Bayu masuk ke dalam rumahnya dengan langkah tegap, ia mencari keberadaan Risa. Bayu menuju dapur karena ia yakin Risa ada di sana. Dan benar saja, Risa sedang memotong sayuran.
Risa menoleh ke arah Bayu, lalu ia beringsut ketakutan.
" Beraninya kau menjebak ku lagi wanita sialan!" Bayu menarik kasar rambut Risa hingga Risa mendongak.
" Ah... Ampun Mas! Maafkan aku!" Ucap Risa meringis kesakitan, rasanya rambutnya hampir copot dari kepalanya.
" Kali ini aku tidak akan mengampunimu, kemasi semua barang barangmu dan keluar dari rumah ini!" Bentak Bayu mendorong kasar Risa hingga tersungkur ke lantai.
" Hiks... Mas maafkan aku! Aku melakukan semua itu karena aku ingin menjadikanmu milikku, aku tidak mau berpisah darimu Mas." Ujar Risa.
" Aku tidak sudi hidup bersama wanita ular sepertimu, sekarang kemasi barang barangmu dan segera pergi dari sini, aku tidak peduli kau mengandung anakku atau tidak, saat ini aku menalak tiga kepadamu, kau bukan lagi istriku karena aku sudah menceraikanmu, dan kau bukan tanggung jawabku lagi." Ucap Bayu tegas.
" Tidak Mas jangan lakukan itu hiksss." Isak Risa.
" Segera angkat kaki dari sini!" Tekan Bayu.
Risa berdiri menghadap Bayu.
" Kau tidak bisa mengusir ku selama sebulan ini Mas, itulah perjanjian yang kau tanda tangani, kalau kau mengusir ku, aku bisa menuntutmu ke jalur hukum, satu hal lagi! Aku pastikan kalau aku tidak akan pernah pergi dari sini karena aku yakin kalau di dalam sini ada darah dagingmu yang sedang tumbuh, dan saat itu tiba kau harus menikahiku secara sah." Risa mengelus perutnya sendiri.
" Dasar *****! Perempuan licik! Baiklah kalau kamu tidak mau pergi dari sini, biarkan aku yang pergi, aku membiarkanmu menumpang hidup di sini selama dua minggu, setelah itu silahkan kau pergi dari sini, dan harus kau ingat! Aku tidak akan pernah menikahi wanita sepertimu, hanya Andrea yang akan menjadi istriku satu satunya." Ucap Bayu meninggalkan Risa.
" Walaupun kau pergi, kau tetap akan kembali ke sini Mas, aku sudah siapkan kejutan untukmu, akan aku pastikan kau dan Andrea tidak akan pernah bersatu walaupun mungkin raga kalian sudah bersatu." Monolog Risa.
Bayu menuju ruang kerjanya, ia mengambil beberapa dokumen penting. Ia akan tinggal di apartemen selama Risa tinggal di rumahnya.
Setelah semuanya lengkap, Bayu segera menuju apartement nya. Di sana sudah ada Wahyu yang menantinya. Bayu duduk di sofa menyelonjorkan kakinya.
" Bagaimana? Bukti apa yang kau bawa?" Tanya Bayu.
" Rekaman CCTV, tapi ternyata saat kejadian itu tiba tiba rekamannya hilang, aku sedang mengurus dengan pihak teknisi club, aku juga sedikit mengancamnya supaya dia mau bekerja sama dengan kita untuk memulihkan rekaman itu." Ujar Wahyu.
" Berapa lama aku bisa mendapatkan bukti itu secara utuh?" Tanya Bayu.
" Satu bulan." Sahut Wahyu membuat Bayu menatap ke arahnya.
" Apa? Satu bulan? Apa kau gila? Waktuku dengan Risa tinggal dua minggu lagi, bagaimana aku bisa menghadapi Risa yang dua minggu lagi hah?!" Bayu memijat pelipisnya.
" Kemungkinan terbesarnya adalah Risa mengaku hamil anakmu, kau jangan khawatir!Kita akan menyelidiki bukti yang akan Risa berikan padamu nanti." Ucap Wahyu.
" Kepalaku rasanya mau pecah Yu, aku tidak tahu dosa apa yang aku perbuat di masa lalu hingga aku terjebak dengan wanita sepertinya, urus dokumen pernikahanku dengan Andrea sekarang juga, aku tidak mau kehilangannya." Titah Bayu.
" Baik, akan aku persiapkan dokumennya, kapan kalian akan menikah?" Tanya Wahyu.
" Minggu ini, kau harus mengurusnya secepatnya." Ucap Bayu.
" Baiklah." Sahut Wahyu.
" Semoga Andrea mau menikah denganku." Batin Bayu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sebuah rumah mewah, Risa sedang duduk di depan seorang pria yang tak kalah tampan dengan Bayu. Rayyan Adhinata, seorang pria yang menjadi musuh Bayu. Baik dalam dunia bisnis ataupun dalam kehidupan.
Rayyan ingin menghancurkan Bayu melalui Andrea karena Rayyan tahu kalau Andrea merupakan kekuatan bagi seorang Bayu. Ia berencana memisahkan Bayu dan Andrea dan membuat Andrea menjadi miliknya. jika itu terjadi, ia akan menyiksa Andrea supaya Bayu semakin hancur dan terpuruk melihatnya.
Keduanya terlibat dalam obrolan serius.
" Aku nggak mau tahu, kau harus membuat Bayu menikahimu secara sah, aku tidak Bayu bersatu dengan Andrea, karena Andrea hanya akan menjadi milikku." Ucap Rayyan.
" Tapi sepertinya mereka sudah bersatu, karena semalam Bayu pergi dengan keadaan di bawah pengaruh obat itu, aku yakin dia ke rumah Andrea." Ujar Risa.
" Tidak masalah, hal itu akan aku gunakan sebagai alasanku untuk menyiksa Andrea nantinya, yang penting Bayu harus hancur sehancur hancurnya." Ucap Rayyan tersenyum smirk.
" Aku akan melakukannya dengan baik, akan aku pastikan kalau mereka pasti akan berpisah." Sahut Risa.
" Sekarang pergilah! Lakukan rencanamu dengan baik, dan semuanya harus berjalan sesuai keinginanku." Ucap Rayyan.
Risa keluar dari rumah megah itu dengan rencana yang sudah ia susun sedemikian rupa.
" Bayu... Kau akan segera menerima kekalahanmu, aku akan memisahkanmu dengan Andrea, itu janjiku padamu, kau hanya akan menjadi milikku selamanya." Ujar Risa di dalam hatinya.
Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Bayu memencet bel rumah Andrea.
Ting tong...
Tak lama Andrea membuka pintunya.
" Kamu Bayu, silahkan masuk!" Ucap Andrea masuk ke dalam menuju ruang tamu.
Tiba tiba....
Grep...
Bayu memeluk Andrea dari belakang dengan erat.
" Hei ada apa ini Bay?" Andrea mengelus kepala Bayu.
" Maafkan aku! Aku tidak bisa mengusir wanita itu sebelum satu bulan, kami terikat perjanjian di atas materai." Ucap Bayu.
Andrea menghela nafasnya pelan.
" Apa kau tetap tinggal satu atap dengannya?" Tanya Andrea.
" Tidak! Aku pulang ke apartemen, aku tidak mau masuk jebakannya lagi." Sahut Bayu.
Andrea membalikkan badannya. Ia menatap wajah Bayu yang terlihat lelah.
" Tidak masalah, jalani saja seperti air mengalir." Sahut Andrea.
" Aku sudah meminta Wahyu untuk mengurus pernikahan kita." Ucap Bayu.
Andrea melongo membulatkan matanya menatap Bayu.
" Kenapa terburu buru? Tunggu saja sampai hubunganmu dan Risa berakhir, aku nggak mau di madu ya Bay." Andrea duduk di sofa.
" Siapa bilang di madu? Kamu akan menjadi istriku satu satunya sayang, karena aku sudah menceraikan Risa." Sahut Bayu duduk di samping Andrea.
" Bagaimana kau bisa seyakin itu, lalu bagaimana kalau Risa hamil? Pasti dia akan menuntutmu untuk menikahinya secara sah." Andrea menatap Bayu.
" Hamil atau tidak aku tidak peduli! Aku akan tetap menceraikannya, jika dia menuntut tanggung jawabku maka aku akan bertanggung jawab kepada anaknya saja, inilah keputusanku." Ucap Bayu.
" Kalau dia menyebarkannya ke media gimana?" Andrea bertanya lagi.
" Aku punya uang, aku akan membungkam mulut para awak media yang menyebarkannya, aku punya koneksi dengan pemilik info entertaiment, aku bisa meminta bantuannya." Sahut Bayu.
" Kenapa tidak kau lakukan ini dari dulu? Kenapa kau malah menikahinya?" Tanya Andrea.
" Aku tidak kepikiran sampai ke situ sayang, saat itu aku kalut, hatiku bimbang, yang aku takutkan jika berita itu tersebar dan sampai ke telingamu, maka kau pasti akan menjauh dariku, kau pasti akan mengakhiri hubungan kita, bahkan mungkin kau tidak jadi kembali ke sini dan menetap di sana." Ucap Bayu.
" Mungkin, aku tetap akan di sana bahkan menetap sebagai warga sana, dan aku tidak akan pernah kembali lagi ke sini." Sahut Andrea.
Bayu menangkup wajah Andrea.
" Jangan pernah lakukan itu sayang, aku sangat mencintaimu dan aku tidak mau kehilangan kamu." Ucap Bayu.
" Aku tidak bisa menjanjikan apa apa padamu, karena semua hal bisa terjadi ke depannya nanti, yang jelas saat ini aku juga mencintaimu." Sahut Andrea.
" Terima kasih sayang, aku selalu berdoa rasa cinta itu akan selalu ada di hati kita." Ucap Bayu.
Bayu menatap Andrea, ia memajukan wajahnya membuat Andrea memejamkan matanya. Bayu mencium lembut bibir Andrea, ia mengekspos setiap ichinya. Suara decapan terdengar jelas di ruang tamu.
Gimana kelanjutan kisah mereka?
Jangan lupa untuk tinggalkan like, koment, vote dan 🌹nya buat author biar semakin sangat karena di temani kalian semua...
Miss U All...
*TB**C*....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments