Cinta dalam Hati

Andrea menatap Bayu tidak percaya, bagaimana bisa Bayu melupakannya. Pria yang sangat ia cintai menghilangkan dirinya dari ingatannya.

" Tuan Bayu, selain pernikahan itu apa yang anda ingat?" Dokter menatap Bayu begitupun dengan Andrea.

" Semuanya terlihat semu, seperti bayang bayang klise." Sahut Bayu.

" Bahkan Bayu tidak ingat malam itu, malam indah yang menjadi bukti cinta kami." Batin Andrea.

" Bayang bayang itu seperti seorang wanita yang... Yang..... Shhh... Awh sakit sekali." Bayu memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.

" Tidak perlu di paksakan Tuan, biarkan ingatan itu muncul dengan sendirinya secara perlahan." Ujar dokter.

" Apa yang sebenarnya terjadi kepadanya Dok? Apakah Bayu mengalami amnesia?" Tanya Andrea.

" Iya Nona, Tuan Bayu mengalami amnesia separo, dia lupa dengan masa lalu sebelum pernikahannya, dan kejadian setelah pernikahan masih berupa bayangan bayangan, itu membuatnya kesulitan mengingat semuanya, saran saya jangan paksa dia untuk mengingat semuanya karena itu sangat berbahaya! Biarkan ingatannya kembali perlahan dengan sendirinya." Terang dokter.

" Baik Dok, lalu berapa lama dia mengalami hal ini Dok?" Tanya Andrea memastikan.

" Kalau di lihat tidak akan lama, paling butuh beberapa bulan saja, kita berdoa saja semoga ingatannya akan segera kembali." Sahut dokter.

" Iya Dok." Sahut Andrea.

" Kalau begitu saya permisi dulu, kalau ada apa apa tinggal panggil saya." Ucap dokter undur diri.

" Silahkan Dok, Terima kasih." Ucap Andrea.

Dokter keluar ruangan bersama Wahyu. Ia ingin memberikan waktu berdua kepada Andrea dan Bayu.

Andrea menatap Bayu begitupun sebaliknya.

" Kenapa kau masih ada di sini? Dan kenapa kau menatapku seperti itu? Siapa sebenarnya dirimu?" Tanya Bayu.

" Tanyakan pada hatimu Bay, siapa aku dan kenapa aku ada di sini." Sahut Andrea.

Bayu mengerutkan keningnya.

" Sudahlah tidak perlu di pikirkan! Sekarang lebih baik kamu istirahat saja! Aku akan menemanimu di sini." Ujar Andrea.

" Aku mau istriku, bisakah kau memanggilnya kemari?"

Hati Andrea sangat sakit mendengar ucapan itu, sekuat mungkin ia menahan air mata agar tidak menetes di pipinya.

" Aku akan meminta Wahyu untuk menjemputnya, lagian dari kemarin Risa juga belum di kasih kabar tentang kecelakaan yang kau alami." Sahut Andrea.

Andrea segera keluar dari ruangan, ia tak kuasa menahan sesak di dadanya.

" Ada apa Nona?" Tanya Wahyu yang sedang duduk di kursi tunggu.

Andrea mencoba menguasai dirinya kembali. Ia mengambil nafas dalam dalam lalu mengelurkannya lewat mulut.

" Anda baik baik saja Nona?" Tanya Wahyu.

" Aku baik baik saja, Bayu ingin bertemu Risa, tolong jemput dia dan bawa dia kemari!" Ucap Andrea.

" Tapi Nona saat ini...

" Demi Bayu, lakukan apa yang dia mau! Dia ingin bertemu dengan istrinya, siapa tahu setelah dia melihat Risa ingatannya bisa segera pulih." Sahut Andrea memotong ucapan Wahyu.

" Ada benarnya ucapan Nona Andrea, demi kesembuhan Bayu aku akan membawa wanita ular itu ke sini, semoga Bayu bisa merasakan mana wanita yang ia cintai dan mana wanita yang ia benci." Ujar Wahyu dalam hati.

" Baiklah Nona, saya akan segera menjemputnya." Sahut Wahyu.

Andrea menatap kepergian Wahyu dengan tatapan sendu. Ia duduk di kursi sambil menundukkan kepalanya.

" Hai." Sapa seseorang duduk di samping Andrea.

Andrea mendongak menoleh ke arahnya. Seorang pria tampan berlesung pipi membuatnya terlihat sangat imut.

" Sepertinya kau membutuhkan ini untuk mengelap air matamu!" Pria itu menyodorkan sapu tangannya kepada Andrea.

" Maaf aku tidak membutuhkannya sama sekali." Sahut Andrea kembali menatap ke depan.

" Kau manis sekali, sebentar lagi kau akan menjadi milikku, sepertinya dewi fortuna sedang berpihak kepadaku." Ujarnya dalam hati.

Pria itu menghela nafasnya, ia memasukkan kembali sapu tangannya di sakunya.

" Aku Rayyan, siapa namamu?" Tanya Rayyan basa basi.

" Kau tidak perlu tahu namaku, dan ku mohon tinggalkan aku sendiri! Aku sedang tidak ingin di ganggu." Ucap Andrea.

" Baiklah! Maaf jika aku menganggumu! Tapi aku sangat berharap kita akan bertemu lagi di lain waktu." Rayyan pergi menjauh dari Andrea.

" Pertemuan kali ini biarkan cukup sampai di sini, akan aku pastikan lain kali kita akan bertemu lagi, dan pertemuan itu bisa mendekatkan kita berdua." Batin Rayyan.

Dari kejauhan nampak Wahyu berjalan dengan Risa. Wahyu meminta polisi untuk mengijinkan Risa membantunya sampai Bayu mengingat semuanya, jika dalam waktu satu bulan Bayu tidak kunjung mengingat semuanya, maka Wahyu akan mencabut laporannya.

" Nona." Panggil Wahyu.

Andrea berdiri menatap Wahyu dan Risa bergantian.

" Saya sudah membawa Risa." Ucap Wahyu.

" Terima kasih." Ucap Andrea.

Andrea mendekati Risa.

" Risa temui Bayu di dalam! Dia memintaku untuk memanggilmu." Ucap Andrea.

Risa tersenyum mengejek ke arah Andrea.

" Aku harap sampai di sini kau sadar Andrea, kalau ikatan suami istri itu lebih kuat di bandingkan ikatan apapun, apalagi ada anak di antara kami, sebaiknya kau menjauh dari kehidupan kami!" Bisik Risa.

Andrea mengepalkan erat tangannya.

Risa masuk ke dalam di ikuti Andrea dan Wahyu.

" Mas Bayu." Risa menghampiri Bayu di ranjangnya.

" Mas hiks.... " Isak Risa memeluk Bayu.

" Bagaimana ini bisa terjadi Mas? Bagaimana kamu bisa kecelakaan seperti ini? Aku sudah bilang jangan pergi! Jangan meninggalkan aku! Tapi kamu tidak peduli." Ucap Risa.

" Lepaskan aku!" Ucap Bayu.

Risa melepaskan pelukannya, ia mengusap air matanya lalu menatap Bayu dengan tatapan penuh cinta.

" Apa kau Risa istriku?" Tanya Bayu.

" Iya Mas, aku Risa, istrimu." Sahut Risa.

Bayu menatap Risa dengan tatapan yang sulit di artikan.

" Kenapa dia sangat jauh berbeda dengan bayangan dalam pikiranku? Gadis itu tidak ada mirip miripnya sama Risa, dia justru lebih mirip Andrea, sebenarnya siapa di antara mereka yang aku inginkan?" Bayu menatap Andrea yang di balas senyuman olehnya.

" Senyuman itu... Kenapa senyuman itu begitu meneduhkan hatiku? Sebenarnya apa yang terjadi di antara kami? Aku merasa terikat dengan Andrea tapi kenapa yang aku ingat justru Risa?" Berbagai pertanyaan muncul dalam benak Bayu.

Tok tok...

Suster masuk dengan membawa nampan berisi makanan dan obat.

" Saatnya sarapan Tuan Bayu, setelah makan di minum ya obatnya biar cepat sembuh." Ucap suster meletakkan nampan itu di atas nakas.

" Terima kasih Sus." Ucap Bayu.

Setelah itu suster keluar lagi.

" Segera di makan Bay, dan di minum obatnya biar kamu cepat sembuh dan mengingat semuanya." Ucap Andrea.

" Aku harus melakukan sesuatu, aku tidak mau ingatan Mas Bayu kembali untuk selamanya, dengan begitu aku akan menjadi istri sahnya dan kami akan hidup bahagia selamanya." Ujar Risa dalam hatinya.

Risa menatap obat yang ada di dalam plastik, ia tersenyum smirk merencanakan sesuatu.

" Sini Mas aku suapi." Ucap Risa.

Risa membantu Bayu duduk bersandar pada tumpukan bantal. Dengan telaten ia menyuapi Bayu. Namun ada yang aneh, tatapan Bayu terus tertuju pada Andrea bukan pada Risa.

Andrea dan Wahyu duduk di sofa.

" Apa anda tidak pa pa Nona?" Wahyu menatap Andrea.

" Tidak pa pa." Sahut Andrea.

Andrea menatap sendu ke arah mereka.

" Bukankah wajar jika pemandangan ini terjadi pada mereka? Mereka suami istri lalu kenapa aku harus merasakan sakit yang teramat dalam di dalam hatiku saat melihat kedekatan mereka? Ya Tuhan... Berikan kekuatan kepadaku agar aku tidak berteriak karena tidak kuat menahan sakit ini." Batin Andrea mengusap air mata di sudut matanya.

Penasaran gimana kelanjutannya?

Yuk ramein Like, koment vote dan hadiahnya..

Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author, semoga sehat selalu...

Miss U All...

TBC.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!