup ia mendengar Bayu sedang mengobrol dengan seseorang yang ia yakini Wahyu.
" Gimana Yu? Apa semua bukti yang Risa berikan asli?" Tanya Bayu menatap Wahyu.
Ya baru saja Risa mengantarkan sebuah amplop berlogo rumah sakit ternama yang mengatakan bahwa dirinya positif hamil.
" Semua ini asli Bay, Risa tengah hamil empat minggu lebih dua hari." Sahut Wahyu.
Deg...
Jantung Andrea berdetak sangat kencang. Apa yang ia takutkan akhirnya terjadi juga.
" Lalu apa yang harus aku lakukan?" Bayu menarik kasar rambutnya.
" Sebaiknya sesuai keputusanmu saja Bay, Kau tetap menikah dengan Andrea, kau juga harus memikirkan kebahagiaanmu sendiri, biarkan Risa membesarkan anaknya sendiri, kau cukup memberikannya uang saja." Saran Wahyu.
" Tapi bagaimana nasib anak itu? Bagaimana kalau tiba tiba Risa menggugurkannya? Aku akan sangat menyesal jika melakukan hal sekejam itu Yu, bagaimanapun dia darah daging gue kan." Ujar Bayu menghembuskan kasar nafasnya.
" Lalu bagaimana dengan hubunganmu dan Andrea? Apa kau mau berpisah dengan Andrea setelah apa yang kau lakukan padanya?" Tanya Wahyu.
" Aku tidak tahu! Mungkin aku akan menikahi keduanya." Sahut Bayu.
" Lo gila Bro." Ucap Wahyu.
" Otak gue mentok Yu, gue sama sekali nggak bisa berpikir." Sahut Bayu.
" Seandainya rekaman CCTV itu bisa kita dapatkan sesegera mungkin, pasti semuanya akan jelas, satu satunya bukti kuat yaitu rekaman CCTV itu, karena di dalam kamar baru itu ada cctvnya kecuali kamar vip ataupun vvip." Ujar Wahyu.
" Lalu kapan aku bisa mendapatkan rekaman itu? Risa pasti akan mendesak ku untuk menikahinya secara resmi." Kesal Bayu.
" Tiga hari lagi, aku janji tiga hari lagi aku akan mendapatkannya." Ucap Wahyu.
" Tapi bagaimana jika kau terbukti bersalah Bay? Apa yang akan kamu lakukan?" Wahyu menatap bos sekaligus sahabatnya yang nampak kacau.
" Aku terpaksa harus menikahinya, dengan begitu aku bisa mengawasinya, aku bisa tahu apa saja yang dia lakukan, yang jelas dia tidak boleh melukai anakku." Sahut Bayu.
Ucapan Bayu begitu menusuk di dalam hati Andrea. Ia sadar jika ia tidak mungkin bisa mengalahkan Risa, apalagi ada anak di antara mereka.
Andrea mundur hendak pergi dari sana, namun karena kurang hati hati Andrea justru menubruk pintu.
Brak...
Wahyu dan Bayu menatap ke arah pintu. Bayu segera keluar, ia menatap Andrea yang saat ini sedang menatapnya dengan berlinang air mata.
" Sa... Sayang, kamu di sini?" Bayu hendak menangkup wajah Andrea namun Andrea segera menepis tangannya.
" Jangan coba coba menyentuhku lagi! Sekarang semuanya sudah jelas, bukan kita pemenangnya Bay, tapi Risa." Ucap Andrea mengusap air matanya.
" Sayang ku mohon bersabarlah sebentar lagi, aku akan membuktikan kalau aku tidak bersalah, kalau perlu aku akan tes DNA anak itu supaya kita semua tahu siapa anak dalam kandungan Risa, ku mohon mengertilah keadaanku." Ucap Bayu.
" Jangan memberiku harapan palsu lagi Bay." Bentak Andrea menatap Bayu.
" Apa kamu bilang? Tes DNA? Tes DNA hanya bisa di lakukan jika kandungan Risa sudah membesar agar tidak beresiko, haruskah aku menunggu selama itu? Lalu bagaimana jika anak itu terbukti darah dagingmu? Aku harus menunggu apa lagi?" Tanya Andrea.
" Kau tidak perlu menunggu! Aku akan menikahi kalian berdua." Sahut Andrea.
" Aku mundur dengan hubungan ini Bay! Aku tidak mungkin mengorbankan hatiku dengan hidup bertiga bersamamu dan Risa.Teruskan hubunganmu dengannya! Mungkin memang kita tidak berjodoh, jangan pernah temui aku lagi karena aku tidak mau bertemu denganmu lagi." Ucap Andrea.
" Sayang jangan...
Tidak mau berlama lama di sana, Andrea berlari meninggalkan Bayu. Hatinya sedih, hatinya terluka, hatinya hancur berkeping-keping dengan semua fakta yang ada.
Bayu hendak mengejarnya namun Wahyu menghentikannya.
" Bay, pihak club menelepon ku, mereka sudah memulihkan rekaman CCTV dengan lengkap, kita harus segera ke sana." Ucap Wahyu.
" Baiklah ayo, aku akan menunjukkan bukti itu kepada Andera nanti." Sahut Bayu.
Keduanya berjalan menuju parkiran. Wahyu segera melajukan mobilnya menuju club malam.
Sesampainya di club, Wahyu dan Bayu segera menuju ke ruang rekaman CCTV. Di sana sudah ada Pak Ali yang menunggu mereka.
" Mana salinan rekaman itu Pak?" Tanya Wahyu.
" Ada di sini." Pak Ali memberikan sebuah flashdisk kepada Wahyu.
" Ini rekaman asli?" Tanya Bayu memastikan.
" Asli Tuan, ternyata memang ada yang sengaja menghapusnya, beruntung saya masih bisa memulihkannya." Ujar pak Ali.
" Terima kasih Pak." Ucap Bayu.
" Sama sama Tuan, apa Tuan tidak mau melihat rekaman itu dulu dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Pak Ali.
" Boleh deh, saya juga penasaran." Ucap Bayu.
Bayu menancapkan flashdisk itu pada komputer.
Nampak Risa sedang menaruh sesuatu ke minuman, lalu pelayan memberikannya kepada Bayu. Selesai Bayu meminumnya, Bayu dan Wahyu tidak sadarkan diri.
Dua orang membawa Wahyu keluar, dan dua orang membawa Bayu ke dalam kamar. Risa berjalan mengikuti kedua orang itu dengan seorang pria.
" Sebentar Pak! Tolong di zoom wajah pria itu! Kelihatannya saya mengenalnya." Ucap Bayu.
Pak Ali melakukan apa yang Bayu perintahkan. Bayu dan Wahyu memperhatikan siapa sebenarnya pria yang bersama Risa.
" Wahyu apa kau lihat itu?" Wahyu menganggukkan kepalanya.
" Rayyan." Ucap Bayu dan Wahyu bersamaan.
" Kurang ajar! Ternyata Rayyan yang merencanakan semua ini." Ucap Bayu mengepalkan erat tangannya.
" Lanjutkan Pak!" Titah Bayu.
" Baik Tuan." Sahut Pak Ali.
Rekaman itu kembali berputar, nampak mereka merebahkan tubuh Bayu ke atas ranjang, setelah itu mereka berdua pergi.
Risa dan Rayyan nampak sedang berbisik. Setelah itu Rayyan pergi meninggalkan kamar mereka.
Setelah kepergian Rayyan, Risa membuka satu persatu kain yang menutupi tubuh Bayu, setelah itu Ia membuka bajunya sendiri lalu menyelimuto tubuhnya dan tubuh Bayu dengan selimut yang sama.
Setelah itu tidak terjadi apa apa, hanya nampak Risa sedang memainkan ponselnya. Sampai pagi hari Bayu membuka matanya, Risa menangis seolah menyesali perbuatan Bayu terhadapnya.
" Sudah Tuan." Ucap Pak Ali.
" Sialan! Dia bekerja sama dengan Rayyan untuk menghancurkan aku dengan memisahkan aku dari Andrea. Mereka benar benar harus di kasih pelajaran Yu." Ucap Bayu geram.
" Iya Bay, tapi bagaimana Risa bisa hamil kalau kau saja tidur tanpa melakukan apapun?" Wahyu menatap Bayu.
" Mungkin bukti itu juga palsu Yu." Sahut Bayu
" Tapi hasil pemeriksaan itu asli Bay." Sahut Wahyu.
" Berarti itu anak Rayyan." Ujar Bayu.
" Mungkin saja, sebaiknya sekarang kita temui Andrea dulu untuk menjelaskan semuanya, lalu kita ke rumahmu untuk mengusir Risa dari sana." Ujar Wahyu.
" Baiklah ayo!" Sahut Bayu
Mereka kembali ke mobil lalu Wahyu melajukan mobilnya menuju rumah Andrea. Bayu terus menyunggingkan senyuman di bibirnya.
" Aku tidak bersalah sayang, kita akan bersatu sebentar lagi, tunggu aku! Aku sedang berjalan menghampirimu." Batin Bayu.
Kira kira apa yang akan terjadi selanjutnya?
Penasaran?
Tekan like dan komentar dulu ya, biar author makin semangat....
Terima kasih untuk readera yang sudah mensuport author semoga sehat selalu...
Miss U All...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments