Andrea membantu Bayu berjalan menuju mobilnya. Setelah keduanya masuk, Wahyu segera melajukan mobilnya kembali ke rumah sakit, karena memang keadaan Bayu belum stabil.
Bayu terus menggenggam tangan Andrea tanpa mau melepaskannya, ia takut kalau Andrea akan pergi lagi.
" Kamu harus mengganti semua uangku Bay!" Ucap Andrea tiba tiba.
Bayu menatap Andrea sambil mengerutkan keningnya.
" Aku membuang dua puluh juta karena aku tidak jadi pergi dua kali." Ujar Andrea membuat Bayu tersenyum.
" Tenang sayang! Sebentar lagi semua milikku akan menjadi milikmu, jangankan dua puluh juta, dua puluh milyar aja aku kasih." Sahut Bayu.
" Aku maunya ganti sekarang, kalau udah nikah itu namanya aku bayar dengan uangku sendiri, kan uangmu uangku juga, jadi sama aja aku mengembalikan uang itu dengan uangku sendiri." Ujar Andrea.
" Baiklah akan aku transfer sekarang." Sahut Bayu mengetikkan sesuatu pada ponselnya.
Ting...
Andrea membuka ponselnya, sebuah notif dari M Banking memberitahukan sebuah transferan masuk senilai lima puluh juta ke rekening pribadi Andrea.
" What? Lima puluh juta? Kenapa banyak sekali Bay?" Pekik Andrea tidak percaya.
" Sekalian aku bayar dendanya." Sahut Bayu.
" Ha ha ha, kau tahu aja kalau aku mau minta dendanya, terima kasih Bay." Andrea menyandarkan kepalanya pada bahu Bayu.
" Sama sama sayang." Sahut Bayu mengusap kepala Andrea.
" Bay apa kakimu masih sakit?" Tanya Andrea mengelus kaki Bayu yang pincang.
" Hanya sedikit sakitnya, lama lama nanti akan pulih kok, apalagi di rawat sama suster cantik seperti kamu pasti sebentar lagi akan sembuh." Sahut Bayu menoel dagu Andrea.
" Kamu bisa aja." Sahut Andrea.
" Iya lah, aku nggak mau karena keadaan kakiku kita menunda malam pertama." Ujar Bayu.
" Eh malam kedua maksudnya." Sambung Bayu.
Andrea menatap Bayu dengan tajam seolah ingin menguliti nya. Bisa bisanya Bayu berbicara seperti itu saat ada Wahyu di sana.
" Tenang saja sayang! Wahyu sudah tahu semuanya."
" Apa?" Pekik Andrea membulatkan matanya.
" Ya Tuhan... Kenapa kau memberitahunya Bay? Kan aku jadi malu." Lirih Andrea memijat pelipisnya.
" Dia asisten ku sayang, jadi dia harus tahu apa yang aku alami." Sahut Bayu.
" Tapi kan tidak dengan hal itu Nay, harusnya biarkan itu menjadi privasi kita." Sahut Andrea kesal.
Perjalanan di lanjutkan dengan keheningan.
" Jangan marah donk sayang! Aku minta maaf deh! Aku nggak akan mengulanginya." Ucap Bayu.
" Tau ah." Sahut Andrea.
Sesampainya di rumah sakit, Andrea kembali membantu Bayu berjalan menuju ruangannya. Bayu merebahkan tubuhnya di atas brankar.
Dokter yang di panggil oleh Wahyu segera memeriksanya. Nampak dokter seperti sedang mengintrogasi Bayu.
" Bagaimana keadaannya Dok?" Tanya Andrea.
" Tuan Bayu baik baik saja Nona, kakinya tinggal menunggu pemulihan saja, ingatannya juga sudah kembali sepenuhnya, saya turut bahagia akan hal itu, ternyata kepergian anda mampu mengembalikan ingatannya secepat ini." Ucap Dokter.
" Iya Dok, saya juga tidak menyangka, kalau tahu begitu aku pasti sudah pergi sejak lama." Canda Andrea.
Dokter tersenyum mendengar ucapan Andrea.
" Minum obat dan vitaminnya supaya cepat pulih Tuan, saya permisi." Ucap dokter undur diri.
" Silahkan! Terima kasih Dok." Sahut Bayu.
" Bay aku akan ke kantor polisi mengurus Risa." Ucap Wahyu.
" Baiklah hati hati! Pastikan dia mendekam di penjara dalam waktu yang lama." Ucap Bayu.
" Ok." Sahut Wahyu meninggalkan ruangan Bayu.
Andrea duduk di kursi samping ranjang, tangan kanan Bayu menggenggam tangan Andrea.
" Setelah keluar dari rumah sakit kita akan menikah, aku tidak mau kehilanganmu lagi." Ucap Bayu.
" Aku akan selalu berada di sisimu." Sahut Andrea tersenyum bahagia.
" Sekarang istirahatlah! Aku akan menemanimu di sini." Ucap Andrea.
" Tidurlah di sampingku! Aku tidak mau pinggangmu sakit karena terlalu lama duduk di situ." Ujar Bayu.
" Nggak mau! Nanti kalau ada yang datang aku malu sendiri, mending aku tidur di sofa aja." Ucap Andrea beranjak hendak menuju sofa namun Bayu menariknya membuat Andrea jatuh menimpa tubuh Bayu. Bayu melingkarkan tangannya memeluk pinggang Andrea agar tidak jatuh.
Andrea menatap Bayu dengan jantung yang berdebar, Bayu menekan kepala Andrea hingga membuat wajahnya mendekat ke arahnya.
Cup....
Bayu mencium bibir Andrea. Andrea menyusupkan tangannya ke leher Bayu, ia mencium bibir Bayu lebih dulu dengan lembut. Bayu membalas ciumannya. Suara decapan memenuhi ruangan rumah sakit yang menjadi saksi bisu ciuman mereka. Keduanya saling menikmati sensasi manis dari ciuman itu.
Setelah keduanya merasa kehabisan nafas, Bayu melepas pagutannya. Ia mengusap lembut bibir Andrea dengan jempolnya.
" Terima kasih sayang." Ucap Bayu.
" Hmm." Gumam Andrea menuju sofa.
Bayu tersenyum melihat tingkah Andrea yang nampak malu malu. Padahal mereka sudah melakukan hal yang lebih dari itu.
Bayu menatap Andrea yang berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya.
" Yank aku mau ke kamar mandi bentar."
Andrea menoleh ke arahnya. Ia meletakkan ponselnya lalu menghampiri Bayu.
" Ayo!"
Andrea menuntun Bayu ke kamar mandi, setelah itu ia menunggunya di luar.
Tak lama Bayu membuka pintunya, Andrea kembali menuntun Bayu ke ranjang.
" Sayang, bagaimana kalau kakiku tidak bisa pulih seperti sebelumnya? Apa kamu tidak malu mempunyai suami cacat sepertiku?" Tanya Bayu menatap Andrea.
" Memangnya kenapa harus malu? Aku tidak peduli orang lain mau ngomong apa tentangmu, yang jelas aku akan selalu menjagamu dan selalu bersamamu, fisik bukan hal yang utama Bay, cintalah yang memberikan kekuatan pada hubungan kita. " Sahut Andrea.
" Aku bangga padamu Yank, semoga cinta kita akan bersatu selamanya." Ucap Bayu.
" Amin." Sahut Andrea.
" Sekarang istirahatlah!" Andrea kembali ke sofa.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di tempat lain, tepatnya di dalam rumah Rayyan. Ia sedang marah sambil membanting barang barang yang ada di sekitarnya setelah mengetahui kalau rencananya gagal.
" Bodoh kamu Risa!" Bentak Rayyan menatap tajam ke arah Risa.
Ya Risa mendapat penangguhan dari Rayyan. Itu sebabnya ia di bebaskan.
" Aku sudah salah telah mengangkat derajat wanita kotor sepertimu untuk membantu rencanaku! Kau hanya tahu bagaimana melayani para pria hidung belang saja! Kau tidak tahu cara bermain yang cantik untuk membuat targetmu masuk perangkapmu." Rayyan masih berteriak.
" Maafkan aku!" Ucap Risa menundukkan kepalanya.
" Maaf maaf... Aku sudah membelimu dengan harga mahal dari wanita itu, aku membayarmu untuk melakukan pekerjaan ini, dan sekarang aku harus menebusmu di penjara, apa kau tahu berapa banyak uang yang aku keluarkan untukmu hah?" Bentak Rayyan menarik kasar rambut Risa.
Risa menggelengkan kepalanya.
" Lebih dari tiga ratus juta aku keluarkan hanya untuk wanita sepertimu." Ucap Rayyan mendorong tubuh Risa.
" Argh sakit." Rintih Risa.
" Aku akan mengembalikanmu ke tempat semula, aku akan meminta uangku kembali, aku tidak mau rugi besar karena telah membebaskanmu dari tempat itu." Ujar Rayyan.
" Rayyan ku mohon jangan lakukan itu! Aku akan mengganti uangmu suatu hari nanti, tapi ku mohon jangan kembalikan aku di tempat itu lagi hiks.. Aku tidak mau kembali ke sana." Isak Risa menyentuh kaki Rayyan.
" Aku tidak peduli! Sekarang juga kau ikut aku." Rayyan menarik paksa tangan Risa menuju mobilnya.
" Rayyan aku mohon... Aku mohon padamu jangan kembalikan aku ke sana! Aku akan melakukan semua perintahmu, aku mohon Rayyan hiks..." Ujar Risa.
Risa terus memohon dan menghiba kepada Rayyan berharap Rayyan mau mengampuninya dan melepaskannya.
Namun sepertinya hati Rayyan tidak terketuk. Rayyan melajukan mobilnya menuju rumah seorang mami yang menampung wanita seperti Risa.
Budayakan tekan like setelah membaca ya...
Kalau berkenan berikan mawar untuk author...
Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author semoga sehat selalu...
Miss U All..
TBC.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments